Oleh: Sukidjo
(Staf Pengajar Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta)
Abstract
Poverty is a major problem of economic development, because of that
the economic development is directed to reduce the poverty. Since poverty
is a complex and multidimensional problem including economic, culture
and structural, therefore it is reasonable if the program to overcome that
problem apply a comprehensive approach instead of merely of economic
aspect. Many safety net program have been implemented to eradicate
poverty, such as: food aids program, IDT, PDM-DKE, and P2KP. Among
those programs, P2KP is thought as a suitable program to society in
eradicating poverty since P2KP involves principles of democracy,
participation, transparency and decentralization.
Keywords: P2KP, Poverty, Economic Development
15
Jurnal Ekonomi & Pendidikan, Volume 2 Nomor 3, Mei 2005
sangat luas dan rawan baik yang 1999 : 90). Namun demikian dengan
berkaitan dengan sosial budaya maupun adanya krisis ekonomi, banyak
kriminalitas. Kemiskinan dapat perusahaan besar dan lembaga
menyebabkan terlantarnya pendidikan perbankan mengalami kebangkrutan
anak, rendahnya produktivitas kerja, sehingga terjadi pemutusan hubungan
serta makin meningkatnya tindak kerja yang mengakibatkan banyaknya
kejahatan, pencurian, munculnya tidak jumlah penduduk miskin. Menurut
asusila, pemerasan dan penipuan dan perkiraan BPS, jumlah pengangguran
sebagainya. Oleh sebab itu, semua sampai dengan akhir tahun 1998
negara sepakat untuk mengurangi dan mencapai 13,4 juta jiwa, dalam tahun
menghilangkan kemiskinan. 1999 meningkat menjadi 18-20 juta jiwa
Program penanggulangan kemiskinan dan pada akhir tahun 2002 diperkirakan
yang dimulai sejak Pembangunan Lima telah mencapai 40 juta jiwa. Jumlah
Tahun Pertama telah menjangkau penduduk miskin membengkak menjadi
seluruh pelosok tanah air dan hasilnya 80 juta atau 40% dari jumlah penduduk
cukup menggembirakan. Akan tetapi (Gunawan Sumadiningrat : 1999 : 91-92)
adanya krisis ekonomi mengakibatkan Menghadapi makin banyaknya jumlah
dampak yang sangat besar yakni jumlah penduduk miskin dan pengangguran
penduduk miskin meningkat tajam tersebut maka pemerintah mengeluarkan
sebagai akibat terjadinya pengangguran kebijaksanaan yang dikenal dengan
yang meluas. Pembangunan ekonomi Jaring Pengaman Sosial (JPS). Secara
yang dilaksanakan pemerintah Indonesia mum tujuan JPS adalah : (1)
sampai dengan tahun 1996 memberikan menciptakan lapangan kerja dan sumber
hasil yang menggembirakan, karena pendapatan masyarakat, serta
mampu mempertahankan laju kesempatan usaha, (2) meningkatkan
pertumbuhan ekonomi 6-7% dalam kemampuan daya beli masyarakat untuk
jangka panjang serta mampu menggerakkan kembali kegiatan
menurunkan jumlah penduduk yang perekonomian rakyat, (3) memelihara
berada di bawah garis kemiskinan. Dalam sistem pelayanan masyarakat dan
tahun 1990 jumlah penduduk yang memelihara kelestarian lingkungan hidup.
berada di bawah garis kemiskinan Di Indonesia dikenal ada dua pengertian
sebesar 15% atau sebanyak 27 juta JPS yakni JPS ‘klasik’ dan JPS ‘Plus’. JPS
jiwa, turun menjadi 11% atau sebanyak klasik program JPS yang memberikan
22 juta jiwa. Sementara itu pendapatan bantuan pangan dan menciptakan
per kapita naik dari $ 80 pada tahun lapangan kerja dengan padat karya,
1969 naik menjadi $ 1100 pada akhir sedangkan JPS Plus merupakan JPS yang
tahun 1996 (Gunawan Sumadiningrat : disempurnakan, yakni pemberian
16
P2KP Sebagai Sarana Pemberdayaan Untuk Pengentasan Kemiskinan --- Sukidjo
17
Jurnal Ekonomi & Pendidikan, Volume 2 Nomor 3, Mei 2005
18
P2KP Sebagai Sarana Pemberdayaan Untuk Pengentasan Kemiskinan --- Sukidjo
19
Jurnal Ekonomi & Pendidikan, Volume 2 Nomor 3, Mei 2005
masalah yang kompleks dan bersifat atau kebutuhan dasar minimum untuk
multi dimensi dan tidak semata-mata dapat hidup secara layak. Apabila
kemiskinan merupakan masalah pendapatannya tidak cukup untuk
ekonomi. Memang diakui bahwa adanya memenuhi kebutuhan minimumnya,
kemiskinan ekonomi akan dapat maka orang atau rumah tangga tersebut
mengakibatkan kemiskinan pada bidang dikatakan miskin.
yang lain, sebaliknya adanya kecukupan Konsep kemiskinan dapat dilihat dari
ekonomi akan dapat digunakan sebagai dua aspek yakni kemiskinan relatif dan
wahana untuk mengurangi atau kemiskinan absolut. Kemiskinan relatif
menghilangkan kemiskinan lainnya. Pada disebut juga kemiskinan struktural, yang
umumnya kemiskinan ekonomi akan menggambarkan perbandingan
lebih terasa dibandingkan dengan pembagian pendapatan antar kelompok
kemiskinan bidang non ekonomi. Oleh dalam masyarakat. Kemiskinan relatif ini
sebab itu, dalam membicarakan banyak digunakan untuk mengukur
kemiskinan tidak lepas dari kemiskinan tingkat pemerataan dalam pembagian
ekonomi. Kesadaran akan kemiskinan pendapatan, apakah pembagian
yang dialami akan menjadi terasa apabila pendapatan tersebut timpang atau tidak.
yang bersangkutan membandingkan Dalam mengukur timpang tidaknya
kehidupannya dengan kehidupan orang pembagian pendapatan suatu negara,
lain yang mempunyai tingkat kehidupan Bank Dunia memberikan kriteria sebagai
sosial yang lebih tinggi. Karena itu, berikut:
kemiskinan akan ada di mana-mana, a. Jika 40% penduduk berpendapatan
akan muncul sepanjang waktu yakni terendah, memperoleh kurang dari
sepanjang masih ada ketidakadilan, ada 12 % pendapatan nasionalnya, maka
pihak yang merasa berada di bawah ketimpangan pembagian pendapatan
tingkat kehidupan yang lain. Dengan di negara tersebut termasuk sangat
demikian kemiskinan dapat diartikan tinggi;
sebagai standar tingkat hidup yang b. Jika 40% penduduk berpendapatan
rendah, yakni adanya kekurangan materi terendah menerima antara 12 – 17%
dan non materi pada sejumlah atau pendapatan nasionalnya, maka
segolongan orang dibandingkan dengan ketimpangan pembagian pendapatan
standar kehidupan yang umum berlaku di negara tersebut termasuk sedang;
dalam masyarakat yang bersangkutan dan
(Ricky Iswar : 2000 : III –2). c. Jika 40% penduduk berpendapatan
Pada umumnya kemiskinan diukur terendah menerima lebih dari 17%
dengan membandingkan tingkat pendapatan nasionalnya, maka
pendapatan dengan kebutuhan pokok ketimpangan pembagian pendapatan
20
P2KP Sebagai Sarana Pemberdayaan Untuk Pengentasan Kemiskinan --- Sukidjo
21
Jurnal Ekonomi & Pendidikan, Volume 2 Nomor 3, Mei 2005
22
P2KP Sebagai Sarana Pemberdayaan Untuk Pengentasan Kemiskinan --- Sukidjo
23
Jurnal Ekonomi & Pendidikan, Volume 2 Nomor 3, Mei 2005
24
P2KP Sebagai Sarana Pemberdayaan Untuk Pengentasan Kemiskinan --- Sukidjo
25
Jurnal Ekonomi & Pendidikan, Volume 2 Nomor 3, Mei 2005
Daftar Pustaka
26
P2KP Sebagai Sarana Pemberdayaan Untuk Pengentasan Kemiskinan --- Sukidjo
27