Anda di halaman 1dari 4

KELOMPOK 2

SDGs Tanpa Kelaparan


Nama Anggota: Azizah Dzil Izzati Ramadhani (2216041025)
Alvivia Dela Veronica (2216041027)
Kelas : Reg A
Mata Kuliah : Teori & Administrasi Pembangunan
Dosen Pengampu : Rahayu Sulistiowati, S.Sos., M.Si.

SDGs adalah singkatan dari Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan dalam bahasa Indonesia. Ini adalah kumpulan dari 17 tujuan yang saling terkait yang
dirancang untuk berfungsi sebagai “cetak biru bersama untuk perdamaian dan kemakmuran bagi
manusia dan planet ini, sekarang dan di masa depan”. SDGs dibuat oleh Majelis Umum PBB pada tahun
2015 sebagai bagian dari Agenda Pembangunan Pasca-2015, menggantikan Tujuan Pembangunan
Milenium. SDGs dipantau oleh Forum Politik Tingkat Tinggi PBB tentang Pembangunan Berkelanjutan
(HLPF), sebuah forum tahunan yang diadakan di bawah naungan Dewan Ekonomi dan Sosial PBB.
SDGs adalah serangkaian tujuan universal, terintegrasi, dan inklusif yang bertujuan untuk memastikan
tidak ada seorang pun yang tertinggal. Ke-17 tujuan tersebut saling terkait dan saling memperkuat, dan
mencakup berbagai isu, termasuk kemiskinan, kelaparan, kesehatan, pendidikan, kesetaraan gender, air
bersih dan sanitasi, energi yang terjangkau dan bersih, pekerjaan yang layak dan pertumbuhan ekonomi,
industri, inovasi dan infrastruktur. , pengurangan kesenjangan, kota dan komunitas yang berkelanjutan,
konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab, aksi iklim, kehidupan di bawah air, kehidupan di darat,
perdamaian, keadilan dan institusi yang kuat, dan kemitraan untuk mencapai tujuan. SDGs merupakan
komitmen global untuk mencapai pembangunan berkelanjutan demi masa depan yang lebih baik, dan
setiap negara, termasuk Indonesia, mempunyai tanggung jawab untuk mencapainya.
Salah satu SDGs nomor dua adalah "Tanpa Kelaparan" atau "Zero Hunger". Tujuan ini bertujuan untuk
mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan, memperbaiki nutrisi, dan mempromosikan
pertanian yang berkelanjutan. Contoh dari upaya mencapai tujuan ini adalah dengan meningkatkan
promosi perilaku masyarakat tentang kesehatan, gizi, sanitasi, kebersihan, dan pengasuhan, serta
pemberdayaan masyarakat, terutama ibu rumah tangga, untuk percepatan penganekaragaman konsumsi
pangan berbasis pangan lokal. Selain itu, salah satu target dari tujuan ini adalah menggandakan
produktivitas pertanian dan pendapatan produsen makanan skala kecil, khususnya perempuan,
masyarakat penduduk asli, keluarga petani, penggembala dan nelayan, termasuk melalui akses yang
aman dan sama terhadap lahan, sumber daya produktif, dan input lainnya, pengetahuan, jasa keuangan,
pasar, dan peluang nilai tambah, dan pekerjaan non pertanian.
Sustainable Development Goals (SDGs) adalah rencana terbaik dunia untuk meningkatkan
kesejahteraan sekaligus menjaga lingkungan. Salah satu SDGs yang paling penting adalah SDGs nomor
dua, yang bertujuan untuk menghilangkan kelaparan, mencapai ketahanan pangan, dan memajukan
pertanian berkelanjutan. Kelaparan disebabkan karena kurangnya konsumsi pangan kronis, yang pada
jangka panjang berakibat buruk pada derajat kesehatan masyarakat dan menyebabkan tingginya
pengeluaran masyarakat untuk kesehatan.
Untuk mencapai tujuan tanpa kelaparan pada tahun 2030, beberapa langkah yang dapat dilakukan
meliputi:
1. Sosialisasi: Menginformasi masyarakat tentang manfaat pola konsumsi pangan yang beragam,
bergizi seimbang, dan aman (B2SA) untuk hidup sehat, aktif, dan produktif.
2. Peningkatan promosi perilaku: Mendorongkan masyarakat untuk memahami pentingnya kesehatan,
gizi, sanitasi, kebersihan, dan pengasuhan.
3. Pemberdayaan masyarakat: Mengembangkan program pendidikan dan sosialisasi untuk
mengembangkan minat dan preferensi pada konsumsi pangan yang lebih sehat dan lokal.
4. Peningkatan produktivitas pertanian: Melakukan program pengembangan dan pendampingan sumber
daya produktif, seperti tanah, air, dan daya manusia, serta melalui akses yang aman dan sama terhadap
lahan, sumber daya produktif, dan input lainnya.
5. Penggandakan produktivitas pertanian dan pendapatan produsen makanan skala kecil:
Mengembangkan program yang melibatkan perempuan, masyarakat penduduk asli, keluarga petani,
penggembala, dan nelayan untuk meningkatkan produktivitas dan pendapatan produsen makanan skala
kecil.

Contoh pemakaian SDGs nomor dua meliputi:


- Meningkatkan investasi dalam infrastruktur perdesaan, layanan kajian, dan perluasan pertanian untuk
meningkatkan kapasitas produktif pertanian di negara berkembang, khususnya negara kurang
berkembang.
- Melakukan program pengembangan teknologi dan bank gen untuk tanaman dan ternak untuk
meningkatkan produktivitas pertanian.
- Meningkatkan jumlah varietas unggul tanaman dan hewan untuk pangan yang dilepas.
- Mengembangkan program pendidikan dan sosialisasi untuk mengembangkan minat dan preferensi
pada konsumsi pangan yang lebih sehat dan lokal.

Dalam upaya mencapai tujuan tanpa kelaparan, penting untuk melibatkan berbagai kelompok
masyarakat, termasuk pemerintah, pengembangan, dan masyarakat, serta melakukan kolaborasi dengan
pihak luar negeri untuk mencapai tujuan yang paling efektif dan efisien. Indonesia masih memiliki
tantangan dalam mencapai kondisi tanpa kelaparan, namun ada beberapa contoh program dan inisiatif
yang telah dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut, antara lain:
Program Keluarga Harapan (PKH): Program ini memberikan bantuan sosial kepada keluarga miskin
untuk memenuhi kebutuhan pangan dan gizi. PKH memberikan bantuan berupa uang tunai yang dapat
digunakan untuk membeli makanan bergizi dan seimbang.
Program Pangan Nasional (Pronas): Program ini bertujuan untuk meningkatkan produksi pangan dan
distribusi pangan yang merata ke seluruh wilayah Indonesia. Pronas melibatkan berbagai pihak,
termasuk petani, pengusaha, dan pemerintah, untuk meningkatkan produksi pangan dan memastikan
distribusinya merata ke seluruh wilayah Indonesia.
Program Sekolah Sehat: Program ini memberikan makanan bergizi kepada siswa di sekolah-sekolah
untuk meningkatkan kualitas gizi dan kesehatan mereka. Program ini juga memberikan edukasi tentang
pentingnya makanan bergizi dan seimbang.
Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat (PEM): Program ini memberikan pelatihan dan bantuan
modal kepada masyarakat untuk meningkatkan produksi pangan dan meningkatkan pendapatan mereka.
Program ini juga membantu masyarakat untuk memasarkan produk-produk mereka dan meningkatkan
akses mereka ke pasar.
Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN): Program ini memberikan akses kesehatan yang merata
dan terjangkau bagi seluruh penduduk Indonesia. Dengan akses kesehatan yang baik, masyarakat dapat
memperoleh informasi dan layanan kesehatan yang diperlukan untuk menjaga kesehatan dan mencegah
kekurangan gizi.
Program-program tersebut merupakan contoh upaya yang telah dilakukan untuk mencapai kondisi tanpa
kelaparan di Indonesia. Meskipun masih banyak tantangan yang harus dihadapi, upaya-upaya tersebut
diharapkan dapat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mengurangi angka kelaparan
di Indonesia.
Daftar Pustaka:
SDGs Indonesia. (n.d.). Sekilas SDGs. Retrieved November 11, 2023, from
https://sdgs.bappenas.go.id/sekilas-sdgs/

Armida Alisjahbana, e. a. (2018). Menyongsong SDGs Kesiapan Daerah-Daerah di Indonesia.


Bandung, Unpad Press.

KOMPAS.com (16 Oktober 2023) Daftar Indikator Tujuan 2 SDGs Tanpa Kelaparan. Diakses pada 11
November 2023, dari https://lestari.kompas.com/read/2023/10/16/170000586/daftar-indikator-tujuan-
2-sdgs-tanpa-kelaparan

KOMPAS.com. (7 Mei 2023). Mengenal Tujuan 2 SDGs: Tanpa Kelaparan. Diakses pada 11
November 2023, dari https://lestari.kompas.com/read/2023/05/07/080000986/mengenal-tujuan-2-
sdgs-tanpa-kelaparan

Anda mungkin juga menyukai