I. Latar Belakang
Pembangunan Nagari di Sumatera Barat, senantiasa melibatkan semua pihak yang ada dalam
masyarakat secara partisipatif dan berkelanjutan. Sehingga dalam pembangunan. Nagari memiliki
peranan penting dalam pembangunan di Negara Republik melalui Program Nawacita Jokowi_JK hal
ini dapat dilihat dari kontribusi pembangunan dari daerah pingiran sampai perkotaan dari segala
aspek.
Peran yang diemban oleh Desa/ Nagari dalam rangka pembangunan telah diatur dalam Undang -
undang No. 6 Tahun 2014, yang kemudian diatur lebih rinci dalam Peraturan Pemerintah (PP)
Republik Indonesia No. 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-undang No. 6 Tahun
2014 Tentang Desa. Dalam pelaksanaannya Pemerintah kemudian melalui Menteri Dalam Negeri telah
menetapkan Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) No. 114 Tahun 2014 yang mengatur
secara lebih terperinci perihal Pedoman Pembangunan Desa.
Inilah sebabnya Pemerintah menyadari akan pentingnya pembangunan di tingkat Desa/Nagari,
banyak hal yang telah diturunkan ke Nagari dengan tujuan agar program-program tersebut dapat
mendorong dalam percepatan pembangunan di Desa/Nagari. Di tingkat Nagari itu sendiri perlu
adanya suatu upaya agar semua tujuan dapat berjalan yaitu dengan membuat perencanaan yang baik
dan melibatkan unsur-unsur masyarakat dan pemerintah Nagari. Aparatur Nagari yang dapat
terlibatkan diantaranya Badan Permusyawaratan (BAMUS) Nagari dan perangkat pendukung
lainnya secara partisipatif guna pemanfaaatan dan pengalokasian sumber daya di Nagari.
Pemerintah pusat menegaskan bahwa, demi terselenggaranya pembangunan yang ada di tingkat Nagri
diwajibkan menyusun suatu Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nagari atau biasa disingkat
RPJMNagari. Sementara itu nantinya RPJMNagari akan di jadikan dokumen rencana pembangunan
dalam jangka enam tahunan yang memuat arah kebijakan, diantaranya mengenai kebijakan
pembangunan, kebijakan keuangan, kebijakan umum serta program-program rencana yang sudah
ditetapkan dengan memperhatikan RPJMNagari itu sendiri serta program yang dikeluarkan oleh
SKPD, dan program-program yang diprioriataskan dari pemerintah pusat, Provinsi dan Kabupaten
ke Nagari. Artinya perlu adanya sinkronisasi antara RPJMD provinsi, kabupaten dan RPJMNagari
masing-masing harus satu jalur yang sama sehingga kedepan dapat terciptanya pembangunan yang
terencana secara terpadu.
Program-program yang terpusat di Nagari, perlu diketahui oleh pemeritah Nagari itu sendiri agar
segala bentuk program yang ada ataupun sedang berlangsung maupun yang akan direncanakan, bisa
diselaraskan dengan RPJMNagari sehingga bisa berjalan dengan baik. Pemerintahan Nagari yang
mengerti kondisinya sendiri karena Pemerintahan Nagari sebagai pelaku dalam pembangunan dan
mengetahui apa saja potensi yang ada di Nagari itu sendiri.
II. Tujuan
Nagari Development Center Andalas University (Pusat Pengembangan Nagari Universitas Andalas)
bertujuan untuk memberikan pelatihan dalam rangka meningkatkan kapasitas aparatur
pemerintahan Nagari dan masyarakat dalam penyusunan rencana pembangunan Nagari.
4.2 BAKABA
Dalam mewujudkan visi dan perencanaan nagari jangka panjang diperlukan kerjasama antar
unsur dinagari maupun steakholder yang terkait dengan program utama BAKABA (Bangun
Kampung Basamo (file terlampir pada Lampiran 1).
4.5 RPJM
Penyelenggaraan Otonomi Daerah ( Asli ) membuat Pemerintah Nagari semakin dekat,
mengenali dan memahami masyarakat, sehingga fungsi Pemerintah sebagai fasilitator dapat
berjalan dengan lebih baik. Proses bottom up yang melibatkan partisipasi masyarakat dalam
berbagai aspek kehidupan, tentunya akan lebih mudah terealisasi. Dengan pemahaman ini,
rakyat merupakan subyek yang determinan sebagai aktor dan pelaku, baik dalam perencanaan
maupun dalam implementasi tindakan. Dengan demikian otonomi Desa harus dipahami
sebagai sebuah penyelenggaraan pemerintahan yang berbasis rakyat atau “ people driven ”.
Dalam pembuatan visi harus memenuhi Gambaran masa depan Jelas, mudah dimengerti
Berorientsi waktu, Dapat diukur, Dapat dijabarkan dalam bentuk misi, dan Misi dapat
dijabarkan dalam bentuk kegiatan (file terlampir pada Lampiran 4)
4. Irmaizar, Spdi
5. Dr. Syamsurizaldi
7. Dr. Indradin, MS