Anda di halaman 1dari 56

PROPOSAL

BANTUAN DANA HIBAH


TAHUN ANGGARAN 2023

KWARTIR CABANG GERAKAN PRAMUKA


KOTA BANDUNG

JALAN LL. RE. MARTADINATA NO. 157 BANDUNG


PROPOSAL
BANTUAN DANA HIBAH TAHUN 2023
UNTUK PROGRAM KERJA
KWARTIR CABANG GERAKAN PRAMUKA KOTA BANDUNG
TAHUN 2023

I. PENDAHULUAN
A. UMUM
1. Program Kerja Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kota Bandung yang disusun
bersama pada pelaksanaan Rapat Kerja.
2. Program Kerja Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kota Bandung Tahun 2023
disusun untuk mewujudkan : Tugas Pokok, Fungsi, Tujuan Gerakan Pramuka
serta Tugas Pokok dan Fungsi Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kota Bandung
yang bersinergi secara umum dengan :
1) Visi Pemerintah Kota Bandung :
Terwujudnya Kota Bandung yang Unggul, Nyaman, Sejahtera dan Agamis
2) Misi Pemerintah Kota Bandung yang bersinergi dengan :
a. Visi dan Misi Gerakan Pramuka
b. Rencana Strategis Gerakan Pramuka
c. Revitalisasi Gerakan Pramuka
d. Kondisi Gerakan Pramuka Kota Bandung
e. Perencanaan Program Kerja

B. DASAR
1. Undang-Undang Nomor 12 tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka.
2. Keputusan Musyawarah Nasional Tahun 2018 Nomor : 07/Munas/2018 tentang
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka.
3. Keputusan Kwarnas Gerakan Pramuka Nomor 220 tahun 2007 tentang Petunjuk
Penyelenggaraan Pokok-Pokok Organisasi Gerakan Pramuka.
4. Keputusan Kwarnas Gerakan Pramuka Nomor 222 tahun 2007 tentang Petunjuk
Penyelenggaraan Organisasi dan Tata Kerja Kwartir Cabang Gerakan Pramuka.
5. Keputusan Walikota Bandung selaku Ketua Mabicab Gerakan Pramuka Kota
Bandung Nomor : 005/Mabicab/2019 tentang Pembentukan Susunan Pengurus
Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kota Bandung Masa Bakti 2019 – 2024.
6. Keputusan Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kota Bandung Nomor 22 Tahun
2019 tentang Pelaksana Harian Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kota Bandung
Masa Bakti 2019 – 2024.
7. Keputusan Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kota Bandung Nomor 30 Tahun
2019 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kota
Bandung Masa Bakti 2019 – 2024.
8. Hasil Rapat Pimpinan Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kota Bandung Masa
Bakti 2019-2024.

C. MAKSUD DAN TUJUAN


1. Proposal Tahunan Program Kerja ini disusun dengan maksud untuk memberikan
gambaran-gambaran pelaksanaan Program Kerja Tahun 2023.
2. Proposal Tahunan Program Kerja ini disusun dengan tujuan sebagai pedoman
anggaran terhadap pelaksanaan Program Kerja Tahun 2023.

D. SISTEMATIKA PELAPORAN
1. Pendahuluan
2. Gambaran Umum
3. Pencapaian Sasaran Strategik Bidang-bidang
4. Kesimpulan dan Saran
5. Penutup

II. GAMBARAN UMUM


A. VISI GERAKAN PRAMUKA
“Gerakan Pramuka sebagai Wadah Pilihan Utama dan Solusi Handal masalah –
masalah Kaum Muda”

B. MISI GERAKAN PRAMUKA


1. Menanamkan nilai-nilai kepramukaan kepada kaum muda.
2. Membina anggota menjadi manusia yang berwatak, berkepribadian dan
berbudi-pekerti luhur serta kecakapan hidup (life skill) berlandaskan iman dan
takwa kepada Tuhan yang Maha Esa dengan mengikuti perkembangan ilmu dan
teknologi.
3. Membentuk kader bangsa patriot pembangunan yang berjiwa Pancasila dan
siap-sedia untuk bela negara.
4. Menggerakkan anggota dan organisasi Gerakan Pramuka untuk lebih peduli dan
tanggap terhadap masalah kemasyarakatan dan lingkungan.
5. Memperkokoh eksistensi organisasi selaras dengan perkembangan kehidupan
yang dinamis.
6. Memperkokoh jejaring kerjasama dengan berbagai organisasi dan instansi di
dalam dan di luar negeri.

C. SASARAN UMUM
1. Gerakan Pramuka sebagai wadah pilihan utama dan solusi handal masalah-
masalah kaum muda khusus di Kota Bandung.
2. Kota Bandung sebagai Kota Pramuka.

D. SASARAN STRATEGIK
1. Meningkatnya apresiasi masyarakat/ pencitraan terhadap Gerakan Pramuka di
Kota Bandung.
2. Meningkatnya peran Gerakan Pramuka terhadap permasalahan masyarakat
danlingkungan hidup.
3. Meningkatnya jalinan kerjasama Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kota
Bandung dengan pihak-pihak terkait.
4. Meningkatnya kuantitas dan kualitas kegiatan Anggota Dewasa Gerakan
Pramuka di Kota Bandung.
5. Meningkatnya kuantitas dan kualitas kegiatan Anggota Muda Gerakan Pramuka
di Kota Bandung.

E. PERCEPATAN REVITALISASI GERAKAN PRAMUKA DI KOTA BANDUNG


1. Pemberdayaan Gugus Depan – Gugus Depan di Kota Bandung.
2. Perbaikan penampilan.
3. Perbanyak kegiatan-kegiatan kepedulian terhadap masyarakat.

III. PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIK BIDANG-BIDANG


A. BIDANG ORGANISASI DAN HUKUM
Sasaran Strategik
1. Meningkatkan mutu organisasi, baik dalam penataan pola dan mekanisme
organisasi, maupun dalam penyusunan tata aturan dan petunjuk pelaksanaan
yang berkaitan dengan program.
2. Melakukan pembinaan personal pengelola organisasi (Kwartir/satuan) sehingga
meningkatkan gairah kerja dan semangat pengabdian.
3. Mengoptimalkan fungsi-fungsi perangkat organisasi Kwartir Cabang, khususnya
peranan Majelis Pembimbing.
4. Menyusun sistem pelayanan administrasi yang terpadu dan mampu mendukung
pembinaan organisasi Gerakan Pramuka.
5. Melaksanakan pemberian penghargaan/ insentif/ hukuman yang memacu
munculnya motivasi kerja pengelola Kwartir.
6. Memantapkan gugus depan yang berada di pangkalan/ sekolah dengan
memperhatikan potensi Anggota Muda, Pembina dan sarana lainnya.
7. Melakukan Apel administrasi dan Akreditasi gudep diupayakan agar terlaksana
secara rutin setiap tahun melalui Kwarran.
8. Meningkatkan fungsi pelayanan sekretariat Kwartir sebagai sentral aktivitas
organisasi yang baik antara pengurus kwartir.
9. Meningkatkan penghasilan staf/ karyawan kwartir sesuai beban pekerjaan dan
kondisi kwartir dengan mengacu kepada UMK (Upah Minimum Kota).
10. Menyusun dan mensosialisasikan rencana kebutuhan, pengadaan/
pengangkatan, dan peningkatan kualitas.
11. Meningkatnya kepedulian Majelis Pembimbing Gugus Depan terhadap kegiatan
kepramukaan.
12. Dapat berjalannya kegiatan penelitian dan pengembangan yang dapat
menemukan kecenderungan program yang selaras dengan kondisi masyarakat
untuk kepentingan Gerakan Pramuka
13. Mengembangkan kerangka monitoring dan evaluasi perkembangan Gerakan
Pramuka untuk kepentingan pemberian penghargaan maupun penilaian Kwartir/
Gugus Depan tergiat.
14. Menjalin dan meningkatkan kerjasama yang sudah terjalin dengan baik selama
ini dengan pihak-pihak yang mempunyai kepedulian terhadap gerakan Pramuka.
15. Kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh Kwarcab Kota Bandung akan lebih
ditingkatkan baik kualitas maupun kuantitas kegiatan sehingga pihak ketiga yang
bekerjasama akan lebih meningkatkan jumlah kerjasamanya.
16. Menggali potensi kegiatan yang ada di Gerakan Pramuka dan di sinergikan/
dikerjasamakan dengan kegiatan yang ada di institusi Pemerintahan, Badan
Usaha Milik Negara/ Daerah maupun Swasta melalui CSR.
17. Mengajak pihak masyarakat luas untuk bekerjasama dengan gerakan pramuka
dalam rangka membantu masyarakat baik masalah sosial, kesehatan, rescue,
pembangunan infra struktur, dan lain sebagainya
18. Menyerap kegiatan kegiatan-kegiatan yang ada di instansi pemerintah dan
swasta agar di kerjasamakan dengan pihak Kwarcab Kota Bandung.

B. BIDANG PEMBINAAN ANGGOTA MUDA


Sasaran Strategik
1. Menyiapkan kaum muda terhadap tantangan globalisasi, dengan tetap menggali
ketrampilan khas kepramukaan (scoutcraft) dan kegiatan yang berlatarbelakang
alam terbuka, serta berbasis pada pengalaman belajar dan potensi anggota
muda (Siaga, Penggalang, Penegak dan Pandega).
2. Program kegiatan Anggota Muda diarahkan terutama kepada pembentukan
watak, pendidikan budi pekerti dan disiplin, dilaksanakan di alam bebas,
berkaitan dengan pelestarian lingkungan hidup, penanaman semangat
wiraswasta/ kewirausahaan serta bakti pramuka dengan menanamkan dan
mencontohkan jiwa suka menolong tanpa pamrih.
3. Meningkatkan kegiatan kerohanian dan Bela Negara.
4. Meningkatkan pelaksanaan pembinaan di gugus depan yang mengacu pada
Syarat Kecakapan Umum, Khusus dan pencapaian Pramuka Garuda.
5. Memaksimalkan tugas pokok dan fungsi Dewan Kerja Pramuka Penegak dan
Pandega sebagai wadah pembinaan kader organisasi dan selalu tetap di bawah
pembinaan Anggota Dewasa.
6. Lebih ditingkatkannya mutu pendidikan dan manajemen penyelenggaraan
Kegiatan Anggota Muda seperti: Jambore, Raimuna, Perkemahan Wirakarya,
Lomba Tingkat, Pesta Siaga, Dianpinru, Dianpinsat, KPDK, KIM dan sebagainya,
khususnya yang berkaitan dengan integrasi dengan masyarakat.

C. BIDANG PEMBINAAN ANGGOTA DEWASA


Sasaran Strategik
1. Anggota dewasa harus mendapat penyegaran terus menerus agar memahami
permasalahan dan perkembangan kepramukaan secara praktis khususnya bagi
pemegang jabatan di kwartir yang memiliki kedudukan strategis, perlu
menguasai secara mendalam kemampuan analisis, pemahaman peraturan dan
kebijakan kepramukaan.
2. Terlaksananya Sistem Akreditasidan Pembinaan Anggota Dewasa secara
kontinyu berupa Surat Hak Latih (SHL) dan Surat Hak Membina (SHB).
3. Peningkatan kemampuan penyelenggaraan kursus-kursus seperti Kursus
Instruktur, KO, KMD, Kursus Pembina Gudep, Kursus Pamong, Kursus Pengelola
Kwartir, KML, KPD,KPL, Kursus Keterampilan Pramuka yang mampu memenuhi
kebutuhan pendidikan kader organisasi, melalui pendekatan pelatihan yang
tepat dan sesuai dengan perkembangan zaman.
4. Rencana Pengadaan mulai dari merekrut, merencanakan melatih sampai
menghasilkan pembina mahir yang siap tugas dan pelatih-pelatih pembina yang
siap melaksanakan tugas.
5. Pramuka sebagai wadah pembinaan karakter bangsa terus dibina secara
sungguh-sungguh dan sosialisasi pendidikan agama dilaksanakan pada setiap
kegiatan dan dilaksanakan.
D. BIDANG KEHUMASAN DAN KEMASYARAKATAN
Sasaran Strategik
1. Melakukan kegiatan penerangan dan pengembangan jaringan informasi, baik ke
dalam maupun keluar yang dapat meningkatkan pengertian dan citra Gerakan
Pramuka.
2. Memanfaatkan peluang yang ditawarkan melalui media masa, baik surat kabar,
majalah, radio maupun televisi untuk media publikasi kegiatan.
3. Meningkatnya pelayanan informasi mengenai Gerakan Pramuka baik untuk
lingkungan di dalam Gerakan Pramuka maupun untuk masyarakat luas, lewat
media cetak dan media elektronik.
4. Dirintis kerjasama dengan Media Elektronik membuat suatu program acara yang
menyenangkan.
5. Diaktifkan kembali kerjasama dengan radio-radio baik swasta atau pemerintah.
6. Upaya kerja sama tersebut berorientasi pada usaha dan upaya pembinaan
anggota Gerakan Pramuka, khususnya anggota muda.
7. Peningkatan peran Satgiat Pengabdian Masyarakat Gerakan Pramuka.
8. Optimalisasi Satgiat Pengabdian Masyarakat Gerakan Pramuka.
9. Pembentukan Satgiat Pengabdian Masyarakat di tingkat satuan Kwartir Ranting
dan penguatan yang sudah ada.
10. Meningkatnya program kegiatan kepedulian Gerakan Pramuka dalam wujud
karya nyata yang bersifat integrasi dengan pembangunan dan kepedulian kepada
masyarakat sehingga mampu menampilkan wujud partisipasi Gerakan Pramuka.

E. BIDANG SARANA PRASARANA DAN WIRAUSAHA


Sasaran Strategik
1. Revitalisasi Infrastruktur dan gedung.
2. Revitalisasi Alat Kegiatan dan Perkemahan.
3. Optimalisasi Data dan Peruntukan Asset
4. Optimalisasi Sarana dan Prasarana.
5. Penyusunan aturan tentang usaha dana Kwarcab Kota Bandung diikuti dengan
penyusunan kepengurusannya.
6. Monitoring dan evaluasi usaha dana dan kerjasama komersial.
7. Pembentukan unit-unit usaha baru untuk meningkatkan sumber pendapatan
Kwarcab Kota Bandung.
RENCANA ANGGARAN KEGIATAN 
KWARTIR CABANG GERAKAN PRAMUKA KOTA BANDUNG
TAHUN 2023

No. URAIAN KEGIATAN ANGGARAN SETAHUN


1 BIDANG ORGANISASI DAN HUKUM              2,050,000,000
a. Penataan dan Kerjasama Keorganisasian, Kajian Hukum Kepramukaan dan Keprotokolan
1) Penataan Organisasi dan Kajian Hukum Kepramukaan                         50,000,000
2) Kerjasama Kelembagaan dan Masyarakat                         75,000,000
3) Pelayanan Advokasi Hukum dan Keprotokolan                         75,000,000
4) Saka, Sako, Gusdarma dan Lembaga Kemasyarakatan                         75,000,000
b. Peringatan Hari Pramuka Tingkat Kota Bandung
1) Peringatan Hari Pramuka Tingkat Kota bandung                       150,000,000 
c. Stimulan Kegiatan Kwartir Cabang yang dilaksanakan oleh Kwartir Ranting
1) Stimulan Kegiatan Kwartir Cabang yang dilaksanakan oleh Kwartir Ranting                    1,500,000,000 
d. Badan Kelengkapan Kwartir Cabang
1) Pusat Penelitian dan Pengembangan                         25,000,000
2) Pusat Pendidikan dan Pelatihan                         25,000,000
3) Pusat Informasi dan Teknologi Digital                         25,000,000
4) Dewan Kerja Cabang                         25,000,000
5) Dewan Kemakmuran Masjid                         25,000,000

2 BIDANG PEMBINAAN ANGGOTA MUDA                  670,000,000
a. Pembinaan dan Peningkatan Pramuka Garuda
1) Pembinaan dan Peningkatan Pramuka Garuda                          50,000,000 
b. Pembinaan Peserta Didik
1) Pembinaan Pramuka Siaga dan Prasiaga                          50,000,000 
2) Pembinaan Pramuka Penggalang                       200,000,000 
3) Pembinaan Pramuka Penegak dan Pandega                       150,000,000 
4) Pembinaan Pramuka Berkebutuhan Khusus                       100,000,000 
5) Pembinaan Anggota Satuan Karya dan Unit Kegiatan Pramuka                        120,000,000 
No. URAIAN KEGIATAN ANGGARAN SETAHUN
3 BIDANG PEMBINAAN ANGGOTA DEWASA                  450,000,000
a. Pembinaan, Pengembangan, Pendidikan dan Pelatihan Anggota Dewasa
1) Pembinaan dan Pengembangan Anggota Dewasa                       100,000,000
2) Pendidikan Anggota Dewasa                       250,000,000
b. Pembinaan Mental Spriritual
1) Pembinaan Mental Spriritual                       100,000,000 

4 BIDANG KEHUMASAN DAN KEMASYARAKATAN                  450,000,000
a. Hubungan Masyarakat dan Media Informasi
1) Hubungan Masyarakat dan Media Informasi                          75,000,000 
b. Bela Negara, Wawasan Kebangsaan, Kebudayaan dan Keolahragaan
1) Bela Negara dan Wawasan Kebangsaan                          75,000,000 
2) Kebudayaan dan Keolahragaan                          75,000,000 
c. Pengabdian Masyarakat, Lingkungan Hidup dan Tanggap Bencana
1) Pengabdian Masyarakat                          75,000,000 
2) Lingkungan Hidup                          75,000,000 
3) Tanggap Bencana                          75,000,000 

5 BIDANG SARANA PRASARANA DAN KEWIRAUSAHAAN              1,070,000,000
a. Pengadaan dan Pemeliharaan Sarana Prasarana
1) Pengadaan dan Pemeliharaan Sarana Prasarana                       750,000,000 
2) Pengadaan Perlengkapan Raimuna Nasional 2023                       120,000,000 
b. Pengembangan Wirausaha, Koperasi dan Usaha Kwartir
1) Pengembangan Wirausaha dan Koperasi                          50,000,000 
2) Pengembangan Usaha Kwartir                       150,000,000 

6 BIDANG KESEKRETARIATAN DAN KEUANGAN              3,303,200,000
a. Rapat‐Rapat, Rutin, Parisipasi Kegiatan dan Perjalanan Dinas
1) Rapat‐rapat                       264,000,000
2) Rutin (Keskretariatan dan Rumah Tangga)                       695,000,000
o .i
.g
m
ha
um
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 12 TAHUN 200
TENTANG
pk

GERAKAN PRAMUKA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


de

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa pembangunan kepribadian ditujukan untuk


mengembangkan potensi diri serta memiliki akhlak
mulia, pengendalian diri, dan kecakapan hidup bagi
setiap warga negara demi tercapainya kesejahteraan
masyarakat;
b. bahwa pengembangan potensi diri sebagai hak asasi
manusia harus diwujudkan dalam berbagai upaya
penyelenggaraan pendidikan, antara lain melalui
gerakan pramuka;
c. bahwa gerakan pramuka selaku penyelenggara
pendidikan kepramukaan mempunyai peran besar
dalam pembentukan kepribadian generasi muda
sehingga memiliki pengendalian diri dan kecakapan
hidup untuk menghadapi tantangan sesuai dengan
tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional, dan
global;
d. bahwa peraturan perundang-undangan yang berlaku
saat ini belum secara komprehensif mengatur gerakan
pramuka;
e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a, huruf b, huruf c, dan huruf
d, perlu membentuk Undang-Undang tentang Gerakan
Pramuka;

Mengingat . . .

www.djpp.depkumham.go.id
o .i
.g
m
ha -2-
um
Mengingat : Pasal 20, Pasal 20A ayat (1), Pasal 21, Pasal 28, Pasal 28C,
dan Pasal 31 Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945;
pk

Dengan Persetujuan Bersama


DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
de

dan
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : UNDANG-UNDANG TENTANG GERAKAN PRAMUKA.

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan:
1. Gerakan Pramuka adalah organisasi yang dibentuk
oleh pramuka untuk menyelenggarakan pendidikan
kepramukaan.
2. Pramuka adalah warga negara Indonesia yang aktif
dalam pendidikan kepramukaan serta mengamalkan
Satya Pramuka dan Darma Pramuka.
3. Kepramukaan adalah segala aspek yang berkaitan
dengan pramuka.
4. Pendidikan Kepramukaan adalah proses pembentukan
kepribadian, kecakapan hidup, dan akhlak mulia
pramuka melalui penghayatan dan pengamalan nilai-
nilai kepramukaan.
5. Gugus Depan adalah satuan pendidikan dan satuan
organisasi terdepan penyelenggara pendidikan
kepramukaan.

6. Pusat . . .

www.djpp.depkumham.go.id
o .i
.g
m
ha -3-
um
6. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kepramukaan adalah
satuan pendidikan untuk mendidik, melatih, dan
memberikan sertifikasi kompetensi bagi tenaga
pendidik kepramukaan.
pk

7. Satuan Komunitas Pramuka adalah satuan organisasi


penyelenggara pendidikan kepramukaan yang
de

berbasis, antara lain profesi, aspirasi, dan agama.


8. Satuan Karya Pramuka adalah satuan organisasi
penyelenggara pendidikan kepramukaan bagi peserta
didik sebagai anggota muda untuk meningkatkan
pengetahuan, keterampilan, dan pembinaan di bidang
tertentu.
9. Gugus Darma Pramuka adalah satuan organisasi bagi
anggota pramuka dewasa untuk memajukan gerakan
pramuka.
10. Kwartir adalah satuan organisasi pengelola gerakan
pramuka yang dipimpin secara kolektif pada setiap
tingkatan wilayah.
11. Majelis Pembimbing adalah dewan yang memberikan
bimbingan kepada satuan organisasi gerakan
pramuka.
12. Pemerintah Pusat, selanjutnya disebut Pemerintah,
adalah Presiden Republik Indonesia yang memegang
kekuasaan pemerintahan negara Republik Indonesia
sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
13. Pemerintah Daerah adalah gubernur, bupati atau
walikota, dan perangkat daerah sebagai unsur
penyelenggara pemerintahan daerah.
14. Menteri adalah menteri yang membidangi urusan
pemuda.

Bab II . . .

www.djpp.depkumham.go.id
o .i
.g
m
ha -4-
um
BAB II
ASAS, FUNGSI, DAN TUJUAN

Pasal 2
pk

Gerakan pramuka berasaskan Pancasila.

Pasal 3
de

Gerakan pramuka berfungsi sebagai wadah untuk


mencapai tujuan pramuka melalui:
a. pendidikan dan pelatihan pramuka;
b. pengembangan pramuka;
c. pengabdian masyarakat dan orang tua; dan
d. permainan yang berorientasi pada pendidikan.

Pasal 4
Gerakan pramuka bertujuan untuk membentuk setiap
pramuka agar memiliki kepribadian yang beriman,
bertakwa, berakhlak mulia, berjiwa patriotik, taat hukum,
disiplin, menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa, dan
memiliki kecakapan hidup sebagai kader bangsa dalam
menjaga dan membangun Negara Kesatuan Republik
Indonesia, mengamalkan Pancasila, serta melestarikan
lingkungan hidup.

BAB III
PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN

Bagian Kesatu
Dasar, Kode Kehormatan, Kegiatan,
Nilai-Nilai, dan Sistem Among

Pasal 5 . . .

www.djpp.depkumham.go.id
o .i
.g
m
ha -5-
um
Pasal 5
Pendidikan kepramukaan dilaksanakan berdasarkan pada
nilai dan kecakapan dalam upaya membentuk kepribadian
pk

dan kecakapan hidup pramuka.

Pasal 6
de

(1) Kode kehormatan pramuka merupakan janji dan


komitmen diri serta ketentuan moral pramuka dalam
pendidikan kepramukaan.
(2) Kode kehormatan pramuka terdiri atas Satya
Pramuka dan Darma Pramuka.
(3) Kode kehormatan pramuka sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) dilaksanakan, baik dalam kehidupan
pribadi maupun bermasyarakat secara sukarela dan
ditaati demi kehormatan diri.
(4) Satya Pramuka sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
berbunyi:
“Demi kehormatanku, aku berjanji akan bersungguh-
sungguh menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan
Yang Maha Esa dan Negara Kesatuan Republik
Indonesia, mengamalkan Pancasila, menolong sesama
hidup, ikut serta membangun masyarakat, serta
menepati Darma Pramuka.”
(5) Darma Pramuka sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
berbunyi:
Pramuka itu:
a. takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
b. cinta alam dan kasih-sayang sesama manusia;
c. patriot yang sopan dan kesatria;
d. patuh dan suka bermusyawarah;
e. rela menolong dan tabah;
f. rajin, terampil, dan gembira;

g. hemat . . .

www.djpp.depkumham.go.id
o .i
.g
m
ha -6-
um

g. hemat, cermat, dan bersahaja;


h. disiplin, berani, dan setia;
pk

i. bertanggung jawab dan dapat dipercaya; dan


j. suci dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan.
de

Pasal 7

(1) Kegiatan pendidikan kepramukaan dilaksanakan


dengan berlandaskan pada kode kehormatan
pramuka sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat
(2).
(2) Kegiatan pendidikan kepramukaan dimaksudkan
untuk meningkatkan kemampuan spiritual dan
intelektual, keterampilan, dan ketahanan diri yang
dilaksanakan melalui metode belajar interaktif dan
progresif.
(3) Metode belajar interaktif dan progresif sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) diwujudkan melalui interaksi:
a. pengamalan kode kehormatan pramuka;
b. kegiatan belajar sambil melakukan;
c. kegiatan yang berkelompok, bekerja sama, dan
berkompetisi;
d. kegiatan yang menantang;
e. kegiatan di alam terbuka;
f. kehadiran orang dewasa yang memberikan
dorongan dan dukungan;
g. penghargaan berupa tanda kecakapan; dan
h. satuan terpisah antara putra dan putri.
(4) Penerapan metode belajar sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) disesuaikan dengan kemampuan fisik
dan mental pramuka.

(5) Penilaian . . .

www.djpp.depkumham.go.id
o .i
.g
m
ha -7-
um
(5) Penilaian atas hasil pendidikan kepramukaan
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
dengan berdasarkan pada pencapaian persyaratan
kecakapan umum dan kecakapan khusus serta
pk

pencapaian nilai-nilai kepramukaan.


(6) Pencapaian hasil pendidikan kepramukaan
de

sebagaimana dimaksud pada ayat (5) dinyatakan


dalam sertifikat dan/atau tanda kecakapan umum
dan kecakapan khusus.

Pasal 8

(1) Nilai kepramukaan sebagaimana dimaksud dalam


Pasal 5 mencakup:
a. keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang
Maha Esa;
b. kecintaan pada alam dan sesama manusia;
c. kecintaan pada tanah air dan bangsa;
d. kedisiplinan, keberanian, dan kesetiaan;
e. tolong-menolong;
f. bertanggung jawab dan dapat dipercaya;
g. jernih dalam berpikir, berkata, dan berbuat;
h. hemat, cermat, dan bersahaja; dan
i. rajin dan terampil.
(2) Nilai kepramukaan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) merupakan inti kurikulum pendidikan
kepramukaan.

Pasal 9

Kecakapan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 terdiri


atas:
a. kecakapan umum; dan
b. kecakapan khusus.

Pasal 10 . . .

www.djpp.depkumham.go.id
o .i
.g
m
ha -8-
um

Pasal 10

(1) Kegiatan pendidikan kepramukaan dilaksanakan


dengan menggunakan sistem among.
pk

(2) Sistem among merupakan proses pendidikan


kepramukaan yang membentuk peserta didik agar
berjiwa merdeka, disiplin, dan mandiri dalam
de

hubungan timbal balik antarmanusia.


(3) Sistem among sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dan ayat (2) dilaksanakan dengan menerapkan
prinsip kepemimpinan:
a. di depan menjadi teladan;
b. di tengah membangun kemauan; dan
c. di belakang mendorong dan memberikan motivasi
kemandirian.

Bagian Kedua
Jalur dan Jenjang

Pasal 11

Pendidikan kepramukaan dalam Sistem Pendidikan


Nasional termasuk dalam jalur pendidikan nonformal yang
diperkaya dengan pendidikan nilai-nilai gerakan pramuka
dalam pembentukan kepribadian yang berakhlak mulia,
berjiwa patriotik, taat hukum, disiplin, menjunjung tinggi
nilai-nilai luhur bangsa, dan memiliki kecakapan hidup.

Pasal 12

Jenjang pendidikan kepramukaan terdiri atas jenjang


pendidikan:
a. siaga;
b. penggalang;
c. penegak; dan
d. pandega.

Bagian Ketiga . . .

www.djpp.depkumham.go.id
o .i
.g
m
ha -9-
um

Bagian Ketiga
Peserta Didik, Tenaga Pendidik, dan Kurikulum
pk

Pasal 13

(1) Setiap warga negara Indonesia yang berusia 7 sampai


de

dengan 25 tahun berhak ikut serta sebagai peserta


didik dalam pendidikan kepramukaan.
(2) Peserta didik sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
terdiri atas:
a. pramuka siaga;
b. pramuka penggalang;
c. pramuka penegak; dan
d. pramuka pandega.
(3) Peserta didik sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dalam pendidikan kepramukaan disebut sebagai
anggota muda.

Pasal 14

(1) Tenaga pendidik dalam pendidikan kepramukaan


terdiri atas:
a. pembina;
b. pelatih;
c. pamong; dan
d. instruktur.
(2) Tenaga pendidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
harus memenuhi persyaratan standar tenaga pendidik.
(3) Tenaga pendidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dalam pendidikan kepramukaan disebut sebagai
anggota dewasa.

Pasal 15 . . .

www.djpp.depkumham.go.id
o .i
.g
m
ha - 10 -
um
Pasal 15

Kurikulum pendidikan kepramukaan yang mencakup


aspek nilai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1)
pk

dan kecakapan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9


disusun sesuai dengan jenjang pendidikan kepramukaan
dan harus memenuhi persyaratan standar kurikulum yang
de

ditetapkan oleh badan standardisasi sesuai dengan


ketentuan peraturan perundang-undangan.

Bagian Keempat
Satuan Pendidikan Kepramukaan

Pasal 16

Satuan pendidikan kepramukaan terdiri atas:


a. gugus depan; dan
b. pusat pendidikan dan pelatihan.

Bagian Kelima
Evaluasi, Akreditasi, dan Sertifikasi

Pasal 17

(1) Evaluasi dilakukan dalam rangka pengendalian mutu


pendidikan kepramukaan sebagai bentuk akuntabilitas
penyelenggaraan pendidikan kepramukaan kepada
pihak yang berkepentingan.
(2) Evaluasi dilakukan terhadap peserta didik, tenaga
pendidik, dan kurikulum, pada setiap jenjang dan
satuan pendidikan kepramukaan.
(3) Evaluasi terhadap peserta didik dilakukan oleh
pembina.

(4) Evaluasi . . .

www.djpp.depkumham.go.id
o .i
.g
m
ha - 11 -
um
(4) Evaluasi terhadap tenaga pendidik dilakukan oleh
pusat pendidikan dan pelatihan nasional yang
dibentuk oleh kwartir nasional.
(5) Evaluasi terhadap kurikulum pendidikan kepramukaan
pk

dilakukan oleh pusat pendidikan dan pelatihan


nasional yang dibentuk oleh kwartir nasional.
de

Pasal 18

(1) Akreditasi dilakukan untuk menentukan kelayakan


kegiatan dan satuan pendidikan kepramukaan pada
setiap jenjang pendidikan kepramukaan.
(2) Akreditasi dilakukan atas dasar kriteria yang bersifat
terbuka dan dilakukan oleh lembaga akreditasi sesuai
dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 19

(1) Sertifikat berbentuk tanda kecakapan dan sertifikat


kompetensi.
(2) Tanda kecakapan diberikan kepada peserta didik
sebagai pengakuan terhadap kompetensi peserta didik
melalui penilaian terhadap perilaku dalam
pengamalan nilai serta uji kecakapan umum dan uji
kecakapan khusus sesuai dengan jenjang pendidikan
kepramukaan.
(3) Sertifikat kompetensi bagi tenaga pendidik diberikan
oleh pusat pendidikan dan pelatihan kepramukaan
pada tingkat nasional.

BAB IV . . .

www.djpp.depkumham.go.id
o .i
.g
m
ha - 12 -
um
BAB IV
KELEMBAGAAN

Bagian Kesatu
pk

Umum

Pasal 20
de

(1) Gerakan pramuka bersifat mandiri, sukarela, dan


nonpolitis.
(2) Satuan organisasi gerakan pramuka terdiri atas:
a. gugus depan; dan
b. kwartir.

Pasal 21

Gugus depan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 ayat


(2) huruf a meliputi gugus depan berbasis satuan
pendidikan dan gugus depan berbasis komunitas.

Pasal 22

(1) Gugus depan berbasis satuan pendidikan


sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 meliputi
gugus depan di lingkungan pendidikan formal.
(2) Gugus depan berbasis komunitas sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 21 meliputi gugus depan
komunitas kewilayahan, agama, profesi, organisasi
kemasyarakatan, dan komunitas lain.

Pasal 23

Kwartir sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 ayat (2)


huruf b terdiri atas:
a. kwartir ranting;
b. kwartir cabang;
c. kwartir daerah; dan
d. kwartir nasional.

Bagian Kedua . . .

www.djpp.depkumham.go.id
o .i
.g
m
ha - 13 -
um
Bagian Kedua
Pembentukan dan Kepengurusan Organisasi

Pasal 24
pk

Gugus depan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 ayat


(2) huruf a dibentuk melalui musyawarah anggota
pramuka.
de

Pasal 25

(1) Gugus depan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24


dapat membentuk kwartir ranting.
(2) Kwartir ranting sebagaimana pada ayat (1) dapat
membentuk kwartir cabang.

Pasal 26

(1) Kwartir cabang sebagaimana dimaksud dalam Pasal


25 ayat (2) dapat membentuk kwartir daerah.
(2) Kwartir daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dapat membentuk kwartir nasional.
Pasal 27
(1) Kepengurusan kwartir sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 23 dipilih oleh pengurus organisasi gerakan
pramuka yang berada di bawahnya secara demokratis
melalui musyawarah kwartir.
(2) Kepengurusan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
tidak terikat dengan jabatan publik.

Bagian Ketiga
Kwartir Ranting, Kwartir Cabang, Kwartir Daerah, dan Kwartir Nasional

Pasal 28

(1) Kwartir ranting sebagaimana dimaksud dalam Pasal


23 huruf a merupakan satuan organisasi gerakan
pramuka di kecamatan.

(2) Kwartir . . .

www.djpp.depkumham.go.id
o .i
.g
m
ha - 14 -
um
(2) Kwartir ranting mempunyai tugas memimpin dan
mengendalikan gerakan pramuka dan kegiatan
kepramukaan di kecamatan.
(3) Kwartir ranting sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
pk

dibentuk oleh paling sedikit 5 (lima) gugus depan


melalui musyawarah ranting.
de

(4) Kepengurusan kwartir ranting dibentuk melalui


musyawarah ranting.
(5) Kepemimpinan kwartir ranting bersifat kolektif.
(6) Musyawarah ranting sebagaimana dimaksud pada
ayat (3) merupakan forum untuk:
a. pertanggungjawaban organisasi;
b. pemilihan dan penetapan kepengurusan
organisasi kwartir ranting; dan
c. penetapan rencana kerja organisasi.

Pasal 29

(1) Kwartir cabang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23


huruf b merupakan organisasi gerakan pramuka di
kabupaten/kota.
(2) Kwartir cabang mempunyai tugas memimpin dan
mengendalikan gerakan pramuka dan kegiatan
kepramukaan di kabupaten/kota.
(3) Kwartir cabang sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dibentuk melalui musyawarah cabang.
(4) Kepengurusan kwartir cabang dibentuk melalui
musyawarah cabang.
(5) Kepemimpinan kwartir cabang bersifat kolektif.
(6) Musyawarah cabang sebagaimana dimaksud pada ayat
(3) merupakan forum untuk:
a. pertanggungjawaban organisasi;
b. pemilihan dan penetapan kepengurusan organisasi
kwartir cabang; dan

Pasal 30 . . .

www.djpp.depkumham.go.id
o .i
.g
m
ha - 15 -
um
c. penetapan rencana kerja organisasi.
Pasal 30

(1) Kwartir daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23


pk

huruf c merupakan organisasi gerakan pramuka di


provinsi.
(2) Kwartir daerah mempunyai tugas memimpin dan
de

mengendalikan gerakan pramuka dan kegiatan


kepramukaan di provinsi.
(3) Kwartir daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dibentuk melalui musyawarah daerah.
(4) Kepengurusan kwartir daerah dibentuk melalui
musyawarah daerah.
(5) Kepemimpinan kwartir daerah bersifat kolektif.
(6) Musyawarah daerah sebagaimana dimaksud pada ayat
(3) merupakan forum untuk:
a. pertanggungjawaban organisasi;
b. pemilihan dan penetapan kepengurusan organisasi
kwartir daerah; dan
c. penetapan rencana kerja organisasi.

Pasal 31

(1) Kwartir nasional sebagaimana dimaksud dalam Pasal


23 huruf d merupakan organisasi gerakan pramuka
lingkup nasional.
(2) Kwartir nasional mempunyai tugas memimpin dan
mengendalikan gerakan pramuka serta kegiatan
kepramukaan lingkup nasional.
(3) Kwartir nasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dibentuk melalui musyawarah nasional.
(4) Kepengurusan kwartir nasional dibentuk melalui
musyawarah nasional.
(5) Kepemimpinan kwartir nasional bersifat kolektif.

(6) Musyawarah . . .

www.djpp.depkumham.go.id
o .i
.g
m
ha - 16 -
um
(6) Musyawarah nasional sebagaimana dimaksud pada
ayat (3) merupakan forum musyawarah tertinggi
untuk:
pk

a. pertanggungjawaban organisasi;
b. pemilihan dan penetapan kepengurusan organisasi
kwartir nasional;
de

c. perubahan dan penetapan anggaran dasar dan


anggaran rumah tangga; dan
d. penetapan rencana kerja strategis organisasi.

Bagian Keempat
Organisasi Pendukung

Pasal 32

(1) Satuan organisasi gerakan pramuka sebagaimana


dimaksud dalam Pasal 23 huruf b, huruf c, dan huruf
d sesuai dengan tingkatannya dapat membentuk:
a. satuan karya pramuka;
b. gugus darma pramuka;
c. satuan komunitas pramuka;
d. pusat penelitian dan pengembangan;
e. pusat informasi; dan/atau
f. badan usaha.
(2) Ketentuan mengenai organisasi pendukung gerakan
pramuka sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditetapkan dalam anggaran dasar dan anggaran rumah
tangga.

Bagian Kelima . . .

www.djpp.depkumham.go.id
o .i
.g
m
ha - 17 -
um
Bagian Kelima
Majelis Pembimbing

Pasal 33
pk

(1) Pada setiap gugus depan dan kwartir sebagaimana


dimaksud dalam Pasal 20 ayat (2) dapat dibentuk
de

majelis pembimbing.
(2) Majelis pembimbing sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) bertugas memberikan bimbingan moral dan
keorganisatorisan serta memfasilitasi penyelenggaraan
pendidikan kepramukaan.
(3) Majelis pembimbing sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) terdiri atas unsur:
a. Pemerintah;
b. pemerintah daerah; dan
c. tokoh masyarakat.
(4) Majelis pembimbing dari unsur tokoh masyarakat
sebagaimana dimaksud pada ayat (4) huruf c harus
memiliki komitmen yang tinggi terhadap gerakan
pramuka.

Pasal 34

(1) Ketentuan lebih lanjut mengenai tugas, fungsi,


tanggung jawab, susunan organisasi, dan tata kerja
gugus depan, kwartir, dan majelis pembimbing
ditetapkan dalam anggaran dasar dan anggaran rumah
tangga gerakan pramuka.
(2) Anggaran dasar dan anggaran rumah tangga gerakan
pramuka sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditetapkan oleh musyawarah nasional.

Bagian Keenam . . .

www.djpp.depkumham.go.id
o .i
.g
m
ha - 18 -
um
Bagian Keenam
Atribut

Pasal 35
pk

(1) Gerakan pramuka sebagaimana dimaksud dalam Pasal


20 ayat (2) memiliki atribut berupa:
de

a. lambang;
b. bendera;
c. panji;
d. himne; dan
e. pakaian seragam.
(2) Atribut gerakan pramuka sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) didaftarkan hak ciptanya.

BAB V
TUGAS DAN WEWENANG

Pasal 36
Pemerintah dan pemerintah daerah bertugas:
a. menjamin kebebasan berpendapat dan berkarya dalam
pendidikan kepramukaan;
b. membimbing, mendukung, dan memfasilitasi
penyelenggaraan pendidikan kepramukaan secara
berkelanjutan dan berkesinambungan; dan
c. membantu ketersediaan tenaga, dana, dan fasilitas
yang diperlukan untuk pendidikan kepramukaan.

Pasal 37
(1) Pemerintah dan pemerintah daerah berwenang untuk
melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan
pendidikan kepramukaan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.

(2) Pengawasan . . .

www.djpp.depkumham.go.id
o .i
.g
m
ha - 19 -
um
(2) Pengawasan terhadap pelaksanaan penyelengaraan
pendidikan kepramukaan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dilaksanakan oleh menteri dan gubernur, serta
bupati/walikota.
pk

BAB VI
de

HAK DAN KEWAJIBAN

Pasal 38

Setiap peserta didik berhak:


a. mengikuti pendidikan kepramukaan;
b. menggunakan atribut pramuka;
c. mendapatkan sertifikat dan/atau tanda kecakapan
kepramukaan; dan
d. mendapatkan perlindungan selama mengikuti kegiatan
kepramukaan.

Pasal 39

Setiap peserta didik berkewajiban:


a. melaksanakan kode kehormatan pramuka;
b. menjunjung tinggi harkat dan martabat pramuka; dan
c. mematuhi semua persyaratan dan ketentuan
pendidikan kepramukaan.

Pasal 40

Orang tua berhak mengawasi penyelenggaraan pendidikan


kepramukaan dan memperoleh informasi tentang
perkembangan anaknya.

Pasal 41 . . .

www.djpp.depkumham.go.id
o .i
.g
m
ha - 20 -
um
Pasal 41

Orang tua berkewajiban untuk:


pk

a. membimbing, mendukung, dan membantu anak dalam


mengikuti pendidikan kepramukaan; dan
b. membimbing, mendukung, dan membantu satuan
de

pendidikan kepramukaan sesuai dengan kemampuan.

Pasal 42

Masyarakat berhak untuk berperan serta dan memberikan


dukungan sumber daya dalam kegiatan pendidikan
kepramukaan.

BAB VII
KEUANGAN

Pasal 43

(1) Keuangan gerakan pramuka diperoleh dari:


a. iuran anggota sesuai dengan kemampuan;
b. sumbangan masyarakat yang tidak mengikat; dan
c. sumber lain yang tidak bertentangan dengan
peraturan perundang-undangan.
(2) Selain sumber keuangan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), Pemerintah dan pemerintah daerah
dapat memberikan dukungan dana dari anggaran
pendapatan dan belanja negara dan/atau anggaran
pendapatan dan belanja daerah.
(3) Sumbangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf b, selain berupa uang dapat juga berupa
barang atau jasa.

Pasal 44 . . .

www.djpp.depkumham.go.id
o .i
.g
m
ha - 21 -
um
Pasal 44

Pengelolaan keuangan gerakan pramuka dilaksanakan


secara transparan, tertib, dan akuntabel serta diatur
pk

sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 45
de

Satuan organisasi gerakan pramuka dilarang:


a. menerima bantuan dari pihak asing tanpa persetujuan
Pemerintah; atau
b. memberi bantuan kepada pihak asing yang merugikan
kepentingan bangsa dan negara.

Pasal 46

(1) Satuan organisasi gerakan pramuka yang melanggar


ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 45
dapat dibekukan oleh Pemerintah atau pemerintah
daerah.
(2) Satuan organisasi gerakan pramuka yang telah
dibekukan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang
tetap melakukan kegiatan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 45 dapat dibubarkan berdasarkan
putusan pengadilan.

BAB VIII
KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 47

Pada saat Undang-Undang ini mulai berlaku:


a. organisasi gerakan pramuka dan organisasi lain yang
menyelenggarakan pendidikan kepramukaan yang ada
sebelum Undang-Undang ini diundangkan tetap diakui
keberadaannya;

b. satuan . . .

www.djpp.depkumham.go.id
o .i
.g
m
ha - 22 -
um
b. satuan atau badan kelengkapan dari organisasi
sebagaimana dimaksud dalam huruf a tetap
menjalankan tugas, fungsi, dan tanggung jawab
organisasi yang bersangkutan;
pk

c. aset yang dimiliki oleh organisasi sebagaimana


dimaksud dalam huruf a tetap menjadi aset organisasi
yang bersangkutan; dan
de

d. anggaran dasar dan anggaran rumah tangga organisasi


sebagaimana dimaksud dalam huruf a wajib
disesuaikan dengan ketentuan Undang-Undang ini
dalam waktu paling lama 2 (dua) tahun sejak Undang-
Undang ini diundangkan.

BAB IX
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 48

Peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan


gerakan pramuka yang bertentangan dengan ketentuan
Undang-Undang ini dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 49

Undang-Undang ini mulai berlaku pada tanggal


diundangkan.

Agar . . .

www.djpp.depkumham.go.id
o .i
.g
m
ha - 23 -
um
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan
pengundangan Undang-Undang ini dengan
penempatannya dalam Lembaran Negara Republik
Indonesia.
pk

Disahkan di Jakarta
pada tanggal 24 November 2010
de

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DR. H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO

Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 24 November 2010

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA


REPUBLIK INDONESIA,

PATRIALIS AKBAR

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2010 NOMOR 131

www.djpp.depkumham.go.id
GERAKAN PRAMUKA
MAJELIS PEMBIMBING CABANG
KOTA BANDUNG
Alamat : Kantor Walikota Bandung, Jalan Wastukencana No. 2 Bandung 40117

KEPUTUSAN
WALIKOTA BANDUNG
SELAKU KETUA MAJELIS PEMBIMBING CABANG(MABICAB)
GERAKAN PRAMUKA KOTA BANDUNG

NOMOR : 005/MABICAB/2019

TENTANG

REKOMENDASI
PEMBENTUKAN SUSUNAN PENGURUS KWARTIR CABANG
GERAKAN PRAMUKA KOTA BANDUNGMASA BAKTI 2019 – 2024

WALIKOTA BANDUNG
SELAKU KETUA MAJELIS PEMBIMBING CABANG (MABICAB)
GERAKAN PRAMUKA KOTA BANDUNG

Menimbang : a. bahwa kepengurusan Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kota


Bandung Masa Bakti 2016 – 2021 telah berakhir melalui
Musyawarah Cabang Gerakan Pramuka Kota Bandung Tahun 2019;
b. bahwa untuk kesinambungan pembinaan dan pengembangan
Gerakan Pramuka di Kota Bandung perlu disusun kembali Pengurus
Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kota Bandung;
c. bahwa sehubungan maksud tersebut pada huruf b, perlu dibentuk
Susunan Pengurus Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kota
Bandung Masa Bakti 2019 – 2024 yang ditetapkan dengan
Keputusan Walikota Bandung selaku Ketua Majelis Pembimbing
Cabang (Mabicab) Gerakan Pramuka Kota Bandung;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan


Daerah;
2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka;
3. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 157 Tahun 1963
tentang Penetapan Gerakan Pramuka sebagai Aparatur Pembantu
Usaha Pemerintah;
4. Keputusan Musyawarah Nasional Gerakan PramukaNomor :
07/Munas/2018tentang Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga Gerakan Pramuka;
5. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 220 Tahun
2007 tentang Petunjuk Penyelenggaraan Pokok–Pokok Organisasi
Gerakan Pramuka;

6. Keputusan ...
6. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 223 Tahun
2007 tentang Petunjuk Penyelenggaraan Organisasi dan Tata Kerja
Kwartir Cabang;
7. Surat Keputusan Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kota Bandung
Nomor 14 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Musyawarah
Cabang Gerakan Pramuka Kota Bandung Tahun 2019.

Memperhatikan : Surat dari Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kota Bandung


Nomor : 191/0919–E tanggal 25 Juli 2019 perihal Permohonan
Keputusan Walikota Bandung selaku Ketua Majelis Pembimbing
Cabang Gerakan Pramuka Kota Bandung tentang Rekomendasi
Pembentukan Susunan Pengurus Kwartir Cabang Gerakan Pramuka
Kota Bandung Masa Bakti 2019 – 2024.

MEMUTUSKAN
Dengan membatalkan segala keputusan yang bertentangan dengan keputusan ini,

Menetapkan : REKOMENDASI PEMBENTUKAN SUSUNAN PENGURUS


KWARTIR CABANG GERAKAN PRAMUKA KOTA BANDUNG
MASA BAKTI 2019 – 2024
PERTAMA : Mencabut Keputusan Walikota Bandung Nomor : 002/Mabicab/2016
tanggal 27 Juli 2016 tentang Pembentukan Susunan Pengurus Kwartir
Cabang Gerakan Pramuka Kota Bandung Masa Bakti 2016 – 2021.
KEDUA : Merekomendasikan Pembentukan Susunan Pengurus Kwartir Cabang
Gerakan Pramuka Kota Bandung Masa Bakti 2019 – 2024 sebagaimana
tercantum dalam lampiran surat keputusan ini.
KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila ada
kekeliruan dalam surat keputusan ini akan diadakan pembetulan
seperlunya.

Tembusan Keputusan ini disampaikan kepada Yth :


1. Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka di Jakarta;
2. Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jawa Barat;
3. Sekretaris Daerah Kota Bandung;
4. Para Camat selaku Ketua Mabiran Gerakan Pramuka se Kota Bandung;
5. Para Ketua Kwartir Ranting Gerakan Pramuka se Kota Bandung;
6. Yang bersangkutan, agar menjadi maklum.
LAMPIRAN : KEPUTUSAN WALIKOTA BANDUNG
NOMOR : 005/MABICAB/2019
TANGGAL : 26 Juli 2019

REKOMENDASI
PEMMBENTUKANSUSUSAN PENGURUS
KWARTIR CABANG GERAKAN PRAMUKA KOTA BANDUNG
MASA BAKTI 2019 – 2024

1. Ketua : ODED MUHAMMAD DANIAL


2. Wakil Ketua Bidang Organisasi dan Hukum/ : EDDY MARWOTO
merangkap Ketua Harian
3. Wakil Ketua Bidang Kerjasama dan Kemitraan/ : DENI NURDYANA HADIMIN
merangkap Wakil Ketua Harian Urusan Eksternal
4. Wakil Ketua Bidang Pembinaan Anggota Muda/ : FAJAR KUSUMAJAYA
merangkap Wakil Ketua Harian Urusan Internal
5. Wakil Ketua Bidang Pembinaan Anggota Dewasa : DADAN ROSADI
6. Wakil Ketua Bidang Hubungan Masyarakat dan : ASEP MULYADI
Media Informasi
7. Wakil Ketua Bidang Lingkungan Hidup, : AWALUDIN HAMZAH
Pengabdian Masyarakat dan Tanggap Bencana
8. Wakil Ketua Bidang Sarana Prasarana dan : MOHAMMAD ZAMZAM NURZAMAN
Kewirausahaan HANAFI
9. Sekretaris : TAUFIK HIDAYAT
10. Wakil Sekretaris : AAM EFFENDI
11. Bendahara : FAJAR KURNIAWAN
12. Wakil Bendahara : I. UBED UBAIDILLAH
II. SITI SOFIAH RITONGA

Bidang Organisasi dan Hukum


13. Andalan Urusan Perencanaan dan Penataan : a. ROBUL IJATI
Organisasi b. YOGI SUPRAYOGI SUGANDI
14. Andalan Urusan Informasi dan Kajian Hukum : a. II KUSTIWA
Kepramukaan b. DAUD SISMAWAN
15. Andalan Urusan Pelayanan dan Advokasi Hukum : a. PANDJI UTAMA
b. RANGGA MAULANSYAH
16. Andalan Urusan Pembinaan Kepramukaan : a. ENGKUY KURNIASIH
Lembaga Pemasyarakatan b. YUDA HARTAWAN
17. Andalan Urusan Umum dan Keprotokolan : a. ALEX K PRAMIADI
b. YADI SUPRIADINATA
c. WAHYUDIN

18. Andalan ...


18. Andalan ex–officio : a. KEPALA PUSAT PENELITIAN DAN
PENGEMBANGAN
b. KETUA PIMPINAN SAKA
WANABAKTI
c. KETUA PIMPINAN SAKA BAHARI
d. KETUA PIMPINAN SAKA
DIRGANTARA
e. KETUA PIMPINAN SAKA
BHAYANGKARA
f. KETUA PIMPINAN SAKA BAKTI
HUSADA
g. KETUA PIMPINAN SAKA KENCANA
h. KETUA PIMPINAN SAKA TARUNA
BUMI
i. KETUA PIMPINAN SAKA WIRA
KARTIKA
j. KETUA PIMPINAN SAKA
PARIWISATA
k. KETUA PIMPINAN SAKA
KALPATARU
l. KETUA PIMPINAN SAKA WIDYA
BUDAYA BAKTI
m. KETUA PIMPINAN RINTISAN SAKA
ADHYASTA PEMILU
n. KETUA PIMPINAN SATUAN
KOMUNITAS PRAMUKA PASUNDAN
o. KETUA PIMPINAN SATUAN
KOMUNITAS PRAMUKA LDII

Bidang Kerjasama dan Kemitraan


19. Andalan Urusan Kerjasama Kelembagaan : a. DADANG SETIAWAN
b. DEWIRIMA SOEWANDANA
c. KURNIAWAN JUSUP
d. RAHMAT SOLEH
20. Andalan Urusan Kemitraan Kemasyarakatan : a. BAMBANG SUKARDI
b. DONI HANSYAH
c. JANA SURJANA
d. ABDUL SALAM

Bidang Pembinaan Anggota Muda


21. Andalan Urusan Pembinaan Pramuka Siaga : a. DENY
b. SRI WINGGOWATI
22. Andalan Urusan Pembinaan Pramuka Penggalang : a. MUHAMAD RIDWAN HADIPUTRA
b. WIWIN MARTINI
23. Andalan Urusan Pembinaan Pramuka Penegak dan : a. KHIAR WALI TSANI
Pandega b. HENDRAYANI

24. Andalan ...


24. Andalan Urusan Pembinaan Pramuka : a. ROERY VERI SOESAPTI
Berkebutuhan Khusus b. HENDRA DJUHENDI
25. Andalan Urusan Pembinaan Kelompok Prasiaga : DEDEN MASTUR
26. Andalan Urusan Pembinaan Satuan Karya dan : a. ARIF DWI PRASETIYO
Unit Kegiatan b. UJANG SUPRIATNA
27. Andalan ex–officio : a. KETUA DEWAN KERJA CABANG
b. WAKIL KETUA DEWAN KERJA
CABANG

Bidang Pembinaan Anggota Dewasa


28. Andalan Urusan Pembinaan Anggota Dewasa : a. UUN DJUNAEDI
b. IAH MARIAH
29. Andalan Urusan Pendidikan Anggota Dewasa : a. USEP SAEPUDIN
b. EUIS AAH SURYATI
30. Andalan Urusan Pengembangan Sumber Daya : a. ASEP KURNIAWAN
Anggota Dewasa b. AGUS HENDRA
31. Andalan Urusan Pembinaan Mental Spritual : a. NANANG SUTISNA
b. MOHAMAD SOLIHIN
32. Andalan ex–officio : KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN
PELATIHAN

Bidang Hubungan Masyarakat dan Media Informasi


33. Andalan Urusan Hubungan Masyarakat : a. DENI KUSUMAH
b. GEMPA NUGRAHA
34. Andalan Urusan Media Informasi : a. HANA GANRINA
b. NIA KURNIATI SAPARI
35. Andalan Urusan Pengembangan dan Kajian : a. TANNY ABADHI ROSYADA
Informasi Kehumasan b. DEDI SUPRIATNA
36. Andalan Urusan Seni Budaya dan Keolahragaan : a. DADAN SUJANA
b. MOCHAMAD ARRY WELLIANSYAH
37. Andalan ex–officio : KEPALA PUSAT INFORMASI

Bidang Lingkungan Hidup, Pengabdian Masyarakat dan Tanggap


Bencana
38. Andalan Urusan Lingkungan Hidup : a. KUSTORI
b. DJUANDI GANDHI
c. BAMBANG AGUS RACHMAWAN
39. Andalan Urusan Pengabdian Masyarakat : a. NUNUNG SUKMANA
b. DADAN DANY DIPOERA
c. SEPTIAN DWI PRASETYO
40. Andalan Urusan Tanggap Bencana : a. ATAM SUPRIATNA
b. RUDY SETYABUDI
c. BONA INDRA LUBIS

Bidang ...
Bidang Sarana Prasarana dan Kewirausahaan
41. Andalan Urusan Perencanaan dan Pengelolaan : a. WIN PATRIADI
Sarana Prasarana b. YOGI MARTHA WIJAYA
42. Andalan Urusan Pengembangan Wirausaha dan : a. MUHAMAD ALAMSYAH
Koperasi b. DADI HERMANA
43. Andalan Urusan Pengembangan Usaha Kwartir : a. BUDI HARTONO
b. RIDWAN ROMANSYAH
KWARTIR CABANG GERAKAN PRAMUKA KOTA BANDUNG

KEPUTUSAN
KWARTIR CABANG GERAKAN PRAMUKA KOTA BANDUNG

Nomor 22 Tahun 2019

TENTANG

PELAKSANA HARIAN
KWARTIR CABANG GERAKAN PRAMUKA KOTA BANDUNG
MASA BAKTI 2019 – 2024

Ketua Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kota Bandung

Menimbang : a. bahwa kepengurusan Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kota Bandung Masa
Bakti 2019 – 2024 telah disahkan dengan Keputusan Ketua Kwardir Daerah
Gerakan Pramuka Jawa Barat Nomor 29 Tahun 2019 tanggal 12 Agustus 2019
tentang Pengukuhan Andalan Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kota
Bandung Masa Bakti Tahun 2019 – 2024;

b. bahwa untuk kelancaran tugas sehari-hari Kwartir Cabang Gerakan Pramuka


Kota Bandung perlu disusun Pelaksana Harian Kwartir Cabang Gerakan
Pramuka Kota Bandung Masa Bakti 2019 – 2024;

c. bahwa sehubungan maksud tersebut pada huruf b, Pelaksana Harian Kwartir


Cabang Gerakan Pramuka Kota Bandung Masa Bakti 2019 – 2024 perlu
ditetapkan dengan Surat Keputusan Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kota
Bandung.
Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan
Pramuka (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 131 dan
tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 5169);
2. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 238 Tahun 1961 tentang
Gerakan Pramuka;
3. Keputusan Musyawarah Nasional Gerakan Pramuka Tahun 2018
Nomor : 07/MUNAS/2018 tentang Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga Gerakan Pramuka;
4. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 220 Tahun 2007
tentang Petunjuk Penyelenggaraan Pokok – Pokok Organisasi Gerakan
Pramuka;
5. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 223 Tahun 2007
tentang Petunjuk Penyelenggaraan Organisasi dan Tata Kerja Kwartir Cabang
Gerakan Pramuka.

Memperhatikan : Saran dan pendapat Pimpinan Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kota Bandung.

MEMUTUSKAN ...
MEMUTUSKAN

Menetapkan : PELAKSANA HARIAN KWARTIR CABANG GERAKAN PRAMUKA


KOTA BANDUNG MASA BAKTI 2019 – 2024
PERTAMA : Mencabut Keputusan Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kota Bandung
Nomor 67 Tahun 2016 tanggal 29 Desember 2016 tentang Pelaksana Harian
Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kota Bandung Masa Bakti 2016 – 2021
Bandung dan disertai ucapan terima kasih dan penghargaan atas darma
baktinya kepada Gerakan Pramuka.
KEDUA : Mengangkat Pelaksana Harian Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kota
Bandung Masa Bakti 2019 – 2024 sebagai berikut :
1. Ketua Harian : EDDY MARWOTO
2. Wakil Ketua Harian : DENI NURDYANA HADIMIN
Urusan Eksternal
3. Wakil Ketua Harian : FAJAR KUSUMAJAYA
Urusan Internal
4. Sekretaris : TAUFIK HIDAYAT
5. Wakil Sekretaris : AAM EFFENDI
6. Bendahara : SITI SOFIAH RITONGA
KETIGA : Pelaksana Harian menjalankan tugas harian Kwartir Cabang Gerakan
Pramuka Kota Bandung.
KEEMPAT : Ketua Harian Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kota Bandung dalam
menjalankan tugasnya bertanggung jawab kepada Ketua Kwartir Cabang
Gerakan Pramuka Kota Bandung.
KELIMA : Segala biaya akibat tugas Pelaksana Harian Kwartir Cabang Gerakan Pramuka
Kota Bandung akan dibebankan kepada anggaran Kwartir Cabang Gerakan
Pramuka Kota Bandung.
KEENAM : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila ada
kekeliruan dalam surat keputusan ini akan diadakan pembetulan seperlunya.

Ditetapkan di : Bandung
Pada Tanggal : 12 September 2019
Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kota Bandung
Ketua,

H. ODED MUHAMMAD DANIAL, S.AP.


NTA. 0919 00001

Tembusan keputusan ini disampaikan kepada :


1. Yth. Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka;
2. Yth. Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jawa Barat;
3. Yth. Camat selaku Ketua Mabiran Gerakan Pramuka se Kota Bandung;
4. Yth. Ketua Kwartir Ranting Gerakan Pramuka se Kota Bandung;
5. Yth. Yang bersangkutan, agar menjadi maklum.

Anda mungkin juga menyukai