Anda di halaman 1dari 2

FOKUS PENGGUNAAN DDs TA.

2024
Berdasarkan Permendes PDTT No. 13 Tahun 2023
TENTANG PETUNJUK OPERASIONAL ATAS FOKUS PENGGUNAAN DANA DESA TAHUN 2024

FOKUS PENGGUNAAN DDs TA. 2024 DIUTAMAKAN: 16. pemeliharaan infrastruktur pendukung lumbung pangan
1. BLT maksimal 25% Desa melalui PKTD;
17. program/kegiatan lainnya untuk mewujudkan ketersediaan
2. KETAHANAN PANGAN & HEWANI minimal 20%
pangan dari lumbung pangan Desa sesuai kewenangan
3. STUNTING Desa dan diputuskan dalam Musdes
4. PERMODALAN BUM DESA/BUM DESMA 18. pengembangan TTG untuk usaha pengolahan pangan lokal;
19. pengembangan diversifikasi usaha tani dan perikanan;
Poin 1 - 4 wajib dialokasikan Pemerintah Desa dalam APB 20. penanaman tumpang sari tanaman pokok di lahan
Desa TA 2024. perkebunan;
21. program/kegiatan lainnya untuk mewujudkan ketersedian
DDs dapat digunakan untuk dana: pangan yang beragam, bergizi seimbang, dan berbasis
OPERASIONAL PEMERINTAH DESA maksimal 3% potensi sumber daya lokal sesuai kewenangan desa dan
diputuskan dalam Musdes
I. BLT 22. peningkatan, dan pemeliharaan JUT
a. KPM diprioritaskan keluarga miskin ekstrem dan keluarga 23. program/kegiatan lainnya untuk mewujudkan kelancaran
miskin yang berdomisili di Desa bersangkutan. distribusi dan pemasaran pangan di desa sesuai
b. Besaran BLT Rp. 300 Ribu/bulan selama 12 bulan kewenangan Desa dan diputuskan dalam Musdes
c. Kriteria KPM: 24. pemberian bantuan bahan pangan bagi warga miskin rawan
1. kehilangan mata pencaharian pangan dan gizi;
2. mempunyai anggota keluarga yang rentan sakit 25. program/kegiatan lainnya untuk mewujudkan ketersediaan
menahun, sakit kronis, dan/atau penyandang bantuan pangan bagi masyarakat miskin, rawan pangan
disabilitas dan gizi, maupun dalam keadaan darurat sesuai
3. tidak menerima bantuan sosial PKH kewenangan Desa dan diputuskan dalam Musdes
4. rumah tangga dengan anggota rumah tangga tunggal 26. sosialisasi dan edukasi konsumsi pangan beragam, bergizi,
lanjut usia seimbang, dan aman;
5. perempuan kepala keluarga dari keluarga miskin 27. peningkatan keterampilan dalam pengembangan olahan
ekstrem. pangan lokal;
28. pengembangan dan diseminasi TTG untuk pengolahan
II. KETAHANAN PANGAN pangan lokal;
1. pemanfaatan tanah kas Desa sebagai lahan pertanian, 29. program/kegiatan lainnya untuk mewujudkan konsumsi
peternakan, perikanan, perkebunan atau pangan lainnya pangan yang beragam, bergizi seimbang, dan berbasis
2. pemanfaatan lahan pekarangan dan pemanfaatan lahan pada potensi sumber daya lokal sesuai kewenangan Desa
nonproduktif untuk pertanian, peternakan, dan perikanan dan diputuskan dalam Musdes
3. pengembangan pertanian keluarga, pekarangan pangan 30. edukasi tentang makanan yang bebas akan cemaran
lestari, hidroponik, atau bioponik; biologis, kimia, dan benda lain
4. peningkatan ketersediaan dan akses benih dan bibit 31. advokasi terhadap makanan yang dikonsumsi oleh warga
tanaman, ternak, dan ikan; Desa
5. pelatihan budidaya pertanian, perkebunan, perhutanan, 32. sosialisasi keamanan pangan terhadap petani, nelayan,
peternakan dan/atau perikanan; pembudidaya ikan, dan pelaku usaha pangan;
6. pengembangan pakan ternak alternatif; 33. program/kegiatan lainnya untuk mewujudkan konsumsi
7. pengembangan sentra pertanian, perkebunan, pangan yang aman, higienis, bermutu, dan tidak
perhutanan, peternakan dan/atau perikanan terpadu; bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya
8. pembukaan lahan pertanian/ perkebunan melalui PKTD masyarakat sesuai kewenangan Desa dan diputuskan
(tidak membeli lahan); dalam Musdes
9. pembangunan dan/atau normalisasi jaringan irigasi tersier
sesuai kewenangan Desa melalui PKTD setelah III. STUNTING
mendapat persetujuan pemanfaatan irigasi dari Menteri, 1. penyuluhan dan konseling gizi;
Gubernur, atau Bupati sesuai dengan kewenangannya; 2. pemantauan tumbuh kembang balita;
10. pembangunan kandang komunal; 3. PMT bergizi seimbang bagi ibu hamil dan anak 0 – 59 bulan
11. pelatihan pengelolaan hasil panen; yang terdiri dari:
12. pemasangan atau perawatan karamba bersama; 1) PMT penyuluhan: makanan tambahan berbentuk
13. pembangunan dan pemeliharaan tempat pelelangan ikan makanan/bahan makanan lokal yang diberikan kepada
dan tempat penjualan ikan lainnya yang dikelola BUM balita dan ibu hamil saat pelaksaan posyandu
Desa/BUMDesma 2) PMT pemulihan: makanan tambahan berbentuk
14. pengadaan sarpras untuk produksi, penanganan makanan/bahan makanan lokal yang diberikan kepada
pascapanen, pengolahan, dan penyimpanan pangan balita dengan status gizi buruk selama 90 hari. selama
pertanian, perkebunan, perikanan, dan/atau perhutanan; belum didanai program/ sumber dana lainnya.
dan program/kegiatan lainnya untuk mewujudkan 4. penyuluhan dan pendampingan pemberian ASI eksklusif;
ketersediaan pangan dari hasil produksi masyarakat 5. sosialisasi pemberian makanan pendamping ASI pada anak
Desa sesuai kewenangan Desa dan diputuskan dalam usia 6 – 24 bulan;
Musdes 6. pelatihan pengolahan makanan pendamping ASI
15. pengembangan dan pengelolaan lumbung pangan Desa menggunakan pangan lokal;
melalui PKTD
7. kegiatan lainnya sesuai dengan kebutuhan dan f. pengelolaan usaha hutan sosial
kewenangan Desa. g. pengelolaan hutan adat
8. peningkatan akses perlindungan sosial bagi keluarga h. pengelolaan air minum;
sasaran stunting; i. pengembangan produk pertanian, perkebunan,
9. upaya pencegahan perkawinan dini; dan/atau peternakan;
10. pelatihan pangan yang sehat dan aman;
11. pelatihan dan sosialisasi tentang KB V. OPERASIONAL PEMERINTAH DESA
12. kampanye dan promosi gerakan pengolahan PMT lokal; Koordinasi:
13. praktek/demo pemberian makanan bagi bayi dan anak, 1. biaya komunikasi Pemdes seperti pulsa dan kuota internet;
stimulasi tumbuh kembang; 2. kegiatan rapat/pertemuan dalam rangka koordinasi yang
14. PHBS diselenggarakan di Desa;
15. pendidikan pengasuhan anak melalui PAUD yang dimiliki 3. biaya pelaksanaan koordinasi dari Desa ke Kecamatan
Desa dan BKB dan/atau kabupaten setempat.
16. penyediaan akses air minum layak bagi rumah tangga;
17. penyediaan sarana sanitasi layak bagi rumah tangga; Penanggulangan Kerawanan Sosial
18. edukasi gerakan stop BAB sembarangan; 1. biaya transportasi masyarakat Desa yang membutuhkan
19. pendayagunaan lahan pekarangan keluarga dan tanah kas akses darurat kepada layanan kesehatan yang berjarak
desa untuk pembangunan kandang, kolam, kebun; jauh dari Desa;
20. kegiatan penurunan stunting lainnya sesuai dengan 2. bantuan pemulasaran jenazah bagi masyarakat miskin
kewenangan Desa dan diputuskan dalam Musdes. ekstrem seperti kain kafan dan peti jenazah.
21. peningkatan kapasitas KPM, Kader Posyandu dan 3. biaya operasional untuk mediasi konflik sosial di Desa
Pendidik PAUD, Kader Kelompok BKB tingkat Desa terkait seperti biaya transportasi dan konsumsi forum mediasi;
pertumbuhan dan perkembangan; 4. biaya operasional untuk menjamin keamanan dan
22. konsolidasi data dari berbagai sistem data yang ada di ketertiban di Desa seperti biaya transportasi dan konsumsi;
Desa (SDGs Desa, e-HDW, e-PPGBM, Elsimil, Pendataan 5. penyelenggaraan forum lintas kelompok budaya dan
Keluarga yang kemudian terkonsolidasi dalam SID). agama sebagai upaya pencegahan konflik sosial seperti
23. fasilitasi pemantauan layanan dan kelompok sasaran untuk biaya konsumsi forum.
mendapatkan layanan secara lengkap; 6. bantuan logistik masyarakat Desa korban bencana;
24. fasilitasi rembuk stunting desa sebagai pra Musdes untuk 7. biaya transportasi Kepala Desa dalam merespon bencana
membahas isu yang diperoleh dari hasil pendataan dan di Desa yang belum mendapat intervensi dari supradesa;
pemantauan yang kemudian dirumuskan menjadi usulan 8. kegiatan rapat/pertemuan dalam rangka pencegahan dan
kegiatan terkait percepatan penurunan stunting di Desa penanggulangan kerawanan sosial.
yang akan disampaikan ke Musrenbang Desa
25. fasilitasi pelaksanaan rapat evaluasi pelaksanaan kegiatan
Kegiatan lain untuk mendukung tugas pemerintah Desa
konvergensi percepatan penurunan stunting di Desa; 1. kegiatan promosi produk unggulan Desa, promosi Desa
26. pemberian insentif bagi KPM, kader Posyandu, pendidik berbasis digital.
PAUD dan kader Desa lainnya yang ditunjuk dan 2. Protokoler: penyelenggaraan upacara kedinasan di Desa,
ditetapkan dengan SK Kepala Desa yang khusus untuk operasional penyambutan tamu dari pemerintah
menangani percepatan penurunan stunting di Desa; pusat/provinsi/daerah yang berkunjung ke Desa.
27. penyediaan fasilitas/alat bantu kerja bagi kader yang 3. pemberian untuk masyarakat yang berprestasi, khususnya
mendukung pelaksanaan percepatan stunting di Desa yang berasal dari keluarga miskin di Desa, meliputi:
untuk kader sesuai kewenangan Desa. bantuan seragam, perlengkapan sekolah, piagam atau
plakat apresiasi.
IV. BANTUAN PERMODALAN BUM DESA/BUM DESMA 4. kegiatan olahraga, sosial, seni, budaya, keagamaan:
1. Penyertaan modal Desa untuk modal awal pendirian BUM 1) perlengkapan olahraga untuk karang taruna;
Desa dan/atau BUM Desma dilaksanakan oleh Desa yang 2) penyelenggaraan acara kesenian di Desa;
belum mendirikan BUM Desa dan/atau BUM Desma 3) penyelenggaraan acara adat di Desa;
2. Penyertaan modal Desa untuk penambahan modal BUM 4) penyelenggaraan acara keagamaan (pengajian)
Desa/BUM Desma meliputi: 5. penguatan rasa kebangsaan dan kesatuan, seperti
a. pengembangan kegiatan usaha penyelenggaraan lomba peringatan hari nasional seperti
b. penguatan struktur permodalan dan peningkatan HUT Kemerdekaan, hari pahlawan, hari kebangkitan
kapasitas usaha; dan/atau nasional, dan peringatan hari nasional lainnya;
c. penugasan Desa kepada BUM Desa/BUM Desma 6. pemberian apresiasi kepada orang dan/atau masyarakat
untuk kegiatan tertentu berdasarkan hasil Musdes yang membantu tugas Pemerintah Desa, meliputi:
3. Pengembangan kegiatan usaha BUM Desa/BUM Desma 1) piagam atau plakat apresiasi;
untuk pembentukan dan pengembangan produk unggulan 2) penyelenggaraan acara apresiasi bagi tokoh berjasa di
Desa dan/atau produk unggulan kawasan perdesaan: Desa.
a. pengelolaan hutan Desa, Pemberian harus berupa barang (nontunai).
b. pengembangan produk perikanan (pembenihan,
pengasapan, penggaraman, perebusan dan lain-lain); Dana operasional pemerintah Desa tidak dapat digunakan:
c. pengembangan sarana produksi pemasaran dan 1. membayar honorarium pemerintah Desa;
distribusi produk; 2. perjalanan dinas Pemerintah Desa di luar kecamatan
d. pengembangan Desa wisata; dan/atau kabupaten setempat; dan
e. pengembangan usaha BUM Desa/BUM Desma 3. membayar iuran jaminan sosial kesehatan dan jaminan
lainnya yang sesuai potensi dan kewenangan Desa sosial ketenagakerjaan bagi aparat Desa.

TENAGA PENDAMPING PROFESIONAL - PROGRAM PEMBANGUNAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA


KABUPATEN TANAH LAUT PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

Anda mungkin juga menyukai