FOKUS PENGGUNAAN DDs TA.
2024
Berdasarkan Permendes PDTT No. 13 Tahun 2023
TENTANG PETUNJUK OPERASIONAL ATAS FOKUS PENGGUNAAN DANA DESA TAHUN 2024
FOKUS PENGGUNAAN DDs TA. 2024 DIUTAMAKAN:
1. BLT maksimal 25%
2. KETAHANAN PANGAN & HEWANI minimal 20%
3. STUNTING
4. PERMODALAN BUM DESA/BUM DESMA
Poin 1 - 4 wajib dialokasikan Pemerintah Desa dalam APB
Desa TA 2024.
DDs dapat digunakan untuk dana:
OPERASIONAL PEMERINTAH DESA maksimal 3%
I. BLT
a. KPM diprioritaskan keluarga miskin ekstrem dan keluarga
miskin yang berdomisili di Desa bersangkutan.
b. Besaran BLT Rp. 300 Ribu/bulan selama 12 bulan
c. Kriteria KPM:
1. kehilangan mata pencaharian
2. mempunyai anggota keluarga yang rentan sakit
menahun, sakit kronis, dan/atau penyandang
disabilitas
3. tidak menerima bantuan sosial PKH
4. rumah tangga dengan anggota rumah tangga tunggal
lanjut usia
5. perempuan kepala keluarga dari keluarga miskin
ekstrem.
II. KETAHANAN PANGAN
1. pemanfaatan tanah kas Desa sebagai lahan pertanian,
peternakan, perikanan, perkebunan atau pangan lainnya
2. pemanfaatan lahan pekarangan dan pemanfaatan lahan
nonproduktif untuk pertanian, peternakan, dan perikanan
3. pengembangan pertanian keluarga, pekarangan pangan
lestari, hidroponik, atau bioponik;
4. peningkatan ketersediaan dan akses benih dan bibit
tanaman, ternak, dan ikan;
5. pelatihan budidaya pertanian, perkebunan, perhutanan,
peternakan dan/atau perikanan;
6. pengembangan pakan ternak alternatif;
7. pengembangan sentra pertanian, perkebunan,
perhutanan, peternakan dan/atau perikanan terpadu;
8. pembukaan lahan pertanian/ perkebunan melalui PKTD
(tidak membeli lahan);
9. pembangunan dan/atau normalisasi jaringan irigasi tersier
sesuai kewenangan Desa melalui PKTD setelah mendapat
persetujuan pemanfaatan irigasi dari Menteri, Gubernur,
atau Bupati sesuai dengan kewenangannya;
10. pembangunan kandang komunal;
11. pelatihan pengelolaan hasil panen;
12. pemasangan atau perawatan karamba bersama;
13. pembangunan dan pemeliharaan tempat pelelangan ikan
dan tempat penjualan ikan lainnya yang dikelola BUM
Desa/BUMDesma
14. pengadaan sarpras untuk produksi, penanganan
pascapanen, pengolahan, dan penyimpanan pangan
pertanian, perkebunan, perikanan, dan/atau perhutanan;
dan program/kegiatan lainnya untuk mewujudkan
ketersediaan pangan dari hasil produksi masyarakat Desa
sesuai kewenangan Desa dan diputuskan dalam Musdes
15. pengembangan dan pengelolaan lumbung pangan Desa
melalui PKTD
16. pemeliharaan infrastruktur pendukung lumbung pangan
Desa melalui PKTD;
17. program/kegiatan lainnya untuk mewujudkan ketersediaan
pangan dari lumbung pangan Desa sesuai kewenangan
Desa dan diputuskan dalam Musdes
18. pengembangan TTG untuk usaha pengolahan pangan lokal;
19. pengembangan diversifikasi usaha tani dan perikanan;
20. penanaman tumpang sari tanaman pokok di lahan
perkebunan;
21. program/kegiatan lainnya untuk mewujudkan ketersedian
pangan yang beragam, bergizi seimbang, dan berbasis
potensi sumber daya lokal sesuai kewenangan desa dan
diputuskan dalam Musdes
22. peningkatan, dan pemeliharaan JUT
23. program/kegiatan lainnya untuk mewujudkan kelancaran
distribusi dan pemasaran pangan di desa sesuai
kewenangan Desa dan diputuskan dalam Musdes
24. pemberian bantuan bahan pangan bagi warga miskin rawan
pangan dan gizi;
25. program/kegiatan lainnya untuk mewujudkan ketersediaan
bantuan pangan bagi masyarakat miskin, rawan pangan dan
gizi, maupun dalam keadaan darurat sesuai kewenangan
Desa dan diputuskan dalam Musdes
26. sosialisasi dan edukasi konsumsi pangan beragam, bergizi,
seimbang, dan aman;
27. peningkatan keterampilan dalam pengembangan olahan
pangan lokal;
28. pengembangan dan diseminasi TTG untuk pengolahan
pangan lokal;
29. program/kegiatan lainnya untuk mewujudkan konsumsi
pangan yang beragam, bergizi seimbang, dan berbasis pada
potensi sumber daya lokal sesuai kewenangan Desa dan
diputuskan dalam Musdes
30. edukasi tentang makanan yang bebas akan cemaran
biologis, kimia, dan benda lain
31. advokasi terhadap makanan yang dikonsumsi oleh warga
Desa
32. sosialisasi keamanan pangan terhadap petani, nelayan,
pembudidaya ikan, dan pelaku usaha pangan;
33. program/kegiatan lainnya untuk mewujudkan konsumsi
pangan yang aman, higienis, bermutu, dan tidak
bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya
masyarakat sesuai kewenangan Desa dan diputuskan dalam
Musdes
III. STUNTING
1. penyuluhan dan konseling gizi;
2. pemantauan tumbuh kembang balita;
3. PMT bergizi seimbang bagi ibu hamil dan anak 0 – 59 bulan
yang terdiri dari:
1) PMT penyuluhan: makanan tambahan berbentuk
makanan/bahan makanan lokal yang diberikan kepada
balita dan ibu hamil saat pelaksaan posyandu
2) PMT pemulihan: makanan tambahan berbentuk
makanan/bahan makanan lokal yang diberikan kepada
balita dengan status gizi buruk selama 90 hari. selama
belum didanai program/ sumber dana lainnya.
4. penyuluhan dan pendampingan pemberian ASI eksklusif;
5. sosialisasi pemberian makanan pendamping ASI pada anak
usia 6 – 24 bulan;
6. pelatihan pengolahan makanan pendamping ASI
menggunakan pangan lokal;
7. kegiatan lainnya sesuai dengan kebutuhan dan
kewenangan Desa.
8. peningkatan akses perlindungan sosial bagi keluarga
sasaran stunting;
9. upaya pencegahan perkawinan dini;
10. pelatihan pangan yang sehat dan aman;
11. pelatihan dan sosialisasi tentang KB
12. kampanye dan promosi gerakan pengolahan PMT lokal;
13. praktek/demo pemberian makanan bagi bayi dan anak,
stimulasi tumbuh kembang;
14. PHBS
15. pendidikan pengasuhan anak melalui PAUD yang dimiliki
Desa dan BKB
16. penyediaan akses air minum layak bagi rumah tangga;
17. penyediaan sarana sanitasi layak bagi rumah tangga;
18. edukasi gerakan stop BAB sembarangan;
19. pendayagunaan lahan pekarangan keluarga dan tanah kas
desa untuk pembangunan kandang, kolam, kebun;
20. kegiatan penurunan stunting lainnya sesuai dengan
kewenangan Desa dan diputuskan dalam Musdes.
21. peningkatan kapasitas KPM, Kader Posyandu dan Pendidik
PAUD, Kader Kelompok BKB tingkat Desa terkait
pertumbuhan dan perkembangan;
22. konsolidasi data dari berbagai sistem data yang ada di Desa
(SDGs Desa, e-HDW, e-PPGBM, Elsimil, Pendataan
Keluarga yang kemudian terkonsolidasi dalam SID).
23. fasilitasi pemantauan layanan dan kelompok sasaran untuk
mendapatkan layanan secara lengkap;
24. fasilitasi rembuk stunting desa sebagai pra Musdes untuk
membahas isu yang diperoleh dari hasil pendataan dan
pemantauan yang kemudian dirumuskan menjadi usulan
kegiatan terkait percepatan penurunan stunting di Desa
yang akan disampaikan ke Musrenbang Desa
25. fasilitasi pelaksanaan rapat evaluasi pelaksanaan kegiatan
konvergensi percepatan penurunan stunting di Desa;
26. pemberian insentif bagi KPM, kader Posyandu, pendidik
PAUD dan kader Desa lainnya yang ditunjuk dan ditetapkan
dengan SK Kepala Desa yang khusus untuk menangani
percepatan penurunan stunting di Desa;
27. penyediaan fasilitas/alat bantu kerja bagi kader yang
mendukung pelaksanaan percepatan stunting di Desa untuk
kader sesuai kewenangan Desa.
IV. BANTUAN PERMODALAN BUM DESA/BUM DESMA
1. Penyertaan modal Desa untuk modal awal pendirian BUM
Desa dan/atau BUM Desma dilaksanakan oleh Desa yang
belum mendirikan BUM Desa dan/atau BUM Desma
2. Penyertaan modal Desa untuk penambahan modal BUM
Desa/BUM Desma meliputi:
a. pengembangan kegiatan usaha
b. penguatan struktur permodalan dan peningkatan
kapasitas usaha; dan/atau
c. penugasan Desa kepada BUM Desa/BUM Desma
untuk kegiatan tertentu berdasarkan hasil Musdes
3. Pengembangan kegiatan usaha BUM Desa/BUM Desma
untuk pembentukan dan pengembangan produk unggulan
Desa dan/atau produk unggulan kawasan perdesaan:
a. pengelolaan hutan Desa,
b. pengembangan produk perikanan (pembenihan,
pengasapan, penggaraman, perebusan dan lain-lain);
c. pengembangan sarana produksi pemasaran dan
distribusi produk;
d. pengembangan Desa wisata;
e. pengembangan usaha BUM Desa/BUM Desma
lainnya yang sesuai potensi dan kewenangan Desa
TENAGA PENDAMPING PROFESIONAL - PROGRAM PEMBANGUNAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA
KABUPATEN TANAH LAUT PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
f. pengelolaan usaha hutan sosial
g. pengelolaan hutan adat
h. pengelolaan air minum;
i. pengembangan produk pertanian, perkebunan,
dan/atau peternakan;
V. OPERASIONAL PEMERINTAH DESA
Koordinasi:
1. biaya komunikasi Pemdes seperti pulsa dan kuota internet;
2. kegiatan rapat/pertemuan dalam rangka koordinasi yang
diselenggarakan di Desa;
3. biaya pelaksanaan koordinasi dari Desa ke Kecamatan
dan/atau kabupaten setempat.
Penanggulangan Kerawanan Sosial
1. biaya transportasi masyarakat Desa yang membutuhkan
akses darurat kepada layanan kesehatan yang berjarak jauh
dari Desa;
2. bantuan pemulasaran jenazah bagi masyarakat miskin
ekstrem seperti kain kafan dan peti jenazah.
3. biaya operasional untuk mediasi konflik sosial di Desa
seperti biaya transportasi dan konsumsi forum mediasi;
4. biaya operasional untuk menjamin keamanan dan
ketertiban di Desa seperti biaya transportasi dan konsumsi;
5. penyelenggaraan forum lintas kelompok budaya dan agama
sebagai upaya pencegahan konflik sosial seperti biaya
konsumsi forum.
6. bantuan logistik masyarakat Desa korban bencana;
7. biaya transportasi Kepala Desa dalam merespon bencana
di Desa yang belum mendapat intervensi dari supradesa;
8. kegiatan rapat/pertemuan dalam rangka pencegahan dan
penanggulangan kerawanan sosial.
Kegiatan lain untuk mendukung tugas pemerintah Desa
1. kegiatan promosi produk unggulan Desa, promosi Desa
berbasis digital.
2. Protokoler: penyelenggaraan upacara kedinasan di Desa,
operasional penyambutan tamu dari pemerintah
pusat/provinsi/daerah yang berkunjung ke Desa.
3. pemberian untuk masyarakat yang berprestasi, khususnya
yang berasal dari keluarga miskin di Desa, meliputi: bantuan
seragam, perlengkapan sekolah, piagam atau plakat
apresiasi.
4. kegiatan olahraga, sosial, seni, budaya, keagamaan:
1) perlengkapan olahraga untuk karang taruna;
2) penyelenggaraan acara kesenian di Desa;
3) penyelenggaraan acara adat di Desa;
4) penyelenggaraan acara keagamaan (pengajian)
5. penguatan rasa kebangsaan dan kesatuan, seperti
penyelenggaraan lomba peringatan hari nasional seperti
HUT Kemerdekaan, hari pahlawan, hari kebangkitan
nasional, dan peringatan hari nasional lainnya;
6. pemberian apresiasi kepada orang dan/atau masyarakat
yang membantu tugas Pemerintah Desa, meliputi:
1) piagam atau plakat apresiasi;
2) penyelenggaraan acara apresiasi bagi tokoh berjasa di
Desa.
Pemberian harus berupa barang (nontunai).
Dana operasional pemerintah Desa tidak dapat digunakan:
1. membayar honorarium pemerintah Desa;
2. perjalanan dinas Pemerintah Desa di luar kecamatan
dan/atau kabupaten setempat; dan
3. membayar iuran jaminan sosial kesehatan dan jaminan
sosial ketenagakerjaan bagi aparat Desa.