Anda di halaman 1dari 6

Jurnal AGRIFOR Volume XVI Nomor 1, Maret 2017 ISSN P : 1412-6885

ISSN O : 2503-4960

PERANAN PENYULUH PERTANIAN DALAM PENINGKATAN PENDAPATAN


PETANI KOMODITAS PADI DI KECAMATAN TANJUNGSELOR KABUPATEN
BULUNGAN KALIMANTAN UTARA

Sekar Inten M1, Dewi Elviana CCW2 dan Budi Rosen Nover S3
1
Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Borneo Tarakan
2
Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Borneo Tarakan
3
Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Kab Bulungan, Indonesia.
E-Mail: mulyani_sekar@yahoo.co.id

ABSTRAK

Peranan Penyuluh Pertanian Dalam Peningkatan Pendapatan Petani Komoditas Padi Di Kecamatan
Tanjungselor Kabupaten Bulungan Kalimantan Utara. Penyuluh pertanian mempunyai peran yang
strategis dalam meningkatkan pendapatan masyarakat tani.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan
penyuluh pertanian, mengetahui tingkat pendapatan petani padi serta pengaruh peran penyuluh terhadap
pendapatan petani. Lokasi penelitian ini di Kelompok Tani binaan Balai Penyuluh Pertanian (BPP)
Kec.Tanjung Palas Tengah Kab.Bulungan Kalimantan Utara. Metode dalam penelitian ini adalah metode
survai dengan responden sebanyak 30 petani. Metode analisis data untuk menghitung pendapatan petani padi
yaitu 75-TC. Analisis regresi sederhana digunakan untuk mengetahui pengaruh peran penyuluh terhadap
tingkat pendapatan petani,persamaan regresinya adalah Y=a+bx+e, dimana ; Y=tingkat pendapatan,
a=konstanta,b=koefisien regresi, x=peran penyuluh dan e= nilai residu.Secara keseluruhan 13,33% responden
menyatakan bahwa 13,33% responden menyatakan PPL kurang berperan, 36,67% PPL berperan dan 50 %
menyatakan PPL sangat berperan. Peran penyuluh yang dimaksud adalah peran penyuluh sebagai
pembimbing, pemantau dan pengevaluasi, fasilitator serta konsultan.Berdasarkan analisis biaya produksi
yang dikeluarkan petani padi rata-rata per musim tanam dengan luasan rata-rata1,7 ha adalah: biaya tetap Rp
759.102,00, biaya variabel Rp 2.278.833,00,biaya produksi total Rp 3.037.935. Penerimaan rata-rata
diperoleh sebesar Rp 10.613.333, sehingga pendapatan yang diperoleh rata-rata sebesar Rp 7.575.425,00.
Analisis regresi sederhana diperoleh persamaan Y=2539220.838+196470,904X1+e,dengan R 2 sebesar
69,6%.
Kata kunci : Peran penyuluh, Petani, Tingkat Pendapatan.

ABSTRACT

Role of Agricultural Extension in Enhancing Revenue of Rice Commodity Farmers in Sub District of
Tanjung Selor, Bulungan District of North Kalimantan Province. Agricultural extension has a strategic
role in increasing farmers¶ incomes. This research aims to determine the role of agricultural extension,
determine the level of income of rice farmers and effect of extension workers role on farmers' income. The
location of this research at the Agricultural Extension Center (BPP) at sub district of Tanjung Palas Tengah,
Bulungan District of North Kalimantan Province. The method in this research was respondents survey as
many as 30 farmers. The data analysis method to calculate the income of rice farmers were
75-TC. Simple regression analysis was used to determined the effect of the role of extension workers
on farmers' income, the regression equation was Y = a + bx + e, where; Y = the level of income, a = constant,
b = regression coefficient, x = the role of extension workers and e = value residu. Results showed that
overall 13.33% of respondents said PPL having lesser role, 36.67% of them having moderate role, and 50%
of them very having active role. The expected roles of extension were his position as mentors, monitors and
evaluators, facilitators and consultant. Analysis of production costs incurred rice farmers with average 1,7 ha
are were: Rp 759,102.00 fixed costs, variable costs Rp 2,278,833.00, the total production cost of Rp
3,037,935. The average revenue gained was Rp 10,613,333, so that the average income earned was Rp
7,575,425.00. Simple regression equation Y = 2539220.838 + 196470,904X1 + e, with R2 of 69.6%.
Key words : role of extension workers, farmer, Income Level.

103
Peranan Penyuluh Pertanian Y Sekar Inten M et al.

1. PENDAHULUAN petani, yaitu dengan mendorong


Ketahanan pangan khususnya masyarakat petani untuk mengubah
perilakunya menjadi petani dengan
swasembada beras merupakan hal yang
kemampuan yang lebih baik dan mampu
harus dicapai pemerintah melalui
mengambil keputusan sendiri, yang
program ± program di Kementerian
Pertanian. Hal ini sejalan dengan semakin selanjutnya akan memperoleh kehidupan
meningkatkan jumlah penduduk yang lebih baik. Melalui peran penyuluh,
Indonesia, faktor ketahanan pangan petani diharapkan menyadari akan
terutama ketersediaan beras harus permasalahan yang dihadapi dalam
berkelanjutan agar dapat mengimbangi berusaha tani, perlunya bimbingan teknis
laju permintaan akan beras. Salah satu dari PPL serta melakukan peningkatan
program pemerintah untuk menjamin kemampuan diri sehingga dapat berperan
ketersediaan beras adalah dengan dalam peningkatan swasembada beras
melakukan cetak sawah di luar jawa, menuju kemandirian pangan yang
salah satunya adalah di Kabupaten berkelanjutan.
Bulungan. Program Food Estate Kawasan Peran penyuluh dalam pendampingan
Delta Kayan yang dikembangkan petani sangat diperlukan dalam rangka
pemerintah Kabupaten Bulungan melalui peningkatan produksi pertanian
dukungan beberapa Kementerian khususnya padi yang akhirnya dapat
terutama Kemnakertrans, BUMN dan meningkatkan kesejahteraan petani yang
pihak swasta, mencakup luasan areal dapat dilihat dari meningkatnya taraf
kurang lebih 50.000 ha yang tersebar di hidup dan pendapatan petani.
empat wilayah kecamatan. Dinas
Pertanian melalui Badan Ketahanan 2. METODA PENELITIAN
Pangan dan Penyuluhan, melakukan
pendampingan pada petani dalam 2.1. Tempat dan Waktu
pengelolaan usaha tani terutama padi, Lokasi penelitian adalah di
untuk mendukung program pemerintah Kecamatan Tanjung Palas Tengah
tersebut. Kabupaten Bulungan Provinsi
Menurut UU No 16 Tahun 2006, Kalimantan Utara. Pada bulan
penyuluhan merupakan proses Februari-April 2014.
pembelajaran bagi pelaku utama serta 2.2. Metode Penelitian
pelaku usaha agar mereka mau dan Pemilihan lokasi penelitian
mampu menolong dan dilakukan secara sengaja (purposive)
mengorganisasikan dirinya dalam dengan pertimbangan bahwa di
mengakses informasi pasar, teknologi, Kecamatan Tanjung Palas Tengah,
permodalan, dan sumber daya lainnya, penyuluhan pertanian dilakukan
sebagai upaya untuk meningkatkan secara kontinue dan sistem agribisnis
produktivitas, efisiensi usaha, pendapatan padi yang dilakukan oleh petani telah
dan kesejahteraannya serta meningkatkan berjalan baik, mulai dari sektor hulu
kesadaran dalam pelestarian fungsi hingga hilirnya.
lingkungan hidup. Penelitian ini dilaksanakan di
Peran penyuluh pertanian di kelompok tani yang komoditas
Kabupaten Tanjung Selor sangat strategis utamanya adalah padi serta menjadi
yaitu sebagai ujung tombak dalam binaan Balai Penyuluh Pertanian
meningkatkan kualitas sumber daya Kecamatan Tanjung Palas Tengah
manusia pertanian. Penyuluh pertanian Kabupaten Bulungan. Responden
merupakan agen bagi perubahan perilaku yang diambil sebanyak 30 orang

104
Jurnal AGRIFOR Volume XVI Nomor 1, Maret 2017 ISSN P : 1412-6885
ISSN O : 2503-4960

petani. Metode penentuan responden peranan penyuluh pertanian akan


menggunakan teknik quota sampling. diberi skor yang telah ditentukan.
Metode yang digunakan dalam Cara yang digunakan dalam
penelitian adalah metode survai. menyusun data tersebut adalah
Metode yang digunakan untuk menggunakan skala likert melalui
menganalisis alat pengumpul data tabulasi dimana skor responden
(kuesioner) adalah melakukan uji dijumlahkan. Skor penilaian peranan
validitas (kesahihan) dan reliabilitas penyuluh pertanian (Najib, 2010)
(keandalan). Semua kriteria penilaian dapat dilihat pada tabel 1 berikut:

Tabel 1. Skor Penilaian Peranan Penyuluh Pertanian.


No. Indikator Skor Minimum Skor Maksimum
1. Penyuluh sebagai pembimbing 3 9
2. Penyluh sebagai pemantau dan 3 9
pengevaluasi
3. Penyluh sebagai fasilitator 3 9
4. Penyluh sebagai konsultan 3 9
Jumlah 12 3
Sedangkan untuk kategori peranan
penyuluh dapat dilihat pada tabel 2
sebagai berikut :

Tabel 2. Kategori Peranan Penyuluh


No Interval Kelas Tingkat Peranan Penyuluh
1. 12-19 Tidak berperan
2. 20-27 Berperan
3. 28-35 Sangat berperan

2.3. Analisis Data Y = a +bX+e


Analisis pendapatan menggunakan Keterangan:
rumus sebagai berikut : Y= nilai yang diramalkan (tingkat
pendapatan)
Pendapatan Usaha Tani (É)
a=konstanta/intercept b=koefisien
É=TR-TC regresi/slope
x=variabel bebas (peran penyuluh)
Keterangan: e =nilai residu
3HQGDSDWDQ XVDKD WDQL 75 7RWDO
penerimaan; TC=Total Biaya

Analisis Regresi Sederhana


3. HASIL PENELITIAN DAN
Regresi sederhana digunakan untuk PEMBAHASAN
menganalisis pengaruh satu variabel
bebas terhadap satu variabel 3.1.Gambaran Umum Kecamatan
tergantung. Model yang digunakan Tanjung Palas Tengah
untuk melakukan analisis regresi Kecamatan Tanjung Palas Tengah
linier sederhana adalah sebagai merupakan salah satu daerah yang
berikut (Suliyanto,2011) : menjadi pemukiman transmigrasi di

105
Peranan Penyuluh Pertanian Y Sekar Inten M et al.

Provinsi Kalimantan Utara. Ibukota dan Kehutanan (BP3K) Kecamatan


Kecamatan Tanjung Palas Tengah adalah Tanjung Palas Tengah.
di Salimbatu dengan luas wilayah ±
624,95 km2. Sebagai salah satu 3.3. Kondisi Penyuluhan Pertanian
Kecamatan yang baru dimekarkan dari Di Kecamatan Tanjung Palas
Kecamatan induk Tanjung Palas,jumlah Tengah telah terdapat kelembagaan
desanya sebanyak 3 desa meliputi : Desa dibidang penyuluhan yaitu adanya
Salimbatu, Desa Silva Rahayu dan kelompok tani,gabungan kelompok tani
Tanjung Buka (BPS,2015). Sebagian dan BP3K (Balai Penyuluhan
besar penduduk di Kecamatan Tanjung Pertanian,Perikanan,Perkebunan dan
Palas Tengah berprofesi sebagai petani, Kehutanan). Wilayah BP3K Kecamatan
hal ini menunjukkan bahwa sektor Tanjung Palas Tengah adalah Kecamatan
pertanian khususnya dikomoditas padi pemekaran terdiri dari 3 (tiga) Desa, yaitu
sawah masih menjadi sumber mata : Desa Salimbatu, Desa Silvarahayu dan
pencaharian bagi penduduk. Desa Tanjung Buka dengan luas wilayah
: ± 624,95 km². Dalam BP3K Kecamatan
3.2. Kelembagaan Pertanian Tanjung Palas Tengah memiliki 15
Petani di Kecamatan Tanjung Petugas Penyuluh Lapang (PPL) yang
Palas Tengah sebagian besar sudah terdiri dari 11 PPL pertanian, 2 PPL
tergabung dalam kelompok tani. Hal ini perikanan dan 2 PPL perkebunan. Dari 15
menunjukkan bahwa tingkat kesadaran PPL yang ada di BP3K Tanjung Palas
dan partisipasi petani untuk bergabung Tengah mendampingi sebanyak 103
dalam kelompok tani cukup besar. Hal ini kelompok tani dan 10 gapoktan. Tujuan
dikarenakan dengan tergabung dalam umum pembangunan di BP3K Tanjung
kelompok tani,petani memperoleh banyak Palas Tengah mengacu pada 4 pilar
manfaat seperti kemudahan dalam pembangunan pertanian yaitu :
memperoleh sarana produksi (bibit,pupuk a. Swasembada pangan dan swasembada
dan obat-obatan pertanian),memperoleh berkelanjutan, b.Peningkatan diversifikasi
bimbingan teknis dari penyuluh pertanian pangan, c.Peningkatan nilai tambah daya
lapang serta beberapa petani dikirim saing ekspor, d.Peningkatan pendapatan
untuk mengikuti pelatihan ± pelatihan kesejahteraan petani
dibidang pertanian ke Kabupaten ataupun
ke luar Kalimantan, sehingga menambah 3.4. Peran Penyuluh
pengetahuan dan wawasan petani. Selain Peran penyuluh dalam hal ini
itu Dinas Pertanian setempat memberikan sangat penting untuk bisa mengubah
bantuan di bidang pertanian hanya perilaku petani menuju pertanian yang
diberikan bagi petani yang telah berwawasan agribisnis. Peran penyuluh
tergabung dalam kelompok tani. Bantuan dalam penelitian melihat dari 4 aspek
biasanya berupa bibit , pupuk dan alat yaitu penyuluh sebagai pembimbing,
mesin pertanian.Total keseluruhan penyuluh sebagai pemantau dan
kelompok tani yang ada di Kecamatan pengevaluasi, penyuluh sebagai fasilitator
Tanjung Palas Tengah sebanyak 103 dan penyuluh sebagai konsultan. Berikut
kelompok, gapoktan sejumlah 10 meruapakan tabel peran penyuluh
gapoktan yang di bimbing oleh 11 pertanian dilihat dari keempat aspek
penyuluh pertanian lapang yang ada di tersebut :
Balai Penyuluhan Pertanian,Perikanan

106
Jurnal AGRIFOR Volume XVI Nomor 1, Maret 2017 ISSN P : 1412-6885
ISSN O : 2503-4960

Tabel 3. Peranan Penyuluh


No. Interval Kelas Frekuensi Persentase Tingkat Peranan
1 12 - 19 4 13,33 Kurang berperan
2 20 - 27 11 35,67 Berperan
3 28 - 35 15 50,00 Sangat berperan

Sumber : Data primer diolah, 2016

Berdasarkan tabel 3 dapat dilihat harus jelas memiliki keserasian dan


bahwa 13,33% responden menyatakan persamaan tujuan sehingga mampu
bahwa penyuluh kurang berperan, menyelesaikan seluruh permasalahan
36,67% responden menyatakan bahwa yang dihadapi petani selama ini. Hal
penyuluh berperan dan 50% responden inilah yang menunjukkan bahwa peran
menyatakan bahwa penyuluh sangat dan fungsi penyuluh yang sangat penting
berperan dalam mengembangkan sebagai ujung tombak pemerintah yang
produktivitas petani dalam usaha taninya. bersentuhan langsung dengan
Sesuai dengan tugas pokok penyuluh petani.(Sundari, 2015).
maka penyuluh harus mampu berperan
untuk mengubah perilaku (pengetahuan, 3.5. Analisis Pendapatan Petani
sikap dan keterampilan ) petani agar lebih Pendapatan petani diperoleh dari
baik lagi dalam usaha taninya. perhitungan biaya produksi dan
Penyelenggaraan penyuluhan pertanian penerimaan petani selama 1 kali musim
akan berjalan dengan baik apabila ada tanam padi. Berikut merupakan hasil rata-
persamaan persepsi antara penyuluh dan rata biaya produksi,penerimaan dan
petani serta pihak-pihak yang pendapatan petani untuk kepemilikan
berkepentingan. Penyuluhan pertanian lahan sawah rata-rata 1,7 ha dapat dilihat
yang dilaksanakan secara bersama oleh pada tabel 4.
pemerintah Provinsi dan Kabupaten/kota

Tabel 4. Rata-rata biaya produksi,penerimaan dan pendapatan petani per musim tanam
No. Komponen Rata-rata (Rp)
1 Biaya Produksi
Biaya Tetap 759.102
Biaya Variabel 2.278.833
Biaya total 3.037.935
2 Penerimaan 10.613.333
3 Pendapatan 7.575.425

Sumber : Data primer diolah, 2016

3.6. Analisis Pengaruh Peran Penyuluh regresi sederhana. Peran penyuluh


Terhadap Tingkat Pendapatan Petani sebagai variabel independent (X) dan
Analisis yang digunakan untuk pendapatan petani sebagai variabel
mengetahui seberapa besar pengaruh dependent (Y). Adapun hasil analisis
peran penyuluh terhadap tingkat regresi adalah sebagai berikut :
pendapatan adalah menggunakan analisis

107
Peranan Penyuluh Pertanian Y Sekar Inten M et al.

Tabel 5. Regresi Sederhana


No. Hasil Uji Nilai Signifikansi
1 Koefisien Determinasi (R2) 69,6%
2 Uji F 0,000 Signifikan
3 Uji t 0,000 Signifikan
Sumber : Data primer diolah, 2016

Berdasarkan tabel diatas dan 4) konsultan (43,34% berperan),


diketahui bahwa nilai koefisien penghitungan rata-rata biaya
determinasi (R2) adalah sebesar 69,6%. produksi,penerimaan dan pendapatan
Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh petani selama satu kali musim tanam padi
peran penyuluh terhadap tingkat dengan luasan rata-rata 1,7 ha, diperoleh
pendapatan petani adalah sebesar 69,6% hasil : 1) Biaya tetap Rp 759.102,00; 2)
sisanya sebesar 30,4% dipengaruhi faktor biaya variabel Rp 2.278.833,00; 3) biaya
lain diluar model. Penyuluh dapat total produksi Rp 3.037.935,00; 4)
memberikan pengaruh terhadap tingkat penerimaan Rp 10.613.333,00 dan 5)
pendapatan petani.Peran penyuluh ini pendapatan Rp 7.575.425,00. dan hasil
dapat dilihat dari sejauh mana penyuluh analisis regresi sederhana diperoleh
memberikan bimbingan,mengevalusi koefisien determinasi (R2) sebesar 69,6%
kegiatan petani selama budidaya tanaman dengan persamaan regresi Y =
padi,memfasilitasi usahatani serta 2539220,838 + 196470,904 x1 + e.
kemampuan penyuluh untuk berdiskusi .
sehingga petani bersedia untuk DAFTAR PUSTAKA
berkonsultasi mengenai permasalahan
[1] Badan Pusat Statistik, 2015.
yang dihadapi selama berusaha tani.
Kabupaten Bulungan Dalam
Berdasarkan analisis persamaan regresi
Angka, BPS, Bulungan.
sederhana maka diperoleh persamaan :
Y = 2539220,838 + 196470,904 [2] Najib, M. 2010. Peranan Penyuluh
x1 + e. Hal ini menunjukkan bahwa Pertanian Dalam
pendapatan petani berbanding searah Pengembangan Kelompok
dengan peran penyuluh. Semakin Tani Di Desa Bukit Raya
meningkat peran penyuluh dalam Kecamatan Tenggarong
mendampingi petani maka semakin Seberang Kabupaten Kutai
meningkat juga pendapatan petani. .DUWDQHJDUD -XUQDO =LUDD¶DK
Volume 28 (2) : 116-128.
4. KESIMPULAN
[3] Sundari, Tri. 2011. Analisis Biaya
Berdasarkan penelitian yang dan Pendapatan Usaha Tani
dilakukan dapat diketahui bahwa: hasil Wortel di Kabupaten
olah data kuesioner dari 30 reponden Karanganyar. Jurnal SEPA.
petani di Kecamatan Tanjung Palas Volume 7 (2) : 119-126.
Tengah menyatakan bahwa 50%
[4] Suliyanto, 2011. Ekonometrika
penyuluh sangat berperan dalam
Terapan. Penerbit ANDI,
peningkatan kesejahteraan petani.Peran
Yogyakarta.
yang dimaksud disini adalah penyuluh
berperan sebagai : 1) Pembimbing (90% [5] UU No 16, 2006. Tentang Sistem
sangat berperan); 2) pemantau dan Penyuluhan Pertanian,
pengevaluasi (46,67% sangat berperan); Perikanan dan Kehutanan.
3) fasilitator (53,33% sangat berperan)

108

Anda mungkin juga menyukai