Anda di halaman 1dari 12

PEMBUATAN INHALASI DOSIS

TERUKUR BERTEKANAN
(AEROSOL)
 
KELOMPOK 4
Ahmad Sanuri 2013017033
Nurul Yasmin 2013017041
Apridaya Manullang 2013017022
Invitha Robayani Safira 2013017015
Mitha Franskiska 2013017043
Seftya Ayu Lestari 201307047
LANDASAN TEORI

Badan POM RI tahun 2006, 2012 dan 2018 Tentang Pedoman Cara
Pembuatan Obat Yang Baik (CPOB)
A. Prinsip

Pembuatan aerosol memerlukan pertimbangan khusus karena sifat alami dari bentuk
sediaan ini. Pembuatan harus dilakukan dalam ruang khusus yang dapat menjamin
terhindarnya ledakan atau kebakaran
Lanjutan….

Ada 2 jenis metode pembuatan dan pengisian yang umum dilakukan pada saat ini
1. Proses pengisian-ganda (pengisian dengan tekanan)
Untuk produksi bentuk ini, bahan berkhasiat disuspensikan dalam propelan bertitik didih tinggi,
kemudian diisikan ke dalam wadah, ditutup dengan katup, kemudian melalui katup diisikan
propelan lain yang bertitik didih rendah. Suspensi bahan berkhasiat dalam propelan dijaga pada
suhu rendah untuk mengurangi kehilangan akibat penguapan
2. Proses pengisian–tunggal (pengisian dingin)
Bahan berkhasiat disuspensikan dalam suatu campuran propelan, kemudian dijaga pada tekanan
tinggi atau pada suhu rendah atau kedua-duanya. Suspensi ini kemudian diisikan langsung ke
dalam wadah dengan satu kali pengisian.
B. Bangunan, Fasilitas, Dan Peralatan

1. Pembuatan dan pengisian hendaklah sedapat mungkin dilakukan dengan sistem tertutup.
2. Jika produk atau komponen yang bersih terpapar udara, maka udara yang masuk ke dalam
ruangan hendaklah disaring serta memenuhi persyaratan kelas kebersihan D dan jalan masuk ke
ruangan hendaklah melalui ruang penyangga.
3. Suhu dan kelembaban ruang pembuatan dan pengisian hendaklah dikendalikan sedemikian rupa
untuk mencegah kondensasi dan penguapan propelan.
4. Jika berat jenis propelan yang digunakan lebih besar dari udara, hendaklah disediakan penghisap
udara di dekat lantai. Tujuan penghisap udara yang diletakkan di dekat lantai adalah untuk
menghilangkan atau mengurangi akumulasi propelan di dalam ruangan.
5. Hendaklah berhati-hati jika menggunakan propelan yang mudah terbakar. Untuk mencegah
ledakan api, hendaklah tersedia ruangan dan peralatan yang tahan ledakan
6. Tujuan penghisap udara yang diletakkan di dekat lantai adalah untuk menghilangkan atau
mengurangi akumulasi propelan di dalam ruangan. 5.
7. Propelan yang mudah terbakar misal: gas butana.
Rekomendasi Sistem Tata Udara untuk Kelas Kebersihan D

Batas Mikroba yang Disarankan untuk Pemantauan


Area Bersih Selama kegiatan Berlangsung
C. Produksi Dan Pengawasan Mutu

1. Katup aerosol terukur merupakan suatu konstruksi 4. Wadah dan katup yang telah dibersihkan hendaklah selalu
yang lebih kompleks dibandingkan dengan disimpan di dalam wadah yang bersih dan tertutup dan
kebanyakan komponen farmasi lain. Spesifikasi, selalu dicegah terhadap pencemaran selama penanganan
selanjutnya. Wadah hendaklah disediakan di jalur
pengambilan sampel dan pengujian hendaklah
pengisian dalam keadaan bersih atau dibersihkan di tempat
disesuaikan dengan keadaan ini. Oleh karena itu (on-line) segera sebelum dilakukan proses pengisian.
sangatlah penting dilakukan audit sistem pemastian
5. Seluruh propelan (bentuk cair atau gas) hendaklah disaring
mutu terhadap produsen katup.
untuk menghilangkan partikel yang lebih besar dari 0,2
2. Katup aerosol berperan penting untuk mendapatkan mikron.
bentuk aerosol dan dosis yang tepat oleh karena itu 6. Hendaklah dijaga agar suspensi selalu homogen sejak dari
hendaklah divalidasi. awal hingga selesai proses pengisian. 12. Untuk mencegah
kebasahan masuk ke dalam produk, ujung saluran
3. Wadah dan katup hendaklah dibersihkan untuk pengisian hendaklah selalu dibilas (purged) dengan gas
memastikan tidak ada sisa cemaran seperti bahan nitrogen kering atau udara kering atau tindakan lain.
pembantu operasional (misal: pelumas) atau
cemaran mikroba.
Lanjutan…..

7. Tangki dan alat lain hendaklah 10. Tiap wadah terisi hendaklah diperiksa
dibersihkan sesuai prosedur terhadap kebocoran.
pembersihan yang telah divalidasi untuk
memastikan bebas dari cemaran. 11. Uji kebocoran hendaklah dilakukan
8. Hanya tangki serta alat yang bersih dan sedemikian rupa untuk mencegah
kering saja yang boleh digunakan. cemaran mikroba atau sisa
9. Jika dilakukan proses pengisian ganda,
kelembaban.
perlu dipastikan bahwa kedua pengisian 12. Uji fungsi katup hendaklah dilakukan
menghasilkan berat yang benar untuk
terhadap tiap wadah terisi setelah
memperoleh komposisi yang benar.
Untuk tujuan ini pemeriksaan berat 100 disimpan dalam waktu tertentu.
% pada tiap tahap sangat dianjurkan.
Pengujian Pengawasan Mutu

Derajat semprotan Uji Kebocoran


1. Pilih tidak kurang dari 4 wadah Salah satu metode uji kebocoran yang
2. Tekan akuator masing-masing wadah selama 2 sampai 3 dapat digunakan adalah dengan cara
detik
mencelupkan tiap wadah ke dalam
3. Timbang seksama wadah masing-masing wadah,
celupkan kedalam penangas air pada suhu 25° C sampai penangas air yang berisi Air Murni pada
tekanan tetap suhu 50o – 55°C selama 3 – 5 menit (untuk
4. Keluarkan wadah dari penangas air dan keringkan. menaikkan tekanan di dalam wadah) untuk
5. Tekan akuator masing-masing wadah selama 5,0 detik, mendeteksi kebocoran dengan
lalu timbang masing-masing wadah.
pembentukan gelembung udara.
Masukan kembali kedalam penangas air bersuhu tetap dan
6.
ulangi percobaan hingga 3x untuk masing-masing wadah.
Penggunaan Air Murni adalah untuk
7. Hitung derajat semprotan rata-rata masing-masing wadah
menghindari noda terbentuk pada
dalam gram per detik. permukaan wadah aluminium
Lanjutan…..

Pengujian Tekanan
1. Pilih tidak kurang dari 4 wadah.
2. Lepaskan tutup, celupkan dalam
penangas air pada suhu tetap 25° C
sampai tekanan tetap.
3. Keluarkan wadah dari penangas, kocok
baik-baik.
4. Lepaskan actuator dan keringkan.
5. Ukur tekanan dengan memasang alat
pegukur tekanan pada tangkai katup.
6. Baca tekanan dalam wadah pada alat
pengukur tekanan
SEKIAN DAN TERIMAKSIH

Anda mungkin juga menyukai