Anda di halaman 1dari 29

Mekanisme dan Proses

Pengendalian Tingkah Laku


Hewan

Kelompok 2:
Madaniyatus Saidah
Nur Rokhimatul Faizah
Yunaida Dwi Permata
Faktor Internal
Faktor Genetik

Faktor Saraf

Faktor Hormon

Faktor Jam Biologis


Faktor Eksternal

Kondisi Lingkungan
FAKTOR INTERNAL
Faktor
FAKTOR Genetik
GENETIK
• Fenotip suatu organisme merupakan gabungan
dari faktor genetik, lingkungan, dan interkasi
antar keduanya.
• Rumus yang menggambarkan hubungan antara
faktor tersebut adalah

VT = V G + V E + VI
VT = total/ fenotip , berupa perbedaan yang teramati dalam suatu populasi hewan untuk
karakter tertentu
VG= komponen genetik dari perbedaan total
VE = komponen lingkungan
VI = Interaksi antara faktor genetik dan faktor lingkungan (VI = VG X VE)
Inbreeding

Perbedaan Strain

Analisis cara penurunan karakter


tingkah laku

Gen dan Tingkah Laku


Inbreeding
• Hewan yang digunakan berasal dari strain yang
sama agar faktor genetik stabil
• Kesamaan faktor genetik menyebabkan kondisi
lingkungan dapat dimanipulasi
• Kondisi lingkungan yang berbeda dapat
memudahkan dalam mengetahui pengaruh
lingkungan terhadap tingkah laku hewan
Perbedaan Strain

• Menggunakan 2/lebih strain hasil inbreeding


dari spesies sama dan secara genetik homogen
• Kondisi lingkungan stabil
• Untuk mnegetahui hereditas terhadap tingkah
laku hewan
Analisis cara penurunan karakter tingkah laku

><
Kecepatan lari 100m/ jam Kecepatan lari 20m/ jam

Kemungkinan keturunan :
a. Sama seperti induknya 20m/jam / 100m/jam = dominan
b. Berbeda dengah imduknya yaitu 60m/jam = intermediet
Gen dan Tingkah Laku

Sumber :
Drickamer,
1986;86)
FAKTOR SARAF

• Fungsi primer dari sensori dan sistem saraf


adalah menyaring stimulus yang diterima.
• Proses penyaringan informasi tersebut, hewan
mengembangkan 2 tipe sistem penyaringan
yaitu periferal dan sentral.
a. Sistem Penyaring Periferal

• Peranan sistem penyaring periferal adalah pada tingkat


reseptor sensori.
• Jarak kuantitatif antara hewan dan sumber stimulus maka
dapat menyebabkan perbedaan kepekaan bagi seekor hewan.
• Contoh hewan yang dapat mendeteksi cahaya ultra violet
adalah lebah.
• keterbatasan sistem sensori periferal berperan sebagai
pelindung pertama suatu hewan terhadap stimulus dari
lingkungan
b. Sistem Penyaring Sentral
• Proses penyaring sentral yaitu dengan memilah-milah infomasi
yang datang, sehingga dihasilkan sebuah respon tertentu.
• Hewan dapat memperlihatkan respon yang berbeda untuk stimulus
yang sama dan untuk kondisi ini tergantung kondisi internalnya.
Metode yang dapat digunakan dalam penelitian
tentang hubungan antara sistem saraf dengan
tingkah laku adalah sebagai berikut :

a. Penggunaan elektrode, yaitu c. Stimulasi elektrode, yaitu dengan


dengan menempelkan menempatkan elektode secara
elektrode pada sistem saraf langsung ke dalam daerah tertentu
organisme. pada sistem saraf periferal atau
otak.
b. Tmnseksi, yaitu dengan
melakukan pemotongan atau d. Psychophannacoiogy, yaitu
mengangkat saraf tertentu dengan menyuntikkan zat
hewan. neurotransmiter dan obat yang
berkaitan dengan tempat tertentu
dalam otak.
FAKTOR HORMON

• Hormon merupakan senyawa kimia yang dihasilkan


oleh kelenjar endokrin atau saraf.
• Diedarkan melalui pembulu darah menuju organ yang
menjadi target.
• Selain berpengaruh pada mekanisme pengatur
tingkah laku hewan, hormon juga berpengaruh pada
pertumbuhan, metabolisme, keseimbangan air.
Pengaruh hormon terhadap tingkah
laku hewan

1. Efek aksional
Sebagai pemicu terhadap ekspresi dan
penampakan pola tingkah laku.
• Efek langsung: memiliki respon yang cepat
• Efek tidak langsung: Memerlukan rangkaian yang lebih
kompleks dari stimulasi dan sekresi hormon.
2. Efek pengatur
Terjadi selama perkembangan organisme
Metode penelitian yang digunakan untuk
mengetahui antara hormon dan tingkah laku
hewan

1. Terapi pengganti hormon


2. Ekstirpasi
3. Transfusi darah
4. Biossay
5. Radioimunoassay
6. Autodigrafi
Interaksi endokrin- lingkungan-
tingkah laku
Dari uraian gambar tadi terlihat bahwa siklus
reproduksi merupakan hasil interaksi faktor internal
dan eksternal yang meliputi:
1. Kondisi hormonal burung
2. Tingkah laku setiap pasangan burung akan
memicu kadar hormonal dan tingkah laku.
3. Kondisi eksternal seperti sarang dan telur akan
mempengaruhi perubahan hormonal dan tingkah
laku burung.
• Contoh lain yaitu pada penelitian N. D. Nareswari., dkk. Tentang
Tingkah Laku Reproduksi Merak Hijau (Pavo Muticus) pada Umur
yang Berbeda di UD. Tawang Arum Kecamatan Gemarang,
Kabupaten Madiun tahun 2017 diketahui bahwa diketahui bahwa
merak hijau yang berumur 10 tahun lebih banyak memperlihatkan
aktivitas reproduksi dibanding dengan merak hijau jantan
lainnya(4 dan 5 tahun). Hal ini dapat dipengaruhi oleh faktor
internal maupun eksternal dari merak hijau jantan, berupa kerja
hormon dan pakan. faktor internal adalah kerja hormon LH dalam
proses spermatogenesis. Faktor eksternal antara lain adalah faktor
asupan pakan dengan kualitas dan keseimbangan gizi yang cukup
yang mendukung kerja hormon.
FAKTOR JAM BIOLOGIS

• Tingkah laku hewan berlangsung pada waktu


interval tertententu
Misalnya : kepakan sayap burung yang terjadi setiap
2 detik sekali
• Jam biologis dikontrol oleh faktor endogen
dan faktor eksogen
Tipe siklus Organisme Tingkah Laku

Lugworm Makan (setiap 6-8 menit)

Meadow vole Makan/ istirahat (setiap 15-120 menit selama


Episikle (bervariasi)
siang hari)

Tidal (12,4 jam) Oyster Membuka cangkang

Fiddler crab Bergerak/ makan

Lunar (28 hari) Meidge (serangga laut) Kawin/ peletakan telur


Ritme Biologis
Grunion (ikan laut) Peletakan telur
Dengan Periode
Sirkadian (24 jam) Deermouse Minum/ aktivitas umum Dari Beberapa
Fruit fly Pembentukan hewan dewasa dari pupa Menit Sampai
Beberapa
Sirkanual (12 bulan) Woodchuck Hibernasi Tahun
Chickadee Reproduksi

Robin Migrasi/ reproduksi

Rentangan yang tidak memiliki Desert insect Reproduksi (dipicu oleh hujan)
waktu jelas, dari beberapa hari
sampai beberapa tahun

Lion Makan (dipicu oleh rasa lapar)

Shiner (ikan air tawar) Reproduksi (dipicu oleh kondisi banjir)

Sumber: Drickamer, 1986: 153


Faktor Endogen
• Salah satu penelitian yang bertujuan untuk
mendukung bukti-bukti pengaruh faktor
endogen terhadap jam biologis seperti yang
telah dilakukan oleh Hoffmann (1959)
• Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan
bahwa mekanisme jam biologis adalah
diturunkan dan bersifat endogen.
Penelitian Hoofmann (1959)

Kelompok pertama
telur lizard dipaparkan dalam cahaya
selama 9 jam dan 9 jam berikutnya
dipaparkan dalam kondisi gelap

Kelompok kedua
telur lizard dipaparkan dalam cahaya
selama 12 jam dan 12 jam berikutnya
dipaparkan dalam kondisi gelap

Kelompok ketiga
telur lizard dipaparkan dalam cahaya
selama 18 jam dan 18 jam berikutnya
dipaparkan dalam kondisi gelap
Faktor Eksogen
• faktor luar yang dapat diturunkan secara genetis,
prosesnya membutuhkan waktu yang sangat
lama, serta berada pada tempat yang sama.
• Faktor fisik seperti cahaya, suhu, dan
kelembaban
• Contohnya hibernasi pada hewan mamalia dan
migrasi burung di daerah iklim sedang dan
daerah kutub merupakan adaptasi evolusioner
untuk menghindari kondisi musim dingin yang
cukup dingin
Faktor Eksternal
Faktor Eksternal Faktor esktemal yang mempengaruhi
tingkah laku hewan sebenarnya mempakan kondisi lingkungan
sekitar hewan. Kondisi tersebut meliputi .

cahaya matahari

suhu udara atau air

kelembaban udara

- Adanya perubahan kondisi lingkungan sekitar maka akan


memicu munculnya tingkah laku yang spesifik dari seekor hewan.
-Misalnya suhu udara yang semakin menurun di daerah iklim
sedang maka memicu burung untuk melakukan migrasi.
Analisis Jurnal

Anda mungkin juga menyukai