Oleh
Kelompok 10 / Offering H
Anisya Purnamasari (160342606219)
Annisya Vero S (160342606295)
Aulia Qori Latifiana (160342606242)
Gufron Alifi (160342606296)
Lutfita Fitriana (160342606284)
Ratri Arum Apsari (160342606243)
Randa Ersapta (160342606304)
Rika Nur Azizah (160242606265)
Sinta Dewi M.K. (160242606214)
6. Faktor produktivitas
Menurut Krebs (1985) dalam Widagdo (2002) stabilitas dari produktivitas
mempunyai pengaruh utama terhadap keanekaragaman spesies dalam komunitas.
Semakin besar produktivitasnya, maka keanekaragamannya juga semakin
besar.Namun tidak selalu benar kalau semakin rendah produktivitasnya maka
keanekaragamannya juga semakin rendah.
BAB III
METODE PENELITIAN
Menyiapkan botol serangga, kuas, kertas label, alat tulis, amplop, lampu
penerangan
Keterangan:
Pi = n/N H’ : Indeks keanekaragaman Shanon – Wiever
n: Jumlah masing-masing spesies N : Jumlah total spesies dalam sampel
(Ludwig dan Reynolda, 1998 dalam Irawan, 1999)
Keterangan: Pi = n/N H’ : Indeks keanekaragaman Shanon – Wiever n: Jumlah
masing-masing spesies N : Jumlah total spesies dalam sampel (Ludwig dan
Reynolda, 1998 dalam Irawan, 1999)
Total individu dalam pengambilan sampel (Odum, 1993 dalam Irawan, 1999)
2. Caecilius manteri 1
sammerman
3. Cistuscipes mellie 1
4. Derudontus 1
maculatus
meishelmei
5. Dixella sp 1
6. Mimopeus sp 1
Total 6
2. Hermatia illucens 2
3. Dixella sp 2
Total 5
2. Ctenocephalides 2
felis
Total 5
4.2 Analisis Data
Tabel. 1 Analisis dari keseluruhsn (Pukul 20.00, 22.00, dan 00.00) WITA
No. Nama Spesies Waktu pengambilan Ʃ Pi ln Pi -(Pi. ln-Pi) H E R
20.00 22.00 00.00
1. Archytas 1 - - 1 0,06 -2,813410717 0,168804643
2. Caecilius manteri 1 - - 1 0,06 -2,813410717 0,168804643
sammerman
3. Cistuscipes mellie 1 - - 1 0,06 -2,813410717 0,168804643
4. Derudontus maculatus 1 - - 1 0,06 -2,813410717 0,168804643
3,2460638442
2.152768964
0,934935681
meishelmei
5. Mimopseus sp 1 - - 1 0,06 -2,813410717 0,168804643
6. Dixella sp 1 2 - 3 0,19 -1,660731207 0,315538929
7. Tibicen pivinosa - 1 - 1 0,06 -2,813410717 0,168804643
8. Hermatia illucens - 2 - 2 0,12 -2,120263536 0,254431624
9. Componatus - - 3 3 0,19 -1,660731207 0,315538929
herculeanus
10. Ctenocephalides felis - - 2 2 0,12 -2,120263536 0,254431624
Total 16
Taebl.2 Pukul 20.00 WITA
1,807395978
0,301232663
2,790553133
3. Cistuscipes mellie 1 1 0,17 -1,771956842 0,301232663
4. Derudontus maculatus 1 1 0,17 -1,771956842 0,301232663
meishelmei
5. Dixella sp 1 1 0,17 -1,771956842 0,301232663
6. Mimopseus sp 1 1 0,17 -1,771956842 0,301232663
Total 6
Tabel.3 Analisis pukul 22.00 WITA
No. Nama Spesies Waktu Ʃ Pi ln Pi -(Pi. ln-Pi) H E R
pengambilan
20.00
1. Tibicen pivinosa 1 1 0,2 -1,609437912 0,301232663
0,366516292
0,333617506
1,242669869
2. Hermatia illucens 2 2 0,4 -0,916290731 0,301232663
Total 5
Tabel.4 Analisis Pukul 00.00 WITA
No. Nama Spesies Waktu Ʃ Pi ln Pi -(Pi. ln-Pi) H E R
pengambilan
20.00
1. Componatus herculeanus 3 3 0,6 -0,510825623 0,306495374
0,673011666
0,333655833
0,621334934
2. Ctenocephalides felis 2 2 0,4 -0,916290731 0,366515292
Total 5
Berdasarkan hasil yang telah diperoleh, dilakukan analisis mengenai indeks
keanekaragaman (H’), kemerataan (E), dan kekayaan (R), dari spesies serangga di
Taman Nasional Bali Barat yaitu pada pengambilan pukul 20.00 WITA didapatkan
nilai keanekaragaman (H) sebesar = 1,807395978, nilai kemerataan (E) =
dengan kriteria: R < 2,5 menunjukkan tingkat kekayaan jenis yang rendah 2,5> R
> 4 menunjukkan tingkat kekayaan jenis yang sedang R > 4 menunjukkan tingkat
kekayaan jenis yang tinggi. Berdasarkan indeks tersebut pada pukul 20.00 WITA
menunjukkan tingkat kekayaan yang sedang yaitu sebesar 2,790553133, pada pukul
22.00 WITA menunjukkan tingkat kekayaan yang sedang yaitu sebesar
1,242669869, dan pada pukul 00.00 WITA menunjukkan tingkat kekayaan yang
sedang pula yaitu sebesar 0,621334934. Perbedaan ini tentunya juga dikarenakan
adanya beberapa faktor lingkungan yang mempengaruhi sekaligus faktor abiotik
yang ada yaitu suhu sebesar 320 C, kelembaban 60% dan suhu tanah 300.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
1. Jenis serangga malam yang kami temukan di area penginapan Taman
Naional Bali Barat adalah:
a. Archytas f. Dixella sp
b. Caecilius manteri sammerman g. Tibicen pivinosa
c. Cistuscipes mellie h. . Hermatia illucens
d. Derudontus maculatus meishelmei i. Componatus herculeanus
e. Mimopseus sp j. Ctenocephalides felis
2. Dari analisis indeks kenekaragaman, kemerataan dan kekayaan serangga
malam berdasarkan wakty pengambilan adalah pada pukul 20.00 WITA
menunjukkan tingkat kemerataan yang stabil yaitu sebesar 0,301232663,
pada pukul 22.00 WITA sebesar 0,333617506 ini juga menunjukkan
penyebaran yang stabil dan pada pukul 00.00 WITA 0,333655833 juga
menunjukkan penyebaran yang stabil. Penyebaran yang stabil dari masing-
masing waktu tentunya juga dipengaruhi oleh beberapa faktor yang
memungkinkan, seperti faktor abiotik lingkungan tersebut. Selain itu
lingkungan juga dapat mempengaruhi tingkat kemerataan serangga.
3. Spesies yang mendominasi pada tiap jam pengamatan adalah Dixella sp.
Dixella sp ditemukan pada pukul 20.00 dan 22.00 WITA
6.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Borror, T. 1992. Pengeratan Pelajaran Serangga, terjemahan Soetiyono.
Yogyakarta: UGM.
Irawan, K.F. 1999. Kelimpahan dan Keanekaragaman Serangga Malam di Hutan
Pantai Timur Nasional Alas Purwo Banyuwangi. Skripsi tidak diterbitkan.
Malang: UM.
Jasin, Maskoeri. 1984. Sistematika Hewan (Invertebrata dan Vertebrata). Surabaya:
Sinar Surya.
Kastawi, Yusuf. 2003. Zoologi avertebrata. Jurusan Biologi Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Malang.
Krebs, C.J. 1989. Ecological Methodology. New York : Harper Collins Publisher,
Inc.
Masson, C.F. 1981. Biology of Fresh Water Pollution. Longman. Inc, New York.
250 p.
Michael, P, 1995. Metode Ekologi Untuk Penyelidikan Lapangan dan
Laboratorium. Terjemahan Yanti R. Koester. UI Press, Jakarta.
Odum, E.P. 1993. Dasar-Dasar Ekologi.Terjemahan oleh Tjahyono.Yogyakarta:
UGM
Soetjipto. 1993. Dasar-dasar Ekologi Hewan. Yogyakarta: Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan.
Syafei, E. S. 1990. Pengantar Ekologi Tumbuhan. Bandung: ITB.
Widagdo, Kristian. 2002. Keanekaragaman Serangga Malam pada Berbagai
Ketinggian di Gunung Arjuna. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: UM.
LAMPIRAN
1. Perhitungan HER (Pukul 20.00, 21.00, dan 00.00) WITA
𝑛
Pi =
𝑁
1
Pi (Archytas) = = 0,06
16
1
Pi (Caeciliusmanterisammerman) = = 0,06
16
1
Pi (Cistuscipesmellie) = = 0,06
16
1
Pi (Derudontusmaculatusmeishelmei) = = 0,06
16
1
Pi (Mimopseussp) = = 0,06
16
3
Pi (Dixellasp) = = 0,19
16
1
Pi (Tibicenpivinosa) = = 0,06
16
2
Pi (Hermatiaillucens) = = 0,12
16
3
Pi (Componatusherculeanus) = = 0,19
16
2
Pi (Ctenocephalidesfelis) = = 0,12
16
Ln Pi
lnPi (Archytas) = ln0,06 = -2,813410717
lnPi (Caeciliusmanterisammerman) = ln 0,06 = -2,813410717
lnPi (Cistuscipesmellie) = ln 0,06 = -2,813410717
Ln Pi
ln Pi (Archytas) = ln 0,17 = -1,771956842
H = Ʃ Ln Pi = 1,807395978
𝐻′
E= = 0,301232663
ln 𝑠
𝑆 −1
R= = 2,790553133
ln 𝑁
3. Perhitungan HER pukul 22.00 WITA
𝑛
Pi = 𝑁
1
Pi (Tibicen pivinosa) = = 0,2
5
2
Pi (Hermatia illucens) = = 0,4
5
2
Pi (Dixella sp) = = 0,4
5
Ln Pi
ln Pi (Tibicen pivinosa) = ln 0,2 = -1,771956842
Dixella sp Mimopeus sp