Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM BIOLOGI

“MENGAMATI HEWAN ARTHROPODA,


MOLLUSCA, DAN ANNELIDA”

D
I
S
U
S
U
N
OLEH :

Artikha Dwi Bintari Syam


X MIPA 2
MAN 1 Enrekang
Judul : Mengamati hewan Arthropoda, Mollusca, dan Annelida.

Tujuan : Untuk mengetahui struktur morfologi dan anatomi hewan yang diamati.

A. PEMBUKA

Organisme yang dikelompokkan dalam dunia hewan (kingdom Animalia) adalah


organisme yang memiliki ciri eukariotik, multiseluler, tidak memiliki dinding sel dan klorofil, dan
hidup hetertrof (memperoleh makanan dari organisme lain). Umumnya hewan dapat bergerak
untuk memperoleh makanan dan mempertahankan hidupnya.

Selain memiliki persamaan ciri umum, hewan memiliki banyak perbedaan yang
menunjukkan keanekaragamannya. Ciri utama yang membedakan hewan satu dengan lain
adalah ada tidaknya tulang belakang. Hewan yang tidak bertulang belakang disebut Invertebrata
dan hewan bertulang belakang disebut Vertebrata

Invertebrata dikelompokkan menjadi delapan filum utama, yaitu Arthropoda, Mollusca,


Porifera, Coelenterata, Platyhelminthes, Nemathelminthes, Annelida, dan Echinodermata.
Adapun hewan yang akan kita amati adalah hewan yang termasuk ke dalam filum Arthropoda,
Mollusca, dan Platyhelminthes.

B. LANGKAH-LANGKAH MELAKUKAN PRAKTEK.

Alat dan Bahan yang perlu disiapkan :

1) 1 set alat bedah.


2) Kardus sebagai alas bedah.
3) Jangkrik (Arthropoda).
4) Siput/bekicot (Mollusca).
5) Cacing tanah (Annelida).

Cara Kerja :

1) Siapkan alat dan bahan serta hewan yang akan diamati.


2) Letakkan hewan diatas kardus lalu diamati bagian tubuhnya yang meliputi morfologi
dan anatomi.
3) Tuliskan alat-alat pencernaan, respirasi, peredaran darah, dan sistem reproduksinya.
4) Gambar lah hasil pengamatan lengkap dengan nama dan bagian-bagian nya.

C. HEWAN ARTHROPODA (JANGKRIK).

Jangkrik, jengkerik atau cengkerik (Gryllidae) adalah serangga yang berkerabat dekat
dengan belalang, memiliki tubuh kecil silindris, kepala hampir bulat dan sungut panjang seperti
benang. Jangkrik adalah omnivora, dikenal dengan suaranya yang khas, yang dihasilkan oleh
cengkerik jantan. Suara ini digunakan untuk menarik kedatangan betina dan mengusir kehadiran
jantan lainnya. Suara cengkerik ini semakin keras dengan naiknya suhu sekitar. Di dunia dikenal
sekitar 900 spesies cengkerik, termasuk di dalamnya adalah gangsir.
Jangkrik telah dipelihara manusia sejak lama, dan di Asia dianggap sebagai pembawa
keberuntungan. Laga cengkerik adalah sejenis permainan
yang populer dan kerap kali melibatkan taruhan. Di
Caraguatatuba, Brasil, cengkerik hitam di dalam ruangan
dipercaya sebagai tanda datangnya penyakit, cengkerik
hijau harapan, dan cengkerik kelabu uang. Dalam komedi,
suara cengkerik biasanya digunakan untuk menandakan
lawakan yang tidak lucu dan tidak membuat orang
tertawa.

D. HEWAN MOLLUSCA (SIPUT/BEKICOT).

Bekicot atau Achatina fulica adalah siput darat yang


tergolong dalam suku Achatinidae. Berasal dari Afrika Timur dan
menyebar ke hampir semua penjuru dunia akibat terbawa dalam
perdagangan, moluska ini sekarang menjadi salah satu spesies
invasif terburuk di bumi, sehingga beberapa negara bahkan
melarang pemeliharaannya sebagai hewan kesayangan/timangan
termasuk Amerika Serikat. Hewan ini mudah dipelihara dan di beberapa tempat bahkan
dikonsumsi, termasuk di Indonesia. Meskipun berpotensi membawa parasit, bekicot yang
dipelihara biasanya bebas dari parasit.

Bekicot di luar negeri di kenal dengan nama escargots, terutama di Prancis. Orang
Prancis sangat menyukai masakan dengan bahan baku ini, ada yang bilang salah satu cara untuk
mengecek apakah restoran tersebut mempunyai masakan yang enak-enak adalah melalui menu
ini dahulu. Di Indonesia hanya spesies Achatina fulica yang sering dijumpai dan paling banyak.
Saat ini diketahui ada tiga subspesies bekicot:

 Achatina fulica rodatzi Dunker, 1852


 Achatina fulica sinistrosa Grateloup, 1840
 Achatina fulica umbilicata Nevill, 1879

Bekicot di wilayah Indonesia memiliki nama daerah yang berbeda-beda: Jawa Tengah
dan Jawa Timur biasa mengenalnya dengan Bekicot atau Siput. Jawa Barat biasanya
mengenalnya dengan Keong Racun.

Menurut habitatnya Bekicot dibedakan menjadi 1. Habitat di Kebun biasanya Spesies


Helix sp, Achatina Sp. Bekicot (Helix sp, Achatina Sp) berbeda dengan Keong mas, keong sawah
atau tutut. Bekicot Keong mas, keong sawah, dan tutut sangat berbahaya karena membawa
parasit cacing yang berbahaya bagi manusia, dapat menyebabkan radang otak (meningitis).

E. HEWAN ANNELIDA (CACING TANAH).

Cacing tanah adalah cacing berbentuk tabung dan tersegmentasi dalam filum Annelida.
Yang dimana masih serumpun dengan Platyhelminthes. Mereka umumnya ditemukan hidup di
tanah, memakan bahan organik hidup dan mati. Sistem pencernaan berjalan melalui panjang
tubuhnya. Cacing tanah melakukan respirasi melalui kulitnya. Cacing tanah memiliki sistem
transportasi ganda terdiri dari cairan selom yang bergerak dalam selom yang berisi cairan dan
sistem peredaran darah tertutup sederhana. Memiliki sistem saraf
pusat dan perifer. Sistem saraf pusat terdiri dari dua ganglia atas
mulut, satu di kedua sisi, terhubung ke tali saraf berlari kembali
sepanjang panjangnya ke neuron motor dan sel-sel sensorik di
setiap segmen. Sejumlah besar kemoreseptor terkonsentrasi di
dekat mulutnya. Otot melingkar dan longitudinal di pinggiran
setiap segmen memungkinkan cacing untuk bergerak. Set yang sama otot garis usus, dan
tindakan mereka memindahkan makanan mencerna menuju anus cacing.

Cacing tanah adalah hermafrodit - masing-masing individu membawa kedua organ seks
pria dan wanita. Mereka tidak memiliki kerangka internal atau eksoskeleton, tetapi
mempertahankan struktur mereka dengan ruang coelom cairan yang berfungsi sebagai rangka
hidrostatik.

"Cacing tanah" adalah nama umum untuk anggota terbesar dari Oligochaeta (yang
merupakan kelas atau upakelas tergantung pada penulis). Dalam sistem klasik, mereka
ditempatkan dalam ordo Opisthopora, atas dasar pori-pori jantan membuka posterior ke pori-
pori betina, meskipun segmen jantan internal anterior ke betina. Studi kladistik teoretis telah
menempatkan mereka, sebaliknya, dalam subordo Lumbricina dari ordo Haplotaxida, tetapi ini
mungkin lagi segera berubah.

Cacing tanah darat yang lebih besar juga disebut megadriles (atau cacing besar), yang
bertentangan dengan microdriles (atau cacing kecil) di familia semiakuatik Tubificidae,
Lumbriculidae, dan Enchytraeidae, antara lain. Megadriles ditandai dengan memiliki klitelum
yang berbeda (yang lebih luas daripada microdriles) dan sistem vaskular dengan kapiler benar.
Cacing tanah jauh lebih melimpah di lingkungan terganggu dan biasanya aktif hanya jika air
hadir.

Anda mungkin juga menyukai