Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PROJEK INVERTEBRATA

ARANEAE

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistematika Hewan Invertebrata


Diampu oleh Magdalena Putri N., M.Sc.
Disusun oleh:

1. Ika Nur Rohmawati (52.17.2129)

2. Lailatul Farida (52.17.2121)

3. Novi Yani Maulina (52.17. 2116)

4.Safira Risqy Oktaviana (52.17.2117)

LABORATORIUM BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945

BANYUWANGI

2019
A. Judul Laporan
Projek penelitian laba-laba

B. Waktu Pelaksanaan
Hari : minggu
Tanggal : 19 Mei 2019
Waktu : 10:00 wib
Tempat : Desa Sugihwaras, Bumiharjo, Glenmor

C. Tujuan

1. Mengenal hewan invertebrata disekitar rumah


2. Mengidentifikasi jenis laba-laba di lingkungan sekitar

D. Dasar Teori
Laba-laba (Ordo Araneae) merupakan anggota Filum Artropoda yang memiliki adaptasi
tinggi terhadap berbagai kondisi lingkungan. Laba-laba merupakan hewan kosmopolitan yang
dapat ditemukan di habitat terestrial, arboreal, dan beberapa di akuatik seperti mangrove
(Nababan, 2009). Menurut Hawkeswood (2003), lebih dari 20.000 spesies laba-laba di alam yang
hidup di darat. Laba-laba merupakan hewan predator bagi serangga-serangga yang ada di
sekitarnya, sehingga laba-laba mempunyai peranan penting dalam rantai makanan (Bonev et al.,
2006). Laba-laba juga memiliki peran dalam bidang pertanian, perkebunan, dan perumahan yaitu
untuk melindungi dari serangga-serangga perusak (Brunet, 2000). Laba-laba tergolong hewan
karnivora dan kebanyakan dari mereka merupakan pemakan serangga sehingga laba-laba juga
berperan penting dalam pengendalian hama (Ghavani, 2005).
Beberapa penelitian tentang laba-laba yang pernah dilakukan di Indonesia diantaranya
adalah Nababan (2009) melakukan penelitian tentang keanekaragaman laba-laba (ordo Araneae)
di daerah mangrove Suaka Alam Muara Angke yang menemukan 32 jenis. Kurniawan, Setyawati
dan Yanti (2013) melakukan penelitian tentang eksplorasi laba-laba (Araneae) di Sungai
Ambawang dan ditemukan 12 jenis. Aswad, Koneri dan Siahaan (2014) melakukan penelitian
tentang komunitas labalaba di Kawasan Taman Nasional Bogani Nani Wartabone Sulawesi
Utara dan ditemukan sebanyak 59 jenis. Diniyati, Virdana dan Permana (2014) melakukan
penelitian tentang eksplorasi laba-laba di gua objek wisata dan kawasan karst di Sumatera Barat
dan didapatkan lima spesies laba-laba.

E. Alat dan Bahan


1. Jaring

2. Ziplox

3. Alkohol

4. Kamera hp

F. Cara Kerja

1. siapkan alat dan bahan yang akan di pakai (jaring, ziplok, kamera hp, alkohol)

2. amati lingkungan di sekitar rumah apakah ada spesies yang di temukan atau tidak

3. jika menemukan laba-laba ambil menggunakan jaring serangga

4. kemudian masukan ke dalam ziplok dan tetesi dengan alkohol

5. kemudian tutup ziplok agar laba-laba tidak keluar


G. Hasil Pengamatan

No. Klasifikasi Gambar


1. Argiope bruennichi

Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Arachnida
Ordo : Araneae
Family : Araneidae
Genus : Argiope
Spesies : Argiope bruennichi

2. Argiope amoena

Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Arachinida
Ordo : Araneae
Famili : Araneidae
Genus : Argiope
Spesies : Argiope amoena

3. Nephila pilipes

Klasifikasi
Kingdom : animalia
Filum : arthropoda
Kelas : arachnida
Ordo : araneae
Famili : araneidae
Genus : nephila
Spesies : N. Pilipes
4. Nephila inaurata

Klasifikasi
Kingdom : animalia
Filum : arthropoda
Kelas : archnida
Ordo : araneae
Family : Araneidae
Genus : Nephila
Spesies : Nephila inaurata

5. Nephila kuhlii

Klasifikasi
Kingdom : animalia
Filum : arthropoda
Kelas : archnida
Ordo : araneae
Family : Araneidae
Genus : Nephila
Spesies : Nephila kuhlii

6. Nephila maculata

Klasifikasi
Kingdom : animalia
Filum : arthropoda
Kelas : archnida
Ordo : araneae
Famili : araneidae
Genus : nephila
Spesies : Nephila maculata
H. Pembahasan

1. Morfologi Laba-Laba
Tak seperti serangga yang memiliki tiga bagian tubuh, laba-laba hanya memiliki dua.
Segmen bagian depan disebut cephalothorax atau prosoma, yang sebetulnya merupakan
gabungan dari kepala dan dada (thorax). Sedangkan segmen bagian belakang disebut abdomen
(perut) atau opisthosoma. Antara cephalothorax dan abdomen terdapat penghubung tipis yang
dinamai pedicle atau pedicellus.
Pada cephalothorax melekat empat pasang kaki, dan satu sampai empat pasang mata.
Selain sepasang rahang bertaring besar (disebut chelicera), terdapat pula sepasang atau beberapa
alat bantu mulut serupa tangan yang disebut pedipalpus. Pada beberapa jenis laba-laba,
pedipalpus pada hewan jantan dewasa membesar dan berubah fungsi sebagai alat bantu dalam
perkawinan.
Laba-laba tidak memiliki mulut atau gigi untuk mengunyah. Sebagai gantinya, mulut
laba-laba berupa alat pengisap untuk menyedot cairan tubuh mangsanya.
Mata pada laba-laba umumnya merupakan mata tunggal (mata berlensa tunggal), dan
bukan mata majemuk seperti pada serangga. Kebanyakan laba-laba memiliki penglihatan yang
tidak begitu baik, tidak dapat membedakan warna, atau hanya sensitif pada gelap dan terang.
Laba-laba penghuni gua bahkan ada yang buta. Perkecualiannya terdapat pada beberapa jenis
laba-laba pemburu yang mempunyai penglihatan tajam dan bagus, termasuk dalam mengenali
warna.
Untuk menandai kehadiran mangsanya pada umumnya laba-laba mengandalkan getaran,
baik pada jaring-jaring suteranya maupun pada tanah, air, atau tempat yang dihinggapinya. Ada
pula laba-laba yang mampu merasai perbedaan tekanan udara. Indera peraba laba-laba terletak
pada rambut-rambut di kakinya.
2. Anatomi Laba-Laba
Anatomi laba-laba, meliputi:
1. esophagus, lambung penghisap, sekum, rectum, kelenjar-kelenjar hepatic, saku kloaka
dorsal dan anus sebagai sistem digesti.
2. Paru-paru yang terdiri dari lamel-lamel yang berlipat dalam ruang pernafasan, jantung
pada bagian dorsal abdomen yang terletak di ruang pericardial dan menerima darah
melaluli sepasang ostium. Darah dipompa keluar melalui pembuluh-pembuluh terus
masuk ke sinus-sinus tubuh. Sinus ventral menghubungkan sinus-sinus itu dengan paru-
paru buku
3. Tabung Malphigi sebagai sistem eksresi
4. Ganglion ventral dan ganglion dorsal sebagai sistem saraf dan perasa
5. Gonad pada bagian ventral abdomen (Brotowidjojo, 1989).

Selain bagian bagian diatas laba laba juga dapat membuat sarang atau dapat juga disebut
sutra. Dari penelitian yang dilakukan Vollrath (1998), laba-laba mengeraskan suteranya dengan
mengasamkannya. Vollrath memusatkan penelitiannya pada laba-laba taman yang dikenal
sebagai Araneus diadematus, dan memeriksa saluran yang dilalui sutera sebelum keluar dari
tubuhnya. Sebelum memasuki saluran ini, sutera terdiri dari protein-protein sutera. Di dalam
saluran ini, sel-sel khusus mengeluarkan air dari protein-protein sutera tersebut. Atom-atom
hidrogen yang diambil dari air tersebut dipompakan ke bagian lain dari saluran dan
menghasilkan bak asam. Ketika protein-protein sutera bersentuhan dengan asam tersebut,
protein-protein ini melipat dan saling membentuk jembatan-jembatan yang mengeraskan
suteranya. Agar sutera terbentuk, diperlukan bahan-bahan lain dengan segudang sifat yang
beragam (Yahya, 2001).
Dari hasil yang kami dapatkan bahwa laba-laba memiliki bagian-bagian seperti, kepala,
mata, lambung, jantung, usus, malpighia tubule, kloaka, kelenjar racun, sistem saraf, otak, anus,
spinmeret, kelenjar sutra, gonofor, paru-paru buku, reseptakel sperma, kelisera, pedipalpus,
kelenjar pencernaan. Laba-laba, atau disebut juga labah-labah, adalah sejenis hewan berbuku-
buku (arthropoda) dengan dua segmen tubuh, empat pasang kaki, tak bersayap, dan tak memiliki
mulut pengunyah. Semua jenis laba-laba digolongkan ke dalam ordo Araneae.

Araneae adalah ordo terbesar dalam arachnida dan peringkat ketujuh dalam total
keragaman spesies di antara seluruh ordo organismse.Laba-laba merupakan hewan pemangsa
(karnivora), bahkan kadang-kadang kanibal. Mangsa utamanya adalah serangga.Tidak semua
laba-laba membuat jaring untuk menangkap mangsa, akan tetapi semuanya mampumenghasilkan
benang sutera yakni helaian serat protein yang tipis namun kuat dari kelenjar (disebut spinneret)
yang terletak di bagian belakang tubuhnya. Serat sutera ini amat berguna untuk membantu
pergerakan laba-laba, berayun dari satu tempat ke tempat lain, menjerat mangsa, membuat
kantung telur, melindungi lubang sarang, dan lain-lain.

laba-laba hanya memiliki dua Segmen bagian depan disebut cephalothorax atau prosoma,
yang sebetulnya merupakan gabungan dari kepala dan dada (toraks). Sedangkan segmen bagian
belakang disebut abdomen (perut) atau opisthosoma.Antara cephalothorax dan abdomen terdapat
penghubung tipis yang dinamai pedicle atau pedicellus. Pada cephalothorax melekat empat
pasang kaki, dan satu sampai empat pasang mata. Selain sepasang rahang bertaring besar
(disebut chelicera), terdapat pula sepasang atau beberapa alat bantu mulut serupa tangan yang
disebut pedipalpus. Pada beberapa jenis laba-laba, pedipalpus pada hewan jantan dewasa
membesar dan berubah fungsi sebagai alat bantu dalam perkawinan.

Laba-laba tidak memiliki mulut atau gigi untuk mengunyah. Sebagai gantinya, mulut
laba-laba berupa alat pengisap untuk menyedot cairan tubuh mangsanya.Mata pada laba-laba
umumnya merupakan mata tunggal (mata berlensa tunggal), dan bukan mata majemuk seperti
pada serangga. Kebanyakan laba-laba memiliki penglihatan yang tidak begitu baik, tidak dapat
membedakan warna, atau hanya sensitif pada gelap dan terang. Laba-laba penghuni gua bahkan
ada yang buta. Perkecualiannya terdapat pada beberapa jenis laba-laba pemburu yang
mempunyai penglihatan tajam dan bagus, termasuk dalam mengenali warna.Untuk menandai
kehadiran mangsanya pada umumnya laba-laba mengandalkan getaran, baik pada jaring-jaring
suteranya maupun pada tanah, air, atau tempat yang dihinggapinya.

3. Nephila pilipes

Laba-laba Nephila pilipes ini berwarna hitam dengan Cephalothorax berwarna keemasan pada
bagian dorsal dan berwarna hitam di bagian ventral. Setiap sendi dari Nephila ini berwarna
kuning. pada abdomen berwarna hitam dan bercorak kuning. Laba-laba ini biasa membuat jaring
di pohon-pohon dengan diameter jaring yang cukup besar, jaring laba-laba ini berwarna kuning
yang sangat lengket dan sangat kuat. Pernah ditemukan burung yang tersangkut pada jaring laba-
laba ini. Laba-laba jantan ini memiliki ukuran yang lebih kecil dari laba-laba betina dan pada
ujung palpusnya berukuran lebih besar yang berfungsi untuk meletakkan sperma yang digunakan
untuk membuahi sang betina.

6. Ciri-cirinya: pada kaki, kaki pertama paling panjang dan kaki ketiga terpendek.

I. Kesimpulan

Laba-laba (Ordo Araneae) merupakan anggota Filum Artropoda yang memiliki adaptasi
tinggi terhadap berbagai kondisi lingkungan. Laba-laba merupakan hewan kosmopolitan yang
dapat ditemukan di habitat terestrial, arboreal, dan beberapa di akuatik seperti mangrove.Laba-
laba merupakan hewan predator bagi serangga-serangga yang ada di sekitarnya, sehingga laba-
laba mempunyai peranan penting dalam rantai makanan. Laba-laba tergolong hewan karnivora
dan kebanyakan dari mereka merupakan pemakan serangga sehingga laba-laba juga berperan
penting dalam pengendalian hama

J. Daftar pustaka
Campbell, Reece, Michael. (2008). Biologi Edisi Kedelapan Jilid 2. Jakarta : Erlangga

https://www.academia.edu/8433956/Laporan_Praktikum_Platyhelminthes

"Currently valid spider genera and species". World Spider Catalog (dalam bahasa bahasa
Inggris). Natural History Museum Bern.

"World Spider Catalog". Natural History Museum Bern

https://www.biodiversitywarriors.org/laba-laba-kemlandingan-2.html

Anda mungkin juga menyukai