Anda di halaman 1dari 9

VERTEBRATA LAUT

“ Ciconiformes dan Apterygiformes”

Oleh :
Kelompok 5
Ilmiyanti Auliah L0111710
Andi Muhlis L011171025
Shandra Dewi L011171027
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama ALLAH SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, penulis panjatkan puja dan puji syukur kehadirat-NYA yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, serta inayah-NYA kepada penulis sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah Vertebrata Laut mengenai “Ciconiformes dan Apterygiformes” ini dengan lancar,
shalawat serta salam kami panjatkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW yang
menjauhkan kita dari jalan kegelapan.

Makalah yang berjudul “Ciconiformes dan Apterygiformes” disusun untuk memenuhi


salah satu tugas kelompok Mata Kuliah Vertebrata Laut Jurusan Ilmu Kelautana dan
Perikanan. Adapun makalah Vertebrata Laut ini telah kami usahakan semaksimal mungkin
dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar penyusunan
makalah. 
Dengan ini penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini jauh dari kesempurnaan,
karena kesempurnaan semata hanya milik ALLAH SWT, untuk itu segala kritik dan saran
dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami nantikan.

Makassar, 19 Februari 2018

Penulis
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
AVES adalah sebuah kelas yang terdapat dalam vertebrata (bertulang
belakang)yang mencakup hewan-hewan unggas yang ditandai oleh adnya bulu dan
adaptasi terbang lainnya. Kelas aves ini diduga berawal dari reptile terbang.kelas aves
berevolusi selama radiasi reptilia yang sangat hebat pada masa mesozoikum. Fosil
burung purba tertua yang ditemukan adalah Archaeopteryx lithograpica. Fosil ini
ditemukan dijerman, yang berusia 150 juta tahun, termasuk kedalam masa jura.
Burung memiliki keunikan tersendiri-sendiri, dimana burung di bumi ini terdiri dari
berbagai spesies dana berbagai ordo. Salah satunya yaitu ordo ciconiiformes dan
apterygiformes.
Ordo ciconiiformes merupakan kelompok burung yeng memiliki karakteristik
tersendiri. Dimana memiliki bentuk leher yang panjang dan paruh yang besar dan
panjang. Sedangkan Apterygiformes tidak memiliki gigi dan dua kepak serta beberapa
ciri khas lainnya.

B.   Tujuan penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan kita tentang
bentuk-bentuk dari burung khususnya pada ordo Ciconiiformes dan Apterygiformes

C. Rumusan Masalah
1. Ciri-ciri umum aves
2. Ciri-ciri Morfologi Ciconiiformes dan Apterygiformes
3. Ciri-ciri Anatomi Ciconiiformes dan Apterygiformes
4. Klasifikasi dan contoh spesiesnya Ciconiiformes dan Apteryformes
5. Habitat Ciconiiformes dan Apteryformes
BAB II
PEMBAHASAN
A. Ciri-ciri Aves pada umumnya
Burung merupakan kelompok hewan yang tidak bertulang belakang yang dapat
terbang di udara. Burung pada umunya memiliki ciri:
1) Suhu tubuh tidak di pengaruhi oleh perubahan suhu disebut juga
homolotermis.
2) Mempunyai sepasang sayap.
3) Alat penglihatan,pendengaran,dan alat suara rendah lebih sempurna dari
pada kelas sebelumnya.
4) Mempunyai kemampuan melindungi anak-anaknya dan tubuhnya.
5) Bernapas dengan paru-paru dan pundi-pundi hawa.
6) Badannya berbulU
7) Mulut tidak bergigi
8) Peredaran darah tertutup dan berganda
9) Berkembang biak dengan bertelur (ovipar).
10) Tulangnya tipis dan berlubang.
11) Pada sebagian besar spesies, anggota gerak atas berfunfsi untuk terbang.
12) Kulit kakinya diselubungi semacam sisik yang disebut tasometatarsus.
13) Memiliki kantong udara untuk membantu pernapasan pada saat terbang.
Burung (aves) memiliki ciri khusus antara lain tubuhnya terbungkus bulu,
memiliki dua pasang anggota alat gerak, anggota anterior mengalami modifikasi
sebagai sayap, sedangkan sepasang anggota posterior disesuaikan untuk hinggap dan
berenang, masing – masing kaki berjari 4 buah ; cakar terbungkus oleh kulit yang
menanduk dan bersisik. Mulutnya memiliki bagian yang terproyeksi sebagai paruh
atau sudu yang terbungkus oleh lapisan zat tanduk. Burung masa kini tidak memiliki
gigi. Tungkai memiliki 4 jari atau kurang, tarsometatarsus tertutup oleh kulit yang
mengalami penandukan dan pada umumnya berbentuk sisik. Ekor mempunyai fungsi
yang khusus dalam menjaga keseimbangan dan mengatur kendali saat terbang. Paruh
merupakan modifikasi bibir, kulit luar yang mengeras dan membentuk sarung zat
tanduk  dan membungkus tonjolan tulang pada rahang.
B. Ciri-ciri morfologi pada Ciconiiformes dan Apterygiformes
 Ordo Ciconiiformes’
Ciri Morfologi:
a) Mencakup burung-burung air dengan ciri-ciri sebagai berikut:
b) Leher dan tungkai panjang.
c) Paruh besar lurus atau berombak tajam.
d) Jari-jari tanpa selaput.
e) Bulu-bulu dekoratif.
f) Burung yang baru menetas tidak berbulu.
g) Makanannya ikan, atau hewan-hewan air yang lainnya.
Bentuk Paruh dan Kaki
 Paruh
Memiliki paruh panjang dan besar. Bentuk tersebut memudahkannya
untuk mencari ikan di rawa-rawa atau daerah lumpur.
 Kaki
Memiliki bentuk kaki yang panjang dan sedikit berse;aput, sehingga
memudahkan berjalan diatas lumpur untuk mencari makanan.
 Ordo Apterygiformes
1. Bulu-bulu panjang seperti rambut, tak bercabang.
2. Sayap kecil.
3. Paruh panjang, langsing, pada ujungnya terdapat lubang hidung.
4. Mata kecil.
5. Leher dan tungkai relatif pendek.
6. Jari-jari kaki belakang 4.
7. Tulang dada tanpa lunas.
8. Telurnya paling besar diantara burung-burung yang masih hidup.
9. Hidup di permukaan tanah, aktif di malam hari (Nocturnal).
10. Makanannya cacing atau serangga.

C. Ciri-ciri Anatomi pada Ciconiiformes dan Apterygiformes


 Ordo Ciconiiformes dan Ordo Apterygiformes
Sisitem pencernaan:
Pada umumnya sistem pencernaan pada ordo Ciconiiformes dan
Apterygiformes ini sama seperti sistem pencernaan makanan pada umumnya
yaitu:
Pada mulut terdapat paruh yang sangat kuat dan berfungsi untuk
mengambil makanan.Makanan yang diambil oleh paruh kemudian masuk
kedalam rongga mulut lalu menuju kerongkongan.Bagian bawah
kerongkongan membesar berupa kantong yang disebut tembolok.Kemudian
masuk ke lambung kelenjar .Disebut lambung kelenjar karena dindingnya
mengandung kelenjar yang menghasilkan getah lambung yang berfungsi
untuk mencerna makan secara kimiawi.Kemudian makan masuk menuju
lambung pengunyah.Disebut lambung pengunyah karena dindingnya
mengandung otot-otot kuat yang berguna untuk menghancurkan
makanan.Didalam hati,empedal sering terdapat batu kecil atau pasir untuk
membantu mencerna makanan secara mekanis. Kemudian,makanan masuk
menuju usus halus.Enzim yang dihasilkan oleh pankreas dan empedu
dialirkan kedalam usus halus.Hasil pencernaan berupa sari- sari makanan
diserap oleh kapiler darah pada dinding usus halus.Burung mem-punyai dua
usus buntu yang terletak antara lambung dan usus.Usus buntu berguna untuk
memperluas daerah penyerapan sari makanan. Sisa makanan didorong ke
usus besar kemudian kedalam poros usus (rektum) dan akhirnya dikeluarkan
melalui kloaka.

Mulut / paruh → Kerongkongan → Tembolok → Lambung kelenjar


→Lambung pengunyah → Hati → Pankreas → Usus halus → Usus besar
→Usus buntu → Poros usus (rectum) →Kloaka.

D. Klasifikasi dan contoh spesiesnya Ciciniiformes dan Apterygiformes


 Klasifikasi Ordo Ciconiiformes
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Aves
Upakelas : Neornithes
Infrakelas : Neognathae
Superordo: Neoaves
Ordo : Ciconiiformes
Famili : Ciconiidae
Genus :
Anastomus
Ciconia
Ephippiorhynchus
Jabiru
Leptoptilos
Mycteria
Contoh spesienya : Bangau Bluwok atau Wilwo (Mycteria cinerea),
Yellow-billed Stork (Mycteria ibis), Asian Openbill Stork (Anastomus
oscitans), African Openbill Stork (Anastomus lamelligerus), Bangau
hitam, Ndao atau Bangau Sandang-lawe ( Ciconia episcopus
 Klasifikasi Ordo Apterygiformes
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Aves
Ordo : Apterygiformes
Famili : Apterygidae
Genus : Apteryx
Spesies : Apteryx qustrali

Contoh spesiesnya : Apteryx australis (Burung Kiwi).

E. Habitat Ciconiiformes dan Apterygiformes


Umumnya hidup didarat dan sebagian besar di wilayah hangat. Biasanya
kebanyakan terdapat di bagian tanah berlumpur juga pada periran yang sangat
dangkal. Makanannya berupa katak, ikan, serangga dan cacing. Akan tetapi,
Ciconiiformes lebih banyak mencari makan di pinggir sungai atau laut karena
makanannya adalah ikan-ikan.
BAB 3
PENUTUP

A. Kesimpulan
  Burung dari ordo Ciconiiformes memiliki karakteristik bentuk morfologi
yakni memiliki bentuk leher yang panjang dan kaki yang panjang. Hal ini terjadi
karena disesuaikan dengan adaptasi lingkungan serta makanannya. Dimana
burung dari ordo ciconiiformes ini makanannya berupa ikan, katak crustacea dan
lain-lain. Sedangkan habitatnya kebanyakan di bagian lumpur dimana mereka
mencari makanan.
            Siklus reproduksi burung pada ordo ini memiliki bentuk reproduksi
seperti burung pada umumnya yakni seksual dan bersifat ovipar (bertelur).
Sedangkan pada burung Ordo Apterygiformes memiliki 4 jari kaki belakang, dan
telurnya merupakan telur terbesar diantara semua telur burung.
Daftar Pustaka

https://id.wikipedia.org/wiki/Ciconiiformes
http://www.faunadanflora.com/klasifikasi-dan-penjelasan-tentang-jenis-jenis-
burung-bangau/
http://nuypunya.co.id/2010/06/klasifikasi-aves.html

Anda mungkin juga menyukai