ROSITA L011171030
karena sistem sonar mampu mengumpulkan data dari petak luas kolom
suara backscattered terhadap intensitas suara insiden oleh volume unit. Ini
yang terdeteksi terdiri dari Tintinnopsis sp., Amphorelopsis sp., Favella sp., Undella sp.,
Calanus sp., Acartia sp., Dan Codenelopsis sp. menunjukkan kelimpahan zooplankton di
setiap stasiun sampling dengan kekuatan target distribusi zooplankton (Gambar 4.).
membedakan antara Calanus dan Acartia zooplankton. Holliday dan Pieper (1995)
mengukur kekuatan target pada 400 kHz adalah -1,5 dB kurang dari Target
Strength (TS) pada 200 dan 120 kHz. Perbedaan target kekuatan untuk Calanus
dan Acartia menggunakan frekuensi ini diamati mulai dari -2,0 hingga -0,5 dB,
yang konsisten dengan Holliday dan Pieper (1995). Chu (1992) mengukur
dengan nilai teoritis oleh Wiebe et al. (2010) yang memperoleh 5-10 dB
dipengaruhi oleh kontras densitas (g) daripada kontras kecepatan suara (h).
Peningkatan kedalaman air laut diikuti oleh salinitas yang lebih tinggi dan
suhu yang lebih rendah. Suhu laut diperantarai tekanan fisiologis dan
observasi in situ
Perubahan dalam distribusi zooplankton dan
kelimpahan mengubah komposisi komunitas laut,
dengan konsekuensi yang mungkin terhadap struktur
dan produktivitas ekosistem laut. Peningkatan suhu
permukaan laut (SST) disebabkan meningkatnya suhu
udara (IPCC, 2007). Penurunan salinitas disebabkan
oleh pencairan es. Pengaruh lain pada penurunan
salinitas di Pulau Pari adalah peningkatan curah hujan.
Ketersediaan nutrisi berkorelasi dengan produktivitas
fitoplankton sebagai dasar jaring makanan laut.
KESIMPULAN
Volume backscattering kekuatan zooplankton sebanding dengan kepadatan
zooplankton, tidak ada satu pun nilai kontras densitas dan pengukuran
akurat
TERIMA KASIH