PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Pembahasan
Tubuh utama dari aves terdiri atas kepala, leher, badan dan ekor. Ciri-ciri utama
dari aves adalah tubuhnya berbulu, memiliki paruh yang sesuai dengan makanannya.
Pemakan daging seperti elang dan burung hantu memiliki paruh yang bengkok dan
sangat tajam untuk merobek. Paruh yang kuat membantu burung yang memakan biji-
bijian. Bebek dan angsa memiliki paruh yang luas, untuk membantu beradaptasi di air
dan karena bebek dan angsa hanya memakan makanan yang lunak. Hampir semua aves
mempunyai sayap, dan kebanyakan dari mereka juga dapat terbang. Alat gerak seperti
kaki pada aves terdiri dari 4 jari, yang digunakan untuk berjalan, bertengger,
mencengkram mangsa.
Sebagian besar burung memiliki kerangka ringan dan tulang keropos, hal ini
membuat mereka dengan cukup ringan untuk terbang. Pinguin tidak bisa terbang
dikarenakan mempunyai tulang yang berat yang berisi sumsum tulang yang cukup
memadai untuk membantu mereka menjaga suhu tubuuhnya untuk bertahan disuhu yang
sangat dingin. Burung unta memiliki tulang yang berat dan juga kuat pada kakinya, ini
membantu mereka untuk berjalan dan berlari dalam melakukan kehidupan sehari-harinya.
Aves juga tidak memiliki gigi, setelah mereka memakan sesuatu, makanan
tersebut akan digiling hingga dapat ditelan. Dan setelah itu dengan mudah di cerna
dilambung dan makanan tersebut keluar sebagai feses melalui
Hampir seluruhnya ditutupi bulu dan kakinya bersisik yang merupakan ciri mirip
reptil.
Leher fleksibel dan tengkoraknya berhubungan dengan condylus occipital tunggal.
Otak relatif besar dengan corpora striata yang padat (bagian otak yang berfungsi
sebagai pengatur perilaku dan insting). Lobus opticus (bagian otak yang berfungsi
sebagai penglihatan) besar.
Rahang bawah terdiri atas tulang-tulang yang kompleks. Terdapat auditory ossicle
(tulang pendengaran).
Suara yang dihasilkan oleh syrinx yang terdapat pada dasar trakea. Larynx pada aves
tidak berkembang (rudimenter) dan tidak ada pita suara.
Tidak mempunyai gigi, kecuali “gigi telur” yang diperlukan untuk membantu
penetasan. Mulut mempunyai rostum (paruh) yang terbentuk oleh maxilla pada ruang
atas dan mandibula pada ruang bawah dan terbuat dari zat tanduk. Pada atap paruh
atas terdapat lubang hidung (nares interna pada sebelah dalam dan nares externa
sebelah luar)
Tungkai muka bermodifikasi menjadi sayap, sehingga burung dapat terbang. Bagian
lengan bermodifikasi menjadi panjang, jari tengah memanjang untuk menyokong
bulu terbang. Sebuah jari depan terpisah untuk menyokong bulu alula yaitu bulu kecil
yang merupakan bulu penting untuk gerakan aerodinamika. Jari belakang menyokong
jari tengah. Tungkai belakang bermodifikasi secara beragam untuk berjalan dengan
dua kaki di tanah,atau burung berenang atau kedua-duanya. Umumnya mempunyai
mempunyai jari-jari,satu ke arah belakang (hallux), dan tiga ke arah depan.
Tulang panjang maupun tulang vertebrae (tulang belakang) tidak mempunyai
epiphisis. Vertebrae cervical (tulang leher) berbentuk sadel di bagian tengah sehingga
leher dapat bergerak leluasa.
Jantung beruang empat. Lengkung aorta kiri tidak ada, eritrosit berbentuk bulat dan
berinti.
Tidak mempunyai diafragma. Sistem kantung udara yang berkembang dengan baik
sangat membantu paru-paru untuk mengedarkan udara ke seluruh tubuh
Telur besar dengan kuning telur yang banyak dan dilindungi oleh cangkang kapur.
Pengeraman dilakukan oleh salah satu atau kedua induknya di dalam sarang.
Suhu badan tetap, umumnya lebih tinggi dari pada mamalia yaitu diatas 40 derajat
Celcius.
1. Sistem Pernapasan
Burung memiliki kebutuhan oksigen yang tinggi. Burung memiliki alveoulus (kantong
udara) yang berfungsi untuk pertukaran udara yang masuk dan keluar. Alveolus nya juga
dapat berfungsi untuk menyimpan cadangan udara.
Udara mengalir dari kantung udara belakang (posterior) ke depan (anterior). Udara di
hirup melalui hidung, masuk ke paru-paru melalui tenggorokan atau trakea. Setelah
sampai diparu-paru, oksigen tersebut masuk kedalam darah dan membawa oksigen
keseluruh tubuh, kemudian darah yang kembali keparu-paru membawa karbon dioksida,
dan dikeluarkan kembali melalui hidung atau mulut. Difusi atau pertukaran gas pada
paru-paru aves lebih baik dibandingkan mamalia.
4. Sistem urogenital
Terdiri atas organ kemih dan organa kelamin, yaitu :
Organ kemih terdiri atas :
ren (ginjal) : berjumlah dua, berfungsi mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit.
ureter (saluran dari ginjal) : berjumlah dua, menuju ke bawah dan bermuara langsung
dalam kloaka.
kloaka : adalah suatu ruangan yang tunggal, dimana bermuara saluran-saluran
kelamin, kencing dan feses.
BAB III
KESIMPULAN
Nama kelas aves berasal dari bahasa latin, dan nama ilmu yang mempelajari
burung ortinology berasal dari bahasa yunani, yaitu ornis Meskipun burung berdarah
panas, ia berkerabat dekat dengan reptil. Bersama kerabatnya terdekat, suku
Crocodylidae alias keluarga buaya, burung membentuk kelompok hewan yang disebut
Archosauria. Diperkirakan burung berkembang dari sejenis reptil di masa lalu, yang
memendek cakar depannya dan tumbuh bulu-bulu yang khusus di badannya. Pada
awalnya, sayap primitif yang merupakan perkembangan dari cakar depan itu belum dapat
digunakan untuk sungguh-sungguh terbang, dan hanya membantunya untuk bisa
melayang dari suatu ketinggian ke tempat yang lebih rendah. Burung masa kini telah
berkembang sedemikian rupa sehingga terspesialisasi untuk terbang jauh, dengan
perkecualian pada beberapa jenis yang primitif. Bulu-bulunya, terutama di sayap, telah
tumbuh semakin lebar, ringan, kuat dan bersusun rapat. Bulu-bulu ini juga bersusun
demikian rupa sehingga mampu menolak air, dan memelihara tubuh burung tetap hangat
di tengah udara dingin. Tulang belulangnya menjadi semakin ringan karena adanya
rongga-rongga udara di dalamnya, namun tetap kuat menopang tubuh. Tulang dadanya
tumbuh membesar dan memipih, sebagai tempat perlekatan otot-otot terbang yang kuat.
Gigi-giginya menghilang, digantikan oleh paruh ringan dari zat tanduk. Burung berperan
dalam proses penyerbukan beberapa jenis tumbuhan. Dan sejak jaman dulu burung telah
digunakan manusia untuk berbagai kebutuhan. Burung-burng pemeliharaan seperti,
ayam, itik, bebek, kalkun,angsa dan puyuh. Burung-buring kecil membantu dalam
membasmi hama serangga pada tanaman dan ada juga burung yang berukuran besar
seperti elang dan burung hantu menjadi preator bagi tikus sawah.
DAFTAR PUSTAKA
Campbel, Reece, Mitcaell, JILID 2. 1925 / 1974. Biologi Edisi Kelima Ciracas Jakarta:
erlangga.
Sudjadi bagod, laila siti. 2006. Biologi sains dan kehidupan surabaya: yudhistira
Kurniati tuti. Dkk. 2009, zoologi vertebrata. prodi pendidikan biologi Fakultas Tarbiyah
Dan Keguruan Uin Sgd Bandung.
http://1.bp.blogspot.com/.59gmopf.o/ saogtjtyudt/AA BY/ 67cuegiPJHS/sl600-h/
Bird.jpg.kistinnah idun, endang srilestari. 2009.
Biologi BSE makhluk hidup dan lingkungannya: departemen pendidikan nasional 2009.