Anda di halaman 1dari 20

Nama : Dedy Primabudi Tarigan

NPM : F1D016019

Meskipun burung berdarah panas, ia berkerabat dekat dengan reptil. Bersama kerabatnya
terdekat, suku Crocodylidae alias keluarga buaya, burung membentuk kelompok hewan yang
disebut Archosauria.

Diperkirakan burung berkembang dari sejenis reptil di masa lalu, yang memendek cakar
depannya dan tumbuh bulu-bulu yang khusus di badannya. Pada awalnya, sayap primitif yang
merupakan perkembangan dari cakar depan itu belum dapat digunakan untuk sungguh-
sungguh terbang, dan hanya membantunya untuk bisa melayang dari suatu ketinggian ke
tempat yang lebih rendah.

Burung masa kini telah berkembang sedemikian rupa sehingga terspesialisasi untuk terbang
jauh, dengan perkecualian pada beberapa jenis yang primitif. Bulu- bulunya, terutama di
sayap, telah tumbuh semakin lebar, ringan, kuat dan bersusun rapat. Bulu-bulu ini juga
bersusun demikian rupa sehingga mampu menolak air, dan memelihara tubuh burung tetap
hangat di tengah udara dingin.

Tulang belulangnya menjadi semakin ringan karena adanya rongga-rongga udara di


dalamnya, namun tetap kuat menopang tubuh. Tulang dadanya tumbuh membesar dan
memipih, sebagai tempat perlekatan otot-otot terbang yang kuat. Gigi-giginya menghilang,
digantikan oleh paruh ringan dari zat tanduk.

Kesemuanya itu menjadikan burung menjadi lebih mudah dan lebih pandai terbang, dan
mampu mengunjungi berbagai macam habitat di muka bumi. Ratusan jenis burung dapat
ditemukan di hutan-hutan tropis, mereka menghuni hutan-hutan ini dari tepi pantai hingga ke
puncak-puncak pegunungan.

Burung juga ditemukan di rawa-rawa, padang rumput, pesisir pantai, tengah lautan, gua-gua
batu, perkotaan, dan wilayah kutub. Masing-masing jenis beradaptasi dengan lingkungan
hidup dan makanan utamanya.

Maka dikenal berbagai jenis burung yang berbeda-beda warna dan bentuknya. Ada yang
warnanya cerah cemerlang atau hitam legam, yang hijau daun, coklat gelap atau burik untuk
menyamar, dan lain-lain.

Ada yang memiliki paruh kuat untuk menyobek daging, mengerkah biji buah yang keras,
runcing untuk menombak ikan, pipih untuk menyaring lumpur, lebar untuk menangkap
serangga terbang, atau kecil panjang untuk mengisap nektar. Ada yang memiliki cakar tajam
untuk mencengkeram mangsa, cakar pemanjat pohon, cakar penggali tanah dan serasah, cakar
berselaput untuk berenang, cakar kuat untuk berlari dan merobek perut musuhnya.
Kelas aves adalah kelompok hewan vertebarata dengan ciri hampir semua tubuhnya tertutup
oleh bulu. Topografi luar atau ciri morfologi aves secara umum yakni seluruh tubuh ditutupi
oleh bulu dengan ukuran yang berbeda antara yang di kepala, tubuh dan sayap serta ekor.

Aves memiliki nama lain yaitu Burung. Aves merupakan hewan vertebrata yang seluruh
tubuhnya ditutupi oleh bulu. Bulu tersebut berasal dari epidermis kulit dan merupakan
modifikasi dari sisik pada hewan reptil. Bulu pada burung dapat beradaptasi pada
lingkungannya membentuk sayap sehingga sebagian aves memiliki kemampuan untuk
terbang. Adapun burung yang memiliki sayap tetapi tidak dapat terbang seperti burung onta,
ayam, kiwi, kalkun dll. Selain itu, aves merupakan hewan homoiterm atau hewan berdarah
panas serta berkembang biak dengan bertelur dan kemudian dierami sampai menetas
(Ovipar). Ilmu yang mempelajari tentang burung yaitu Ornitologi.

Aves (burung) adalah kelompok hewan bertulang belakang (vertebrata) yang unik, karena
sebagian besar aves merupakan binatang yang beradaptasi dengan kehidupan secara
sempurna. Walaupun semua aves ditutupi bulu, akan tetapi jenis tertentu seperti burung unta,
burung emu atau kiwi tidak dapat terbang. Bahkan ada jenis burung tertentu yang tidak
memiliki sayap. Aves adalah hewan berdarah panas sama seperti mamalia, aves berkembang
biak dengan ovipar (bertelur). Sebagian mereka hidup menetap, dan ada juga yang hidup
berpindah tempat (migrasi).

Persamaan burung dan pesawat sama sama terbang dgn cara melawan gravitasi sedangkan
perbedaan burung terbang dengan sayap sedangkan pesawat terbang menggunakan sistem
antigravitasi. Struktur dari burung dan pesawat hampir sama yaitu mempunyai badan, sayap,
kepala, kaki dan ekor.

Pada burung terdapat bagian-bagian yang sering disebut topografi diantaranya yaitu : Paruh,
kepala, iris, pupil, mantel, lesser bulu, scapular, bulu atas, tertials, pantat, primari, anus, paha,
artikulasi Tibio-Tarsal, tarsus, kaki, tulang kering, perut, panggul, dada, tenggorokan, dan
pial.

Morfologi Bulu Aves

 Tubuh Aves hampir seluruh tubuhnya tertutup oleh bulu-bulu. Bulu pada kelas aves
dibedakan atas dua macam:
 Bulu lengkap (plumae), bulu ini tersusun atas: batang bulu dan lembaran bulu.
Susunan batang bulu terdiri atas: calamus dan rachis. Lembaran bulu, tersusun atas
deretan barbae, diantara barbae terdapat barbulae berkait. 
 Bulu tak lengkap dibedakan atas (a). Plumulae, dengan bagian-bagian: calamus
(pendek), barbae (tidak membentuk lembaran bulu), barbulae (tak berkait). (b)
Filoplumae, dengan bagian-bagian: calamus dan rachis (batas tak jelas), berbae (pada
bagian ujung). Pada bulu ini tidak dijumpai adanya barbulae.
 Bulu aves berperan membungkus tubuh, menjaga suhu badan dan untuk terbang.
Warna bulu disebabkan oleh adanya substansi kimia dan elemen-elemen fisik. Warna
bulu yang disebabkan oleh adanya substansi kimia yakni karena adanya pigmen
biochrome yang menyerap dan memantulkan cahaya dengan panjang gelombang
tertentu. Warna-warna yang nampak yakni: merah, jingga, kuning, hitam, kelabu,
coklat, hijau. Warna-warna yang disebabkan oleh adanya elemen-elemen fisik seperti
warna putih, biru, dan gemerlapan. Peranan warna-warna bulu sebagai adaptasi tubuh
dengan lingkungan untuk mengelabuhi predator serta untuk menarik pasangannya. 

Ciri utama pada Aves


Tubuh utama dari aves terdiri atas kepala, leher, badan dan ekor. Ciri-ciri utama dari aves
adalah tubuhnya berbulu, memiliki paruh yang sesuai dengan makanannya. Pemakan daging
seperti elang dan burung hantu memiliki paruh yang bengkok dan sangat tajam untuk
merobek. Paruh yang kuat membantu burung yang memakan biji-bijian. Bebek dan angsa
memiliki paruh yang luas, untuk membantu beradaptasi di air dan karena bebek dan angsa
hanya memakan makanan yang lunak. Hampir semua aves mempunyai sayap, dan
kebanyakan dari mereka juga dapat terbang. Alat gerak seperti kaki pada aves terdiri dari 4
jari, yang digunakan untuk berjalan, bertengger, mencengkram mangsa.

Aves termasuk hewan berdarah panas, suhu tubuhnya mencapai 40 derajat celsius. Hewan ini
berkembang biak dengan cara bertelur. Telurnya ada yang berwarna dan juga berbintik-bintik.
Mereka melindungi telurnya dengan cara membuat sarang.

Sebagian besar burung memiliki kerangka ringan dan tulang keropos, hal ini membuat mereka
dengan cukup ringan untuk terbang. Pinguin tidak bisa terbang dikarenakan mempunyai
tulang yang berat yang berisi sumsum tulang yang cukup memadai untuk membantu mereka
menjaga suhu tubuuhnya untuk bertahan disuhu yang sangat dingin. Burung unta memiliki
tulang yang berat dan juga kuat pada kakinya, ini membantu mereka untuk berjalan dan
berlari dalam melakukan kehidupan sehari-harinya.

Aves juga tidak memiliki gigi, setelah mereka memakan sesuatu, makanan tersebut akan
digiling hingga dapat ditelan. Dan setelah itu dengan mudah di cerna dilambung dan makanan
tersebut keluar sebagai feses melalui

 Hampir seluruhnya ditutupi bulu dan kakinya bersisik yang merupakan ciri mirip
reptil.
 Leher fleksibel dan tengkoraknya berhubungan dengan condylus occipital tunggal.
 Otak relatif besar dengan corpora striata yang padat (bagian otak yang berfungsi
sebagai pengatur perilaku dan insting). Lobus opticus (bagian otak yang berfungsi
sebagai penglihatan) besar.
 Rahang bawah terdiri atas tulang-tulang yang kompleks. Terdapat auditory ossicle
(tulang pendengaran).
 Suara yang dihasilkan oleh syrinx yang terdapat pada dasar trakea. Larynx pada aves
tidak berkembang (rudimenter) dan tidak ada pita suara.
 Tidak mempunyai gigi, kecuali “gigi telur” yang diperlukan untuk membantu
penetasan. Mulut mempunyai rostum (paruh) yang terbentuk oleh maxilla pada ruang
atas dan mandibula pada ruang bawah dan terbuat dari zat tanduk. Pada atap paruh
atas terdapat lubang hidung (nares interna pada sebelah dalam dan nares externa
sebelah luar)
 Tungkai muka bermodifikasi menjadi sayap, sehingga burung dapat terbang. Bagian
lengan bermodifikasi menjadi panjang, jari tengah memanjang untuk menyokong bulu
terbang. Sebuah jari depan terpisah untuk menyokong bulu alula yaitu bulu kecil yang
merupakan bulu penting untuk gerakan aerodinamika. Jari belakang menyokong jari
tengah. Tungkai belakang bermodifikasi secara beragam untuk berjalan dengan dua
kaki di tanah,atau burung berenang atau kedua-duanya. Umumnya mempunyai
mempunyai jari-jari,satu ke arah belakang (hallux), dan tiga ke arah depan.
 Tulang panjang maupun tulang vertebrae (tulang belakang) tidak mempunyai
epiphisis. Vertebrae cervical (tulang leher) berbentuk sadel di bagian tengah sehingga
leher dapat bergerak leluasa.
 Jantung beruang empat. Lengkung aorta kiri tidak ada, eritrosit berbentuk bulat dan
berinti.
 Tidak mempunyai diafragma. Sistem kantung udara yang berkembang dengan baik
sangat membantu paru-paru untuk mengedarkan udara ke seluruh tubuh
 Telur besar dengan kuning telur yang banyak dan dilindungi oleh cangkang kapur.
Pengeraman dilakukan oleh salah satu atau kedua induknya di dalam sarang.
 Suhu badan tetap, umumnya lebih tinggi dari pada mamalia yaitu diatas 40 derajat
Celcius.

1. Bulu
Ciri-ciri hewan aves yang pertama adalah hewan ini dipenuhi bulu pada tubuhnya.
Bulu pada aves berfungsi untuk melindungi tubuh mereka dari suhu di lingkungan
(diluar tubuh mereka). Dengan mereka memiliki bulu yang menutupi kulit sehingga
mereka dapat mengatur suhu tubuh mereka entah itu panas ataupun dingin.
2. Paruh
Paruh adalah struktur anatomi luar burung, yang di samping untuk makan, juga untuk
dandan, memanipulasi objek, membunuh burung pemakan bangkai, mencari makan,
berpacaran, dan memberi makan anak-anaknya.
3. Tungkai
Pada burung Pitta sordida (Paok) memiliki jenis tungkai bersisik. Tungkai merupakan
bagian tubuh tambahan (extremites) pada binatang yang bergerak di atas permukaan
tanah dan biasanya digunakan sebagai alat berpindah tempat. Istilah sehari-hari bagi
tungkai mencakup tangan, kaki, atau sayap, tergantung fungsinya.
4. Sayap
Fungsi sayap dan kaki pada hewan aves adalah memudahkan mereka dalam berpindah
tempat (akomodasi). Biasanya beberapa hewan aves menggunakan sayap untuk
bermigrasi ke tempat lain.
5. Bertelur (Ovivar)
Aves berkembang biak dengan cara terjadi pertemuan antara aves betina dan jantan.
Kemudian terjadi pembuahan di dalam tubuh induk betina. Selanjutnya aves betina
akan menghasilkan telur yang mana bisa kita sebut sebagai  contoh hewan ovipar.
Telur yang dihasilkan dari pembuahan tersebut akan melahirkan aves yang baru.
Adapun untuk pembentukan calon aves baru bisa menetas perlu masa waktu dierami.
Masa menetas tiap aves berbeda-beda tergantung dari proses pengeramannya.
6. Homoitermis
Cara kerja hewan aves yang termasuk homoioterm dengan mengatur suhu tubuh
melalui proses berkeringat atau proses radiasi. Proses radiasi pada sistem pengaturan
suhu hewan yang berdarah panas karena adanya emisi dari energi elektromagnet
sehingga panas ditransfer ke obyek lain yang tidak kontak langsung. Pada aves sistem
pengaturan suhu diatur melalui laju metabolisme menggunakan perubahan hormon.
Dengan demikian suhu pada tubuh aves bisa konsisten tetap. Homoitermis pada
burung Pitta sordida beskisar sekitar 39-42°C.

Kepala (Caput)
Kepala aves terdapat beberapa organ, yaitu:

1. Lubang hidung atau nares, terletak di paruh bagian atas 


2. Sera (cere) adalah pangkal paruh atas yang tidak berbulu, tempat terdapatnya lubang
hidung yang berupa tonjolan kulit 
3. Mata yang dikelilingi oleh kulit berbulu halus. 
4. Membrana niktitans di sudut mata yang dapat ditarik hingga menutupi mata 
5. Lubang telinga atau porus akustikus eksternus, tidak ada daun telinga terletak
dorsokaudal mata dan di dalam ada membrana timpani
6. Paruh (rostrum), terdiri atas bagian bawah dan atas, bahan pembentuknya berupa
tanduk. 

Bentuk paruh pada aves menunjukkan jenis makananya. Adapaun ciri-ciri morfologi paruh
pada aves antara lain:

 Panjang apabila ukurannya lebih panjang dari kepala. 


 Pendek apabila ukurannya lebih pendek dari kepala. 
 Berkait apabila bagian atas lebih panjang serta melengkung menutup bagian bawah.
kadang-kadang dikatakan berkait, bila ujungnya melengkung. 
 Pipih datar apabila paruh itu lebih mendatar dari pada meninggi. 
 Lurus apabila garis antara bagian atas dan bagian bawah lurus dari pangkal sampai
ujung paruh. 
 Bergerigi apabila tepi paruh bagian atas bergerigi. 
 Berkantung lebar apabila dagu dan tenggorokan melebar membentuk kantung. 

Badan (Truncus) 
Badan berbentuk lonjong ditutupi bulu-bulu yang bermacam-macam. Morfologi bulu
dijelaskan di bawah.
Ekor (cauda) 
Ekor aves memiliki bulu-bulu yang berperan sebagai kemudi. Pengertian ekor adalah bulu-
bulu ekor (Rectriches). Panjang pendeknya rectriches pada tepi posterior ekor berbeda-beda
dan memiliki ciri yang spesifik. Beberapa ciri ekor pada burung yakni:

 Panjang apabila ukurannya lebih panjang dari badan.


 Pendek apabila ukurannya lebih pendek atau sama dengan panjang badan 
 Rata apabila semua bulu sama panjang 
 Bulat apabila bulu tengah jauh lebih panjang, makin ke tepi berangsur memendek. 
 Runcing apabila bulu tengah jauh lebih panjang dari pada bulu yang lain berbentuk.

Ekstremitas 
Ektremitas atau anggota gerak pada kelas aves terdiri dari:
1. Ekstremitas kranialis atau membrum superior merupakan sayap yang ditutupi bulu. Ciri-ciri
sayap burung antara lain: 

 Panjang: bila ukuran dari bengkokan kedua sampai ke ujung, lebih panjang dari pada
badan. 
 Pendek: bila bagian itu lebih pendek dari pada badan. 
 Bulat: bila primarius bagian tengah merupakan yang paling bulu-bulu panjang, sisinya
berangsur-angsur memendek berpangkal dan ke ujung sayap. 
 Runcing: bila primarius paling ujung merupakan bulu-bulu yang panjang 

2. Ekstremitas kaudalis atau membrum inferior sebagai kaki, bagian atas tertutup bulu dan
bawah tertutup sisik. berikut adalah ciri-ciri kaki aves:

Ciri-ciri sisik kaki aves yakni: 

 Scutellata adalah apabila sisik tersusun saling menutup. 


 Reticullata adalah bila sisik tidak teratur. 
 Serrata apabila bila sisik pada tepi posterior tersusun berigi.rigi. 
 Boated adalah bila tarsusus tidak bersisik.

Ciri-ciri jari aves yakni:

 Rata (datar): hallux (jari pertama) melekat pada ujung tarsus seperti jari jari yang lain. 
 Terangkat: hallux (jari pertama) melekat pada bagian yang lebih tinggi di atas
perlekatan jari-jari yang lain. 

Ciri-ciri cakar aves yakni:

 Runcing: cakar melengkung dan runcing 


 Obtuse: cakar agak melengkung, ujung tumpul 

Tipe-tipe kaki pada aves:

 Tipe bertengger, dibedakan atas beberapa macam, misalnya: (a) passerine: hallux
melekat datar dengan jari-jari lain. (b) zygodactyla: 2 jari-jari kedepan, 2 yang lain ke
belakang 2. 
 Tipe berjalan: hallux terangkat, sehingga kedudukannya lebih tinggi dari pada yang
lain 3. 
 Tipe berenang: dibedakan atas beberapa macam misalnya (a) palmata: 3 jari depan
dihubungkan oleh selaput jari ke-1 bebas. (b) totipalmata: keempat jari dihubungkan
oleh selaput yang halus. 

Berdasarkan susunan anatomis bulu dibagi menjadi

 Filoplumae, Bulu-bulu kecil mirip rambut tersebar di seluruh tubuh. Ujungnya


bercabang-cabang pendek dan halus. Jika diamati dengan seksama akan tampak terdiri
dari shaft yang ramping dan beberapa barbulae di puncak.
 Plumulae, Berbentuk berbentuk hampir sama dengan filoplumae dengan perbedaan
detail.
 Plumae, Bulu yang sempurna.
 Barbae
 Barbulae, Ujung dan sisi bawah tiap barbulae memiliki filamen kecil disebut barbicels
yang berfungsi membantu menahan barbula yang saling bersambungan.

Susunan plumae terdiri dari :

1. Shaft (tangkai), yaitu poros utama bulu.


2. Calamus, yaitu tangkai pangkal bulu.
3. Rachis, yaitu lanjutan calamus yang merupakan sumbu bulu yang tidak berongga di
dalamnya. Rachis dipenuhi sumsum dan memiliki jaringan.
4. Vexillum,yaitu bendera yang tersusun atas barbae yang merupakan cabang-cabang
lateral dari rachis.

Menurut letaknya, bulu aves dibedakan menjadi:

 Tectrices, bulu yang menutupi badan.


 Rectrices, bulu yang berada pada pangkal ekor, vexilumnya simetris dan berfungsi
sebagai kemudi.
 Remiges, bulu pada sayap yang dibagi lagi menjadi:
a. remiges primarie yang melekatnya secara digital pada digiti dan secara
metacarpal pada metacarpalia.
b. Remiges secundarien yang melekatnya secara cubital pada radial ulna.
c. Remiges tertier yang terletak paling dalam nampak sebagai kelanjutan
sekunder daerah siku.
 Parapterum, bulu yang menutupi daerah bahu.
 Ala spuria, bulu kecil yang menempel pada ibu jari

Sistem otot aves (burung) yakni otot aksial dan hipobrankhial yang mereduksi, karena
beberapa vertebrae mengalami fusi, yang merupakan salah satu penyesuaian untuk terbang.
Adanya persatuan yang kokoh antara vertebrae torakalis dan lumbalis menyebabkan otot
aksial kurang berfungsi, kecuali di leher, yang berkembang baik otot pektoralis, berfungi
penting pada saat terbang. Otot apendikular terbagi dua, yaitu bagian depan dan bagian
belakang. Tungkai depan teradaptasi untuk terbang, sehingga ototnya sesuai untuk terbang,
sedangkan yang belakang teradaptasi untuk berjalan atau berenang hingga sesuai fungsinya.
Sistem gerak aves tersusun atas otot-otot antara lain: otot lidah, otot multifidis cervicis,
otot pectoralis, otot supracoracoideus, otot semitendinosus flexor, otot peroneus longus, otot
gastrocnemius, otot obliquus abdominus externus, otot levator caudae, otot depressor caudae,
otot iliotibialis, otot extensor jari, otot pelvic girdle, otot dada (thoraks), otot flexor jari, otot
tricep brachii, otot bicep brachii, dan otot patagial tendon.

PERANAN BURUNG DI ALAM

Burung berperan penting dalam regenerasi hutan, Pengendali hama pertanian, sebagai salah
satu mata rantai makanan, sebagai Indikator kualitas lingkungan hidup, sebagai sumber
pendidikan, dan sebagai faktor ekonomi

Ancaman kepunahan

Penyempitan Habitat merupakan suatu faktor dari kepunahan aves, penangkapan/perburuan


pada aves secara bebas juga dapat menyebabkan kepunahan, perdagangan secara resmi dan
tidak resmi juga dapat terjadinya kepunahan pada aves, minimnya pengetahuan masyarakat
terhadap fungsi aves dialam juga dapat menyebabkan kepunahan pada aves di alam,
pemutusan daur hidup pada golongan aves dapat menyebabkan kepunahan pada aves.

KARAKTER YANG SAMA DENGAN REPTIL

Tungkai dan jari kaki ditutupi sisik, Struktur kuku sama, Antara tengkorak kepala dan tulang
belakang dihubungkan oleh satu condyle, Kantong udara (pada Reptil : Chelonia), Berbiak
dengan bertelur, Gigi hampir sama, terdapat pecten pada mata dan sam-sama terdapat sel
darah merah dan hemoglobin.

BULU

Bulu merupakan zat tanduk yang berasal dari penebalan dermis. Daerah tumbuh bulu ada
Pterylae dan Apteria. Terdiri Dari Calamus dan Rachis (barb, barbule, vexillum, hamuli) ada
jenis Aftershaft (hyporachis) dan vibrissae (seperti rambut). Fungsi dari bulu aves yaitu untuk
menyerap udara, untuk terbang, sosial dan untuk perlindungan.

Ada beberapa tahap pergantian bulu yang diketahui, yaitu :

a. Molting post natal, lepasnya bulu pertama pada burung yang baru menetas. Kejadian ini
hanya sekali selama hidupnya.
b. Molting post juvenile, pergantian bulu pada masa burung sudah mengalami
pertumbuhan maximum, kejadian ini juga hanya sekali selama hidupnya.
c. Molting post nuptial, pergantian bulu yang terjadi pada waktu burung mendekati masa
breding dan akan terjadi setiap tahun.

Berdasarkan letaknya maka bulu dapat lagi dibagi sebagai berikut :


a. Remiges, merupakan bulu yang tumbuh pada sayap dan mempunyai vexillum yang
asymetris. Fungsinya untuk terbang.
b. Rectrices, bulu yang tumbuh didaerah ekor dan berfungsi sebagai kemudi.
c. Tectrices, bulu yang menutupi badan.
d. Paraptenum, bulu-bulu yang tumbuh didaerah bahu (antara badan dan sayap).
e. Alula sive ala spuria, merupakan bulu-bulu kecil yang melekat pada jari ke dua.

Warna bulu burung disebabkan oleh kombinasi butir-butir pigmen yang ada pada rachis,
calamus dan vexillum:
a. Pigmen melanin (zat pigmen yang larut dalam zat asam). Pigmen ini mempunyai warna
eumelanin, penyebab dari tidak berwarna menjadi cokelat dan phycomelanin yang
menyebabkan dari tidak berwarna menjadi merah.
b. Pigmen Carotenoid, yang merupakan pigmen yang larut dalam pelarut minyak. Pigmen
ini penyebab warna merah dan warna kuning. Beberapa burung di daerah tropis ada
yang mempunyai warna hijau dan merah tua. Hal ini disebabkan oleh butir pigmen
turacaverdin dan turidin.

Berdasarkan tahapan perkembangan dan warna bulu maka burung dapat dikelompokkan
menjadi 6 golongan yaitu :
a. Nestling : kelompok burung burung muda yang belum bisa meninggalkan sarang.
b. fledging : burung muda yang secara fisik sudah mampu meninggalkan sarang tetapi
masih dalam asuhan induk.
c. Juvenile : burung muda yang sudah mampu terbang, bisa mencari makan sendiri tetapi
belum mengalami masa molting post juvenile secara lengkap.
d. Immature : burung yang sudah mengalami molting post juvenile secara lengkap tetapi
bulu burung dewasanya belum lengkap.
e. Young : burung yang umurnya kurang dari 1 tahun.
f. Nature : burung yang sudah mengalami molting nuptial secara lengkap.

Fungsi bulu tubuh yaitu :


a) Untuk memelihara panas badan
b) Untuk terbang
c) Sebagai alat pelindung kulit dari perubahan yang datang dari luar.
d) Sebagai alat kamuflase.

TIPE PARUH DAN KAKI

Paruh terbentuk dari zat tanduk. Proses penandukannya tumbuh menutupi secara teratur
menggantikan bagian yang hilang karena dipakai. Fungsi paruh antara lain sebagai mulut,
sebagai tangan untuk memperoleh atau memegang makanan, untuk menelisik bulu agar rapih,
dapat sebagai alat pertahanan.

Tipe paruh pada aves yaitu

 Seed cracking (pemakan/pemecah biji) yaitu paruh yang berbentuk kerucut dan kuat.
Contohnya : Burung-Burung yang bersifat graminivora, gebondol, gereja (Passer
domesticus).
 Probing paruh yang berbentuk silinder berguna untuk menyelidik celah/sarang
serangga kemudian menagkapnya. Contohnya : Common Snipe (Gallinago gallinago),
pada burung pelatuk (Chrysocolaptes validus) paruh yang silinder ini agak gemuk dan
kuat.\
 Sieving (penyaring), paruh yang bentuknya melebar dan pipih dengan bagian tepinya
terdapat gigi seperti sisir untuk menyaring makanan dari dasar air contoh : bebek,
belibis (Dendrocygna javanica).
 Insect Catching (penangkap serangga), paruh yang bentuknya jika dilihat dari atas
melebar tapi kecil. Paruh ini berfungsi untuk menangkap serangga terbang. Contoh :
burung layang-layang.
 Spearing (penombak), paruh yang berbentuk panjang seperti tombak, contoh : bittern
(yellow bittern = Ixbrychus sinensis ).
 Penghisap madu, paruh yang panjang dan melengkung yang berguna untuk menghisap
madu pada bunga contoh : Antrapsis malacensis.
 Cutting.

Tipe kaki/ cakar pada aves yaitu


 Wading (type kaki burung-burung rawa), kaki yang panjang, mempunyai digiti yang
panjang pula berguna untuk keseimbangan sewaktu di air. Contoh: sandpiper.
 Paddling Climbing (type pemanjat), dua digiti menghadap ke depan dan dua lagi
menghadap ke belakang, contoh : burung pelatuk.
 Perching (type kaki penghinggap), semua digiti terletak pada satu bidang datar dan
bisa memegang ranting ketika akan mengambil makanan. Digiti biasanya berbentuk
silindris. Contohnya finch (jenis-jenis gelatik).
 Crasping (type kaki pemegang), kaki yang digiti depan bagian luar dapat diputar ke
belakang sewaktu mencengkram/memegang. Type kaki ini biasanya terdapat pada
burung-burung pemangsa (raptorial), misalnya osprey dan hawk.

BENTUK-BENTUK EKOR BURUNG

Ada 10 macam bentuk ekor burung yaitu

a) Square (persegi)
b) Notched (berlekuk)
c) Forked (seperti garpu)
d) Elongated outer feathers (bulu bagian luar memanjang)
e) With rackets (bulu bagian luar dengan raket)
f) Elongated central feathers (bulu bagian tengah memanjang)
g) Rounded (bulat)
h) Wedge shaped (berbentuk baji)
i) Graduated (terbagi dalam beberapa tingkat)
j) Pointed (meruncing)

KLASIFIKASI AVES

1. Sub Kelas Archaeornithes


 Nenek Moyang Burung (Fosil)
 Mirip Kadal
 Punya gigi
 Tiga buah jari yang terpisah mempunyai cakar
 Tulang ekor panjang (13 vertebrae)

 Ordo : Archaerygiformes
 Famili : Archaeorygidae
Satu spesies : Archaeopteryx lithograpica

2. Sub Kelas Neornithes


 Burung sebenarnya (true bird)
 Sayap punya 3 jari yang mengalami modifikasi dan bersatu
 Ruas tulang ekor sudah menyusut
 Tulang dada pipih atau berlunas
 Bebarapa spesies masih punya gigi
 Beberapa ordo telah punah.

3. Super Ordo Odontognathae


 Masih punya gigi pada langit-langit atas
 Sudah punah, Hidup pada zaman cretaceus
 Hanya terdapat di dunia baru (New World) yaitu benua Amerika

4. Super Ordo Paleognathae


 Gigi pada langit-langit atas sudah tidak ada
 Tidak dapat terbang

5. Super Ordo Paleognathae


Ordo Hesperornithiformes
 Bentuk seperti itik
 Tidak bisa terbang
 Kedua rahang ditumbuhi gigi
 Ditemukan di daerah Kansas dan Montana pada zaman Upper Cretaceous
 Panjang tubuh lebih kurang 2 meter
 Hanya ada 4 spesies
 Contoh : Heperornis sp.

Ordo Ichtyonithiformes
 Bentuk hampir seperti burung camar
 Bisa terbang
 Kedua rahang ditumbuhi gagi
 Ditemukan di daerah Kansas dan Texas pada zaman Upper Cretaceous
 Panjang tubuh lebih kurang 20 cm
 Hanya ada 7 spesies
 Contoh : Ichtyornis sp.

Ordo Struthioniformes (Burung Unta)


 Punya kemampuan terbang tapi sangat rendah, tapi mempunyai kemampuan
berjalan yang tangguh
 Sternum tanpa lunas (keel)
 Kaki besar dan kuat dengan dua buah jari yang pendek
 Sayap kecil
 Hidup berkelompok, dengan Poligami
 Kepala dan kaki tidak berbulu
 Penyebaran Afrika dan bagian Barat Asia
 Termasuk burung terbesar yang hidup saat ini (Tingi + 2,2 m, berat sekitar 150 kg
 Bersifat precosial
 Hanya ada 1 spesies
 Contoh : Struthio camelus

Ordo Rheiformes
 Burung pejalan yang cukup besar
 Sternum tanpa lunas
 Kepala dan leher berbulu
 Kaki besar dan mempunyai 3 jari
 Terdapat di amerika Tengah
 Tinggi + 1,5 m
 Bersifat precosial
 Hidup berkelompok, dengan Poligami
 Contoh : Rhea americana

Ordo Casuariformes (Kasuari dan Emu)


 Tubuh besar dengan sayap kecil
 Sternum tanpa lunas
 Bulu panjang seperti rambut
 Kaki besar dengan 3 jari
 Tinggi sekitar 1,5 m
 Punya bulu penumpu (aftershaft/hyporachis)
 Hidup soliter
 Contoh 1 : Cassuarius cassuarius (punya semacam helm di kepala)
 Contoh 2 : Dromaius novahollandiae (burung Emu) di Australia

Ordo Tinamiformes (Tinamus)


 Hidup di tanah
 Sternum punya lunas
 Kemampuan terbang rendah
 Bersfiat precosial
 Terdapat di Meksiko dan Argentina
 Terdapat 42 spesies
 Contoh : Rhyncothus rufescens

Ordo Aepyornithiformes
Terkenal sebagai Elephant Bird Terdapat di Madagaskar dan Afrika Tidak dapat terbang
Sudah punah Memiliki ukuran telur terbesar yang pernah diketahui yaitu 33x23 cm
Contoh : Aepyornis
Ordo Dinornithiformes
Terkenal dengan nama Moas Sayap kecil atau tidak ada sama sekali Termasuk burung
pejalan terbesar yang pernah diketahui Tingginya dapat mencapai 3 meter, berat badan
dapat mencapai 450 kg Telah punah kira-kira 700 th yl Hidup di Madagaskar dan Afrika.
Contoh : Dinornis

Ordo Apterigyformes (Kiwi)


Berukuran sedang (sebesar ayam), termasuk burung pejalan Sternum tanpa lunas dan
sayap kecil Kaki dilengkapi oleh 4 jari Paruh panjang dengan nostril (lubang hidung)
pada bagian ujung (untuk menusuk tanah yang lunak untuk mencari makan) Bersifat
nocturnal Daerah penyebaran Selandia Baru
Contoh : Apteryx australis
A. hastii

6. Super Ordo Neognathae


Ordo Gaviiformes (Loons)
Kaki terletak jauh dibagian belakang badan (ciri khas burung yang hidup di air) Telapak
kaki berselaput Ekor tereduksi Paruh panjang, tipis, runcing dan tajam Merupakan
penyelam yang tangguh Hidup di belahan bumi sebelah utara
Contoh : Gavia stellata
G. immer

Ordo Podicepediformes (Grebe)


Kaki terletak jauh dibagian belakang badan (ciri khas burung yang hidup di air) Jari kaki
berbentuk membulat (lobate) Ekor kecil atau tereduksi Merupakan penyelam yang
tangguh Penyebaran hampir di seluruh dunia
Contoh : Podiceps nigricolis
P. cristatus

Ordo Procellariformes (Albatros, Shearwater, Fulmar, Petrel dan Tropic bird)


Telapak kaki berselaput Jari ke-empat kecil Sayap runcing dan panjang Paruh panjang
dan melengkung Nostril berbentuk tabung Penyebaran hampir di seluruh lautan di dunia
Contoh : Pterodroma barau

Ordo Sphenisciformes (Penguin)


Burung laut yang tidak pandai terbang Telapak kaki berjari 4 semua menghadap kedepan,
3 dianataranya dihubungkan oleh selaput kulit Sayap termodifikasi sebagai alat dayung
Penyelam yang paling tangguh Penyebaran hanya di bagian selatan bumi terutama di
Antartika
Contoh : Aptenodytes patagonica

Ordo Pelecaniformes (Pelikan, Gannet, Cormorant, Water-turkey, dsb)


Punya 4 jari kaki yang semuanya dihubungkan oleh selaput kulit (totipalmate) Umumnya
mempunyai kantong leher (gular sac) Hidup berkoloni.
Contoh : Pelecanus conspicillatus

Ordo Ciconiformes (Kelompok Bangau ; Herons, Bitterns, Storks, Ibises, Flaminggo,


dsb)
Hidup di air atau tempat yang basah (wader bird) Kaki dan leher panjang Telapak kaki
lebar, tanpa selaput Bagian kepala antara mata dan nostril tidak ditumbuhi bulu
Contoh : Bubulcus ibis dan Egretta intermedia

Ordo Anseriformes (Bebek, Angsa, Itik, Belibis)


Kaki pendek, berselaput Paruh biasanya lebar dan tipis dengan bagian pinggir datar dari
bahan tanduk untuk menyaring lumpur
Contoh : Anas platyrhynchos
Cairina scutulata
Dendrocigna javanica

Ordo Falconiformes (Vulturs, Kites, Hawks, Falcons, Eagles)


Aktif siang hari (diurnal) Paruh kuat dan bengkok, bagian ujung paruh atas seperti kait
Kuku bengkok dan tajam yang sering disebut talons
Contoh : Haliastur indus dan Accipiter nanus

Ordo Galliformes (Ayam, Puyuh, Kalkun, dll)


Sebaian besar hidup diatas tanah Makanan berupa biji-bijian dan tumbuhan Paruh pendek
dan kuat Telapak kaki besar dengan cakar Sayap relatif pendek
Contoh : Argusianus argus dan Gallus gallus

Ordo Ralliformes (Cranes, Rails, Gallinules, dll)


Telapak kaki tidak berselaput, tetapi kadang-kadang ada yang mempunyai cuping Hidup
ditempat yang basah dan berair Beberapa famili mempunyai tungkai yang panjang
Contoh : Gallinula chloropus

Ordo Diatrymiformes
Sudah punah
Contoh : Diatryma

Ordo Chradiiformes (Plovers, Woodcock, dll)


Kelompok burung penghuni daerah pantai Jari kaki 4, tapi ada juga yang 3, berselaput
dan juga ada yang tidak berselaput Contoh : Sterna hirundo

Ordo Columbiformes (Pigeon, Dove, dll)


Paruh pendek dan silendris dan dilengkapi dengan cere Kaki pendek
Contoh : Columba livia dan Streptopelia chinensis
Ordo Psittaciformes (Kakatua,Parkit, Nuri, dll)
Kaki sudah teradaptasi untuk memegang, yaitu jari ke-4 dapat terputar kebelakang sejajar
dengan jari pertama Paruh besar dan berbentuk seperti pengait Warna bulu umumnya
cerah dan berkilau
Contoh : Cacatua sulpurea dan Loriculus galgulus

Ordo Cuculiformes (Bubut, Kukuk, Wiwik, dll)


Jari kaki hampir sama dengan Psittaciformes yaitu dengan istilah zygodactylus) Paruh
kuat Ekor umumnya panjang
Contoh : Centropus sinensis dan Eudynanamys scolopacea

Ordo Strigiformes (Burung Hantu, Celepuk, dll)


Burung pemangsa yang aktif malam hari Paruh besar, kuat dan berbentuk pengait pada
bagian ujungnya. Talon tajam Bulu bagian depan kepala tersusun rapi Mata besar
menghadap kedepan
Contoh : Otus rufescen

Ordo Caprimulgiformes (Cabak, Tantero, dll)


Aktif senja hari Paruh kecil, tetapi mulutnya besar Tungkai dan telapak kaki kecil
Contoh : Caprimulgus indicus

Ordo Apodiformes (Walet, Colibri, dll)


Dikenal sebagai penerbang yang cepat Sayap panjang dan lancip Tungkai dan telapak
kaki sangat kecil
Contoh : Collocalia esculenta

Ordo Coliformes (Colies)


Hanya ditemukan di Afrika Ukuran kecil dan ekor panjang Jari pertama dan ke-empat
dapat diputar kearah belakang
Contoh : Colius striatus

Ordo Trogoniformes (Trogon/Luntur)


Paruh kuat Telapak kaki kecil Diurnal Ekor relatif panjang
Contoh : Harpactes reinwardtii

Ordo Coraciiformes (Raja udang, Enggang, dll)


Paruh kuat dan tajam Telapak kaki syndactylus (jari kaki ke 3 dan ke 4 bersatu pada
bagian dasarnya Diurnal Bulu seringkali membentuk mahkota di atas kepala
Contoh : Buceros rhinoceros
Alcedo meninting
Ceyx erithacus
Ordo Piciformes (Woodpecker/pelatuk, dll)
Paruh mirip pahat Telapak kaki sygodactylus (jari kaki ke 4 secara permanen terputar
kearah belakang Diurnal Terdapat crest pada beberapa spesies
Contoh : Psilopogon pyrolophus dan Megalaima australis

Ordo Passeriformes
Disebut burung petengger (perching bird)
Telapak kaki sudah teradaptasi untuk bertengger Tiga jari menghadap kedepan dan satu
kebelakang Diurnal Terdapat crest pada beberapa spesies
Contoh : Pycnonotus goiavier
Corvus enca
Passer montanus

Bulu Berdasarkan Anatomi dibagi atas :

1. Filoplumae (hear feather) : berbentuk rambut dengan ujung bercabang-cabang pendek


dan halus.
2. Plumulae (down feather) : berbentuk hampir sebagai filoplumae tetapi bulu tersusun
dari pangkal rachis hingga ke-ujung.
3. Plumae (countour feather) : bulu sempurna
Plumae terdiri atas :
1) Calamus (quill) : tangkai bulu. Pada calamus terdapat dua lubang yang disebut
a. Umbilicus inferior (lubang pada pangkal calamus)
b. Umbilicus superior (lubang pada ujung calamus). Kedua lubang ini pada waktu
bulu masih muda dilalui oleh pembuluh darah guna membawa zat-zat
makanan.
2) Rachis : lanjutan calamus (tidak berongga) tempat melekatnya bulu
3) Vexillum : sebagai bendera yang tersusun atas barbae (cabang-cabang ke lateral
dari rachis), tiap barbae bercabang lagi yang disebut barbulae.

Bulu Berdasarkan Letak dibagi atas :

1. Tetrices : bulu-bulu penutup badan.


2. Retrices : bulu-bulu ekor (fungsi untuk kemudi ketika terbang)
3. Remiges : bulu-bulu sayap (peran utama untuk terbang).
Terbagi atas 3 yaitu :
a) Remiges primer (9-12 buah),
b) Remiges sekunder (6-9 buah),
c) Remiges tersier (biasanya 3 buah).
4. Parapterum : bulu-bulu penutup bagian bahu.
5. Ala spuria : bulu halus yang menempel pada ibu jari
Alat Suara

Alat suara pada burung disebut syrinx yang terletak pada bifurcatio (tempat percabangan
bronchium dextrum dan bronchium sinistrum pada trachea. Syrinx tersusun atas 3-4 trachea.

Otot daging yang menyebabkan terjadinya suara atau bunyi pada trachea adalah musculus
syringialis (terletak pada trachea sebelah dalam) dan musculus ternotrachealis (terletak dari
sternum ke trachea).

Otot-otot ini akan menggetarkan membran semilunaris (membran pada syrinx) sehingga
menimbulkan suara.

Pernafasan

Alat pernafasan utama pada burung adalah pulmo (paru-paru) yang ukurannya relatif lebih
kecil jika dibanding ukuran tubuhnya. Bronchus sebelum masuk ke pulmo bercabang
menjadi dua buah yang masing-masing masuk kedalam saccus pneumaticus
(gelmbung/kantong yang dibentuk oleh pelebaran lanjutan selaput lendir yang melapisi
bronchus dari dalam). Fungsi saccus pneumaticus untuk membebaskan panas dari dalam
tubuh karena Aves tidak punya kelenjer keringat seprti Mamalia.

Kantong udara pada burung terletak dibeberapa posisi yaitu 2 buah di leher, 1 buah diantara
tulang selangka, 2 buah berada di dada depan, 2 buah berada di dada belakang dan 2 buah
kantong udara di perut.

Apa fungsi dari kantong udara?

Kantong udara pada burung memiliki beberapa fungsi antara lain :

1. Membantu napas pada saat terbang karena kantong udara dapat menyimpan cadangan
udara,
2. Membantu mengeraskan suara saat berkicau,
3. Membantu menjaga suhu organ dalam dari pengaruh suhu dingin lingkungan,
4. Membantu mengatur berat jenis badan saat burung berenang dan terbang.

Alat pernapasan pada burung antara lain sebagai berikut :

1. Lubang hidung
Lubang hidung merupakan “gerbang” terdepan sebagai keluar masuknya udara.
2. Celah tekak
Celah tekak terdapat pada faring dan menghubungkan trakea.
3. Trakea
Trakea berbentuk seperti pipa yang disusun oleh tulang-tulang rawan yang berbentuk
cincin. Pada ujung trakea nanti akan ada dua percabangan bifurkasi trakea yaitu
bronkus kanan dan kiri yang kemudian menghubungkan siring dengan paru-paru.
4. Siring (alat suara)
Siring merupakan alat suara yang terdapat pada bifurkasi trakea yang tersusun dari
otot sterno trakealis dan otot siringalis. Otot sterno trakealis berfungsi
menghubungkan tulang dada dengan trakea sedangkan otot siringalis berfungsi
menghubungkan siring dengan dinding trakea dalam. Saat lipatan yang terdapat pada
selaput bagian siring bergetar, maka dapat menghasilkan suara.
5. Paru-paru
Paru-paru pada burung terdapat pada dada bagian dalam yang kemudian diselimuti
oleh lapisan pleura. Paru-paru burung tersusun atas bronkus primer dan mesobronkus
yang saling berhubungan. Mesobronkus merupakan bronkiolus yang paling besar
dimana memiliki dua cabang yakni dua set bronkus sekunder anterior (ventrobronkus)
dan bronkus sekunder posterior (porsobronkus). Kedua bronkus sekunder ini
dihubungkan oleh parabronkus dengan jumlah bisa sekitar 1000 buah dengan garis
tengah kurang lebih 0,5 mm. Selain itu paru-paru juga berhubungan dengan kantong-
kantong udara.

Sistem Sirkulasi

Jantung pada burung terdiri atas 4 ruang yaitu atrium kanan, atrium kiri, ventrikel kanan dan
ventrikel kiri layaknya pada manusia. Sistem sirkulasi berupa sirkulasi tertutup artinya darah
mengalir melalui pembuluh darah , tidak langsung masuk ke dalam jaringan.

Sistem Pencernaan

Sistem pencernaan pada burung merupakan sistem pencernaan yang sempurna dimana terdiri
atas  mulut → kerongkongan → tembolok → proventrikulus → Ventrikulus → usus halus
(duodenum, jejunum, dan ileum) yang → usus besar (Colon dan Caecum) → bermuara pada
kloaka. Ventrikulus pada aves berfungsi untuk menghancurkan makanan.

Saccus pneumaticus terdiri atas :

1. Saccus pneumaticus abdominalis (terletak pada abdomen yang dilingkari oleh


lingkaran-lingkaran intestinum.
2. S. thoracalis posterior (menempel pada dinding belakang badan.
3. S. thoracalis anterior (terletak didepan s.t.posterior).
4. S. interclavicularis (terdapat antara coracoid, merupakan gelembung tunggal pada
linea mediana, berhubungan dengan bronchus dextrum dan b. sinistrum.
5. S. axillaris (terletak di kanan kiri s. interclavicularis).
6. S. cervicalis (terletak di pangkal leher).
Semua saccus tersebut umumnya berjumlah 2 buah (sepasang) kecuali s. cervicalis.

Dengan mengetahui ciri-ciri morfologi, maka dapat mempermudah identifikasi suatu jenis
burung. Karakter morfologi burung dapat dibedakan atas: paruh, kepala, leher, badan, sayap,
tungkai dan ekor. Bagian-bagian utama dari morfologi pada kelas aves dibedakan atas empat
bagian, yaitu:

Anda mungkin juga menyukai