Anda di halaman 1dari 10

Majid, M.

Rekonstruksi Vertebrata (Aves)

Rekonstruksi Vertebrata (Aves)

MALIK MAJID1), DEWI KARTIKAS SARAS1), DYAFINI MEITIAWATI1), DEVITA


SARI1), EGA SARI TRI FADILLAH1), ESRA SIHOMBING 1), FARIDZ UNGGUL1),
MUHAMMAD AFDAREVA1)

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI, JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI,


INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA

EMAIL: malik.15117083@student.itera.ac.id

Abstrak

Vertebrata ( hewan bertulang belakang ) merupakan hewan yang mempunyai satu filum yakni
chordata. Ayam (Gallus sp) termasuk kelas aves. Tubuhnya ditutupi bulu yang berfungsi sebagai
pengatur suhu dan membantu pada saat terbang, memiliki dua pang ekstermis mempunyai
sepasang anggota belakang yang maing-masing kaki berjari 4 serta di akhiri dengan cakar,serta
mulutnya memilki paruh. Ayam mempunyai banyak macam/ jenis tulang yang berongga (tulang
pneumatik) yang berhubungan dengan fungsi dari sistem pernapasan. Beberapa tulang tersebut
adalah tulang tengkorak (skull), tulang lengan (humerus), tulang selangka (clavicle), tulang
pinggang (lumbal) dan tulang kemudi atau sacral vertebrae. Kerangka ayam berfungsi membentuk
kekuatan kerja untuk menyokong tubuh, tempat pertautan otot, melindungi organ-organ vital,
tempat diproduksi sel darah merah dan sel darah putih pada sumsum, membantu pernapasan dan
meringankan tubuh saat terbang.

Kata kunci : Vertebrata, Ayam, Tulang

Abstrak

Vertebrates (vertebrate animals) are animals that have one phylum, namely chordates. Chicken
(Gallus sp) is included in the aves class. His body is covered in fur which functions as a
temperature regulator and helps when flying, has two external extremes that have a pair of rear
members which are 4-footed and end with claws, and have a beak on their mouths. Chickens have
many types / types of bones that are hollow (pneumatic bones) that are related to the function of the
respiratory system. Some of these bones are skull bones (skull), arm bones (humerus), collarbone
(clavicle), lumbar bones (lumbar) and steering or sacral vertebrae bones. The chicken skeleton
serves to form working forces to support the body, the place of muscle attachment, protect vital
organs, where red blood cells and white blood cells are produced in the marrow, help breathing and
relieve the body when flying.

Keywords: Vertebrates, Chickens, Bones

1
Majid, M. Rekonstruksi Vertebrata (Aves)

1. Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Vertebrata ( hewan bertulang belakang ) merupakan hewan yang mempunyai satu filum yakni
chordata. Filum Chordata terdiri dari empat subfilum yaitu Hemichordata, Urochordata,
Cephalochordata dan Vertebrata. Hewan Vertebrata ini mempunyai ruas-ruas tulang belakang
sebagai perkembangan dari notokorda. Habitatnya di darat, air tawar maupun di laut.
Vertebrata memiliki bentuk kepala yang jelas dengan otak yang dilindungi oleh cranium (
tulang kepala ). Memiliki rahang dua pasang ( kecuali Agnatha ), bernapas dengan insang,
paru-paru dan kulit. Anggota geraknya berupa sirip, sayap, kaki dan tangan, namun juga ada
yang tidak memiliki anggota gerak. Reproduksinta secara seksual, jenis kelamin terpisah,
fertilisasi eksternal atau internal, ovipar, ovovivipar atau vivipar. Jantung Vertebrata
berkembang baik, terbagi menjadi beberapa ruangan, darahnya mengandung hemoglobin,
sehingga berwarna merah. Vertebrata terdiri dari lima kelas yakni Pisces, Amphibia, Reptilia,
Aves dan Mamalia ( Param ).

Kelas Aves adalah kelas hewan vertebrata yang berdarah panas dengan memiliki bulu dan
sayap. Tulang dada tumbuh membesar dan memipih, anggota gerak belakang beradaptasi
untuk berjalan, berenang dan bertengger. Mulut sudah termodifikasi menjadi paruh, punya
kantong hawa, jantung terdiri dari empat ruang, rahang bawah tidak mempunyai gigi karena
gigi-giginya telah menghilang yang digantikan oleh paruh ringan dari zat tanduk dan
berkembang biak dengan bertelur. Kelas ini dimanfaatkan oleh manusia sebagai sumber
makanan, hewan ternak, hobi dalam peliharaan. Dalam bidang industri bulunya dapat
dimanfaatkan contohnya baju, hiasan dinding, dan lainnya (Mukayat, 1990). Aves memiliki
ciri-ciri sebagai berikut: adanya bulu yang menutupi tubhnya, anggota gerak depan sudah
termodifikasi menjadi sayap, anggota gerak belakang teradaptasi untuk berjalan, berenan dan
bertengger, pada tungkai terdapat sisik, rahang bawah tidak mempunyai gigi, mulut
termodifikasi menjadi paruh, jantung terdiri dari empat ruang, mempunyai kantong udara
atau kantong yang berperan dalam membantu sistem pernapasan terutama pada saat terbang,
berkembang biak dengan bertelur.

Ada beberapa cara yang dilakukan untuk mengenali kelas aves ini di antaranya yaitu
menentukan ukuran dapat dilakukn dengan membandingkan ukuran burung yang telah
dikenal umumya, bentuk burung tersebut gemuk, langsing, sayap pendek dan membulat atau
panjang dan meruncing, dan cara yang tidak kalah pentingnya dalam mengidentifikasi
burung adalah dengan mengenali suaranya (Priyono, 2011).

Anggota kelas aves memiliki kemampuan adaptasi yang tinggi terhadap lingkungannya,
sehingga hewan ini mampu bertahan dan berkembang biak pada suatu tempat. Struktur dan
fisiologi burung diadaptasikan dalam berbagai cara untuk penerbangan yang efisien. Yang
paling utama di antara semuanya adalah sayap. Meskipun sekarang sayap itu memungkinkan
burung untuk terbang jauh mencari makanan yang cocok dan berlimpah, mungkin saja sayap
itu dahulu timbul sebagai adaptasi yang membantu hewan ini lolos dari pemangsanya.
(Kimball, 1999). Kelas aves memiliki kemajuan bila dibandingkan dengan kelas-kelas yang

2
Majid, M. Rekonstruksi Vertebrata (Aves)

mendahuluinya dalam hal: Tubuh mempunyai penutup yang bersifat isolasi. Darah vena dan
arteri terpisah secara sempurna dalam sirkulasi pada jantung. Pengaturan suhu tubuh. Rata-
rata metabolisme aves tinggi. Mempunyai kemampuan untuk terbang. Suaranya berkembang
dengan baik. Menjaga anaknya dengan baik dan cara khusus (Jasin, 1992). Bulu adalah ciri
khas kelas aves yang tidak dimiliki oleh vertebrata lain. Hampir seluruh tubuh aves ditutupi
oleh bulu, yang secara filogenetik berasal dari epidermal tubuh, yang pada reptile serupa
dengan sisik. Secara embriologis bulu aves bermula dari papil dermal yang selanjutnya
mencuat menutupi epidermis. Dasar bulu itu melekuk ke dalam pada tepinya sehingga
terbentuk folikulus yang merupakan lubang bulu pada kulit. Selaput epidermis sebelah luar
dari kuncup bulu menanduk dan membentuk bungkus yang halus, sedang epidermis
membentuk lapisan penyusun rusuk bulu. Sentral kuncup bulu mempunyai bagian epidermis
yang lunak dan mengandung pembuluh darah sebagai pembawa zat-zat makanan dan proses
pengeringan pada perkembangan selanjutnya (Jasin, 1992).

1.2 Rumusan

 Bagaimana menentukan struktur vertebrata.


 Bagaimana mengetahui jenis-jenis vertebrata.
 Apa kegunaan mempelajari vertebrata.
 Bagaimana klasifikasi punyusun tubuh vertebrata aves.
 Apa saja bagian tubuh vertebrata aves.

1.3 Tujuan

 Praktikan dapat membedakan jenis-jenis vertebrata.


 Praktikan dapat menjelaskan bagian-bagian vertebrata aves.
 Praktikan dapat mengelompokan berbagai jenis vertebrata.
 Praktikan dapat menentukan manfaat vertebrata.
 Praktikan dapat menentukan penyusun dan struktur tubuh vertebrata.

1. 4 Manfaat

Peran hewan vertebrata bagi kehidupan manusia, antara lain sebagi berikut ini ya:

 Sebagai bahan pangan, sumber protein hewani. Misalnya yaitu berbagai jenis daging
ikan air laut serta air tawar, ayam, bebek, sapi kambing dan lain sebagainya, telur
ayam dan bebek serta susu sapi dan kambing dan lain sebagainya.
 Sebagai bahan sandang. Misalnya yaitu kain wool yang berasal dari bulu domba serta
dari bulu alpaca dan lain sebagainya serta kulit domba dan kulit sapi serta kulit buaya
dapat dibuat baju, tas dan sepatu dan lain sebagainya.
 Sebagai obat. Misalnya yaitu daging kelekawar yang dipercaya sebagai obat asma,
empedu ular serta daging penyu yang konon katanya bisa untuk obat berbagai
penyakit dan lain sebagainya.
 Sebagai peliharaan. Misalnya yaitu ikan mas koki, burung love bird, rusa dan lain
sebagainya

3
Majid, M. Rekonstruksi Vertebrata (Aves)

 Sebagai bahan kerajinan. Misalnya yaitu tanduk rusa, tanduk sapi, tanduk kerbau dan
lain sebagainya yang dapat dibuat hiasan dinding serta perhiasan.
 Sebagai predator alami di lahan pertanian. Misalnya yaitu burung hantu yang akan
memangsa tikus yang merupakan hama pertanian dan lain sebagainya.
 Sebagai alat transportasi. Misalnya kuda, sapi atau kerbau yang dapat dipakai sebagai
penarik gerobak transportasi di beberapa tempat, sebagai penarik delman wisata di
daerah wisata dan lain sebagainya.

2. Tinjauan Pustaka

Ayam (Gallus sp) termasuk kelas aves. Tubuhnya ditutupi bulu yang berfungsi sebagai
pengatur suhu dan membantu pada saat terbang, memiliki dua pang ekstermis mempunyai
sepasang anggota belakang yang maing-masing kaki berjari 4 serta di akhiri dengan
cakar,serta mulutnya memilki paruh. Ayam memiliki tulang yang kuat dengan susunan
partikel yang padat dan timbangan berat yang ringan. Timbangan yang ringan tetapi berat
ini memungkinkan bangsa burung memiliki kemampuan untuk terbang atau berenang
bagi unggas air. Tulang punggung didaerah leher dan otot dapat digerakkan. Tulang
punggung tersebut membentuk suatu susunan kaku yang memberikan kekuatan terhadap
tubuh yang cukup kuat untuk menopang gerakan dan aktifitas sayap.

Tulang-tulang hampir semua jenis unggas adalah bersifat pneumatik (berongga). Rongga
ini berhubungan dengan sistem pernafasan yang memungkinkan seekor burung dengan
satu sayap yang patah untuk bernafas melalui sayap. Hal ini merupakan suatu fenomena
yang telah diperhatikan sejak lama pada burung-burung yang luka oleh para pemburu.
Dua belas persen struktur tulang pada ayam adalah tipe tulang meduler yang unik. Ini
merupakan suatu jaringan tulang yang kecil sekali yang mengikat struktur beringga
bersama-sama dengan sumsum tulang dan bagi unggas liar berguna sebagai suatu
substansi untuk pembentukan telur bila kadar kalsium dalam pakannya rendah.

Tulang mengandung sel-sel hidup dan matrik intraseluler yang diliputi garam mineral.
Kalsium fosfat menyusun sekitar 80% bahan mineral dan sisanya sebagian besar terdiri
dari kalsium karbonat dan magnesium fosfat. Rongga sunsum tulang ayam betina selama
masa bertelur disusupi oleh sistem tulang sunsum yang terdiri atas kalsium tulang. Bagian
ini mengisi ruang sunsum dengan anyaman tulang yang lembut kecil dan berfungsi untuk
membentuk kulit telur bila kalsium yang tersedia dalam pakan rendah. Tulang sunsum ini
terdapat pada ayam betina yang secara fisiologis normal, tetapi tidak terdapat pada ayam
jantan.
Sumsum tulang terdapat dalam tulang kering, tulang paha, tulang pinggul, tulang
dada, tulang iga, tulang hasta, tulang belikat dan kuku. Anak ayam sewaktu tumbuh
dewasa, yakni sekitar 10 hari menjelang pembentukan telur yang pertama, mulai
menampung tulang sunsum. Pada ayam liar, tulang-tulang ini menghasilkan kalsium yang
cukup untuk membentuk kerabang bila kadar kalsium yang dimakan selama bertelur
rendah.

4
Majid, M. Rekonstruksi Vertebrata (Aves)

Timbunan kalsium tulang ayam betina piaraan hanya adapat mencukupi pembentukan
beberapa kerabang telur. Apabila kandungan kalsium rendah, maka setelah ayam bertelur
kurang lebih 6 butir, akan kehilangan sekitar 40% dari total kalsium tulang. Otot adalah
jaringan yang mempunyai struktur dan mempunyai fungsi utama sebagai penggerak. Ciri
suatu otot mempunyai hubungan yang erat dengan fungsinya. Karena fungsinya, maka
jumlah jaringan ikat berbeda diantara otot. Jaringan ikat ini berhubungan dengan kealotan
daging. Otot-otot yang berasosiasi dengan tulang yaitu otot-otot yang berhubungan
dengan tulang, sering disebut otot skeletal.

Jaringan otot ayam merupakan satu kesatuan kelompok organ yang bertindak selaku
anggota gerak. Ada 3 macam otot dasar, yaitu otot polos, otot jantung dan otot rangka.
Otot polos dijumpai di dalam pembuluh darah, usus dan organ lain yang tidak berada di
bawah perintah otak. Otot rangka yang melekat pada tulang dan bertanggung jawab
terhadap gerak yang berada di bawah perintah seperti otot dada, paha dan kaki. Otot
skeletal adalah yang paling penting bagi ternak unggas meskipun terdapat otot polos pada
usus dan otot jardisk pada jantung. Dada merupakan otot skeletal terbeasr karena
dibutuhkan untuk terbang, misalnya pada bangsa ayam liar. Otot ini telah dikembangkan
secara genetis oleh para ahli pemuliaan spesies-spesies domestik. Ayam memiliki otot
merah dan putih, yang dapat disamakan dengan daging gelap dan terang. Perbedaan ini
disebabkan kandungan myoglobin pada otot merah. Myoglobin adalah pigmen merah
yang membawa oksigen pada otot ayam.

Musculus pectroralis major berfungsi untuk menutup sayap, berorigo pada carnia sterni
dan berinsertio pada facies ventralis humeri. Musculus pectoralis minor baru tampak bila
musculus pectoralis major diangkat. Musculus ini berorigo pada carnia sterni, kemudian
masuk ke dalam foramen triosseum yang berinsertio pada facles dorsalis humeri.
Fungsinya adalah untuk menurunkan sayap.

3. Metode Penelitian

Pada praktikum kali ini dilakukan dengan dua cara, yaitu pertama memisahkan daging dan
organ lain pada ayam hingga hanya tersisa tulangnya. Kedua menyusun tulang berdasarakan
anatomi hewan tersebut.

3.1 Pemisahan organ lain dengan tulang

Pada praktikum kali ini praktikan diberikan seekor ayam segar yang sudah mati, kemudian
praktikan diminta untuk memisahkan daging serta organ tubuh lain dari ayam tersebut
sehingga hanya menyisakan tulangnya atau bagian yang keras saja. Bagian-bagian keras
tersebutlah yang nantinya memiliki kemungkinan lebih besar akan menjadi fosil
dibandingkan bagian yang lunak. Pemisahan dilakukian menggunakan pisau sebelumnya
telah dibawa oleh praktikan.

5
Majid, M. Rekonstruksi Vertebrata (Aves)

Gambar 1. Proses Pemisahan Organ Lunak.

3.2 Rekonstruksi tulang

Bagian yang berpotensi menjadi fosil adalah bagian yang keras, maka dari itu yang
direkonstruksi pada praktikum kali ini ialah bagian keras dari ayam tersebut. Setelah bagian
lunak dipisahkan dari bagian yang keras, praktikan diminta untuk menyusun bagian keras
tersebut berdasarkan anatominya. Setelah disusun, praktikan diminta untuk menentukan nama
dan fungsi-fungsi setiap bagiannya.

Gambar 2. Proses Rekonstruksi dan Penentuan Bagian Tubuh.

6
Majid, M. Rekonstruksi Vertebrata (Aves)

3.3 Alat dan Bahan

a) Ayam segar, sebagai bahan utama praktikum kali ini.


b) Nampan dan kertas, sebagai alas dalam meletekan ayam.
c) Pisau, sebagai alat untuk memisahkan bagian lunak dari bagian yang keras.

4. Hasil dan Pembahasan

Setelah dilakukan praktikum pengamatan rekonstruksi skeletel vertebrata, hasilnya praktikan


dapat menentukan jenis dan bagian tubuh salah satu vertebrata yaitu ayam serta beberapa hal
lainnya.

Gambar 3. Bagian Tubuh Ayam

7
Majid, M. Rekonstruksi Vertebrata (Aves)

Kerangka ayam berfungsi membentuk kekuatan kerja untuk menyokong tubuh, tempat
pertautan otot, melindungi organ-organ vital, tempat diproduksi sel darah merah dan sel darah
putih pada sumsum, membantu pernapasan dan meringankan tubuh saat terbang. Kerangka
dari unggas kompak, ringan beratnya dan sangat kuat. Susunan pada tulang memiliki partikel
yang padat dengan bobot yang ringan dan kuat. Sehingga beberapa unggas mampu untuk
terbang atau berenang seperti pada unggas air. Tulang punggung pada leher dan ekor dapat
digerakkan dan pada bagian badan memanjang dan hanya satu ruas yang dapat digerakkan.
Tulang punggung tersebut bersatu membentuk suatu susunan struktur yang kaku yang dapat
memberikan kekuatan pada susunan tubuh untuk menopang kekuatan gerakan dan aktivitas
sayap.

Fungsi kerangka tangan dan lengan pada manusia digantikan sayap pada unggas, begitu pula
kaki pada manusia menyerupai pada kaki unggas. Tulang metatarsus merupakan pengganti
jari pada kaki unggas yang berbentuk panjang dan menyatu pada bagian shank.

4.1 Jenis Tulang Pada Unggas

Ayam mempunyai banyak macam/ jenis tulang yang berongga (tulang pneumatik) yang
berhubungan dengan fungsi dari sistem pernapasan. Beberapa tulang tersebut adalah tulang
tengkorak (skull), tulang lengan (humerus), tulang selangka (clavicle), tulang pinggang
(lumbal) dan tulang kemudi atau sacral vetebrae.

Beberapa tulang pada unggas termasuk suatu tipe yang unik yang di dalam rongga dalamnya
terdapat sumsum tulang. Tulang sumsum merupakan suatu tulang sekunder baru. Pada ayam
petelur tulang sumsum terdiri atas kalsium tulang yang di dalamnya terdapat ruang sumsum
dengan anyaman tulang yang lembut dan porous yang berfungsi sebagai sumber kalsium
untuk membentuk kulit telur bila kalsium pada pakan rendah. Tulang sumsum terdapat pada
tulang kering (tibia), tulang paha (femur), tulang pinggul (pubic), tulang dada (sternum),
tulang iga (ribs), tulang hasta (ulna), tulang belikat (scapula) dan tulang kuku atau toes.

Sekitar 12 % dari jumlah keseluruhan tulang pada ayam betina dewasa tersusun atas tulang
sumsum. Ayam dara menjelang produksi telur pertama, 10 hari sebelumnya mulai
membentuk tulang sumsum. Ayam liar tulang sumsumnya menghasilan cukup kalsium untuk
membentuk kerabang, meskipun pada kondisi kalsium pada pakan rendah pada saat masa
bertelur. Penimbunan kalsium pada tulang ayam betina yang dipelihara hanya dapat
mencukupi kebutuhan pembentukan beberapa kerabang telur. Apabila kandungan kalsium
pada pakan rendah, maka ayam setelah bertelur sekitar 6 butir akan kehilangan sekitar 40%
dari total kalsium tulang.

Unggas adalah vertebrata berdarah panas dengan tingkat metabolisme yang tinggi.
Temperatur tubuh ayam relatif tinggi, anak ayam umur sehari memiliki suhu tubuh 39oC.
Secara bertahap temperatur tubuh anak ayam akan meningkat setelah hari ke empat sampai
hari kesepuluh untuk mencapai suhu tubuh normal yaitu 40,6o – 40,7o C. Temperatur tubuh
ayam meningkat pada siang sampai sore dan menurun pada malam hari. Temperatur induk

8
Majid, M. Rekonstruksi Vertebrata (Aves)

ayam yang sedang mengeram lebih rendah dari pada induk yang tidak mengeram. Hal ini
disebabkan tingkat metabolisme pada induk yang mengeram lebih rendah dibandingkan
dengan induk yang tidak mengeram.

Bagian organ unggas yang tampak dari luar adalah kepala, leher, tubuh bagian depan dan
tubuh bagian belakang. Kulit dan bulu secara bersamaan membentuk organ pelindung tubuh
yang berfungsi melindungi tubuh dari pengaruh luar yang tidak baik.

Bulu dan kulit mempunyai fungsi antara lain :

 Melindungi tubuh dari luka.


 Memelihara suhu tubuh supaya tetap konstan.
 Sebagai sarana terbang.
 Sebagai reseptor bagi rangsangan dari luar.

Kulit unggas relatif lebih tipis dibandingkan dengan kulit ruminansia. Kulit unggas tidak
mempunyai kelenjar keringat, kecuali pada bagian atas ekor terdapat kelenjar minyak yang
disebut pygostyle atau glandula uropygial yang mensekresikan minyak. Minyak ini
digunakan untuk meminyaki seluruh tubuh agar tidak basah oleh air terutama pada unggas
air. Minyak ini juga akan memberikan aroma yang khas pada ternak, seperti pada itik akan
memberikan bau dan rasa yang sangat spesifik.

Warna pada kulit terbentuk karena adanya pigmen. Kombinasi antara pigmen yang terdapat
pada lapisan kuli atas dan kulit lapisan bawah akan menghasilkan warna tertentu. Warna
kuning pada cakar dan kulit adalah akibat adanya penimbunan lemak atau pigmen lipokhrom
pada dermis dan tidak adanya pigmen melanin pada dermis atau epidermis.

Pada saat ayam betina sedang produksi, pigmen ini digunakan untuk pembentukan warna
kuning telur. Apabila pigmen ini tidak terdapat atau kurang pada ransumnya maka pigmen
dari cakar akan dimobilisasi sehingga terjadi pemucatan. Oleh karena itu pada bangsa ayam
yang memiliki cakar kuning dapat digunakan untuk seleksi dalam memilih ayam yang
produktif atau tidak.

9
Majid, M. Rekonstruksi Vertebrata (Aves)

5. Kesimpulan

Setelah melakukan rekonstruksi vertebrata (aves), kita dapat menyimpulkan beberapa hal
:

1. Vertebrata adalah subfilum dari Chordata, mencakup semua hewan yang memiliki
tulang belakang yang tersusun dari vertebra..
2. Vertebrata adalah subfilum terbesar dari Chordata.
3. Tubuh ayam terbagi atas kepala (Chepala), leher (Servics), badan (Truncus), sepasang
extremitas yaitu extremitas anterior (sayap) dan extremitas posterior (kaki), dan
Caudal (ekor).
4. Kerangka ayam berfungsi membentuk kekuatan kerja untuk menyokong tubuh,
tempat pertautan otot, melindungi organ-organ vital, tempat diproduksi sel darah
merah dan sel darah putih pada sumsum, membantu pernapasan dan meringankan
tubuh saat terbang.
5. Ayam adalah hewan bertulang belakang (vertebrata) dengan kelas aves dan filum
chordata.

6. Ucapan Terimakasih

Melalui tulisan ini, pertama praktikan mengucapkan terimakasih kepada Allah swt karena
telah memberikan kesehatan sehingga praktikan bisa menyelesaikan tulisan ini tepat waktu.
Terimakasih kepada asissten praktikum yang telah membimbing kelompok kami dalam
melaksanakan praktikum rekonstruksi vertebrata (aves), terimakasih juga kepada dosen
penanggung jawab yang telah mengawasi jalannya praktikum, sehingga kami dapat
memahami bentuk, ciri, jenis, dan fungsi tubuh aves dengan baik.

7. Referensi

 https://www.pintarbiologi.com/2016/02/sistem-rangka-pada-ternak-unggas.html
 http://www.academia.edu/15961223/Laporan_Praktikum_Taksonomi_Vertebrata_Av
es_
 https://www.scribd.com/doc/138301059/LAPORAN-PRAKTIKUM-
VERTEBRATA-1-docx

10

Anda mungkin juga menyukai