PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Burung adalah anggota kelompok hewan bertulang belakang (vertebrata) yang memiliki
bulu dan sayap. Diperkirakan terdapat sekitar 8.800 – 10.200 spesies burung di seluruh dunia;
sekitar 1.500 jenis di antaranya ditemukan di Indonesia. Berbagai jenis burung ini secara ilmiah
digolongkan ke dalam kelas Aves.
Nama kelas aves berasal dari bahasa latin, dan nama ilmu yang mempelajari burung
ortinology berasal dari bahasa yunani, yaitu ornis. Meskipun burung berdarah panas, ia
berkerabat dekat dengan reptil. Bersama kerabatnya terdekat, suku Crocodylidae alias keluarga
buaya, burung membentuk kelompok hewan yang disebut Archosauria.
Diperkirakan burung berkembang dari sejenis reptil di masa lalu, yang memendek cakar
depannya dan tumbuh bulu-bulu yang khusus di badannya. Pada awalnya, sayap primitif yang
merupakan perkembangan dari cakar depan itu belum dapat digunakan untuk sungguh-sungguh
terbang, dan hanya membantunya untuk bisa melayang dari suatu ketinggian ke tempat yang
lebih rendah.
Burung masa kini telah berkembang sedemikian rupa sehingga terspesialisasi untuk
terbang jauh, dengan perkecualian pada beberapa jenis yang primitif. Bulu-bulunya, terutama di
sayap, telah tumbuh semakin lebar, ringan, kuat dan bersusun rapat. Bulu-bulu ini juga bersusun
demikian rupa sehingga mampu menolak air, dan memelihara tubuh burung tetap hangat di
tengah udara dingin. Tulang belulangnya menjadi semakin ringan karena adanya rongga-rongga
udara di dalamnya, namun tetap kuat menopang tubuh. Tulang dadanya tumbuh membesar dan
memipih, sebagai tempat perlekatan otot-otot terbang yang kuat. Gigi-giginya menghilang,
digantikan oleh paruh ringan dari zat tanduk.
Kesemuanya itu menjadikan burung menjadi lebih mudah dan lebih pandai terbang, dan
mampu mengunjungi berbagai macam habitat di muka bumi. Ratusan jenis burung dapat
ditemukan di hutan-hutan tropis, mereka menghuni hutan-hutan ini dari tepi pantai hingga ke
puncak-puncak pegunungan. Burung juga ditemukan di rawa-rawa, padang rumput, pesisir
pantai, tengah lautan, gua-gua batu, perkotaan, dan wilayah kutub. Masing-masing jenis
beradaptasi dengan lingkungan hidup dan makanan utamanya. Maka dikenal berbagai jenis
burung yang berbeda-beda warna dan bentuknya. Ada yang warnanya cerah cemerlang atau
hitam legam, yang hijau daun, coklat gelap atau burik untuk menyamar, dan lain-lain. Ada yang
memiliki paruh kuat untuk menyobek daging, mengerkah biji buah yang keras, runcing untuk
menombak ikan, pipih untuk menyaring lumpur, lebar untuk menangkap serangga terbang, atau
kecil panjang untuk mengisap nektar. Ada yang memiliki cakar tajam untuk mencengkeram
mangsa, cakar pemanjat pohon, cakar penggali tanah dan serasah, cakar berselaput untuk
berenang, cakar kuat untuk berlari dan merobek perut musuhnya.
2. Rumusan Masalah
1|Page
1. Apa pengertian hewan aves ?
2. Bagaimana klasifikasi dan ciri umum pada hewan aves ?
3. Bagaimana Struktur Tubuh Aves ?
4. Bagaimana sistem organ pada aves?
3. Tujuan Pembahasan
Mengetahui pengetian hewan aves
Mengetahui klasifikasi dan ciri umum pada hewan aves
Mengetahui struktur tubuh aves
Mengetahui sistem organ pada aves.
2|Page
BAB II
PEMBAHASAN
3|Page
menjaga suhu tubuuhnya untuk bertahan disuhu yang sangat dingin. Burung unta memiliki
tulang yang berat dan juga kuat pada kakinya, ini membantu mereka untuk berjalan dan berlari
dalam melakukan kehidupan sehari-harinya.
Aves juga tidak memiliki gigi, setelah mereka memakan sesuatu, makanan tersebut akan
digiling hingga dapat ditelan. Dan setelah itu dengan mudah di cerna dilambung dan makanan
tersebut keluar sebagai feses melalui
4|Page
D. STRUKTUR TUBUH AVES (BURUNG)
Bagian-bagian utama dari morfologi pada kelas aves dibedakan atas empat bagian, yaitu:
1. Kepala (Caput)
Kepala aves terdapat beberapa organ, yaitu:
5|Page
Bentuk paruh pada aves menunjukkan jenis makananya. Adapaun ciri-ciri morfologi paruh
pada aves antara lain:
2. Badan (Truncus)
3. Ekor (cauda)
Ekor aves memiliki bulu-bulu yang berperan sebagai kemudi. Pengertian ekor adalah bulu-
bulu ekor (Rectriches). Panjang pendeknya rectriches pada tepi posterior ekor berbeda-beda dan
memiliki ciri yang spesifik. Beberapa ciri ekor pada burung yakni:
6|Page
4. Ekstremitas
1) Ekstremitas kranialis atau membrum superior merupakan sayap yang ditutupi bulu. Ciri-
ciri sayap burung antara lain:
Panjang: bila ukuran dari bengkokan kedua sampai ke ujung, lebih panjang dari pada
badan.
Pendek: bila bagian itu lebih pendek dari pada badan.
Bulat: bila primarius bagian tengah merupakan yang paling bulu-bulu panjang, sisinya
berangsur-angsur memendek berpangkal dan ke ujung sayap.
Runcing: bila primarius paling ujung merupakan bulu-bulu yang panjang
2) Ekstremitas kaudalis atau membrum inferior sebagai kaki, bagian atas tertutup bulu dan
bawah tertutup sisik. Berikut adalah ciri-ciri kaki aves:
7|Page
Gambar 4. Tipe kaki aves: (a) anisodactyla; (b) zygodactyla; (c) heterodactyla; (d)
syndactyla; (e) pamprodactyla
Gambar 5. Tipe selaput pada kaki aves (a) Palmata; (b) totipalmata
Tubuh Aves hampir seluruh tubuhnya tertutup oleh bulu-bulu. Bulu pada kelas aves
dibedakan atas dua macam:
1) Bulu lengkap (plumae), bulu ini tersusun atas: batang bulu dan lembaran bulu. Susunan
batang bulu terdiri atas: calamus dan rachis. Lembaran bulu, tersusun atas deretan barbae,
diantara barbae terdapat barbulae berkait.
2) Bulu tak lengkap dibedakan atas (a). Plumulae, dengan bagian-bagian: calamus (pendek),
barbae (tidak membentuk lembaran bulu), barbulae (tak berkait). (b) Filoplumae, dengan
bagian-bagian: calamus dan rachis (batas tak jelas), berbae (pada bagian ujung). Pada
bulu ini tidak dijumpai adanya barbulae.
8|Page
Gambar 7. Bulu lengkap dan tidak lengkap.
9|Page
SISTEM SIRKULASI AVES (BURUNG)
3. Sistem pencernaan
Pencernaan pada burung dimulai dari rostrum (paruh), rongga mulut, pharynx,
esophagus, proventriculus, lambung, intestinum (usus) tenue dan crassum, dan terakhir adalah
pembuangan melalui kloaka. Hati, pankreas dan glandula salivales juga membantu pencernaan
melalui enzim dan zat yang dihasilkannya. Burung memiliki kantung otot sepanjang esofagus
yang disebut panen. Lambung pada burung terdiri dari empat otot yang memutar dan
menghancurkan.
4. Sistem urogenital
Terdiri atas organ kemih dan organa kelamin, yaitu :
Organ kemih terdiri atas :
ren (ginjal) : berjumlah dua, berfungsi mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit.
ureter (saluran dari ginjal) : berjumlah dua, menuju ke bawah dan bermuara langsung
dalam kloaka.
kloaka : adalah suatu ruangan yang tunggal, dimana bermuara saluran-saluran kelamin,
kencing dan feses.
10 | P a g e
BAB III
KESIMPULAN
A. Simpulan
Dari beberapa penjelasan di atas dapat disimpulkan:
1. Nama kelas aves berasal dari bahasa latin, dan nama ilmu yang mempelajari burung
ortinology berasal dari bahasa yunani, yaitu ornis
2. Meskipun burung berdarah panas, ia berkerabat dekat dengan reptil. Bersama kerabatnya
terdekat, suku Crocodylidae alias keluarga buaya, burung membentuk kelompok hewan
yang disebut Archosauria.
3. Diperkirakan burung berkembang dari sejenis reptil di masa lalu, yang memendek cakar
depannya dan tumbuh bulu-bulu yang khusus di badannya.
4. Tulang dadanya tumbuh membesar dan memipih, sebagai tempat perlekatan otot-otot
terbang yang kuat.
5. Burung berperan dalam proses penyerbukan beberapa jenis tumbuhan. Dan sejak jaman
dulu burung telah digunakan manusia untuk berbagai kebutuhan.
6. Bulu adalah suatu adaptasi vertebrata yang paling luar biasa karena sangat ringan dan
kuat.
7. Semi plumae adalah kumpulan bulu barbula yang letaknya tersembunyi di bawah bulu-
bulu luar.
8. Unggas dalam hal ini mengambil contoh pada burung, burung mempunyai alat
pernafasan (pulmo). Ukuran pulmo relatif kecil di bandingkan ukuran tubuhnya.
B. Saran
Karena keterbatasan informasi dan pengetahuan tentang aves ditambah lagi dengan
kurangnya pemahaman tentang pembuatan makalah ilmiah, mengakibatkan terdapat sedikit
kesulitan dalam pembuatan makalah ilmiah ini. Tetapi karena keterbatasan itulah kami
termotivasi untuk menjadi lebih baik.
11 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA
12 | P a g e