Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN

Analisis Vegetasi Menerapkan Teknik Sampling Metode Kuadrat


Untuk Analisis Komunitas Tumbuhan ( Vegetasi) dan Pengukuran
Faktor Lingkungan

Dosen Pengampu :
Magdalena Putri N.,M.Sc.
DISUSUN
OLEH :
Nama : Wahyu suci anti
NIM : 52.17.2114

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945
BANYUWANGI
2018
DATA LINGKUNGAN

Tanggal : Jumat, 4-5 Mei 2018


Cuaca : Cerah
Jam : 09.00 WIB
TitikKordinat : s 07º 50º 119º
± 3 E : 114º26º12,0º

A. KONDISI LAPANGAN

Kami melakukan Praktikum Lapangan di Taman Nasional Baluran


yang terletak di Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo, JawaTimur.
Taman Nasional Baluran memiliki beberapa jennies ekosistem di dalamnya
dan merupakan kawasan konservasi. Kondisi umum dari Taman Nasional
Baluran adalah beriklim kering tipe F menurut klasifikasi Schmidt dan
Ferguson dengan temperature berkisar antara 27,2ºC - 30,9ºC, kelembaban
udara 77%, kecepatan angin 7 nots dan arah angin sangat dipengaruhi oleh
arus angin tenggara yang kuat. Secara geologi TN Baluran memiliki dua jenis
golongan tanah, yaitu tanah pegunungan yang terdiri dari jennies tanah
alluvial dan tanah vulkanik, serta tanah dasar laut (Sabarno, 2002).
Kami melakukan praktikum di daerah savana yang mempunyai jennies
tanah aluvial yang kadar litany tinggi, sifat fisik tanah sangat porous, tidak
mampu menyimpan air, mempunyai kembang susut tinggi dan merekah pada
musim kemarau. Tanah ini memiliki kandungan mineral tinggi tetapi miskin
bahan organic (M.Yusuf Sabarno,2001). Kondisi cuaca di daerah savanna
sangat terik dan banyak tanaman disana yang kering akibat kurangnya kadar
air saat musim kemarau.
B. SPESIES YANG DITEMUKAN
1. Cacah Individu

N Nama K1
Spesies Pohon
O Lokal 1 2 3 4 5 6 7
1 Azardica indica Mimba 0 0 0 0 0 0 0
2 Kleinhovia hospita Katimaha 0 0 0 0 0 0 0
Pterosperum
3 0 0 0 0 0 0 1
diversivolium Bayur
4 Castanopsis javanica Saninten 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH 0 0 0 0 0 0 1

K2 K3
1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0
0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1
1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 2

Jml K KR F FR C CR D DR INP
14,285 0,047 14,28 18,46 0,0130 53,91096
1 0,04 60 6,878
7 6 6 2 2 7
14,285 0,047 14,28 13,84 19,17 61,59358
1 0,04 45 0,0363
7 6 6 6 6 2
42,857 0,142 42,85 15,38 0,0467 24,71
3 0,12 50 125,8109
1 9 7 5 8 2
28,571 0,095 28,57 52,30 49,23 158,6845
2 0,08 170 0,0932
4 2 1 8 4 5
0,333
7 0,28 100 100 325 100 0,1893 100 400
3

F FR C CR D DR INP
0,047 14,28 18,46 0,0130 53,91096
60 6,878
6 6 2 2 7
0,047 14,28 13,84 19,17 61,59358
45 0,0363
6 6 6 6 2
0,142 42,85 15,38 0,0467 24,71
50 125,8109
9 7 5 8 2
0,095 28,57 52,30 49,23 158,6845
170 0,0932
2 1 8 4 5
0,333
100 325 100 0,1893 100 400
3

2. Indeks Pohon

N Nama Jumla LN
Spesies Pohon pi H' E
O Lokal h pi
0,1 1,9 0, 0,
1 Azardica indica 1
Mimba 4 5 3 2
0,1 1,9 0, 0,
2 Kleinhovia hospita 1
Katimaha 4 5 3 2
Pterosperum 0,4 0,8 0, 0,
3 3
diversivolium Bayur 3 5 4 3
0,2 1,2 0, 0,
4 Castanopsis javanica 2
Saninten 9 5 4 3
5,9 1, 0,
JUMLAH 7 1
9 3 9

1,3
S 4 LN S
9
DmN 1,5 1,9
7 LN N
g 4 5

C. PARAMETER LINGKUNGAN

1) Kelompok 1

Parameter Lingkungan 1 2 3
No S 07⁰50’11.4” Rata-Rata
Titik Koordinat
E 114⁰27’15.7”
210 x
1 Intensitas Cahaya 150 x 10 356 x 10 238x10
10
2 Suhu Tanah 35 29,5 39 34,5
3 Suhu Udara 34 34 34 34
4 Kelembapan udara 35 33 36 34,6666667
2) Kelompok 2

Parameter Lingkungan ulangan 1 ulangan 2 ulangan 3


No S 07⁰50’11.9” Rata-rata
Titik Koordiat
E 114⁰26’12.0”
1 Lux Meter 160 x 100 419 x 100 160 x 100 246x10
2 Suhu Tanah 32 38 33,2 34,4
3 Suhu Udara 34 34 34 34
4 Kelembapan udara 35 33 36 34,6666667

3) Kelompok 3

Parameter Lingkungan 1 2 3 Rata-Rata


No S 07⁰50’11.0”
Titik Koordinat
E 114⁰26’08.9”
1 Intensitas Cahaya 212 x 10 394 x 10 047 x 10 202x10
2 Suhu Tanah 33 38 33 34,6666667
3 Suhu Udara 34 37 34 35
4 Kelembapan udara 25 29 25 26,3333333

4) Rata-rata Parameter Lingkungan

No Parameter Lingkungan Kel 1


1 Intensitas cahaya 150 x 10 356 x 10 210 x 10
2 Suhu Tanah 35 29,5 39
3 Suhu Udara 34 34 34
4 Kelembapan udara 35 33 36

Kel 2 Kel 3 Rata- rata


160 x 100 419 x 100 160 x 100 212 x 10 394 x 10 047 x 10 234,22 x 10
32 38 33,2 33 38 33 34,52
34 34 34 34 37 34 34,33
35 33 36 25 29 25 31,89

D. DESKRIPSI SPESIES POHON


1. Azadirachta indica (Mimba).
Kingdom : PelantaE.
Divisi : Tracheophyta.
Kelas :Magnolia pidato.
Famili :Meliaceae.
Genus. :Azardirachta indica

Gambar dikutip dari https://www.draparajita.com /


diakses pada tanggal 22 juni 2018
Dapat mencapai ketinggian 20 meter, kulit batangnya tebal dan agak kasar.
Tepi daunnya bergerigi dan runcing, tersusun secara spiralis, mengumpul dengan
diujung rantai. Tulang daun menyirip panjang akar daun sekitar 3-10,5cm. Helaian
anak daun berwarna cokelat kehijauan, panjang helaian daun 5cm, dengan lebar 3-
4cm. Mimba mempunyai buah yang panjangnya mencapai sekitar 1cm bijinya
berwarna putih bulat dan berdiameter sekitar 1cm. Habitat pohon mimba ini adalah
di daerah kering dan panas. Pohon itu dapat mentolerir suhu hingga 122 derajat
Fahrenheit, tetapi tidak bisa mengatasi suhu dingin; suhu di bawah 40 derajat
Fahrenheit menyebabkan daun pohon jatuh dan dapat membunuh pohon. Rentang
suhu ideal pohon Neem adalah sekitar 50 hingga 98 derajat Fahrenheit. Dikenal
dengan toleransi kekeringannya, pohon
mimba dapat bertahan hidup hanya 6 inci dari
curah hujan tahunan tetapi tumbuh paling
baik ketika menerima 18 hingga 47 inci per
tahun. Ini mentoleransi periode kering yang
berlangsung tujuh atau delapan bulan. Di
alam liar, tumbuh di ketinggian antara
permukaan laut dan 2.300 kaki. (Dikutip dari
https://www.draparajita.com / diakses pada tanggal 22 juni 2018

2. Kleinhovia hospita (katimaha)

Kingdom : Plantae.

Ordo. :Malvales
Famili. :Malvaceae

Genus. : Kleinhovia

Spesies.:Kleinhovia hospita

Gambar
dikutip dari https://www.researchgate.net/

diakses pada tanggal 22 juni 2018

Kayu katimaha sangat ringan, lunak, berwarna Bungaran (coklat, kuning pucat)
kerapatan kayu sekitar 0,34-0,61 (rata-rata0,4) 9/cm, mempunyai tinggi antara 5-20m.
Daun-daun bertangkai panjang,3-5, 5 (-10) cm. Helaian daun berbentuk jantung lebar.
Kelompok bunga bertaju-5. Lanset 6-10mm. Spesies ini merupakan pohon yang
sering ditemukan di daerah evergreen yang memiliki iklim dingin dan sedang. Selain
itu juga terdapat curah hujan yang signifikan sepanjang tahun di evergreen. (Dikutip
dari https://www.researchgate.net/ diakses pada tanggal 22 juni 2018)

3. Pterospermum diversifolium (Bayur)

Kingdom: Plantae

Filum. : Magnoliophyta

Kelas. : Magnoliophyta

Ordo. :Malvales

Famili. : Malvaceae

Genus. : Pterospermum

Spesies : Pterospermum diversifolium


Gambar dikutip dari www.biotik.org/
diakses pada tanggal 22 uni 2018
Spesies ini adalah sejenis pohon penghasil kayu. Pohon ini biasa didapat
Diantara rendah. Bayur diketahui menyebar luas didunia, khususnya di wilayah
tropis. Berwarna merah pucat, merah-coklat muda, hingga keungu-unguan atau
semua lembayung. Berat jennies kayu Bayur sekitar 0,35-0,70 (rata-rata 0,53).
Teksturnya agak kasar, tingginya dapat mencapai 45m . Ranting-ranting berambut
halus, daun tunggal dan letaknya berseling bertangkai pendek 3-6mm. Layangan daun
bulat telur sampai langset. seekiranya 4-14×2,5-7cm, dengan ujung lancip. Tumbuhan
ini sangat cocok di daerah panas, tetapi kurang baik di daerah dingin. (Dikutip dari
www.biotik.org/ diakses pada tanggal 22 uni 2018)

4. Castanopsisjavanica (saminten).

Kingdom : Plantae.

Ordo. :Fagales.

Famili. :Fagaceae.

Genus. :Castanopsis.

Spesies : Castanopsisjavanica

Gambar dikutip dari www.plantlist.org /


diakses pada tanggal 22 juni 2018
Sanintentumbuhsebagaipohonsehinggatinggi 40 m dengan diameter
batanghingga 100 cm.Kulitcoklathalusataubersisik,daunberukuran 13cmmemiliki
panjang 2,5cm.Tumbuh secaraalami di Thailand, Kalimantan,Jawa,
Malaysia,dansementarahabitatnyaadalahhutan di perbukitanhinggaketinggian 1000m.
(Dikutip dari www.plantlist.org / diakses pada tanggal 22 juni 2018)

E. PEMBAHASAN

1. KEANEKARAGAMAN
a. Keanekaragaman tertinggi
adalah spesies Pterosperum
diversivolium(Bayur)
Hal ini dikarenakan sesuai dengan habitat spesies ini yaitu sangat
cocok hidup di daerah panas, tetapi kurang baik jika hidup di daerah dingin.
Sehingga pohon ini memiliki keanekaragaman tertinggi dan banyak dijumpai
di savana baluran.

b. Keanekaragaman terendah adalah spesies Kleinhoviahospita (Katimaha)


Hal ini dikarenakan sesuai dengan habitat dari spesiesini yang sering
ditemukan di daerah evergreen yang memiliki iklim dingin dan sedang. Selain
itu juga terdapat curah hujan yang signifikan sepanjang tahun di
evergreen.Sehingga spesies ini jarang ditemukan di daerah savana yang
beriklim kering dan panas.

2. KEMELIMPAHAN
a. Kemelimpahan tertinggi adalah spesies Pterosperum diversivolium
(Bayur)
Hal ini dikarenakan sesuai dengan habitat spesies ini yaitu sangat
cocok hidup di daerah panas, tetapi kurang baik jika hidup di daerah dingin.
Sehingga pohon ini kemelimpahannya tertinggi dan banyak dijumpai di
savana baluran.

b. Kemelimpahan terendah adalah spesiesKleinhoviahospita (katimaha)


Hal ini dikarenakan sesuai dengan habitat dari spesiesini yang sering
ditemukan di daerah evergreen yang memiliki iklim dingin dan sedang. Selain
itu juga terdapat curah hujan yang signifikan sepanjang tahun di
evergreen.Sehingga spesies ini jarang ditemukan di daerah savana yang
beriklim kering dan panas.

3. FREKUENSI
a. Frekunsi tertinggi adalah spesies Pterosperum diversivolium (Bayur)
Hal ini dikarenakan sesuai dengan habitat spesies ini yaitu sangat
cocok hidup di daerah panas, tetapi kurang baik jika hidup di daerah dingin.
Sehingga pohon ini frekuensinya tertinggi dan banyak dijumpai di savana
baluran.

b. Frekuensi terendah adalah spesies Kleinhoviahospita (katimaha)


Hal ini dikarenakan sesuai dengan habitat dari spesiesini yang sering
ditemukan di daerah evergreen yang memiliki iklim dingin dan sedang. Selain
itu juga terdapat curah hujan yang signifikan sepanjang tahun di
evergreen.Sehingga spesies ini jarang ditemukan di daerah savana yang
beriklim kering dan panas.

4. COVERAGE
a. Coverage spesies tertinggi adalah spesies Castanopsis javanica (Saninten)
Hal ini dikarenakan tumbuhan ini memiliki naungan atau tutupan
pohon yang luas sehingga pohon ini memiliki coverage tertinggi berdasarkan
hasil data yang kami peroleh.
b. Coverage terendah adalah spesies Kleinhoviahospita (katimaha)
Hal ini dikarenakan pohon ini memiliki naungan atau tutupan pohon
yang kecil sehingga pohon ini memiliki coverage terendah berdasarkan hasil
data yang kami peroleh.

5. INDEKS NILAI PENTING (INP)


a. Indeks Nilai Penting (INP) tetinggi adalah spesies Castanopsis javanica
(Saninten)
Hal ini dikarenakan pohon saninten memiliki jenis vegetasi yang
dominan di padang savana baluran. Sehingga pohon ini memiliki nilai INP
tertinggi berdasarkan data yang kami peroleh.

b. Indeks Nilai Penting (INP) terendah adalah spesies Azardica indica


(Mimba)
Hal ini dikarenakan pohon mimba memiliki jenis vegetasi yang sedikit
di padang savana baluran. Sehingga pohon ini memiliki nilai INP terendah
berdasarkan data yang kami peroleh.

6. INDEKS KEANEKARAGAMAN (H’)


Berdasarkan hasil analisi sebagaimana terlihat pada tabel yang telah
kami peroleh menunjukkan bahwa indeks keanekaragaman jenis vegeasi di
savana baluran adalah 1,3. Kriteria Indeks keanekaragaman atau derajat
keanekaragaman jenis menurut Shanon dan Wiener (1949) dalam odum
(1993) adalah bahwa keanekaragaman jenis tinggi bila indeks
keanekaragaman jenis lebih dari tiga (H≥3), sedang bila keanekaragaman
jenis berada antara satu sampai tiga (1>H>3) dan rendah bila keanekaragaman
jenis kurang dari satu (H<1). Berdasarkan kriteria tersebut, maka
keanekaragaman jenis vegetasi di savana baluran adalah sedang. Kondisi
tersebut disebabkan oleh adanya perbedaan komposisi jenis dan jumlah
individu vegetasi sehingga mempengaruhi nilai keanekaragaman jenis
masing-masing tingkat pertumbuhan.
7. KEMERATAAN (EVENNESS)
Perbandingan antara keragaman dan keragaman maksimum
dinyatakan sebagai keseragaman populasi atau kemerataan, yang disimbolkan
dengan huruf E. Nilai E berkisar antar 0-1. Semakin kecil nilai E, semakin
kecil pula keseragaman populasi artinya penyebaran jumlah individu setiap
jenis tidak sama dan ada kecenderungan 1 spesies mendominasi, begitu pula
sebaliknya semakin besar nilai E maka tidak ada jenis yang mendominasi.
Berdasarkan hasil analisi sebagaimana terlihat pada tabel yang telah
kami peroleh menunjukkan bahwa nilai E (keseragaman populasi) adalah 0,9
sehingga dapat terbilang memiliki nilai keseragaman populasi yang tinggi
sehingga tidak ada jenis spesies yang mendomiasi.

8. INDEKS KEKAYAAN JENIS (Dmg)


Indeks kekayaan jenis (species richness) berfungsi untuk mengetahi
kekayaan jenis setiap spesies dalam setiap komunitas yang dijumpai. Suatu
ekosistem dikatakan stabil jika mempunyai keanekaragaman yang tinggi
(ludwig dan reynold,1998). Keadaan stabil terjadi karena transfer energi dan
materi dapat berjalan dengan lancar. Indeks kekayaan jenis menunjukkan
kondisi kekayaan jenis suatu spesies di suatu habitat. Nilai indeks yang
semakin tinggi menunjukkan semakin banyaknya jumlah jenis yang terdapat
di suatu habitat tertentu. Berdasarkan hasil analisis data, nilai indeks kekayaan
pohon di savana baluran yang diamati sebesar 1,54.

F. RUMUS
a. Rumus yang digunakan untuk menganalisi data praktikum lapangan
yaitu :

jumla h individusuatujenis 1
Kerapatan ( K )= = =0,04
luasplot (5 m2 ×5 m2) 25

kerapatansuatujenis 0,04
KRelatif = ×100 %= ×100 %=14,28571
∑ kerapatanseluru h jenis 0,28

jumla h plotditemukansuatujenis 1
Frekuensi ( F )= = =0,047619
jumla h seluru h plot 21
jumla h plotditemukansuatujenis 0,047619
FRelatif = ×100 %= ×100 %=14,28571
jumla h seluru h plot 0,333333

Coverage ( C )= jumla h plotyangditemukansuatuspesies=60

coverageperspesies 60
CRelatif = × 100 %= × 100 %=14,45783
totalcoverage 415

dominasiperspesies(D)
DRelatif = ×100 %
∑ dominasi
0,01302
DR= =6,877923
4,7325

INP=KR + FR+CR + DR=14,28571+14,28571+14,45783+6,87797=49,90723

caca h individuperspesies 1
Pi= ¿ = = =0,142857
N totalindividu 7

ln pi=−ln 0,142857=1,94591

H ' =−∑ pi ln pi=0,142857 x 1,94591=0,277987

S=banyaknyaspesiesyangditemukan=4

N= jumla h spesiesyangditemukan=7

ln S=ln caca h spesies=ln 4=1,38629

ln N =ln totalindividu=ln 7=1,94591

H ' 0,277987
E= = =0,200525
ln S 1,38629

S−1 3
Dmg= = =1,541695
ln N 1,94591

jumla h luasbasalareaperspesies 0,3255


Dominansi= = =0,01302
luasplot 25

0,01302
DR= =6,877923
4,7325

b. Tujuan perhitungan
Tujuan dari perhitungan kerapatan, kerapatan relatif, frekuensi,
frekuensi relatif, coverage, coverage relatif, densitas, densitas relatif, indeks
nilai penting (INP), indeks keanekaragaman (H’), kemerataan (evenness) dan
indeks kekayaan jenis (Dmg) adalah untuk mengetahui pengukuran distribusi
spesies yang ditemukan dalam plot yang diteliti. Pada rumus perhitungan
kerapatan akan menjawab pertanyaan dari kami bahwa seberapa besar
kemelimpahan suatu spesies dalam ekosistem tersebut. Dengan menghitung
Frekuensi maka akan menjawab mengenai pada plot mana saja spesies
tersebut ditemukan ataupun berapa kali spesies muncul pada plot yang diteliti.
Dengan menghitung Coverage maka dapat diketahui bahwa seberapa besar
tumbuhan tersebut memiliki naungan atau tutupan untuk tumbuhan atau
spesies yang ada dibawahnya. Dengan menghitung densitas maka dapat
diketahui mengenai komposisi vegetasi dalam suatu area lain atau area yang
sama namun dalam waktu yang berbeda. Untuk perhitungan indeks nilai
penting (INP) maka dapat diketahui mengenai penetapan dominansi suatu
jenis terhadap jenis lainnya atau dengan kata lain nilai penting
menggambarkan kedudukan ekologis suatu jenis dalam komunitas. Dengan
perhitungan kekayaan jenis (H’) maka kita dapat mengetahui mengenai
parameter untuk membandingkan dua komunitas, terutama untuk mempelajari
pengaruh gangguan biotik, dan untuk mengetahui tingkat suksesi atau
kestabilan suatu komunitas. Dan untuk perhitungan indeks kekayaan jenis
(Dmg) maka kita dapat mengetahui tingkat kekayaan jenis di dalam ekosistem
tersebut apakah tergolong rendah, sedang atau tinggi.

G. KESIMPULAN

Dari hasil data yang kami peroleh dapat dimati dari data parameter
lingkungan bahwa suhu rata-rata dari suhu udara (34,33), suhu tanah (34,52)
suhu termasuk ke dalam kriteria suhu yang tinggi sehingga sesuai dengan
keadaan tanah yang kering, cuaca yang panas, kekurangan kadar air dan
karakteristik rumput, semak dan pohon disana banyak yang kering bahkan
mati, namun juga masih terdapat spesies yang mampu bertahan hidup.
Pada spesies pohon, terdapat keanekaragaman spesies tertinggi yaitu
Pterosperum diversivolium (Bayur), keanekaragaman spesies terendah yaitu
Kleinhoviahospita (Katimaha), Kemelimpahan tertinggi adalah spesies
Pterosperum diversivolium (Bayur), Kemelimpahan terendah adalah
spesiesKleinhoviahospita (katimaha), Frekunsi tertinggi adalah spesies
Pterosperum diversivolium (Bayur), Frekuensi terendah adalah spesies
Kleinhoviahospita (katimaha), Coverage spesies tertinggi adalah spesies
Castanopsis javanica (Saninten), Coverage terendah adalah spesies
Kleinhoviahospita (katimaha), Indeks Nilai Penting (INP) tetinggi adalah
spesies Castanopsis javanica (Saninten), Indeks Nilai Penting (INP) terendah
adalah spesies Azardica indica (Mimba). Hal ini dikarenakan spesies yang
memiliki kriteria tertinggi adalah spesies yang memiliki habitat yang sesuai
dengan keadaan lingkungan di daerah savana baluran yang tergolong tipe
cuaca yang kering dan panas, sedangkan untuk spesies yang memiliki kriteria
terendah merupakan spesies yang memiliki habitat yang kurang sesuai dengan
keadaan lingkungan di savanan namun hanya sedikit yang dapat bertahan
hidup sehingga arang ditemukan jenis dari spesies tersebut.

H. REFERENSI

Kimball. 1999.  BiologiEdisikelimaJilidII .Jakarta :Erlangga.


Odum, E .P, 1972.Fundamentals Of Ecology. W. B. Saunder Company Philadelphia.
London Toronto.
H.Risky.2016.Analisi keanekaragaman tumbuhan.https://www.draparajita.com.
Online . diakses pada tanggal 22 juni 2018
Pterosperum diversivolium blume.www.biotik.org/. Online. diakses pada
tanggal 22 Juni 2018
Castanopsisjavanica.www.plantlist.org .Online. diakses pada tanggal 22 juni
2018
Kleinhovia hospita.dari https://www.researchgate.net/. Online.diakses pada
tanggal 22 juni 2018

Anda mungkin juga menyukai