Dosen Pengampu :
Magdalena Putri N.,M.Sc.
DISUSUN
OLEH :
Nama : Wahyu suci anti
NIM : 52.17.2114
A. KONDISI LAPANGAN
N Nama K1
Spesies Pohon
O Lokal 1 2 3 4 5 6 7
1 Azardica indica Mimba 0 0 0 0 0 0 0
2 Kleinhovia hospita Katimaha 0 0 0 0 0 0 0
Pterosperum
3 0 0 0 0 0 0 1
diversivolium Bayur
4 Castanopsis javanica Saninten 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH 0 0 0 0 0 0 1
K2 K3
1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0
0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1
1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 2
Jml K KR F FR C CR D DR INP
14,285 0,047 14,28 18,46 0,0130 53,91096
1 0,04 60 6,878
7 6 6 2 2 7
14,285 0,047 14,28 13,84 19,17 61,59358
1 0,04 45 0,0363
7 6 6 6 6 2
42,857 0,142 42,85 15,38 0,0467 24,71
3 0,12 50 125,8109
1 9 7 5 8 2
28,571 0,095 28,57 52,30 49,23 158,6845
2 0,08 170 0,0932
4 2 1 8 4 5
0,333
7 0,28 100 100 325 100 0,1893 100 400
3
F FR C CR D DR INP
0,047 14,28 18,46 0,0130 53,91096
60 6,878
6 6 2 2 7
0,047 14,28 13,84 19,17 61,59358
45 0,0363
6 6 6 6 2
0,142 42,85 15,38 0,0467 24,71
50 125,8109
9 7 5 8 2
0,095 28,57 52,30 49,23 158,6845
170 0,0932
2 1 8 4 5
0,333
100 325 100 0,1893 100 400
3
2. Indeks Pohon
N Nama Jumla LN
Spesies Pohon pi H' E
O Lokal h pi
0,1 1,9 0, 0,
1 Azardica indica 1
Mimba 4 5 3 2
0,1 1,9 0, 0,
2 Kleinhovia hospita 1
Katimaha 4 5 3 2
Pterosperum 0,4 0,8 0, 0,
3 3
diversivolium Bayur 3 5 4 3
0,2 1,2 0, 0,
4 Castanopsis javanica 2
Saninten 9 5 4 3
5,9 1, 0,
JUMLAH 7 1
9 3 9
1,3
S 4 LN S
9
DmN 1,5 1,9
7 LN N
g 4 5
C. PARAMETER LINGKUNGAN
1) Kelompok 1
Parameter Lingkungan 1 2 3
No S 07⁰50’11.4” Rata-Rata
Titik Koordinat
E 114⁰27’15.7”
210 x
1 Intensitas Cahaya 150 x 10 356 x 10 238x10
10
2 Suhu Tanah 35 29,5 39 34,5
3 Suhu Udara 34 34 34 34
4 Kelembapan udara 35 33 36 34,6666667
2) Kelompok 2
3) Kelompok 3
Kingdom : Plantae.
Ordo. :Malvales
Famili. :Malvaceae
Genus. : Kleinhovia
Spesies.:Kleinhovia hospita
Gambar
dikutip dari https://www.researchgate.net/
Kayu katimaha sangat ringan, lunak, berwarna Bungaran (coklat, kuning pucat)
kerapatan kayu sekitar 0,34-0,61 (rata-rata0,4) 9/cm, mempunyai tinggi antara 5-20m.
Daun-daun bertangkai panjang,3-5, 5 (-10) cm. Helaian daun berbentuk jantung lebar.
Kelompok bunga bertaju-5. Lanset 6-10mm. Spesies ini merupakan pohon yang
sering ditemukan di daerah evergreen yang memiliki iklim dingin dan sedang. Selain
itu juga terdapat curah hujan yang signifikan sepanjang tahun di evergreen. (Dikutip
dari https://www.researchgate.net/ diakses pada tanggal 22 juni 2018)
Kingdom: Plantae
Filum. : Magnoliophyta
Kelas. : Magnoliophyta
Ordo. :Malvales
Famili. : Malvaceae
Genus. : Pterospermum
4. Castanopsisjavanica (saminten).
Kingdom : Plantae.
Ordo. :Fagales.
Famili. :Fagaceae.
Genus. :Castanopsis.
Spesies : Castanopsisjavanica
E. PEMBAHASAN
1. KEANEKARAGAMAN
a. Keanekaragaman tertinggi
adalah spesies Pterosperum
diversivolium(Bayur)
Hal ini dikarenakan sesuai dengan habitat spesies ini yaitu sangat
cocok hidup di daerah panas, tetapi kurang baik jika hidup di daerah dingin.
Sehingga pohon ini memiliki keanekaragaman tertinggi dan banyak dijumpai
di savana baluran.
2. KEMELIMPAHAN
a. Kemelimpahan tertinggi adalah spesies Pterosperum diversivolium
(Bayur)
Hal ini dikarenakan sesuai dengan habitat spesies ini yaitu sangat
cocok hidup di daerah panas, tetapi kurang baik jika hidup di daerah dingin.
Sehingga pohon ini kemelimpahannya tertinggi dan banyak dijumpai di
savana baluran.
3. FREKUENSI
a. Frekunsi tertinggi adalah spesies Pterosperum diversivolium (Bayur)
Hal ini dikarenakan sesuai dengan habitat spesies ini yaitu sangat
cocok hidup di daerah panas, tetapi kurang baik jika hidup di daerah dingin.
Sehingga pohon ini frekuensinya tertinggi dan banyak dijumpai di savana
baluran.
4. COVERAGE
a. Coverage spesies tertinggi adalah spesies Castanopsis javanica (Saninten)
Hal ini dikarenakan tumbuhan ini memiliki naungan atau tutupan
pohon yang luas sehingga pohon ini memiliki coverage tertinggi berdasarkan
hasil data yang kami peroleh.
b. Coverage terendah adalah spesies Kleinhoviahospita (katimaha)
Hal ini dikarenakan pohon ini memiliki naungan atau tutupan pohon
yang kecil sehingga pohon ini memiliki coverage terendah berdasarkan hasil
data yang kami peroleh.
F. RUMUS
a. Rumus yang digunakan untuk menganalisi data praktikum lapangan
yaitu :
jumla h individusuatujenis 1
Kerapatan ( K )= = =0,04
luasplot (5 m2 ×5 m2) 25
kerapatansuatujenis 0,04
KRelatif = ×100 %= ×100 %=14,28571
∑ kerapatanseluru h jenis 0,28
jumla h plotditemukansuatujenis 1
Frekuensi ( F )= = =0,047619
jumla h seluru h plot 21
jumla h plotditemukansuatujenis 0,047619
FRelatif = ×100 %= ×100 %=14,28571
jumla h seluru h plot 0,333333
coverageperspesies 60
CRelatif = × 100 %= × 100 %=14,45783
totalcoverage 415
dominasiperspesies(D)
DRelatif = ×100 %
∑ dominasi
0,01302
DR= =6,877923
4,7325
caca h individuperspesies 1
Pi= ¿ = = =0,142857
N totalindividu 7
ln pi=−ln 0,142857=1,94591
S=banyaknyaspesiesyangditemukan=4
N= jumla h spesiesyangditemukan=7
H ' 0,277987
E= = =0,200525
ln S 1,38629
S−1 3
Dmg= = =1,541695
ln N 1,94591
0,01302
DR= =6,877923
4,7325
b. Tujuan perhitungan
Tujuan dari perhitungan kerapatan, kerapatan relatif, frekuensi,
frekuensi relatif, coverage, coverage relatif, densitas, densitas relatif, indeks
nilai penting (INP), indeks keanekaragaman (H’), kemerataan (evenness) dan
indeks kekayaan jenis (Dmg) adalah untuk mengetahui pengukuran distribusi
spesies yang ditemukan dalam plot yang diteliti. Pada rumus perhitungan
kerapatan akan menjawab pertanyaan dari kami bahwa seberapa besar
kemelimpahan suatu spesies dalam ekosistem tersebut. Dengan menghitung
Frekuensi maka akan menjawab mengenai pada plot mana saja spesies
tersebut ditemukan ataupun berapa kali spesies muncul pada plot yang diteliti.
Dengan menghitung Coverage maka dapat diketahui bahwa seberapa besar
tumbuhan tersebut memiliki naungan atau tutupan untuk tumbuhan atau
spesies yang ada dibawahnya. Dengan menghitung densitas maka dapat
diketahui mengenai komposisi vegetasi dalam suatu area lain atau area yang
sama namun dalam waktu yang berbeda. Untuk perhitungan indeks nilai
penting (INP) maka dapat diketahui mengenai penetapan dominansi suatu
jenis terhadap jenis lainnya atau dengan kata lain nilai penting
menggambarkan kedudukan ekologis suatu jenis dalam komunitas. Dengan
perhitungan kekayaan jenis (H’) maka kita dapat mengetahui mengenai
parameter untuk membandingkan dua komunitas, terutama untuk mempelajari
pengaruh gangguan biotik, dan untuk mengetahui tingkat suksesi atau
kestabilan suatu komunitas. Dan untuk perhitungan indeks kekayaan jenis
(Dmg) maka kita dapat mengetahui tingkat kekayaan jenis di dalam ekosistem
tersebut apakah tergolong rendah, sedang atau tinggi.
G. KESIMPULAN
Dari hasil data yang kami peroleh dapat dimati dari data parameter
lingkungan bahwa suhu rata-rata dari suhu udara (34,33), suhu tanah (34,52)
suhu termasuk ke dalam kriteria suhu yang tinggi sehingga sesuai dengan
keadaan tanah yang kering, cuaca yang panas, kekurangan kadar air dan
karakteristik rumput, semak dan pohon disana banyak yang kering bahkan
mati, namun juga masih terdapat spesies yang mampu bertahan hidup.
Pada spesies pohon, terdapat keanekaragaman spesies tertinggi yaitu
Pterosperum diversivolium (Bayur), keanekaragaman spesies terendah yaitu
Kleinhoviahospita (Katimaha), Kemelimpahan tertinggi adalah spesies
Pterosperum diversivolium (Bayur), Kemelimpahan terendah adalah
spesiesKleinhoviahospita (katimaha), Frekunsi tertinggi adalah spesies
Pterosperum diversivolium (Bayur), Frekuensi terendah adalah spesies
Kleinhoviahospita (katimaha), Coverage spesies tertinggi adalah spesies
Castanopsis javanica (Saninten), Coverage terendah adalah spesies
Kleinhoviahospita (katimaha), Indeks Nilai Penting (INP) tetinggi adalah
spesies Castanopsis javanica (Saninten), Indeks Nilai Penting (INP) terendah
adalah spesies Azardica indica (Mimba). Hal ini dikarenakan spesies yang
memiliki kriteria tertinggi adalah spesies yang memiliki habitat yang sesuai
dengan keadaan lingkungan di daerah savana baluran yang tergolong tipe
cuaca yang kering dan panas, sedangkan untuk spesies yang memiliki kriteria
terendah merupakan spesies yang memiliki habitat yang kurang sesuai dengan
keadaan lingkungan di savanan namun hanya sedikit yang dapat bertahan
hidup sehingga arang ditemukan jenis dari spesies tersebut.
H. REFERENSI