Anda di halaman 1dari 37

LAPORAN PRAKTIKUM

MIKROBIOLOGI DASAR

( PENYIAPAN MEDIUM )

Nama : WULANDARI

NIM : 1814040018

Kelas : PEND. BIOLOGI C

Kelompok : 3 ( TIGA )

Jurusan Biologi

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan


Alam

Universitas Negeri Makassar

Tahun 2020
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan lengkap praktikum Mikrobiologi Dasar dengan judul “Penyiapan


Medium” disusun oleh:
nama : Wulandari
NIM : 1814040018
kelas : Pendidikan Biologi C
kelompok : III (Tiga)
telah diperiksa dan dikoreksi oleh asisten dan koordinator asisten, maka laporan
ini dinyatakan diterima.

Makassar, 30 September 2020


Koordinator Asisten . Asisten

Djumarirmanto., S.Pd  Norna


NIM: 1614140002

Mengetahui,
Dosen Penanggung Jawab

Prof. Dr. Ir. Hj. Yusminah Hala, Ms


NIP : 1961 1212 198601 2 002
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Mikrobiologi mempelajari mengenai mikroorganisme yang tidak bisa
dilihat dengan mata telanjang, oleh sebab itu para peneliti menggunakan
bantuan mikroskop untuk melakukan pengamatan yang lebih jelas pada setiap
mikroba yang akan diteliti baik itu berupa bakteri, virus, alga serta jenis
khamir dan jamur. Mikroorganisme dapat berkembangkan baik secara alami
atau dengan campur tangan manusia. Mikroorganisme yang dikembangkan
dengan bantuan tangan manusia menggunakan media. Media disini dijadikan
sebagai tempat hidup, berkembang serta pertumbuhan pada suatu
mokroorganisme.
Pembuatan media diperlukan pemahaman terhadap jenis-jenis juga
syarat-syarat yang dibutuhkan tubuh mahkluk hidup tersebut sesuai dengan
habitatnya. Misalnya keadaan dari faktor lingkungan fisik yang dapat
menyediakan kondisi optimum bagi pertumbuhannya serta ketersediaan
nutrien yang aman dari jangkauan predator. Bahan-bahan mikroorganisme
biasanya berupa senyawa sederhana baik itu berupa padatan, setengah
padatan dan cairan yang tersedia secara langsung atau berasal dari senyawa
yang kompleks dan nantinya akan dipecah sendiri oleh mikroorganisme
tersebut.
Media disini berperan sebagaia wadah atau tempat mikroorganisme
tumbuh dan berkembang. Umumnya suatu media pertumbuhan berisi air,
sumber energi dan zat hara sebagai sumber karbon, nitrogen, sulfur, fosfat,
oksigen, hidrogen, serta unsur lainnya. Medium sendiri merupakan suatu
bahan yang terdiri atas beberapa campuran zat makanan yang berfungsi
sebagai tempat tumbuh mikroba. Medium juga selain untuk menumbuhkan
mikroba, dapat digunakan untuk isolasi, pengujian sifat–sifat fisiologi, dan
juga perhitungan jumlah mikrobia.
Media juga berfungsi sebagai penyedia nutrisi bagi mikroorganisme yang
nantinya akan dibiakkan, selain itu media juga berfungsi untuk membiakkan,
mengasingkan, mengirimkan dan meyimpan mikroorganisme dalam waktu
yang lama di laboratorium. Media berdasarkan sifat terbagi menjadi 3 yaitu
Media padat, semi padat (setengah padatan) dan cairan. Media berdasarkan
Komposisi/susunannya terdiri atas Media Sintesis, dan media non sintesis.
Jenis Media yang sering digunakan,yaitu NA (Nutrient Agar), PDA (Potato
Dextrose Agar) dan TEA (Tauge Dextrose Agar).
B. Tujuan Praktikum
1. Untuk mengetahui jenis-jenis pembuatan media.
2. Untuk mengetahui bahan-bahan penyusun dala membuat medium
pertumbuhan.
3. Untuk mengetahui cara pembuatan medium pertumbuhan.
C. Manfaat Praktikum
1. Mahasiswa dapat mengetahui jenis-jenis pembuatan media.
2. Mahasiswa dapat mengetahui bahan-bahan penyusun dala membuat
medium pertumbuhan.
3. Mahasiswa dapat mengetahui cara pembuatan medium pertumbuhan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Mikroba adalah makhluk yang sangat sederhana. Kesederhanaan itu


ditunjukkan dengan jumlah sel yang dimiliki hanya satu, olehnya itu dinamakan
makhluk uniseluler. Kajian ilmu yang mempelejari mengenai mikroba ini adalah
mikrobiologi. Kajian ilmu mikrobiologi berkembang pesat pada abad ke dua
puluh yakni ketika kajian ini terkonsentrasi pada bidang rekayasa hayati atau
bioteknologi (Ali, 2005)
Didalam media pertumbuhan atau media kultur merupakan  suatu media
padat atau cair atau semi-padat yang dasarnya didesain spesifik menjadi media
pertumbuhan mikroorganisme atau sel, juga tumbuhan kecil. Dua jenis media
kultur merupakan media yang dipakai buat kultur sel & media kultur
mikroorganisme, yang tak jarang dipakai buat menumbuhkan bakteri atau fungi.
Media pertumbuhan mikroorganisme yang paling generik merupakan jenis media
cair nutrient broth & media agar. Beberapa media spesifik kadang digunakan untk
menumbuhkan beberapa jenis bakteri tertentu (Murwani. 2015).
Secara generik, nutrient yang pada medium pertumbuhan merupakan :
donor & penerima hydrogen, asal karbon, asal nitrogen, mineral, & factor tumbuh
yakni asam amino, purin, pirimidin & vitamin. Pada waktu ini, buat menyelidiki
metabolism mikroba bisa digunakan medium pertumbuhan yang telah tersedia
pada bentuk sintetik. Pada medium sintetik mengandung komponen-kompone
menggunakan sifat-sifat tertentu, & konsentrasi bisa terukur menggunakan tepat
(Murwani, 2015).
Menurut Sastrahidayat (2014), Jika dipandang dalam cara mengolahnya
atau penyediaannya sebenarnya medium tadi bisa dikelompokan dalam 3
kelompok saja, yakni:
1. Medium alami. lalah medium yang digunakan buat menumbuhkan
mikroba secara alamiah mungkin atau tanpa penambahan bahan
buatan. Dalam global mikroba peristiwa ini poly berkembang
dimasyarakat misalnya penggunaan biji kedelai buat menumbuhkan
fungi Rhizopus oryzae, yang lalu hasilnya dikenal menggunakan kata
tempe atau Oncom merah didegradasi sang kapang Neurospora
sitophila atau N. intermedia sedangkan oncom hitam didegradasi sang
kapang tempe Rhizopus oligosporus. Medium alami lainnya
merupakan buat menumbuhkan fungi jenis mushroom misalnya fungi
merang (merang menjadi medium), fungi kuping (kayu menjadi
medium), fungi tiram (substrat kayu, bubuk gergaji, ampas tebu, atau
sekam), & lain sebagainya.
2. Medium semi sintetis atau semi buatan. Yaitu medium yang adalah
pencampuran antara bahan-bahan yang bersifat alami misalnya tadi
pada atas menggunakan medium yang bersifat buatan. Salah satu
model yang baik merupakan potato dextrose agar (PDA), dimana
kentang & agarnya merupakan alami, ada interim dextrosenya
menjadi bahan tambahan; medium ini nisbi kaya kandungan nutrisinya
sampai gampang ditumbuhi oleh mikroba menggunakan pertumbuhan
cepat.
3. Medium sintetis atau buatan. Yaitu memakai percampuran banyak
sekali bahan yang dibentuk sang manusia (pabrikasi), khususnya
bahan kimia tertentu, antara lain: Antibiotic Water Agar Armstrong
Fusarium Medium, & sebagainya
Media merupakan wadah atau wahana yang dipakai buat pertumbuhan
mikroba yang mempunyai komposisi nutrisi yang diharapkan sang
mikroorganisme menjadi makanannya. Dalam pertumbuhannya, mikroorganisme
membutuhkan nutrisi misalnya natrium, kalium, kalsium, magnesium, mangan,
besi, seng, tembaga, fosfor, cobalt, hydrogen, oksigen & sulfur (Thohari dkk,
2019).
Salah satu media yang memakai ekstrak daging & protein menjadi asal
glukosa & asam amino buat pertumbuhan sebagian akbar bakteri merupakan
media NA (nutrient supaya). Media NA adalah media yang berawarna bubuk
putih kekuningan & bila sehabis dipakai maka akan terbentuk media padat
lantaran terdapat supaya yang menjadi pemadatnya. Komposisi yang terpenting
menurut media ini merupakan adanya kandungan karbohidrat & protein yang
masih ada pada ekstrak daging & pepton yang sinkron menggunakan kebutuhan
bakteri (Thohari dkk, 2019).  
Media supaya yang generik buat mengisolasi fungi dalam laboratorium
adalah media supaya Potato Dextrosa Agar. Berdasarkan komposisinya, maka
media PDA ini digolongkan menjadi media semi sintetik dikarenakan tersusun
berdasarkan bahan alami (kentang) & bahan sintetis (dextrose & supaya). Kentang
ini menjadi asal karbohidrat pada media ini, dextrosa menjadi asal gula & tenaga
& supaya berfungsi dalam memadatkan media (Octavia dkk, 2017).
Dekstrosa merupakan isomer glukosa yang bisa ditransformasikan menjadi
glukosa selama proses metabolism berlangsung. Nitrogen & karbohidrat ini
merupakan elemen yang paling krusial dalam membangun medium supaya
pertumbuhan mikroba bisa tumbuh memakai baik, dikarenakan mikroba misalnya
fungi sangat membutuhkan nutrisi misalnya nitrogen & karbohidrat untu
kebutuhan nutrisinya. Nitrogen akan bertanggungjawab buat buatan & akan
dilengkapi memakai ragi buat membantu pertumbuhan mikroba terutama fungi
(Filtcher, 2019).
Saat ini, media PDA yang instan telah tersedia. Media PDA instan
dibentuk sang pabrik-pabrik atau perusahaan-perusahaan tertentu. Jadi bentukan
media PDA telah dalam bentuk yang siap dipakai tetapi, kekurangannya adalah
harganya yang sangat mahal & nir bisa ditemukan disemua tempat. Media PDA
ini akan membentuk fungi. Jika nir masih terdapat kentang, maka alternatif yang
bisa dipakai adalah singkong. Umbi singkong pula merupakan asal tenaga yang
kaya akan karbohidrat. Selain itu, umbi singkong juga mengandung glukosa yang
bisa dipakai jua dalam pembuatan medium PDA (Octavia dkk, 2017).
Menurut Juariah (2018) menyampaikan bahwa mikroorganisme sangat
erat kaitannya menggunakan kehidupan manusia. Mikroorganisme ini beberapa
antara lain bisa mengakibatkan patogen bagi manusia. Hal ini bisa terjadi
menggunakan masalah misalnya keracunan yang ditimbulkan sang kuliner &
penggunaan bahan tambahan yang nir buat kuliner tetapi permanen dicampurkan
dalam kuliner sebagai akibatnya bisa mengakibatkan penyakit. Namun, adapula
yang berguna misalnya pada pembuatan yogurt & produksi insulin
BAB III
METODE PRAKTIKUM

A. Waktu Praktikum
Hari/ Tanggal : Rabu, 23 September 2020
Waktu : Pukul 14.40 – 16.30 WITA
Tempat : Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi FMIPA UNM
B. Alat dan Bahan
 Nutrient Agar (NA) Komposisi I
1. Alat
a. Erlenmeyer (1 Buah)
b. Batang Pengaduk (1 Buah)
c. Beaker gelas (1 Buah)
d. Hotplate (1 Buah)
e. Gelas ukur (1 Buah)
f. Corong (1 Buah)
g. Timbangan digital (1 Buah)
2. Bahan
a. Ekstrak daging (0,6 gram)
b. Pepton (1 gram)
c. Bacto agar (3 gram)
d. Aquades (200 ml)
e. Kapas
(Secukupnya)
f. Aluminium foil (Secukupnya)
 Nutrient Agar (NA) Komposisi II
1. Alat
a. Erlenmeyer (1 Buah)
b. Batang Pengaduk (1 Buah)
c. Beaker gelas (1 Buah)
d. Hotplate (1 Buah)
e. Gelas ukur (1 Buah)
f. Corong (1 Buah)
g. Timbangan digital (1 Buah)
2. Bahan
a. Daging segar (100 gram)
b. Pepton (2 gram)
c. Bacto agar (3 gram)
d. Aquades (200 ml)
e. Aluminium foil (Secukupnya)
f. Kapas
(Secukupnya)
 Potato Dextrose Agar (PDA) Sintetik
1. Alat
a. Beaker Glass 250 ml (1 Bauh)
b. Erlenmeyer 250 ml (1 Buah)
c. Batang Pengaduk (1 Buah)
d. Gelas Ukur 500 ml (1 Buah)
e. Corong (1 Buah)
f. Kompor (1 Buah)
g. Timbangan digital (1 Buah)
2. Bahan
a. Kentang (40 gram)
b. Dextrose (1 gram)
c. Bacto agar (7,8 gram)
d. Aquades (200 ml)
e. Kapas (Secukupnya)
f. Aluminium foil (Secukupnya)
 Potato Dextrose Agar (PDA) Nonsintetik
1. Alat
a. Gelas beaker 250 ml (1 buah)
b. Erlemenyer 250 ml (1 buah)
c. Batang pengaduk (1 buah)
d. Gelas ukur 500 ml (1 buah)
e. Corong (1 buah)
f. Kompor (1 buah)
g. Neraca analitik (1 buah)
2. Bahan
a. Kentang (40 gram)
b. Bacto agar (6 gram)
c. Dextrose (3 gram)
d. Aquades (200 ml)
e. Kertas saring (Secukupnya)
f. Aluminium foil (Secukupnya)
g. Kapas
(Secukupnya)
 Tauge Ekstrak Agar (TEA)
1. Alat
a. Beaker Glass 250 ml (1 Bauh)
b. Erlenmeyer 250 ml (1 Buah)
c. Batang Pengaduk (1 Buah)
d. Gelas Ukur 500 ml (1 Buah)
e. Corong (1 Buah)
f. Kompor (1 Buah)
g. Timbangan digital (1 Buah)
2. Bahan
a. Tauge (20 gram)
b. Sakrosa (12 gram)
c. Bacto agar (3 gram)
d. Aquades (200 ml)
e. Aluminium foil (Secukupnya)
f. Kapas (Secukupnya)
 Lactosa Brorh (LB)
1. Alat
a. Beaker Glass 250 ml (1 Bauh)
b. Erlenmeyer 250 ml (1 Buah)
c. Batang Pengaduk (1 Buah)
d. Gelas Ukur 500 ml (1 Buah)
e. Corong (1 Buah)
f. Kompor (1 Buah)
g. Timbangan digital (1 Buah)
2. Bahan
a. Ekstrak beef (1,8 gram)
b. Pepton (3 gram)
c. Laktosa (3 gram)
d. Aquades (200 ml)
e. Aluminium foil (Secukupnya)
f. Kapas (Secukupnya)
C. Prosedur kerja
 Nutrient Agar (NA) Komposisi I
1. Menyiapkan alat dan bahan yang ingin digunakan
2. Menimbang dengan teliti masing-masing bahan daging 0,6 gram,
pepton 1 gram, bacto agar 3 gram dan aquades 200ml. lalu campurkan
kedalam beaker gelas yang berisi aquades sebanyak 200 ml
3. Memanaskan gelas beaker yang berisi bahan-bahan ekstrak sampai
mendidih
4. Memindahkan bahan yang telah mendidi kedalam erlenmeyer
menggunakan corong dan kertas saring
5. Sumbat mulut erlenmeyer sengan kapas dan aluminium foil
 Nutrient Agar (NA) Komposisi II
1. Menyiapkan alat dan bahan yang ingin digunakan
2. Menimbang dengan teliti masing-masing bahan daging 100 gram,
pepton 2 gram, bacto agar 15 gram dan aquades 200ml. lalu campurkan
kedalam beaker gelas yang berisi aquades sebanyak 200 ml
3. Memanaskan gelas beaker yang berisi bahan-bahan ekstrak sampai
mendidih
4. Memindahkan bahan yang telah mendidi kedalam erlenmeyer
menggunakan corong dan kertas saring
5. Sumbat mulut erlenmeyer sengan kapas dan aluminium foil
 Potato Dextrose Agar (PDA) Sintetik
1. Menyiapkan alat dan bahan yang ingin digunakan
2. Menimbang semua bahan dengan teliti menggunakan timbangan digital,
dextrose 1 gram, bacto agar 7,8 gram, aquades 200ml
3. Memasukkan semua bahan keladam erlenmeyer lalu dipanaskan hingga
mendidi
4. Homogenkan bahan yang telah mendidih dan sumbah menggunakan
kapas dan aluminium foil
 Potato Dextrose Agar (PDA) Non Sintetik
1. Menyiapkan alat dan bahan yang ingin digunakan
2. Memotong dadu kentang
3. Menghitung terlebih dahulu berapa banyak gram bahan yang akan
ditimbang, kentang 4o gram, dextrose 3 gram, bacto agar 1 gram
4. Mengambil Aquades sebanyak 200 ml pada gelas ukur
5. Memasukan Aquades kedalam beaker glass
6. Masukkan kentang yang telah ditimbang lalu rebus hingga mendidih
7. Memasukkan agar dan dextrose homogenkan
8. Memasukan larutan kedalam erlenmeyer menggunakan corong dan
kertas saring
 Tauge Ekstrak Agar (TEA)
1. Menyiapkan alat dan bahan yang ingin digunakan
2. Menimbang bahan dengan teliti tauge 20 gram, sakrosa 12 gram, bacto
agar 3 gram
3. Memasukkan semua bahan kedalam beaker glas yang berisi aquades
200 ml lalu panaskan dan homogenkan
4. Masukan bahan kedalam erlenmeyer menggunakan corong dan kertas
saring
5. Tutup mulut erlenmeyer dan sumbat menggunakan kapas dan
aluminium foil
 Tauge Ekstrak Agar (TEA)
1. Menyiapkan alat dan bahan yang ingin digunakan
2. Menimbang bahan dengan teliti ekstrak beef 1,8 gram, pepton 3 gram,
laktosa 3 gram
3. Memasukkan semua bahan kedalam beaker glas yang berisi aquades
200 ml lalu panaskan dan homogenkan.
4. Masukan bahan kedalam erlenmeyer menggunakan corong dan kertas
saring
5. Tutup mulut erlenmeyer dan sumbat menggunakan kapas dan
aluminium foil dan lakukan sterilisasi.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan
No. Nama Medium Gambar Fungsi
1.

NA (Nutrien
Agar) komposisi 1 Untuk menumbuhkan
dan mengisolasi
berbagai jenis bakteri
2.
dan mikroorganisme
lain dengan sifat
NA ( Nutrien
beragam.
Agar) komposisi 2

3.

PDA (Potato
Dextrose Agar)
Non Sintetik Untuk menumbuhkan
atau mengidentifikasi
yeast dan kapang,
4.
cocok untuk

PDA (Potato pertumbuhan jamur.

Dextrose Agar)
Sintetik
5.

Digunakan untuk
TEA (Tauge
menumbuhkan khamir
Ekstrak Agar)
dan kapang.

6.
Untuk mendeteksi
koliform dalam air dan
juga sebagai kaldu
Lactosa Broth
pemerkaya untuk
mempelajari fermentasi
laktosa

B. Analisis Data
Dengan mengkonversi bahan
1. Medium nutrien agar (NA) Komposisi I
a. Ekstrak daging 3 gr
a. Ekstrak daging (beef)
3 gr
 ¿   x  200  ml
1000ml
= 0, 6 gr
b. Pepton 5 gr
5 gr
¿   x  200  ml
1000ml
= 1 gr
c. Bacto agar 15 gr
15 gr
¿   x  200  ml
1000ml
= 3 gr + 5 gr
= 8 gram
d. Aquades 1000 ml
1000ml
¿   x  200  ml
1000ml
= 200 ml
2. Medium nutrient agar (NA) komposisi II
a. Daging segar 500 gr
500 gr
 ¿   x  200  ml
1000ml
= 100 gram
b. Pepton 10 gr
10 gr
¿   x  200  ml
1000ml
= 2 gr
c. Bacto agar 15 gr
15 gr
¿   x  200  ml
1000ml
= 3 gr + 5 gr
= 8 gram
d. Aquades 1000 ml
1000ml
¿   x  200  ml
1000ml
= 200 ml
3. Potato dextrose agar (PDA) sintetik
a. Bacto agar 39 gr
39 gr
 ¿   x  200  ml
1000ml
= 7, 8 gram
b. Dextrose 5 gr
5 gr
¿   x  200  ml
1000ml
= 1 gr
c. Aquades 1000 ml
1000ml
¿   x  200  ml
1000ml
= 200 ml
4. Potato dextrose agar (PDA) nonsintetik
a. Kentang 200 gr
200 gr
 ¿   x  200  ml
1000ml
= 40 gram
b. dextrose 15 gr
15 gr
¿   x  200  ml
1000ml
= 3 gr
c. Bacto agar 5 gr
5 gr
¿   x  200  ml
1000ml
= 1 gr + 5 gr
= 6 gram
d. Aquades 1000 ml
1000ml
¿   x  200  ml
1000ml
= 200 ml
5. Tauge Ekstrak Agar (TEA)
a. Tauge 100 gr
100 gr
 ¿   x  200  ml
1000ml
= 20 gram
b. Sukrosa 60 gr
60 gr
¿   x  200  ml
1000ml
= 12 gr
c. Bacto agar 15 gr
15 gr
¿   x  200  ml
1000ml
= 3 gr + 5 gr
= 8 gram
d. Aquades 1000 ml
1000ml
¿   x  200  ml
1000ml
= 200 ml

C. Pembahasan
Mikroorganisme mampu berkembang biak secara alami maupun
berkembangbiak dengan bantuan tangan manusia. Mikroorganisme yang
perkembangbiakannya dibantu manusia yaitu melalui pembuatan media. Dalam
media pertumbuhan atau media kultur adalah suatu media padat atau cair atau
semi-padat yang dirancang sebagai media pertumbuhan mikroorganisme atau
sel, maupun tanaman kecil yang diambil dari bahan-bahan alami berupa
kentang, gula dan agar-agar selanjutnya diolah.
Medium adalah suatu bahan yang terdiri atas campuran zat makanan
(nutrient) yang berfungsi sebagai tempat tumbuh mikroba. Suatu media dapat
menumbuhkan mikroorganisme dengan baik dan harus memenuhi persyaratan
yaitu media harus mempunyai pH yang sesuai, media tidak mengandung zat-
zat penghambat, media harus steril, dan media harus mengandung semua
nutrisi yang mudah digunakan mikroorganisme. Medium itu merupakan
substrak dalam dasar makanan yang perlu di tumbuhkan dalam mikroba
didalam komponen dasar itu sendiri dapat di sesuaikan dengan jenis nutrisi
yang kita perlukan dalam medium
Praktikum kali ini dilakukan pembuatan medium NA (Nutrien Agar)
Komposisi I, NA komposisi II, PDA (Potato Dextrose Agar) Sintetik, PDA
Non Sintetik dan TEA (Tauge Ekstrak Agar). NA (Nutrient Agar) Komposisi I,
terdiri atas komposisi daging segar, pepton, bacto agar, dan aquades. Fungsi
medium NA ini adalah untuk menumbuhkan bakteri atau mikroba pada
permukaan sehingga dapat dengan mudah diisolasi dan diidentifikasi.
Penggunaan daging pada medium NA karena daging sebagai sumber makanan,
sumber karbon organik, dan nitrogen vitamin, sedangkan pepton berfungsi
sebagai sumber nutrisi dan jugan aquades sebagai pelarut
Medium Nutrient Agar komposisi II ini tidak berbeda jauh dengan
komposisi I, yang membedakan hanyalah pada NA komposisi II menggunakan
daging segar yang tanpa lemak, sementara NA komposisi I menggunakan
ekstrak daging dengan lemak dengan fungsi untuk pertumbuhan
mikroorganisme yang tidak selektif. Penggunaan daging pada medium NA
karena daging sebagai sumber makanan, sumber karbon organik, dan nitrogen
vitamin, sedangkan pepton berfungsi sebagai sumber nutrisi dan jugan aquades
sebagai pelarut
Pembuatan medium selanjutnya yaitu medium PDA, yang merupakan
media komplek dan media umum untuk menumbuhkan atau mengidentifikasi
yeast dan kapang, cocok untuk pertumbuhan jamur. Medium ini terdiri dari
kentang, dextrose dan agar. Dalam prosedur pengerjaannya kentang direbus
dengan tujuan untuk mengambil ekstraknya yang mengandung karbohidrat
sebagai sumber energi.
TEA (Tauge Dextrose Agar) biasanya digunakan untuk menumbuhkan
khamir dan kapang, ). Komposisinya terdiri dari bahan utama tauge,
penggunaan tauge pada medium ini karena tauge berfungsi sebagai sumber
energi dan bahan mineral, selanjutnya kandungan sukrosa yang juga terdapat
pada medium baik untuk pertumbuhan khamir dan juga mikroba lainya.
Medium Lactosa Broth (BA) Medium ini berfungsi untuk menumbuhkan
bakteri dan memperbanyak bakteri. Adapun komposisi BA ini adalah pepton,
sebagai sumber protein dan nutrisi bagi bakteri, laktosa, berfungsi sumber
karbohidrat yang difermentasikan untuk pertumbuhan bakteri, aquades,
berfungsi sebagai pelarut di bahan-bahan di medium tesebut.
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa
jensi-jenis media yang dibuat ada lima jenis yaitu PDA sintetik, PDA non
sintetik, NA sintetik, NA non sintetik dan TEA.
2. Bahan-bahan penyusun dalam pembuatan medium pertumbuhan berbeda-
beda, jika ingin membuat TEA bahan dasarnya yaitu ada tauge, jika ingin
membuat PDA bahan dasarnya kentang dan jika ingin membuat NA
bahan dasarnya daging, tak lupa semua medium menggunakan agar. Jika
membuat medium non sintetik bahannya dari bahan alami sedangkan jika
sintetik bahannya sudah tercampur dalam kemasan.
3. Cara pembuatan medium untuk pertumbuhan yaitu dilakukan perebusan
pada bahan dasar untuk diambil ekstraknya dan juga penyarinyan.
B. Saran
1. Untuk Praktikan
Praktikan sebaiknya agar lebih hati-hati dalam melakukan
percobaan. Terutama saat pembuatan takaran medianya agar dapat padat
2. Untuk Asisten
Asisten sebaiknya agar lebih aktif dalam membantu praktikan dalam
melakukan percobaan. Agar pada saat praktikum berjalan praktikan dapat
melakukan praktikum dengan baik dan meminimalisir kesalahan.
3. Untuk Laboratorium,
Laboratorium diharapkan agar alatnya lebih diperlengkap lagi
DAFTAR PUSTAKA

Ali, Alimuddin. 2005. Mikrobiologi Dasar Jilid 1. Badan Penerbit UNM


Makassar : Makassar.
Fletcher, dkk. 2019. Effect of Temperature and Growth Media On Mycelium
Growth of Pleurotus Ostreatus and Ganoderma Lucidum Strains. Research
Article. 2(5) : 1-2.
Juariah, Siti, Wulan Puspa Sari. 2018. Pemanfaatan Limbah Cair Indsutri Tahu
Sebagai Media Alternatif Pertumbuhan Bacillus sp. Jurnal Analisis
Kesehatan Klinikal Sains. 6(1) : 25.
Murwani, Sri. 2015. Dasar-Dasar Mikrobiologi Veteriner. UB Press : Malang.
Octavia, Artha dan Sri Wantini. 2017. Perbandingan Pertumbuhan Jamur
Aspergillus flavus Pada Media PDA (Potato Dextrose Agar) dan Media
Alternatif dari Singkong (Manihot esculenta Crantz). Jurnal Analisis
Kesehatan. 6(2) : 626.
Sastrahidayat, Ika Rochdjatun. 2014 Media Buatan untuk Penelitian Penyakit
Tumbuhan di Laboratorim. UB Press : Malang.

Thohari, Nofriana Maria, Pestrariati, Wisnu Istanto. 2019. Pemanfaatan Tepung


Kacang Hijau (Vigna Radiata L.) sebagai Media Alternatif NA (Nutrient
Agar) Untuk Pertumbuhan Bakteri Escherichia coli. Analisis Kesehatan
Sains. 8(2) : 725-726.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai