LAPORAN HASIL EKSPERIMEN

CONSOLIDATED RESULTS OF EXPERIMENTS

Judul : Praktikum Biologi

Title : Practical Biology
Kelas / Class : XI IPA 3

Nama Anggota :
- Fina Retnawati
- Fivi Kurniawati
- Gitaisma Puspita Dewi
- Mulia Wahyuni
- Nur Fatmala
- Rebekka Marta Aritonang
- Suci Syafitri

 SK : Memahami komponen kimiawi

sel struktur dan fungsi sel sebagai unit
terkecil kehidupan.
Understanding the chemical
components of cell structure and
function of the cell as the smallest unit
of life.
 KD :
 Mendeskripsikan komponen kimiawi sel struktur
dan fungsi sel sebagai unit terkecil kehidupan.
Describe the chemical components of cell
structure and function as the smallest unit of life
cell.

 Mengidentifikasi organel sel tumbuhan dan

hewan.
Identify plant and animal cell organelles.

 Membandingkan mekanisme transport pada

membrane (difusi, osmosis, transport aktif,
endositosis dan eksitosis).
Comparing the membrane transport mechanisms
(diffusion, osmosis, active transport, endocytosis
and eksitosis).

 Indocator :

o Membuat preparat pengamatan mikroskopis

sel hewan dan sel tumbuhan
Make preparations for microscopic
observation of animal cells and plant cells

o Menggunakan graticule dan mikrometer

tahap untuk mengukur sel dan akrab dengan
unit (milimeter, mikrometer, nanometer)
yang digunakan dalam studi sel
 Use a graticule and stage micrometer to
measure the cell and are familiar with the
units (millimeters, micrometers, nanometers)
used in cell studies

o Menggambar struktur selular berdasarkan

hasil pengamatan mikroskopis
Drawing cellular structures based on
microscopic observations

o Membandingkan struktur hidup mati seluler

dan sel
Comparing the structure of cell life and cell
death

o Membandingkan struktur sel hewan dan sel

tumbuhan
Comparing the structure of animal cells and
plant cells

o Menjelaskan struktur fungsi membran sel,

sitoplasma, dan inti sel
Describe the structure of cell membrane
function, cytoplasm, and nucleus of cells

o Menjelaskan perbedaan struktur selular sel

prokariotik dan eukariotik
Explain the differences in cellular structure of
prokaryotic and eukaryotic cells
Dasar Teori (Basic Theory)

1. Difusi / Diffusion

Difusi adalah proses perpidahan zat dari larutan berkerapatan tinggi

(hipertosis) ke larutan berkerapatan rendah (hipotonis) sehingga kerapatan kedua
larutan tersebut menjadi sama (isotonis). Proses difusi sangat ditentiukan oleh
membran plasma.
Diffusion is the process perpidahan substances of high density solution
(hipertosis) to a solution of low density (hipotonis) so that the density of these two
solutions become equal (isotonis). Diffusion process is very ditentiukan by the
plasma membrane.

Contoh yang sederhana adalah pemberian gula pada cairan teh tawar.
Lambat laun cairan menjadi manis. Contoh lain adalah uap air dari cerek yang
berdifusi dalam udara.Difusi yang paling sering terjadi adalah difusi molekuler.
Difusi ini terjadi jika terbentuk perpindahan dari sebuah lapisan (layer) molekul
yang diam dari solid atau fluida.

A simple example is the provision of sugar in a liquid fresh tea. The liquid
gradually becomes sweet. Another example is water vapor from the kettle that
diffuses in air. Difusi most often happens is the molecular diffusion. This
diffusion occurs when the displacement is formed from a layer (layer), molecules
that silence from the solid or fluid.

Beberapa jenis ion dan molekul zat, seperti glukosa, asam amino, asam
lemak, dan gliserol kecepatan difusinya lambat, sedangkan pada molekul zat yang
bermuatan dan lemak terlarut, difusinya lebih cepat. Proses difusi pada sel ada
yang dibantu oleh substansi pembawa berupa protein yang terdapat pada
membran plasma. Proses difusi semacam itu disebut difusi terfasilitasi.

Several types of ions and molecules of substances, such as glucose, amino

acids, fatty acids and glycerol diffusion speed is slow, whereas in the charged
molecules and fatty substances those are soluble, more rapid diffusion. Diffusion
processes in existing cells, aided by carrier substance in the form of protein found
on the plasma membrane. Such diffusion process is called facilitated diffusion.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kecepatan difusi, yaitu:

There are several factors that affect the rate of diffusion, namely:
2. Osmosis
 Osmosis adalah difusi air atau zat pelarut dari larutan hipotonis tinggi ke
larutan hipertonis melewati membran semipermeabel. Seluruh sel makhluk hidup
memiliki sistem membran semipermebael. Oleh karena itu,tidak mustahil.
Osmosis is the diffusion of water or solvent from the solution into a
solution of high hipotonis hipertonis through semipermeable membrane. All the
cells of living creatures have semipermebael membrane system. Therefore, it is
not impossible.
Osmosis merupakan suatu fenomena alami, tapi dapat dihambat secara
buatan dengan meningkatkan tekanan pada bagian dengan konsentrasi pekat
menjadi melebihi bagian dengan konsentrasi yang lebih encer. Gaya per unit luas
yang dibutuhkan untuk mencegah mengalirnya pelarut melalui membran
permeabel selektif dan masuk ke larutan dengan konsentrasi yang lebih pekat
sebanding dengan tekanan turgor. Tekanan osmotik merupakan sifat koligatif,
yang berarti bahwa sifat ini bergantung pada konsentrasi zat terlarut, dan bukan
pada sifat zat terlarut itu sendiri.
Osmosis is a natural phenomenon, but can be inhibited artificially by
increasing the pressure on the parts with dense concentrations exceeding the
concentration becomes more dilute. Force per unit area required to prevent the
flow of solvent through a selectively permeable membrane and enter the solution
with a more dense concentration is proportional to the turgor pressure. Osmotic
pressure is koligatif nature, which means that these properties depend on the
concentration of solute, and not on the nature of the solute itself.
 Alat / Bahan (Equipment / Materials) :

o Alat / Equipment :
 Gelas kimia / Beaker
 Sendok / Spoon
 Timbangan digital / Digital Scales
 Tisu / Tissue

o Bahan / Materials :
 Air / Water
 Gula / Sugar
 Garam / Salt
 Telur / Egg

 Cara Kerja / How It Works :

1. Tandai gelas kimia dengan label yang berbeda.
Mark the beaker with a different label.

2. Buatlah larutan gula 30 % dan larutan garam 30 % dengan cara mencampurkan 30

gr gula atau garam dengan 100 ml air. Make a sugar solution
30% and 30% salt solution by mixing 30 grams of sugar or salt with 100 ml of
water.

3. Timbanglah berat telur beserta tutup timbangan agar telur mudah ditimbang

Weigh egg weight and egg cap easily scales to be weighed.

4. Kurangkan berat telur beserta berat tutup timbangan dengan berat tutup
timbangan agar dapat diketahui berat telur tersebut. Subtract
 the weight of eggs and its heavy lid with a heavy lid weighing scales in order to
know the egg weight.

5. Kupaslah sedikit kulit telur tanpa merusak membrane telur dengan menggunakan
sendok secara perlahan. Peel a little
skin without damaging the egg membrane egg using a spoon slowly.

6. Masukkan telur ke dalam gelas kimia 1 yang berisi air biasa.

Add the eggs into a beaker containing water.

7. Masukkan telur ke dalam gelas kimia 2 yang berisi larutan gula. Add
the eggs into a second beaker containing sugar solution.

8. Masukkan telur ke dalam gelas kimia 3 yang berisi larutan garam. Add
the eggs into a third beaker containing saline solution.

9. Tunggulah selama 30 menit. Wait

for 30 minutes.

10. Setelah 30 menit, keluarkan telur dari gelas kimia. Kemudian keringkan telur
dengan menggunakan tisu. After
30 minutes, remove eggs from the beaker. Then dry the eggs by using a tissue.

11. Timbanglah telur!

Weigh the eggs!

12. Amatilah! Apakah ada perubahan massa pada telur? Observe!

whether there are changes in the egg masses?

Tabel Pengamatan / Observation Table

Massa telur + Massa telur Massa telur + Massa telur
wadah wadah setelah setelah
 eksperimen eksperimen

Telur 1 1,646 1,308 1,654 1,308

Telur 2 1,770 1,432 1,776 1,432

Telur 3 1,828 1,828 1,836 1,49

Kesimpulan / Conclusion