Anda di halaman 1dari 21

KATA PENGANTAR

Segala puji kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan pembuatan laporan pengamatan yang berjudul Mengamati Proses Terjadinya Osmosis, Krenasi dan Osmosis ini sesuai dengan waktu yang telah di tentukan. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Dalam penyelesaian laporan pengamatan ini kami mendapatkan pengarahan, bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu kami menyampaikan terimakasih kepada : 1. Bpk. Sayudi Purwanto M.Pd, selaku Guru Pengajar Biologi 2. Rekan-rekan semua yang telah memberikan dukungan untuk

penyelesaian ini. Dalam penyusunan tugas ini tentu jauh dari sempurna, oleh karena itu segala kritik dan saran sangat kami harapkan demi perbaikan dan penyempurnaan tugas ini dan untuk pelajaran bagi kita semua dalam pembuatan tugas-tugas yang lain di masa mendatang. Semoga dengan adanya tugas ini kami dapat belajar demi kemajuan bangsa dan kemajuan ilmu pengetahuan.

Talun, September 2013

Penulis

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN PENGAMATAN Proses terjadinya Osmosis, Krenasi dan Plasmolisis

Disusun dalam rangka memenuhi tugas mata pelajaran biologi yang dibimbing oleh Bapak Sayudi Purwanto, M.Pd. Oleh kelompok 6 dari kelas XI IPA 5 : 1. Alnavis Prabukusumo (02) 2. Fitria Febi P (13) 3. Nandani Setya S (22) 4. Qurin Nikmaturrohana (25) 5. Sufi Muarifah F (29)

Talun, 6 September 2013 Mengetahui, Guru Pembimbing Mata Pelajaran Biologi

Sayudi Purwanto, M.Pd NIP. 19660928 20012 1001

Daftar Isi
Kata pengantar Lembar pengesahan Daftar isi .. .

.................

Judul, Rumusan Masalah, Hipotesis, Tujuan Dasar Teori Hasil Pengamatan Analisis Data Diskusi Kesimpulan Daftar Pustaka

...............

Lembar Penilaian

Judul

Mengamati Proses Terjadinya Osmosis, Krenasi, dan Plasmolisis

Tempat Praktek :
Laboratorium Biologi SMA Negeri 01Talun

Hari ,Tanggal Praktekan


1. 2. 3. 4. 5.

: :
(02) (13) (22) (25) (29)

Jumat, 6 September 2013

Alnavis Prabukusumo Fitria Febi P Nandani Setya S Qurin Nikmaturrohana Sufi Muarifah F

Rumusan Masalah

Apakah air dari dalam telur dapat naik melalui sedotan? Mengapa demikian? Faktor apa saja yang memengaruhi proses tersebut?

Hipotesis

:
Air di dalam telur akan naik selama 5 menit sekali. Darah yang diberi larutan gula, warnanya lebih mencolok daripada darah yang diberi larutan air. Daun Rhoeo discolor. Yang diberi larutan gula sel nya menyempit, namun yang diberi air ukuran sel nya tetap.

Tujuan

: Mengamati, dan menjelaskan terjadinya proses osmosis,


krenasi, dan plasmolisis.

Alat dan Bahan :


1. Mikroskop 2. Gelas benda 3. Cutter 4. Pipet 5. Larutan Gula 6. Penggaris 14. Preparat 15. Spidol 16. Lilin 17. Sedotan 18. Timer 19. Alkohol

7. Daun Rhoeo discolor 20. Akuades 8. Jarum Franke 9. Kertas Saring 10. Darah 11. Kapas 12. Cawan Petri 13. Korek

Cara Kerja

: :

Pengamatan pada proses terjadinya Osmosis

1. Mengambil sebutir telur, kemudian pukul-pukulah dengan pelan pada bagian ujung telur yang tumpul sehingga cangkangnya retak-retak. Jangan sampai selaput di dalamnya pecah. 2. Mengambil cangkang yang sudah retak secara hati-hati sehingga di dapatkan ujung telur tanpa cangkang kurang lebih seluas 2 cm2. 3. Membuat lubang kecil di ujung telur yang lain untuk memasukkan sedotan. 4. Memasukkan sedotan ke dalam telur dengan hati-hati. 5. Menutup lubang telur disekitar sedotan menggunakan cairan lilin yang panas, sehingga lubang tersebut tertutup rapat (tidak bocor).

6. Mengisi gelas beker dengan air kurang lebih 30 ml. 7. Membubuhkan skala pada sedotan dengan jarak 1 cm, dimulai dari sedotan yang berimpit dengan telur, sebelum dimasukkan kedalam gelas beker. 8. Memasukkan telur pada gelas beker yang sudah di isi air dengan pelanpelan, dan mulailah mencatat waktunya. 9. Mengamati pergerakan air pada sedotan dengan selang waktu 5 menit, sampai kurang lebih 30 menit atau sampai mendapatkan data yang representatif. 10. Mencatat hasil pengamatan. Pengamatan pada proses Krenasi :

1. Mengambil darah dari jari manis dengan menggunakan jarum Franke. 2. Meneteskan darah pada dua buah preparat, masing-masing 1 tetes. 3. Membersihkan luka dengan kapas dan alcohol 70% agar tidak terjadi infeksi. 4. Menambahkan 1 tetes larutan air pada preparat pertama. Menutup preparat dengan kaca penutup, kemudian amati menggunakan mikroskop. 5. Menggambar bentuk darah. 6. Menambahkan 2 tetes larutan gula (0,3 M) pada preparat kedua. Mendiamkan selama kurang leih 5 menit. Setelah 5 menit, menutup preparat dengan kaca penutup, kemudian amati dengan mikroskop. 7. Menggambar sel darah tersebut. 8. Membandingkan gambar atau bentuk sel darah sebelum dan sesudah ditetesi larutan gula 0,3 M. Pengamatan pada proses Plasmolisis :

1. Menyayat permukaan bagian bawah daun Rhoeo discolor. (bagian yang berwarna ungu merah). Membuat sayatan setipis mungkin. 2. Mengambil sayatan daun dan meletekkan pada preparat yang sudah ditetesi air. Dan menutup sayatan daun menggunakan kaca penutup. Mengamati preparat menggunakan mikroskop. 3. Menggambar bentuk sel yang diamati.

4. Mengambil sayatan daun dan meletekkan pada preparat yang sudah ditetesi dengan larutan gula. Dan menutup sayatan daun menggunakan kaca penutup. Mengamati preparat menggunakan mikroskop. 5. Menggambar bentuk sel yang diamati, dan membandingkan gambar yang di amati.

Dasar Teori

OSMOSIS - KRENASI - PLASMOLISIS

Transportasi materi sel adalah suatu proses yang secara riil bisa menunjukkan bahwa sel sebagai unit terkecil kehidupan ternyata terjadi sirkulasi keluar masuk suatu zat , artinya suatu zat /materi bisa keluar dari sel , dan bisa masuk melalui membrannya . Adanya sirkulasi ini bisa menjelaskan bahwa sel tidak diam , ternyata sungguh dinamis dengan lingkungannya , jika memerlukan materi dari luar maka ia harus ambil materi itu dengan segala cara, yaitu mengatur tekanan agar terjadi perbedaan tekanan sehingga materi dari luar itu bisa masuk. Kondisi sel tidak selalu berada pada keadaan yang normal yang dengan mudah ia mengaturnya ia bisa mencapai homeostatis / seimbang . Terkadang sel juga bisa berada di lingkungan yang ekstrem menyebabkan semua isi sel dapaksakan keluar karena diluar tekanan lebih besar , jika terjadi demikian maka terjadilah lisis / plasmolisis yang membawa sel itu mati . Semua peristiwa Transportasi di sel itu bisa terjadi akibat Adanya Cairan sel yang kita sebut Sitoplasma / Cairan ini bersifat Koloid ( tidak kental / pekat , Juga tidak encer ) Tidak pekatnya karena kandungan airnya dan Tidak encernya karena adanya bahan organik dan an organik di sel yang terlarut ) , Jika diukur ukuran partikelnya antara 0, 01 s/d 0,1 mikron sehingga disebut Koloid Sifat Koloid itulah ia bisa bersifat Gel ( Pekat ) dan Sol ( encer) , Kondisi Sol terjadi jika Sel menyerap air dari luar secara osmosis , sehingga kandungan airnya meningkat , konsentrasi kepekatannya berkurang sehingga menjadi Sol , jika ir yang dimasukkan itu digunakan maka Cairan akan bersifat Gel Lagi sehingga terjadi Transportasi OK Plasmolisis adalah contoh kasus transportasi sel secara osmosis dimana terjadi perpindahan larutan dari kepekatan yang rendah ke larutan yang pekat melalui membran semi permeable , yang akan dibahas drngan contoh pada darah .

OSMOSIS

Osmosis memainkan peranan yang sangat penting pada tubuh makhluk hidup, misalnya, pada membrane sel darah merah. Jika kamu meletakan sel darah merah dalam suatu larutan hipertonik (lebih pekat), air yang terdapat dalam sel darah akan ditarik keluar dari sel sehingga sel mengerut dan rusak. Peristiwa ini disebut KRENASI. Sebaliknya, jika kamu meletakan sel darah merah dalam suatu larutan yang bersifat hipotonik (lebih encer), air dari larutan tersebut akan ditarik masuk kedalam sel darah sehingga sel mengembang dan pecah.Proses ini disebut HEMOLISIS. Orang yang mengonsumsi terlalu banyak makanan berkadar garam tinggi, jaringan sel dan jaringan antar selnya akan mengandung banyak air.hal ini dapat menyebabkan terjadinya pembengkakan tubuh yang disebut OEDEMA

Pemahaman mengenai proses osmosis ini sangat diperlukan dalam bidang kedokteran. Misalnya, dalam pemberian nutrisi bagi pasien melalui infus. Pada infus, larutan nutrisi dimasukan langsung kedalam pembuluh darah. Larutan ini harus memilik tekanan osmotik yang sama dengan tekanan osmotik darah agar sel darah tidak mengalami krenasi atau hemolisis karena sangat membahayakan jiwa pasien. Tekanan osmotik darah pada suhu 25 C adalah 7,7atm oleh karena itu, jika pasien akan diberi larutan glukosa melalui infus,konsentrasi glukosa yang digunakan harus memiliki persen masa 5,3% Osmosis yang terjadi juga bisa kita amati pada peristiwa alam lainnya ,dalam banyak contoh yang menarik. misalnya pada pengawetan selai dan jeli yang dilakukan di rumah merupakan contoh lain dari penerapan tekanan osmotik. Gula dalam jumlah yang banyak ternyata penting dalam proses pengawetan karena gula membantu membunuh bakteri yang bisa mengakibatkan botulisme. Bila sel bakteri berada dalam larutan gula hipertonik (konsentrasi tinggi), air intrasel cenderung untuk bergerak keluar dari sel bakteri ke larutan yang lebih pekat lewat osmosis. Proses ini yang disebut krenasi (crenation), menyebabkan sel mengerut dan akhirnya tidak berfungsi lagi. Keasaman alami buah-buahan juga menghambat pertumbuhan bakteri. Tekanan osmotik juga merupakan mekanisme utama dalam pengangkutan air ke bagian atas tumbuhan. Karena daun terus-menerus kehilangan air ke udara, dalam proses yang disebut transpirasi, konsentrasi zat terlarut dalam cairan daun meningkat. Air didorong ke atas lewat batang, cabang dan ranting-ranting pohon oleh tekanan osmotik.

Diperlukan tekanan sebesar 10-15 atm untuk mengangkut air ke daun di pucuk pohon redwood di California, yang tingginya mencapai sekitar 120 m.
Teknik mengeluarkan bisul pada tubuh dengan mekanisme osmosis dengan menerapkan gelli berupa balsam/salep yang hipertonik juga memudahkan bisul segera kempes, Pembuatan telur asin , ikan asin dan tentu contoh yang lain yang prinsipnya disitu ada perbedaan tekanan dipastikan proses osmosis akan berlangsung.

PROSES ini juga bisa terlihat pada tanaman yang dipupuk urea sangat pekat tanaman bisa diharapkan tumbuh dengan baik tetapi malah mati Jadi

Plasmolisis merupakan dampak dari peristiwa osmosis. Jika sel tumbuhan diletakkan di larutan garam terkonsentrasi (hipertonik), sel tumbuhan akan kehilangan air dan juga tekanan turgor, menyebabkan sel tumbuhan lemah. Tumbuhan dengan sel dalam kondisi seperti ini layu. Kehilangan air lebih banyak akan menyebabkan terjadinya plasmolisis Dampak plasmolisis yang meneyebabkan tekanan terus berkurang sampai di suatu titik di mana protoplasma sel terkelupas dari dinding sel, menyebabkan adanya jarak antara dinding sel dan membran. Akhirnya cytorrhysis runtuhnya seluruh dinding sel dapat terjadi. Tidak ada mekanisme di dalam sel tumbuhan untuk mencegah kehilangan air secara berlebihan, juga mendapatkan air secara berlebihan, tetapi plasmolisis dapat dibalikkan jika sel diletakkan di larutan hipotonik. Proses sama pada sel hewan disebut krenasi.

Sel hewan (darah) dalam kondisi lingkungan berbeda

Sel tumbuhan sebelum plasmolisis Sesudah plasmolisis


Plasmolisis hanya terjadi pada kondisi ekstrem, dan jarang terjadi di alam. Biasanya terjadi secara sengaja di laboratorium dengan meletakkan sel pada larutan bersalinitas tinggi atau larutan gula untuk menyebabkan ekosmosis, seringkali menggunakan tanaman Elodea atau sel epidermal bawang yang memiliki pigmen warna sehingga proses dapat diamati dengan jelas. Bila sel tumbuhan dimasukkan kedalam cairan hipotonik,turgor sel akan meningkat. Bila berada dalam keadaan isotonik (larutan yang konsentrasinya sama dengan konsentrasi isi sel,maka sebagian sel yang ada mengalami plasmolisis,sebagian sel tidak.

Keadaan ini dapat dipakai untuk menentukan tekanan osmosis sel dengan meletakkan pada larutan yang ditentukan molaritas larutan atau tekanan osmotiknya dan melihat berapa banyak sel yang terplasmolisis. Jika konsentrasi larutan yang menyebabkan 50% sel terplasmolisis diketahui ,maka nilai tekanan osmosis sel dapat ditentukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut : phi = M x R x T di mana phi = tekanan osmotik (atm)=Tekanan Osmotik sel M = Molaritas , Konsentrasi larutan yang menyebabkan 50% sel terplasmolisis R = tetapan gas (0.082 ) T = suhu (Kelvin ) =Temperatur mutlak (273+t 0C)

Dalam proses osmosis terdapat tekanan osmosis yang merupakan tekanan hidrostatik yang terdapat suatu larutan pada keseimbangan osmosis. Tekanan yang diberikan pada suatu larutan akan meningkatkan energi bebas ,sehingga PA meningkat dan juga meningkatkan kemampuan difusi dalam larutan. Tekanan yang diberikan atau sering disebut PT yang disebut juga tekanan turgor.Dari ketiga potensial tersebut dapat dilihat adanya hubungan yang dapat dituliskan rumus sebagai berikut : PA = PO + PT Dari rumus tersebut terlihat,apabila tidak ada tekanan maka rumusnya menjadi : PA = PO

KETERANGAN :

PA = Potensial air PO = Potensial osmotik PT = Potensial tekanan

PERCOBAAN PLASMOLISIS Pada Daun Rhoeo discolor ( Daun Adam and Eva) OSMOSIS

Air menjadi kebutuhan pokok bagi semua tanaman juga merupakan bahan penyusun utama dari protoplasma sel. Rhoeo discolor merupakan tumbuhan yang banyak tumbuh didaerah tropis. Umumnya tanaman ni tumbuh didaerah dingin dan cukup air. Tanaman ini tidak dapat tumbuh didaerah tanah yang jenuh atau tergenang karena batang dan daunnya akan cepat membusuk, dan tanaman ini juga

tidak dapat tumbuh didaerah yang kurang air karena daun dan batangnya akan mengerdil

Tanaman ini juga merupakan tanaman yang mempunyai ciri yaitu dengan bentuk daunya yang memanjang seperti daun jagung, mempunyai warna ungu pada pada permukaan bawah dan warna hijau dipermukaan atas. Pada permukaan atas licin karena terdapat lapisan lilin. Tanaman ini mempunyai akar serabut sehingga termasuk tanaman monocotyledoneae Dalam sistematika tumbuhan, kedudukan tanaman nanas kerang (Rhoeo discolor) diklasifikasikan sebagai berikut : Kingdom : Plantae Subkingdom : Tracheobionta Superdivisio : Spermatophyta Divisio : Magnoliophyta Class : Liliopsida Ordo : Commelinales Famili : Commelinaceae Genus : Rhoeo Spesies : Rhoeo discolor Nama daerah : Tanaman / Daun Adam dan Hawa

Rhoeo mempunyai jaringan yang terdiri dari sel-sel yang bentuknya sama dapat juga melakukan fungsi khusus yang dapat juga bersama jaringan lain membentuk fungsi yang lebih kompleks. Pertumbuhan darai tana,mn ini sangat penting pada aktivitas jaringan meristem. Dan jaringanya terbagi dua yang berdasarkan kemampuan untuk tumbuh dan memperbanyak diri yaitu jaringan meristem dan jaringan yang permanen Pada hakikatnya tekanan osmose merupakan suatu proses tekanan yang menyebabkan difusi. Osmose juga merupakan difusi dari tiap pelarut melalui suatu selaput yang permeabel secara difertensial.

Membran sel yang meloloskan molekul tertentu, tetapi menghalangi melekul lain dikatakan permeabel secara diferensial. Seperti dikatakan diatas, pelarut universal adalah air (Kramer dan Kozlowski,1960). Secara sederhana dapat dikatakan bahwa osmosis adalah difusi air melalui selaput yang permeabel secara differensial dari suatu tempat berkonsentrasi tinggi ketempat berkonsentrasi rendah. Pertukaran air antara sel dan lingkungan adalah suatu faktor yang sangat penting sehingga memerlukan suatu penamaan khusus yaitu osmosis Suatu percobaan yang menunjukan proses osmosis adalah suatu percobaan yang mengamati suatu lubang bawah dari tabung gelas ditutup dengan selaput. Selaput itu berfungsi sebagai membran permeabel secara differensiasi, yang meloloskan melekul-molekul air secara cepat, tetapi menghalangi molekul yang lebih besar Tekanan osmosis cairan dapat ditentukan dengan cara mencari suatu larutan yang mempunyai tekanan osmosis sama dengan cairan tersebut. Dalam cara ini kita dapat mengambil patokan pada terjadinya peristiwa plasmolisis sel.dalam keadan insipien plasmolisis tekanan osmosis cairan sel adalah sama dengan tekanan osmosis larutan dalam massa jaringan sel tersebut direndam. Plasmolisis dapat dilihat dibawah mikroskop sebagai suatu percobaan . (Dwidjoseputro,1984).

Hasil Pengamatan No 1. Nama Rhoeo discolor (menggunakan / ditetesi air) Gambar Keterangan Dinding sel terlihat lebar

2.

Rhoeo discolor (menggunakan / ditetesi larutan air gula)

Dinding sel menciut / mengkerut / lebih kecil

3.

Darah (menggunakan / ditetesi air)

Larutan darah berwarna sedikit pudar

4.

Darah (menggunakan / ditetesi larutan air gula)

Larutan darah berwarna lebih pekat

Analisis Data No 1. Nama Rhoeo discolor. (menggunakan / ditetesi air) Gambar Keterangan Dinding sel terlihat lebar

2.

Rhoeo discolor. (menggunakan / ditetesi larutan air gula)

Dinding sel menciut / mengkerut / lebih kecil

3.

Darah (menggunakan / ditetesi air)

Larutan darah berwarna sedikit pudar

4.

Darah (menggunakan / ditetesi larutan air gula)

Larutan darah berwarna lebih pekat

Analisis Data Proses Osmosis


No. 1. Waktu Menit pertama
Gambar

Keadaan Naik

Ukuran (cm) 1 cm

Keterangan Pengamatan pertama

2.

4 menit

Turun

0,2 cm

Pengamatan kedua

3.

6 menit

Turun

0,1 cm

4.

10 menit

Naik

0,5 cm

Setelah ditetesi lilin lagi karena bocor

5.

15 menit

Naik

1,7 cm

Diskusi :
1. Apakah air dari dalam telur dapat naik melalui sedotan? Mengapa demikian? - Dapat naik melalui sedotan, karena terdapat perpindahan molekul dari konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi / hipertonis melalui membran semi permeable semata. 2. Faktor apa saja yang mempengaruhi proses tersebut? - Konsentrasi air, kebocoran selaput membrane telur, kerapatan lilin pada lubang telur, lurus tidaknya sedotan, banyak sedikitnya air pada gelas.

Kesimpulan :

Dengan kondisi diluar sangat pekat ( Hypertonis ) maka pigmen daun ungu pada Rhoeo discolor akan keluar terserap larutan diluar yang pekat . Maka osmosis secara mikroskopis experimennya sudah kita buat . Percobaan terlihat dengan Variabel bebas Kepekatan larutan memperlihatkan transparasi pigmen terlihat , karena terjadi plasmolis pada selnya . Semakin pekat perpindahanny semakin cepat . Kesimpulan jadi Plasmolisis akan cepat terjadi dengan penambahan konsentrasi kepekatannya k hidup, misalnya, pada membrane sel darah merah. pekat), air yang terdapat dalam sel darah akan ditarik keluar dari sel sehingga sel mengerut dan rusak. Peristiwa ini disebut KRENASI. Sebaliknya, jika kamu meletakan sel darah merah dalam suatu larutan yang bersifat hipotonik (lebih encer), air dari larutan tersebut akan ditarik masuk kedalam sel darah sehingga sel mengembang dan pecah.Proses ini disebut HEMOLISIS.

Daftar Pustaka
http://biologigonz.blogspot.com/2010/02/krenasi-plasmolisis.html http://nadianurms.blogspot.com/2012/10/laporan-praktikum-difusi-danosmosis.html#more http://makeyousmarter.blogspot.com/2012/09/osmosis-krenasi-plasmolisis.html http://aniknurlaili.blogspot.com/2012/10/praktikum-plasmolisis.html http://nurmaatus.blogdetik.com/category/biologi/ https://www.google.com/search?q=osmosis&ie=utf-8&oe=utf8&aq=t&rls=org.mozilla:en-US:official&client=firefoxa#q=pengertian+plasmolisis&rls=org.mozilla:en-US%3Aofficial

Lembar Penilaian

LEMBAR PENILAIAN LAPORAN PRAKTIKUM


No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Aspek yang Dinilai Cover, Kata Pengantar, Lembar Pengesahan Judul, Rumusan Masalah, Tujuan Dasar Teori Cara Kerja Data / Hasil Pengamatan Analisis data Diskusi Kesimpulan Daftar Pustaka SKOR TOTAL Skor Maksimal 10 10 10 10 10 20 20 5 5 100 I Nilai II III

Lembar penilaian ini dikembangkan oleh Bapak Sayudi Purwanto, M. Pd. Keterangan : Nilai I Nilai II Nilai III : Penilaian oleh kelompok sendiri : Penilaian oleh kelompok lain : Penilaian oleh guru

LAPORAN PENGAMATAN Proses Terjadinya Osmosis, Krenasi dan Plasmolisis

Oleh Kelompok 6 Kelas XI IPA 5 : 1. Alnavis Prabukusumo (02) 2. Fitria Febi Pristanti (13) 3. Nandani Setya Samudra (22) 4. Qurin Nikmaturrohana (25) 5. Sufi Mu`arifah Febriani (29)
SMA NEGERI 1 TALUN
Tahun Ajaran 2013/2014

Anda mungkin juga menyukai