Anda di halaman 1dari 9

I.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Air merupakan salah satu unsur yang penting dalam kehidupan, mulai dari

minum, mencuci, mandi, dll. Dalam suatu pengelolaan air, sering muncul istilah

debit dan debit aliran. Debit adalah satuan besaran air yang keluar dari daerah

aliran sungai. Debit aliran adalah laju aliran air (dalam bentuk volume air) yang

melewati suatu penampang melintang sungai per satuan waktu. Pengetahuan

tentang debit sangat diperlukan dalam pertanian, transportasi, penggerak turbin.

Agar dalam memenuhi kebutuhan air dapat perpenuhi dan juga agar bisa efektif,

maka diperlukan praktikum tentang debit aliran ini.

B. Tujuan

Mengukur debit aliran air pada saluran terbuka


II. TINJAUAN PUSTAKA

Debit air sungai adalah tinggi permukaan air sungai yang terukur oleh alat

ukur permukaan air sungai. (Utami, dkk, 2016)

Q=A.V

Dimana :

Q = debit air (m3/detik atau m3/jam)

A = luas penampang air (m2)

V = kecapatan air melalui penampang tersebut (m/detik)

Sungai terbentuk secara alami sesuai dengan topografi, geologi dan

hidrologi kondisi daerah setempat. (Sukardi, dkk, 2013)

Perubahan volume debit air dan tinggi muka air sering terjadi terutama pada

saat musim hujan, banyaknya curah hujan dapat mempengaruhi jumlah volume air

yang mengalir dari anak sungai ke sungai utama. Hal ini dapat mengakibatkan

volume air bias kapan saja meningkat (Neno, 2016)

Kecepatan aliran sungai pada satu penampang saluran tidak sama, kecepatan

aliran sungai ditentukan oleh bentuk aliran, geometri saluran dan factor-faktor

lainnya. Kecepatan aliran sungai diperoleh dari rata-rata kecepatan aliran pada

tiap bagian penampang sungai tersebut. Idealnya, kecepatan aliran rata-rata diukur

dengan menggunakan alat Flow Probe atau Current Meter. Alat ini dapat

mengetahui kecepatan aliran pada berbagai kedalaman penampang, namun apabila

alat tersebut tidak tersedia dapat dilakukan pengukuran dengan metode apung.

(Norhadi, dkk, 2016)


Kecepatan aliran memiliki dua metode sebagai berikut :

a. Pengukuran kecepatan aliran dengan alat pengapung

b. Metode dua titik

Bentuk penggunaan lahan/penutupan vegetasi berpengaruh terhadap

koefisien air larian dan debit aliran sungai. (Haryanto, 2014).

Sifat-sifat aliran fluida merupakan suatu hal yang sangat menarik untuk

diteliti, baik fluida static maupun fluida dinamik. Fluida zat cair yang mengalir

melalui sebuah pipa dengan panjang tertentu menyebabkan terjadinya kerugian

energy berupa penurunan tekanan (pressure drop) disebabkan oleh mayor losses

akibat gesekan sepanjang dinding pipa maupun minor losses akibat perubahan

bentuk lokal saluran berupa belokan, katup, maupun sambungan pipa dan juga

tergantung besar koefisien gesek pipa tersebut. Dalam kehidupan sehari-hari, tidak

saja menemui kasus untuk aliran satu fase di system pemipaan, kenyataannya

sering terjadi aliran multiphase (duafase, tigafase, atau lebih). (Awaluddin, 2014)
III. METODOLOGI

A. Alat dan Bahan

1. Alat tulis

2. Pipa kaca

3. Sekat kaca

4. Stopwatch

5. Penggaris

6. Air

7. Styrofoam

B. Prosedur Kerja

1. Siapkan alat dan bahan

2. Ukur panjang dan lebar sekat kaca yang disediakan

3. Pasang sekat kaca pada ujung saluram terbuka pipa kaca

4. Aliri air dari kran dan biarkan air mengalir sampai aliran stabil

5. Styrofoam dialirkan dalam pipa kaca sejauh 1 meter dan waktu yang

ditempuh dicatat

6. Percobaan diulang sampai 3 kali dengan sekat kaca yang berbeda


IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

1. Gambar Alat
2. Prosedur Kerja

a. Siapkan alat dan bahan

b. Ukur panjang dan lebar sekat kaca yang disediakan

c. Pasang sekat kaca pada ujung saluram terbukia pipa kaca

d. Aliri air dari kran dan biarkan air mengalir sampai aliran stabil

e. Styrofoam dialirkan dalam pipa kaca sejauh 1 meter dan waktu yang

ditempuh dicatat

f. Percobaan diulang sampai 3 kali dengan sekat kaca yang berbeda

3. Perhitungan

Data : a. P = 5,7 cm; L = 3,2 cm; 21 detik

b. P = 5,6 cm; L = 5 cm; 24 detik

c. P = 6,4 cm; L = 5,8 cm; 27 detik

a. Menghitung luas penampang

Rumus : A = P x L

1. A1 = 5,7 cm x 3,2 cm

= 18,24 cm2

= 18,24x10-4 m2

2. A2 = 5,6 cm x 5 cm

= 28 cm2

= 28x10-4 m2

3. A3 = 6,4 cm x 5,8 cm

= 37,12 cm2

= 37,12 x 10-4 m2
b. Menghitung kecepatan aliran

s
Rumus : V =
t

1
1. V1 =
21

= 0,04 m/s

1
2. V2 =
24

= 0,04 m/s

1
3. V3 =
27

= 0,03 m/s

c. Menghitung debit aliran

Rumus : Q = A x V

1. Q1 = A1 x V1

= 18,24x10-4 x 0,04

m3
= 0,72
s

2. Q2 = A2 x V2

= 28x10-4 x 0,04

m3
= 1,12
s

3. Q3 = A3 x V3

= 37,12x10-4 x 0,03

m3
= 1,11
s
V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Debit dapat dicari dengan mengalikan luas penampang air dengan kecepatan

air yang melalui penampang tersebut. Pengukuran debit dapat dilakukan dengan

menggunakan current meter, menggunakan pelampung, menggunakan bahan

kimia (pewarna), dan menggunakan ADCP.

B. Saran

Sebaiknya penggunaan styrofoam diganti dengan daun kering, karena

styrofoam mudah menempel di pipa kaca. Kuis sebaiknya dilakukan didalam

ruangan, agar praktikan tidak kesulitan dalam menulis karena tidak ada meja.
DAFTAR PUSTAKA

Awaluddin, Slamet Wahyudi dan Agung Sugeng Widodo. 2014. “Analisis Aliran
Fluida Dua Fase (Udara-Air) melalui Belokan 45o”. Jurnal Rekayasa Mesin.
5/3:217.

Haryanto, Edi Tri. 2014. “Koefisien Air Larian Berdasarkan Penutupan Vegetasi
Dan Pengukuran Debit Aliran Sungai Cekungan Pengaliran Sungai (Cps)
Citarik Hulu”. Bulletin of Scientific Contribution. 12/1:42.

Neno, Abd Kamal, Herman Harijanto, Abdul Wahid. 2016. “Hubungan Debit Air
Dan TinggiMuka Air Di Sungai Lambagu Kecamatan Tawaeli Kota Palu”.
Warta Rima. 4/2:2.

Norhadi, Ahmad., Akhmad Marzuki, Luki Wicaksono, Rendi Addetya Yacob.


2015. “Studi Debit Aliran Pada Sungai Antasan Kelurahansungai Andai
Banjarmasin Utara”. Jurnal Poros Teknik. 7/1:8-9.

Sukardi, S., Warsito, B., Kisworo, H., & Sukiyoto. 2013. River Management in
Indonesia. Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Yayasan Air Adhi Eka,
Japan International Cooperation Agency.

Utami, Tri, Ofik Taufik Purwadi, Gatot Eko Susilo. 2016. “Desain Penampang
Sungai Way Besai Melalui Peningkatan Kapasitas Sungai Menggunakan
Softwere HEC-RAS”. JRSDD. 4/2:187.

Anda mungkin juga menyukai