PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Air merupakan salah satu unsur yang penting dalam kehidupan, mulai dari
minum, mencuci, mandi, dll. Dalam suatu pengelolaan air, sering muncul istilah
debit dan debit aliran. Debit adalah satuan besaran air yang keluar dari daerah
aliran sungai. Debit aliran adalah laju aliran air (dalam bentuk volume air) yang
Agar dalam memenuhi kebutuhan air dapat perpenuhi dan juga agar bisa efektif,
B. Tujuan
Debit air sungai adalah tinggi permukaan air sungai yang terukur oleh alat
Q=A.V
Dimana :
Perubahan volume debit air dan tinggi muka air sering terjadi terutama pada
saat musim hujan, banyaknya curah hujan dapat mempengaruhi jumlah volume air
yang mengalir dari anak sungai ke sungai utama. Hal ini dapat mengakibatkan
Kecepatan aliran sungai pada satu penampang saluran tidak sama, kecepatan
aliran sungai ditentukan oleh bentuk aliran, geometri saluran dan factor-faktor
lainnya. Kecepatan aliran sungai diperoleh dari rata-rata kecepatan aliran pada
tiap bagian penampang sungai tersebut. Idealnya, kecepatan aliran rata-rata diukur
dengan menggunakan alat Flow Probe atau Current Meter. Alat ini dapat
alat tersebut tidak tersedia dapat dilakukan pengukuran dengan metode apung.
Sifat-sifat aliran fluida merupakan suatu hal yang sangat menarik untuk
diteliti, baik fluida static maupun fluida dinamik. Fluida zat cair yang mengalir
energy berupa penurunan tekanan (pressure drop) disebabkan oleh mayor losses
akibat gesekan sepanjang dinding pipa maupun minor losses akibat perubahan
bentuk lokal saluran berupa belokan, katup, maupun sambungan pipa dan juga
tergantung besar koefisien gesek pipa tersebut. Dalam kehidupan sehari-hari, tidak
saja menemui kasus untuk aliran satu fase di system pemipaan, kenyataannya
sering terjadi aliran multiphase (duafase, tigafase, atau lebih). (Awaluddin, 2014)
III. METODOLOGI
1. Alat tulis
2. Pipa kaca
3. Sekat kaca
4. Stopwatch
5. Penggaris
6. Air
7. Styrofoam
B. Prosedur Kerja
4. Aliri air dari kran dan biarkan air mengalir sampai aliran stabil
5. Styrofoam dialirkan dalam pipa kaca sejauh 1 meter dan waktu yang
ditempuh dicatat
A. Hasil
1. Gambar Alat
2. Prosedur Kerja
d. Aliri air dari kran dan biarkan air mengalir sampai aliran stabil
e. Styrofoam dialirkan dalam pipa kaca sejauh 1 meter dan waktu yang
ditempuh dicatat
3. Perhitungan
Rumus : A = P x L
1. A1 = 5,7 cm x 3,2 cm
= 18,24 cm2
= 18,24x10-4 m2
2. A2 = 5,6 cm x 5 cm
= 28 cm2
= 28x10-4 m2
3. A3 = 6,4 cm x 5,8 cm
= 37,12 cm2
= 37,12 x 10-4 m2
b. Menghitung kecepatan aliran
s
Rumus : V =
t
1
1. V1 =
21
= 0,04 m/s
1
2. V2 =
24
= 0,04 m/s
1
3. V3 =
27
= 0,03 m/s
Rumus : Q = A x V
1. Q1 = A1 x V1
= 18,24x10-4 x 0,04
m3
= 0,72
s
2. Q2 = A2 x V2
= 28x10-4 x 0,04
m3
= 1,12
s
3. Q3 = A3 x V3
= 37,12x10-4 x 0,03
m3
= 1,11
s
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Debit dapat dicari dengan mengalikan luas penampang air dengan kecepatan
air yang melalui penampang tersebut. Pengukuran debit dapat dilakukan dengan
B. Saran
ruangan, agar praktikan tidak kesulitan dalam menulis karena tidak ada meja.
DAFTAR PUSTAKA
Awaluddin, Slamet Wahyudi dan Agung Sugeng Widodo. 2014. “Analisis Aliran
Fluida Dua Fase (Udara-Air) melalui Belokan 45o”. Jurnal Rekayasa Mesin.
5/3:217.
Haryanto, Edi Tri. 2014. “Koefisien Air Larian Berdasarkan Penutupan Vegetasi
Dan Pengukuran Debit Aliran Sungai Cekungan Pengaliran Sungai (Cps)
Citarik Hulu”. Bulletin of Scientific Contribution. 12/1:42.
Neno, Abd Kamal, Herman Harijanto, Abdul Wahid. 2016. “Hubungan Debit Air
Dan TinggiMuka Air Di Sungai Lambagu Kecamatan Tawaeli Kota Palu”.
Warta Rima. 4/2:2.
Sukardi, S., Warsito, B., Kisworo, H., & Sukiyoto. 2013. River Management in
Indonesia. Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Yayasan Air Adhi Eka,
Japan International Cooperation Agency.
Utami, Tri, Ofik Taufik Purwadi, Gatot Eko Susilo. 2016. “Desain Penampang
Sungai Way Besai Melalui Peningkatan Kapasitas Sungai Menggunakan
Softwere HEC-RAS”. JRSDD. 4/2:187.