Anda di halaman 1dari 10

Lampiran : Keputusan Direktur RSU Aliyah Kendari

Nomor : 503/KEP/RSUA//I/2018
Tanggal : 05 Januari 2018
Tentang : Panduan Pengorganisasian Promosi Kesehatan Rumah Sakit

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Promosi kesehatan/pendidikan kesehatan merupakan cabang dari ilmu
kesehatan yang mempunyai dua sisi, yakni sisi ilmu dan sisi seni. Dilihat dari
sisi seni, yakni praktisi atau aplikasi pendidikan kesehatan adalah merupakan
penunjang bagi program-program kesehatan lain. Ini artinya bahwa setiap
program kesehatan yang telah ada misalnya pemberantasan penyakit
menular/tidak menular, program perbaikan gizi, perbaikan sanitasi
lingkungan, upaya kesehatan ibu dan anak, program pelayanan kesehatan dan
lain sebagainya sangat perlu ditunjang serta didukung oleh adanya promosi
kesehatan. Promosi kesehatan bukanlah hanya proses penyadaran masyarakat
atau pemberian dan peningkatan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan
semata, akan tetapi di dalamnya terdapat usaha untuk dapat memfasilitasi
dalam rangka perubahan perilaku masyarakat.

Dengan demikian bahwa promosi kesehatan adalah kombinasi berbagai


dukungan menyangkut pendidikan, organisasi, kebijakan dan peraturan
perundangan untuk perubahan lingkungan dan perilaku yang menguntungkan
kesehatan (Green dan Ottoson,1998). Promosi kesehatan merupakan proses
pemberdayaan masyarakat agar mampu memelihara dan meningkatkan
kesehatannya. Proses pemberdayaan tersebut dilakukan dari, oleh, untuk dan
bersama masyarakat; Artinya proses pemberdayaan tersebut dilakukan melalui
kelompok-kelompok potensial di masyarakat, bahkan semua komponen
masyarakat. Proses pemberdayaan tersebut juga dilakukan dengan
menggunakan pendekatan sosial budaya setempat. Proses pembelajaran
tersebut juga dibarengi dengan upaya mempengaruhi lingkungan, baik
lingkungan fisik termasuk kebijakan dan peraturan perundangan.

B. PENGERTIAN
Promosi Kesehatan Rumah Sakit atau disingkat PKRS adalah upaya
Rumah sakit untuk meningkatkan kemampuan pasien, klien dan kelompok
masyarakat sehingga pasien dapat mandiri dalam mempercepat kesembuhan
dan rehabilitasinya, mandiri dalam meningkatkan kesehatan, mencegah
masalah kesehatan, dan mengembangkan upaya kesehatan melalui
pembelajaran sesuai sosial budaya masing-masing.
BAB II

RUANG LINGKUP

Secara sederhana ruang lingkup promosi kesehatan diantaranya sebagai


berikut :

1. Promosi kesehatan mencakup pendidikan kesehatan (health education)


yang penekanannya pada perubahan/perbaikan perilaku melalui
peningkatan kesadaran, kemauan dan kemampuan.
2. Promosi kesehatan mencakup pemasaran sosial (social marketing),
yang penekanannya pada pengenalan produk/jasa melalui kampanye.
3. Promosi kesehatan adalah upaya penyuluhan (upaya komunikasi dan
informasi) yang tekanannya pada penyebaran informasi.
4. Promosi kesehatan merupakan upaya peningkatan (promotif) yang
penekanannya pada upaya pemeliharaan dan peningkatan kesehatan.
5. Promosi kesehatan mencakup upaya advokasi di bidang kesehatan,
yaitu upaya untuk mempengaruhi lingkungan atau pihak lain agar
mengembangkan kebijakan yang berwawasan kesehatan (melalui upaya
legislasi atau pembuatan peraturan, dukungan suasana dan lain-lain di
berbagai bidang /sektor, sesuai keadaan).
6. Promosi kesehatan adalah juga pengorganisasian masyarakat
(community organization), pengembangan masyarakat (community
development), penggerakan masyarakat (social mobilization),
pemberdayaan masyarakat (community empowerment), dll.
Sebagaimana yang tercantum dalam keputusan Menteri Kesehatan Nomor
1114/ Menkes/SK/VIII/2005 tentang Pedoman Pelaksanaan Promosi
Kesehatan di Daerah dikatakan bahwa promosi kesehatan adalah upaya untuk
meningkatkan kemampuan masyarakat melalui pembelajaran dari, oleh, untuk
dan bersama masyarakat agar mereka dapat menolong diri sendiri, serta
mengembangkan kegiatan yang bersumber daya masyarakat, sesuai sosial
budaya setempat dan didukung kebijakan public yang berwawasan kesehatan.
Mencermati semua rumusan diatas tampak jelas bahwa perlu dibuat program
kerja untuk mencapai tujuan, sasaran dari promosi kesehatan itu sendiri.
BAB III
KEBIJAKAN

1. Kepala unit/bagian/instalasi/tim mengusulkan kegiatan yang dianggap perlu


untuk melaksanakan promosi kesehatan sekaligus meningkatkan mutu
pelayanan.
2. Ketua Tim PKRS mengajukan program kepada Direktur untuk diperiksa dan
disetujui.
3. Ketua Tim PKRS akan berkoordinasi dengan bagian terkait dan mengatur
pelaksanaan kegiatan intern, mulai dari jadwal, tempat pelaksanaan,
narasumber, dan peserta pelatihan. Untuk kegiatan eksternal akan
disesuaikan dengan jadwal yagn telah disusun oleh pihak penyelenggara.
4. Tim PKRS membuat kerangka acuan masing-masing kegiatan.
5. Kegiatan ekstern diketahui dan disetujui oleh Direktur.
BAB IV
TATA LAKSANA
Tata laksana pelayanan kesehatan rumah sakit umum Aliyah kendari seperti yang
tertulis dalam Standar prosedur operasional (SPO) tentang pengorganisasian
promosi kesehatan rumah sakit sebagai berikut
1. Promosi kesehatan di ruang pendaftaran
2. Promosi kesehatan bagi pasien rawat jalan
3. Promosi kesehatan bagi pasien rawat inap
4. Promosi kesehatan dalam pelayanan penunjang medik

A. Kegiatan yang dilakukan PKRS antara lain :


-> Edukasi dengan mengadakan Penyuluhan Kesehatan baik di dalam
maupun di luar
gedung
-> Seminar/Talkshow
-> Poster/spanduk dan media informasi kesehatan lainnya
-> Informasi tentang kesehatan dan layanan Rumah Sakit
-> Advokasi pasien dengan manfaat :
-> Meningkatkan pengertian dan sikap ingin sembuh
-> Memberi pengertian kepada orang sekitarnya/keluarga
-> Memberi pengertian/pengetahuan dan sikap penggunaan fasilitas
kesehatan secara tepat dan benar
-> Mengerti dan mendukung dalam upaya pencegahan agar keluarga
tidak tertular penyakit yang sama
-> Membantu pasien yang sudah sembuh untuk meningkatkan
kesehatannya agar
penyakitnya tidak tertular lagi
-> Upaya pencegahan penyakit dan perubahan perilaku untuk hidup
sehat.
B. JENIS KEGIATAN
1. Kegiatan Eksternal
Kegiatan yang diselenggarakan oleh Rumah Sakit Umum Aliyah dalam
rangka promosi kesehatan yang melibatkan pihak luar/ pihak ketiga.

2. Pelatihan Internal
Kegiatan yang diselenggarakan oleh Rumah Sakit Umum Aliyah dalam rangka
promosi kesehatan dilingkungan rumah sakit dengan melibatkan unit-unit terkait
termasuk pasien dan keluarga.

C. SASARAN PROMOSI KESEHATAN


Berdasarkan pentahapan upaya promosi kesehatan, maka sasaran dibagi dalam
tiga kelompok sasaran, yaitu :

1. Sasaran Primer (primary target)

Sasaran umumnya adalah masyarakat yang dapat dikelompokkan menjadi,


kepala keluarga untuk masalah kesehatan umum, Ibu hamil dan menyusui
anak untuk masalah KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) serta anak sekolah
untuk kesehatan remaja dan lain sebagianya. Sasaran promosi ini sejalan
dengan strategi pemberdayaan masyarakat (empowerment).

2. Sasaran Sekunder (secondary target)

Sasaran sekunder dalam promosi kesehatan adalah tokoh-tokoh masyarakat,


tokoh agama, tokoh adat, serta orang-orang yang memiliki kaitan serta
berpengaruh penting dalam kegiatan promosi kesehatan, dengan harapan
setelah diberikan promosi kesehatan maka masyarakat tersebut akan dapat
kembali memberikan atau kembali menyampaikan promosi kesehatan pada
lingkungan masyarakat sekitarnya.

Tokoh masyarakat yang telah mendapatkan promosi kesehatan diharapkan


pula agar dapat menjadi model dalam perilaku hidup sehat untuk
masyarakat sekitarnya.
3. Sasaran Tersier (tertiary target)

Adapun yang menjadi sasaran tersier dalam promosi kesehatan adalah


pembuat keputusan (decission maker) atau penentu kebijakan (policy
maker). Hal ini dilakukan dengan suatu harapan agar kebijakan-kebijakan
atau keputusan yang dikeluarkan oleh kelompok tersebut akan memiliki
efek/dampak serta pengaruh bagi sasaran sekunder maupun sasaran primer
dan usaha ini sejalan dengan strategi advokasi (advocacy).

D. JENIS KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN


Kegiatan dalam rangka promosi kesehatan akan dibagi menjadi 4 (empat )
bagian sesuai strategi dasar utama promosi kesehatan yaitu :

1. Pemberdayaan
Pemberdayaan adalah ujung tombak dari upaya promosi kesehatan di
rumah sakit karena merupakan upaya membantu atau memfasilitasi
pasien/klien sehingga memiliki pengetahuan, kemauan dan kemampuan
untruk mencegah dan atau mengatasi masalah kesehatan yang
dihadapinya.

Kegiatan – kegiatan dalam pemberdayaan antara lain :

1. Kegiatan pemberian informasi asuhan dam pelayanan oleh tenaga


kesehatan.
2. Kegiatan pemberian informasi tentang cara mengakses pelayanan
rumah sakit oleh bagian pendaftaran/costumer service/penerimaan
pasien rawat inap/unit terkait lainnya.
3. Kegiatan pemberian informasi tentang pelayanan, jam operasional dan
proses mendapatkan pelayanan.
4. Kegiatan pemberian informasi diet bagi pasien antara lain :
a. Diet garam rendah 2230 kkal
b. Diet energi rendah 1500 kkal
c. Diet lambung 2051 kkal
d. Diet penyakit hati 2367 kkal
e. Diet dislipidemia 1602 kkal
2. Bina Suasana
Lingkungan yang diperhitungkan memiliki pengaruh terhadap pasien
yang sedang diberdayakan dimana kegiatan ini menciptakan suasana atau
lingkungan yang kondusif.

1. Kegiatan pemasangan poster/ banner/spanduk/ dll


a. Area tanpa asap rokok
b. Peringatan jalur evakuasi
c. Petunjuk arah
d. Peringatan membuang sampah
e. Cara mencuci tangan menggunakan handrub
2. Kegiatan pemberian informasi melalui brosur
a. Diet hipertensi
b. Diet lambung
c. Diet penyakit hati
d. Diet Hiperkolesterolemia
e. Diet Hiperusemia
f. Diet Penyakit Hati
g. Informasi deteksi dini kanker mulut rahim
h. Informasi tentang apa saja yang perlu diketahui tentang kolesterol
i. Informasi tentang cara mencuci tangan dengan benar
j. Informasi penggunaan obat tetes/ salep mata yang benar
k. Petunjuk cara penyimpanan obat
l. Cara pemakaian supositoria yang benar
m. Informasi tentang layanan penunjang CT Scan
n. Informasi tentang layanan MCU
o. Informasi tentang TB
p. Informasi tentang HIV AIDS
q. Informasi tentang layanan PONEK
3. Kegiatan pemberian informasi tentang pelayanan, jam operasional
dan proses mendapatkan pelayanan.
a. Sosialisasi informasi tentang pelayanan jam operasional dan
proses mendapatkan pelayanan.
b. Jadwal dokter di papan pengumuman
3. Kemitraan
Tiga prinsip dasar kemitraan yang harus diperhatikan adalah kesetaraan,
keterbukaan dan saling menguntungkan. Kegiatan kemitraan dibagi 2 antara
lain :

a. Internal
i. Sosialisasi hand hygiene bekerjasama dengan Tim Pencegahan
dan Pengendalian Infeksi (PPI) bagi seluruh karyawan.
ii. Sosialisasi pelayanan yang tersedia di RSU Aliyah Kendari bagi
karyawan baru bekerjasama dengan bagian pendidikan dan latihan
(diklat) RSU Aliyah Kendari
iii. Sosialisasi service excellent bagi karyawan baru bekerjasama
dengan bagian pendidikan dan latihan (diklat) RSU Aliyah
Kendari.
iv. Dalam rangka MDG’S bekerjasama dengan Tim Ponek, Tim DOT
TB, Tim HIV AIDS dalam memberikan layanan dan informasi
kepada masyarakat.
v. Kegiatan KIE (Komunikasi Informasi dan Edukasi) dengan
kerangka acuan per tiga bulan bekerjasama dengan bidan, dokter
umum, dokter gigi dan dokter spesialis setiap hari Rabu/ Sabtu di
Ruang Rapat Lantai II.
vi. Penyediaan Ruang Laktasi bagi ibu-ibu menyusui.
vii. Pemasangan spanduk untuk memeriahkan hari Besar Keagamaan

Direktur RSU Aliyah Kendari,

dr. Hj. Maryam Rufiah MR,


V. DOKUMENTASI

1. Bukti pelaksaaan kegiatan PKRS

2. Laporan Tim PKRS

Anda mungkin juga menyukai