Anda di halaman 1dari 5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Penangkapan suatu mikroorganisme adalah suatu proses pemindahan mikroorganisme ke


medium yang belum berisi mikroorganisme lain atau suatu proses pengembangbiakan
mikroorganisme pada medium yang belum ditumbuhi mikroorganisme. Ketika melakukan
penangkapan mikroorganisme baik itu bakteri ataupun jamur, harus diusahakan agar alat-alat dan
media yang digunakan benar-benar steril. Untuk mensterilkan medium tersebut dapat dilakukan
dengan menggunakan autoklaf dengan cara meletakkan medium yang akan disterilkan di dalam
autoklaf selama 15 sampai 20 menit dengan suhu 121°C pada tekanan 2 atm. Penangkapan
mikroorganisme (bakteri) dengan cara mengambil sedikit sumber bakteri (dalam hal ini bakteri
diambil dari kulit wajah) menggunakan cutten bud dan menggoreskannya pada medium agar
dalam cawan petri dengan cara zig zag. (anonim2, 2008)
Mikroorganisme hasil tangkapan yang telah ditangkap tersebut kemudian dibiakkan
dalam medium yang sesuai namun mikroorganisme yang tumbuh dalam satu media sangat
beraneka ragam, sehingga perlu dilakukan pemurnian untuk mendapatkan satu jenis
mikroorganisme saja. Untuk mengetahui mikroorganisme yang terdapat di dalam media tersebut,
praktikan dapat melakukan pembiakkan pada cawan petri yang berisi zat makanan atau
medium/media setelah diiunkubasi selama 24-48 jam sehingga akan ditemukan berpuluh-puluh
koloni bakteri dan jamur menutup permukaan medium tersebut. Puluhan koloni-koloni bakteri
dan jamur yang terdapat didalam medium, itulah yang biasa disebut dengan piaraan campuran.
(Marjuki, 2007)
Mikroorganisme tersebut akan membentuk koloni-koloni yang menyebabkan masing-
masing koloni memiliki ciri maupun sifat yang berbeda. Perbedaan tiap koloni dapat dibedakan
dengan melakukan pengamatan mengenai ciri morfologinya, dimana untuk koloni jamur memilki
benang-benang halus, permukaannya kasar dan kusam/gelap sedangkan koloni bakteri memiliki
permukaan licin dan mengkilap.
BAB III
PROSEDUR KERJA
      A.    Alat
1.      Inkubator
2.      Cawan Petri
3.      Rak Tabung
4.      Bunsen Burner
5.      Tabung reaksi
       B.     Bahan
1.      Media PDA atau Nutrient agar steril
2.      Kertas Label
3.      Cutten Bud
4.      Aquades
5.      Alkohol
6.      Tissu
       C.     Cara Kerja
1.      Sediakan cawan petri.
2.      Memanaskan media Nutriet agar dengan menggunakan hot plate
3.      Mensterilkan tangan dan bahan sebelum praktikum dengan alkohol
4.      Sebelum menuangkan media dari cawan petri, panaskan terlebih dahulu mulut dari labu
erlenmeyer agar bakteri di sekitarnya mati, kemudian tuangkanmedia kedalam cawan petri.
5.      Diamkan media tersebut sampai media tersebut memadat.
6.      Stelah media memadat, sterilkan kembali tempat yang akan digunakan, dan bilas tangan
menggunakan alkohol lagi.
7.      Mengusapkan cutten bud pada bagian tubuh yang akan di tangkap bakterinya, dalam hal ini
menggunakan wajah, kemudian usapkan cutton bud yang sudah ada bakterinya ke dalam media
Natrium agar dengan cara zig zag.
8.      Kemudian masukan hasil tangkapan untuk di inkubasi dengan menggunakan alat inkubator
dengan suhu 370C selama 24 jam.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
      A.    Hasil
Untuk mendapatkan dan mengetahui piaraan campuran setelah di inkubasi dengan suhu 370C
selama 24 jam.

      B.     Pembahasan
Mikroorganisme terdapat dimana-mana, interaksinya dengan sesama mikroorganisme
ataupun dengan organsime lain dapat berlangsung dengan cara yang aman dan menguntungkan
maupun merugikan. Mikroorganisme cenderung diasosiasikan dengan penyakit-penyakit infeksi
ataupun pembusukan makanan, akan tetapi mayoritas mikroorganisme justru memberikan
kontribusi bagi kesinambunagn ekosistem lingkungan hidup khususnya bagi kesejahteraan
manusia. Mikroorganisme dapat menyebabkan banyak bahaya dan kerusakan. Hal ini nampak
dari kemampuanya menginveksi manusia, hewan dan tumbuhan. Sehingga menyebabkan
penyakit dan kemampuannya menginveksi tersebut, dimana penyakit tersebut berkisar dari
inveksi ringan sampai menyebabkan kematian.
Penangkapan suatu mikroorganisme adalah suatu proses pemindahan mikroorganisme ke
medium yang belum berisi mikroorganisme lain atau suatu proses pengembangbiakan
mikroorganisme pada medium yang belum ditumbuhi mikroorganisme. Penangkapan
mikroorganisme dapat dilakukan di mana saja (udara, tanah, air, tubuh manusia, sampah, dan
sebagainya) dengan cara yang berbeda. Di dalam praktikum ini, kami melakukan penangkapan
mikroorganisme pada tubuh tepatnya di daerah wajah/skin.
Selama proses penangkapan mikroorganisme biasanya akan terjaring beberapa
mikroorganisme seperti jamur dan bakteri di dalam satu media, maka hasil penangkapan yang
demikian disebut piaraan campuran. Mikroorganisme tersebut akan membentuk koloni-koloni
yang menyebabkan masing-masing koloni memiliki ciri maupun sifat yang berbeda. Perbedaan
tiap koloni dapat dibedakan dengan melakukan pengamatan mengenai ciri morfologinya, dimana
untuk koloni jamur memilki benang-benang halus, permukaannya kasar dan kusam/gelap
sedangkan koloni bakteri memiliki permukaan licin dan mengkilap.

BAB V
PENUTUP
   A.    Kesimpulan
Kesimpulan dari pelaksanaan praktikum penangkapan mikroorganisme dan piaraan
campuran adalah, Penangkapan mikroorganisme dapat dilakukan di mana saja (udara, tanah, air,
tubuh manusia, sampah, dan sebagainya). Tetapi pada praktiukum ini kami mengambil sampel
bakteri dari tubuh manusia yaitu salah satu praktikan. Kami melakukan peangkapan
mikroorganisme pada wajah praktikan tersebut, dan setelah di lakukan percobaan, setelah bakteri
tadi di oleskan secara zig zag pada cawan petri yang telah berisi Nutrien agar sebagai media
pertumbuhannya, serta menginkubasi dengan alat inkubator dengan suhu 37 0C selama 24 jam,
kami mendapatkan beberapa jenis Mikroorganisme. Kemudian mikroorganisme tersebut
membentuk koloni-koloni yang menyebabkan masing-masing koloni memiliki ciri maupun sifat
yang berbeda. Perbedaan tiap koloni dapat dibedakan dengan melakukan pengamatan mengenai
ciri morfologinya, dimana untuk koloni jamur memilki benang-benang halus, permukaannya
kasar dan kusam/gelap sedangkan koloni bakteri memiliki permukaan licin dan mengkilap.
Puluhan koloni-koloni bakteri dan jamur yang terdapat didalam medium, itulah yang
biasa disebut dengan piaraan campuran.

      B.     Saran
Saran yang dapat diberikan untuk pelaksanaan praktikum ini adalah hendaknya
penangkapan mikroorganisme dilakukan bukan hanya pada tubuh manusia melainkan pada
tempat lainnya misalnya udara, dsb sebab walaupun praktikan sedang dalam studi di bidang
kedokteran yang berhubungan dengan penyakit pada tubuh manusia akan tetapi sumber penyakit
itu bisa saja timbul dari agen maupun environment yang berada di luar tubuh manusia yang telah
terkontaminasi.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim1.2011.http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/2121956-definisi-mikroorganisme/
#ixzz2J7TGjcoT. Diakses tanggal 26 januari 2013.

Anonim2.2008.http://www.scribd.com/doc/34259519/Laporan-Akhir-Mikro-Biologi

Marjuki, Ega. 2007. Visualisasi bakteri.http://www.egamarjuki.wordpress.com/200706/08/visualisasi-


bakteri. Diakses 26 Januari 2012.

Anda mungkin juga menyukai