Anda di halaman 1dari 23

LABORATORIUM MIKROBIOLOGI FARMASI

PROGRAM STUDI DIII FARMASI

STIKES MEGA REZKY MAKASSAR

LAPORAN PRAKTIKUM

PERCOBAAN IV

ISOLASI DAN INOKULASI MIKROORGANISME

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK IV
EGAYANTI 173145401004
MEGAWATI 173145401009
MUH. RIFAI 173145401034
NURMALA 173145401022
SALAWATI 173145401028
TRI ARFINA 173145401013
RAHEL RUMBA 173145401042
RISMA YANTI 173145401036

PROGRAM STUDI D.III FARMASI

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MEGA REZKY MAKASSAR

2017/2018
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Isolasi mikroorganisme adalah memisahkan mikroba yang berasal dari

lingkungan dan membuahkannya sebagai kultur murni dalam suatu medium.

Proses pemindahan mikroba dari medium lama ke medium baru harus

dilaksanakan secara teliti. Terlebih dahulu harus diusahakan agar semua alat-alat

yang berhubungan dengan medium dan pekerjaan inokulasi (penanaman) itu

benar-benar steril, hal ini untuk menghindari kontaminasi dengan

mikroorganisme yang tidak diinginkan (Hadioetomo, 1990).

Mikroba tidak memiliki ciri anatomi yang nyata, sehingga identifikasi

didasarkan pada morfologi, sifat biakan dan sifat biokimiawi. Morfologi

mikroorganisme berdasarkan bentuk, ukuran dan penataan biasanya tidak cukup

untuk melakukan identifikasi. Ciri lainnya seperti pewarnaan, pola pertumbuhan

koloni reaksi pertumbuhan pada karbohidrat dan penggunaan asam amino sangat

membantu dalam identifikasi mikroba (Hadioetomo, 1990).

Adapun yang melatar belakangi dilakukannya praktikum ini adalah untuk

mengetahui dengan jelas bagaimana cara memisahkan mikroba dari

lingkungannya untuk memperoleh biakan murni atau satu jelas mikroba saja.

Selain itu, mahasiswa juga harus dapat mengatahui teknik-teknik penggoresan


yang dapat digunakan mengisolasi bakteri, baik itu bentuk dan jenis dari

penggoresan tersebut.

B. Maksud Perobaan

Mengetahui dan memahami cara menginokulasi dan menngisolasi

mikroorganisme pada beberapa medium

C. Tujuan Percobaan

1. Menginokulasi mikroorganisme dalam metode gores pada medium.

2. Mengisolasi mikroorganisme pada substrat padat dan substrat cair.

3. Mengetahui bentuk-bentuk pertumbuhan mikroorganisme.

D. Prinsip Percobaan

1. Penginokulasian mikroorganisme dari biakan murni dan sampel dengan

metode agar tegak, agar miring, metode cair, serta metode gores pada cawan

petri menggunakan medium NA, NB, PDA kemudian diamati bentuk

permukaan mikroba diinkubasi pada suhu 37o C selama 1 X 24 jam untuk

bakteri dan pada suku kamar selama 3 X 24 jam untuk jamur.

2. Pengisolasian mikroorganisme dari substrat cair dan substrat padat dengan

menggunakan medium NA dan menggunakan metode tuang, metode sebar

dan metode gores. Kemudian diamati bentuk permukaan mikroba setelah

diinkubasi pada suhu 37o C selama 1 X 24 jam.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori Umum

Isolasi mikroorganisme adalah memisahkan mikroba yang berasal dari

lingkungan dan membuahkannya sebagai kultur murni dalam suatu medium.

Proses pemindahan mikroba dari medium lama ke medium yang baru harus

dilaksanakan secara teliti. Terlebih dahulu harus diusahakan agar semua alat-alat

yang berhubungan dengan medium dan pekerjaan inokulasi (penanaman) itu

benar-benar steril. Hal ini untuk menghindari kontaminasi dengan

mikroorganisme yang tidak diinginkan (Dwidjoseputro, 1980).

Inokulasi Penanaman bakteri atau biasa disebut juga inokulasi adalah

pekerjaan memindahkan bakteri dari medium yang lama ke medium yang baru

dengan tingkat ketelitian yang sangat tinggi. Untuk melakukan penanaman

bakteri (inokulasi) terlebih dahulu diusakan agar semua alat yang ada dalam

hubungannya dengan medium agar tetap steril, hal ini agar menghindari

terjadinya kontaminasi (Dwijoseputro, 1998).

Pentingnya mengisolasi suatu mikroba dari lingkungan kita seperti pada

makanan (subtrat padat), minuman (subtrat cair) atau pada diri kita sendiri karena

banyaknya mikroba/bakteri yang sulit untuk diamati atau dibedakan secara

langsung oleh panca indera. Sehingga dengan isolasi akan mempermudah kita

untuk melihat dan mengamati bentukbentuk pertumbuhan mikroba pada


beberapa medium yang berbeda-beda serta melihat morfologi dari mikroba

tersebut. Selain teknik pertumbuhan bakteri atau teknik isolasi di atas, dikenal

juga adanya teknik isolasi mikroba yaitu inokulasi yang merupakan suatu teknik

pemindahan suatu biakan tertentu dari medium yang lama ke medium yang baru

dengan tujuan untuk mendapatkan suatu biakan yang murni tanpa adanya

kontaminasi dari mikroba yang lain (Hadioetomo,1993).

Teknik inokulasi merupakan suatu pekerjaan memindahkan bakteri dari

medium yang lama ke medium yang baru dengan tingkat ketelitian yang sangat

tinggi. Dengan demikian akan diperoleh biakan mikroorganisme yang dapat

digunakan untuk pembelajaran mikrobiologi. Pada praktikum ini akan dilakukan

teknik inokulasi biakan mikroorganisme pada medium steril untuk mempelajari

mikrobiologi dengan satu kultur murni saja (Hadioetomo,1993).

Mikroorganisme dapat ditumbuhkan dalam keadaan cair atau padat.

Dalam biakan cair, mikroorganisme menunjukkan ciri pertumbuhan tersendiri.

Kekeruhan yan dilihat pada medium terjadi akibat pertumbuhan mikroorganisme.

Jumlah mikroorganisme yang diperlukan cukup banyak agar terlihat keruh

(lazimnya sekitar 106 sel/ml) Bila pertumbuhan mikroorganisme menumpuk

maka di bagian dasar tabung akan terlihat sedimen. sebaliknya, bila pertumbuhan

mikroorganisme ini sedikit maka terlihat sebagai partikel berupa lapisan tipis

pada permukaan, Kadangkala pertumbuhan yang terlihat pada medium

merupakan gabungan dari kekeruhan, sedimen, pelikel (Hadioetomo,1993).


Penanaman bakteri merupakan pekerjaan memindahkan bakteri dari suatu

medium ke medium baru. Di lingkungan sekitar kita terdapat berbagai macam

jenis mikroba yang sangat beraneka ragam dalam jumlah yang sangat banyak.

Secara alami bakteri akan ditemukan dalam populasi campuran, dimana dalam

populasi tersebut terdapat banyak macam dan jenis bakteri. Hanya dalam

keadaan tertentu saja populasi ini ditemukan dalam keadaan murni. Untuk dapat

mempelajari sifat-sifat biakan, morfologi dan sifat faalinya maka mikroba yang

akan diteliti harus dapat dipisahkan. Ini berarti bahwa harus diperoleh biakan

murni yang hanya mengandung satu macam bakteri (sri ratna, 1990).

Bakteri di alam umumnya tumbuh dalam populasi yang terdiri dari

berbagai spesies. Oleh karena itu, untuk mendapatkan biakan murni, sumber

bakteri harus diperlakukan dengan pengenceran agar didapat hanya 100-200

bakteri yang ditransfer ke medium, sehingga dapat tumbuh menjadi koloni yang

berasal dari bakteri tunggal (sri ratna, 1990).

Proses pemisahan/pemurnian dari mikroorganisme lain perlu dilakukan

karena semua pekerjaan mikrobiologis, misalnya telaah dan identifikasi

mikroorganisme, memerlukan suatu populasi yang hanya terdiri dari satu macam

mikroorganisme saja. Teknik tersebut dikenal dengan Isolasai Mikroba. Terdapat

berbagai cara mengisolasi mikroba, yaitu isolasi pada agar cawan , isolasi pada

medium cair, dan isolasi sel tunggal (Dwidjoseputro,1980).

Identifikasi biakan mikroorganisme seringkali memerlukan pemindahan

ke biakan segar tanpa terjadi pencemaran. Pemindahan mikroorganisme ini


dilakukan dengan teknik aseptic untuk mempertahankan kemurnian biakan

selama pemindahan berulang kali. Mikroorganisme dapat ditumbuhkan dalam

biakan cair ataupun padat. Dalam melakukan isolasi mikroba, terlebih dahulu

kita harus memperhatikan alat-alat yang digunakan apakah sudah steril, agar

tidak terkontaminasi oleh udara luar yang dapat merangsang pertumbuhan

mikroba yang tidak kita inginkan pada suatu medium. Untuk tujuan tersebut

digunakan media aseptis untuk mencegah kontaminasi (Dwidjoseputro,1980).

Pemindahan bakteri dari medium lama ke medium yang baru atau yang

dikenal dengan istilah inokulasi bakteri ini memerluakn banyak ketelitian.

Terlebih dahulu kita harus mengusahakan agar semua alat- alat yang akan

digunakan untuk pengerjaan medium dan pengerjaan inokulasi benar- benar

steril. Hal ini untuk menghindari terjadinya kontaminasi, yaitu masuknya

mikrooba lain yang tidak diinginkan sehingga biakan yang tumbuh di dalam

medium adalah benar- benar biakan murni (Dwidjoseputro, 1990).

Di alam bebas tidak ada bakteri yang hidup sendiri terlepas dari spesies

lainnya. Di laboratorium, supaya kita hanya mendapat satu spesies saja dalam

suatu biakan campuran menjadi biakan murni memerlukan teknik-teknik untuk

mengisolasi. Populasi campuran menjadi satu populasi sel. Biakan murni adalah

biakan yang hanya terdiri dari satu populasi jenis mikroba yang semuanya

berasal dari satu sel induk. Isolasi bakteri artinya memisahkan satu jenis bakteri

dari biakan campuran menjadi biakan murni (Sri Ratna, 1990).


Pekerjaan memindahkan mikroba dari medium lama ke medium yang

baru harus dilakukan secara teliti. Terlebih dahulu harus diusahakan agar semua

alat-alat yang sangkut paut dengan medium dan pekerjaan inokulasi itu benar-

benar steril, hal ini untuk menghindari terkontaminasi, yakni masuknya

mikroorganisme yang tidak kita inginkan. Beberapa langkah pada pekerjaan

inokulasi dan isolasi mikroba yaitu menyiapkan ruangan, karena tidak sembarang

tempat dilakukan isolasi dan inokulasi dimana ruangan tersebut harus bersih dan

bebas angin. Dinding ruang yang basah menyebabkan butir-butir debu

menempel. Pada waktu mengadakan inokulasi baik sekali bila dilakukan di

dalam suatu kotak berkaca. Kemudian memindahkan dengan kawat inokulasi

yang sebaiknya terbuat dari platina atau nikrom (Sri Ratna, 1990).

Isolasi bakteri adalah proses mengambil bakteri dari medium atau

lingkungan asalnya dan menumbuhkannya di medium buatan sehingga diperoleh

biakan yang murni. Bakteri dipindahkan dari satu tempat ke tempat lainnya harus

menggunakan prosedur aseptik. Aseptik berarti bebas dari sepsis, yaitu kondisi

terkontaminasi karena mikroorganisme lain. Teknik aseptik ini sangat penting

bila bekerja dengan bakteri. Beberapa alat yang digunakan untuk menjalankan

prosedur ini adalah bunsen dan laminar air flow Bila tidak dijalankan dengan

tepat, ada kemungkinan kontaminasi oleh mikroorganisme lain sehingga akan

mengganggu hasil yang diharapkan. Teknik aseptik juga melindungi laboran dari

kontaminasi (Sri Ratna, 1990).


Ada beberapa metode untuk menginokulasi bakteri sesuai dengan jenis

medium tujuannya. Pada medium agar tegak, dilakukan metode tusuk

menggunakan jarum ose. Pada medium agar miring, dilakukan metode gores

dengan menggunakan loop ose. Pada medium petridisk, dapat digunakan metode

streak plate (metode gores), pour plate (metode tuang) atau spread plate (metode

sebar) Setelah inokulasi, dilakukan proses inkubasi, yaitu menyimpan medium

pada alat atau kontainer ada temperatur tertentu dan periode tertentu, sehingga

tercipta lingkungan yang menyediakan kondisi cocok untuk pertumbuhan bakteri.

Metode gores atau streak plate menggunakan loop ose dan menggoreskannya ke

permukaan medium agar dengan pola tertentu dengan harapan pada ujung

goresan, hanya selsel bakteri tunggal yang terlepas dari ose dan menempel ke

medium. Sel-sel bakteri tunggal ini akan membentuk koloni tunggal yang

kemudian dapat dipindahkan ke medium selanjutnya agar didapatkan biakan

murni (Hadioetomo, 1990).

Media adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran zat-zat hara yang

berguna untuk membiakkan mikroba. Dengan menggunakan bermacam-macam

media dapat dilakukan isolasi, perbanyakan, pengujian sifat fisiologis dan

perhitungan sejumlah mikroba. Supaya mikroba dapat tumbuh baik dalam suatu

media, maka medium tersebut harus memenuhi syarat-syarat, yaitu harus

mengandung semua zat hara yang mudah digunakan oleh mikroba, harus

mempunyai tekanan osmosis, tegangan permukaan dan pH yang sesuai dengan

kebutuhan mikroba yang akan tumbuh, tidak mengandung zat-zat yang dapat
menghambat pertumbuhan mikroba, harus berada dalam keadaan steril sebelum

digunakan, agar mikroba yang ditumbuhkan dapat tumbuh dengan baik

(Hadioetomo, 1990).

B. Uraian Bahan

1. Air suling (DitJen POM, 1979)

Nama resmi : AQUA DESTILLATA

Nama lain : air suling

RM/BM : H2O

Pemerian : cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau, tidak mempunya

rasa

Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik.

2. Alkohol (DitJen POM, 1979)

Nama resmi : AETHANOLUM

Nama lain : etanol

Pemerian : cairan tidak berwarna, jernih, mudag menguap dan mudah

bergerak, bau khas, rara panas, mudh terbakar dengan

memberikan nyala biru yang tidak berasap

Kelarutan : sangat mudag larut dalam air, dalam kloroform P, dam dalam

eter P

Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya, di tempat

sejuk, jauh dari nyala api


3. Medium agar

Nama resmi : AGAR

Nama lain : agar-agar

Pemerian : berkas potongan memanjang, titpis seperti selaput dan

berbentuk keeping serpih atau butir jingga, kuning lemah

Kelarutan : praktis tidak larut dalam air dingin tetapi larut dalam air

mendidih

Kegunaan : sebagai zat tambahan

Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik

C. Uraian Bakteri

1. Bakteri S.E

 Klasifikasi

Kingdom : protista

Divisi : schizophyta

Kelas : schyzomicetes

Ordo : eurobactericeae

Famili : enterobactericeae

Genus : staphylococus

Spesies : staphylococcus epidermidis

 Morfologi

Merupakan suatu golongan bakteri yang menunjukkan sifat-sifat

yang mendekati fungi/bakteri. Terdapat dalam tanah maupun dalam udara


dan sebagian parasit pada tumbuhan tingkat tinggi. Koloni bewarna

(tergantung substraknya) mempunyai bau tanah, resisten terhadap

penisilin dan streptomisin memiliki beberapa karakteristik yaitu bakteri

fakultatif, koagulasi negative, katalase positif, gram positif, berbentuk

kokus dan berdiameter 0,5 – 1,5 µm. hidup pada kulit dan membran

mukosa manusia.

2. Bakteri L.B

 Klasifikasi

Kingdom : bacteria

Divisi : flimicutes

Kelas : bacilli

Ordo : lactobacilluaces

Famili : lactobacillacea

Genus : lactobacillus

Spesies : lactobacillus sp.

 Morfologi

Merupakan genus bakteri gram positif, anaerobic fakultatif atau

mikro aerofilik. Genus bakteri ini membentuk sebagian besar dari

kelompok bakteri asam laktat, dinamakan demikian karena kebanyakan

anggotanya dapat mengubah laktosa dan gula lainnya mendaji asam

laktat. Kebanyakan dari bakteri ini umum dan tidak berbahaya bagi

kesehatan. Dalam manusia, bakteri ini dapat ditemukan di dalam vagina


dan sistem pencernaan, dimana mereka bersimbiosis dan merupakan

sebagian kecil dari hot a asus, banyak spesies dari lactobacillus memiliki

kemampuan membusukkan materi tanaman yang sangat baik. Produksi

asam laktatnya membuat lingkungannya bersifat asam dan mengganggu

pertumbuhan beberapa bakteri merugikan. Beberapa anggota genus ini

telah memiliki genom sendiri.


BAB III

METODE KERJA

A. Alat dan Bahan

1. Alat

 Ose bulat

 Ose lurus

 Lampu spiritus

 Spoit 1 ml, 5 ml, dan 10 ml

 Tabung reaksi

 Cawan petri

 Rak tabung

 Erlenmeyer 100 ml

 Incubator

 Panci

 Kompor

 Kamera

 Karet gelang

 kapas

2. Bahan

 Medium NA

 Medium NB
 Medium PDA

 Bakteri S.E

 Bakteri L.B

 Alcohol 70%
 aquadest
B. Cara Kerja

Inokulasi mikroorganisme

1. Medium NA (Nutruient Agar)

1) Siapkan alat dan bahan

2) Dikerjakan secara aseptis di dekat lampu spiritus

3) 0se lurus di pijarkan dari pangkal sampai ujungnya pada lampu spiritus

4) Diambil biakan mikroba L.B dengan menggunakan oso lurus dan di

masukan pada tabung reaksi yang berisi medium NA

5) Diingkubasi dalam media incubator pada suhu 37º c selama 1x 24 jam

6) Diamati perubahan kolasi dari mikroba.

2. Medium NA( Nutrient Agar)

1) Disiapkan alat dan bahan

2) Di kerjakan secara oseptis di dekat lampu spiritus.

3) Ose lurus di pijarkan dari pangkal sampai lurus pada lampu spiritus

4) Diambil biakan mikroba S.E dengan menggunakan ose lurus dan di

masukan pada tabung reaksi yang berisi medium NA

5) Diinkubasi dalam incubator pada suhu 37º c selama 1x 24 jam


6) Diamati bentuk kolani dari mikroba

3. Medium NB (Nutrient Bort)

1) Disiapkan alat dan bahan

2) Disiapkan secara aseptis di dekat lampu spiritus

3) Ose lurus di pijarkan dari pangkal sampai ujung pada lampu spiritus

4) Dispoit medim NB sebanyak 10 ml dan dispoit bakteri, JB 1 ml di

masukan ke tabung reaksi

5) Diingkubasi dengan incubator dengan suhu 37º c selama1x 24 jam,

diamati bentuk koloni dan gambar.

Isolasi Mikroorganisme

1. Isolasi Mikroorganisme

1) Disiapkan alat dan bahan

2) Medium NA di panaskan sampai mencair

3) Dikerjakan secara aseptis dekat lampu spiritus

4) Dimasukan 1 ml bakteri S.E dan 10 ml medium NA kedalam cawan petri,

kemudian diletakan dengan cara di goyangkan secara perlahan – lahan

dengan membentuk angka 8 dan di biarkan memadat

5) Diinkubasi dalam incubator pada suhu 37º c selama 1x 24 jam dalam

proses terbalik.

2. Metode Sebar

1) Disiapkan alat dan bahan

2) Medium NA dipanaskan sampai mencair


3) Dikerjakan secara aseptis dekat dengan lampu spiritus

4) Dispait 10 ml medium NA dimasukan dalam cawan petri lalu dibiarkan

memadat

5) Diambil 1 ml biarkan mikroba L.B kedalam cawan petri yang berisi NA

yang sudah memadat, diratakan dengan cara digoyangkan secara perlahan-

lahan dengan membentuk angka 8dan dibiarkan memadat

6) Diinkubasi dalam incubator pada suhu 37º c selama 1x 24 jam

7) Diamati bentuk kolani dari mikroba dan di gambar

3. Metode Gores

1) Disiapkan alat dan bahan

2) Medium NA dipanaskan sampai mencair

3) Di kerjakan secara aseptis di dekat lampu spiritus

4) Dispoit 10 ml PDA dimasukan dalam cawan petri dibiarkan memadat

kemudian digoreskan diatas medium PDA yang sudah memadat

5) Diinkubasi dalam incubator selama 3 x 24 jam

6) Diamati bentuk kolani dari mikroba dan di gambar.


BAB IV

HASIL DAN PENGAMATAN

A. Hasil Pengamatan

1. Tabel Pengamatan

Inkulasi mikroorganisme

Medium inokulasi Bentuk koloni Keterangan

NA Tegak Serupa jarum Tumbuh


NA Miring Serupa pedang Tumbuh
NB Cair Tumbuh

Isolasi mikroorganisme

Bentuk permukaan kolanil


Metode Isolasi
Atas Samping
Sebar Bintik – bintik Rata
Tuang Bintik – bintik Rata
Gores Bulat Timbul rata

2. Gambar Pengamatan

NA miring NA tegak NB cair


Metode tuang metode sebar metode gores

B. Pembahasan

Isolasi mikroorganisme adalah pemisahan mikroba yang berasal dari

lingkungan dan membuahkannya sebagai kultur murni dalam suatu medium.

Proses pemindahan mikroba dari medium lama ke medium baru harus

dilaksanakan secara teliti. Terlebih dahulu harus dilaksanakan secara teliti dan

semua alat-alat yang berhubungan dengan medium dan pekerjaan inokulasi

(penamaan) itu benar-benar steril. Hal ini untuk menghindari kontaminasi dengan

mikroorganisme yang tidak digunakan.

Pada isolasi terbagi atas tiga bagian yaitu isolasi substrat cair dengan

metode tuang, sebar, dan gores. Pada metode tuang, sebar dan gores. Pada

metode tuang, dispoit 10 ml medium NA dan 1 ml biakan mikroba krmudian

dimasukkan ke dalam cawan petri, lau homogenkan secara perlahan-lahan

membentuk angka delapan, lalu diinkubasi dalam incubator dengan suhu 37o C

selama 1 X 24 jam, setelah diinkubasi didapatkan bentuk permukaan koloni

bintik-bintik yang tampak dari atas dan rata yang tampak dari samping.

Pada metode sebar, dispoit 10 ml medium NA dan biarkan memadat,

dispoit satu biakan mikroba, kemudian diinkubasi dalam incubator dengan suhu
37o C selama 1 X 24 jam. Setelah diinkubasi didapatkan bentuk permukaan

koloni yang tampak dari atas dan rata yang tampak dari samping.

Pada metode gores, dispoit 10 ml medium PDA dan biarkan memadat.

Diambil biakan mikroba menggunakan ose bulat yang telah disterilkan,

digoreskan pada medium membentuk zig-zag, kemudian diinkubasi selama 1 X

24 jam. Setelah diinkubasi didapatbentuk permukan koloni bulat yang tampak

dari atas dan timbul rata yang tampak dari samping.

Inokulasi merupakan pekerjaan memindahkan bakteri dari medium yang

lama ke medium yang baru dengan tingkat ketelitian yang sangat tinggi untuk

melakukan penanaman bakteri (inokulasi) terlebih dahulu diusahakan agar alat

yang ada tetap steril, hal ini untuk menghindari kontaminasi. Pada metode

inokulasi digunakan beberapa metode yaitu NA (Nutrient Agar) miring dan NB

(Nutrient Borth) cair.

Pada metode NA miring, dilakukan dengan mensterilkan ose bulat

kemudian dimasukkan ke dalam biakan mikroba (mengambil biakan mikroba),

kemudian menggoreskan ke dalam medium yang sudah memadat dengan goresan

berbentuk zig-zag. Kemudian diinkubasi ke dalam incubator selama 1 X 24 jam

dengan suhu 37o C. Setelah diinkuBASI didapatkan hasil yaitu bentuk koloni

serupa pedang yang menandakan bahwa koloni tersebut tumbuh.

Pada metode NA tegakn dilakukan dengan menstrilkan ose lurus

kemudian menusukkan ke dalam medium yang telah memadat. Diinkubasi


didapatkan hasil yaitu bentuk koloni serupa jaru m yang menandakan bahwa

koloni tersebut tumbuh.

Pada metode NB cair, dilakukan dengan spoit 10 ml NB cair dan 1 ml

biakan mikroba, dimasukkan ke dalam tabung reaksi. Kemudian diinkybasi

dalam incubator dengan suhu 37o C selama 1 X 24 jam. Setelah diinkubasi,

didapatkan hasil yaitu koloni tersebut tumbuh yang ditandai dengan adanya

kekeruhan.
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari percobaan yang telah dilakukan, dapat dismpulkan bahwa:

1. Metode yanh dilakukan untuk memisahkan mikroba tertentu dari populasinya

untuk mendapatkan kultur murni, dapat dilakukan dengan menggunakan

metode teknik gores, tuang dan sebar. Pada inokulasi untuk memindahkan

bakteri dari medium satu ke medium yang lain dapat dilakukan dengan

metode gores pada medium NA miring. Metode langsung pada medium NA

tegak, dan metode cair pada medium NB cair.

2. Mikroba yang tumbuh pada medium tertentu memiliki karakteristik yang

berbeda-beda yang dapat diamati bentuknya secara langsung.

B. Saran

ebaiknya dalam praktikum dilakukan dengan hati-hati, dan pada alat dan

bahan harus dalam keadan lengkap agar praktikum bias berjalan dengan lancer.
DAFTAR PUSTAKA

Departemen kesehatan RI.1995.Farmakope Indonesia edisi III.jendral pengawasan


obat dan makanan:Jakarta,Indonesia.

Dwidjoseputro.1980.Dasar-Dasar Mikrobiologi.Djambatan: Jakarta.

Farid, Nurfiddin.2018.mikrobiologi farmasi.sekolah tinggi ilmu kesehatan mega


rezky:Makassar, Indonesia.

Hadioetomo, R. S.1993.Mikrobiologi Dasar dalam Praktek.Gramedia:Jakarta.

Ratna, Sri.1990.Mikrobiologi Dasar dalam Prakteik.Jakarta:Gramedia.

Anda mungkin juga menyukai