1.Kesimpulan .........................................................................................................................6
2.Saran ...................................................................................................................................6
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Hak merupakan unsur normatif yang melekat pada diri setiap manusia yang dalam
penerapannya berada pada ruang lingkup hak persamaan dan hak kebebasan yang terkait dengan
interaksinya antara individu atau dengan instansi.Hak juga merupakan sesuatu yang harus
diperoleh.Masalah HAM adalah sesuatu hal yang sering kali dibicarakan dan dibahas terutama dalam
era reformasi ini.HAM lebih dijunjung tinggi dan lebih diperhatikan dalam era reformasi dari pada
era sebelum reformasi. Perlu diingat bahwa dalam hal pemenuhan hak, kita hidup tidak sendiri dan
kita hidup bersosialisasi dengan orang lain. Jangan sampai kita melakukan pelanggaran HAM
terhadap orang lain dalam usaha perolehan atau pemenuhan HAM pada diri kita sendiri.
Hak asasi manusia adalah hak dasar yang dimiliki manusia sejak manusia itu dilahirkan.Hak
asasi dapat dirumuskan sebagai hak yang melekat dengan kodrat kita sebagai manusia yang bila
tidak ada hak tersebut, mustahil kita dapat hidup sebagai manusia.Hak ini dimiliki oleh manusia
semata – mata karena ia manusia, bukan karena pemberian masyarakat atau pemberian negara. Maka
hak asasi manusia itu tidak tergantung dari pengakuan manusia lain, masyarakat lain, atau Negara
lain. Hak asasi diperoleh manusia dari Penciptanya, yaitu Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan hak
yang tidak dapat diabaikan.
Sebagai manusia, ia makhluk Tuhan yang mempunyai martabat yang tinggi. Hak asasi manusia
ada dan melekat pada setiap manusia. Oleh karena itu, bersifat universal, artinya berlaku di mana
saja dan untuk siapa saja dan tidak dapat diambil oleh siapapun. Hak ini dibutuhkan manusia selain
untuk melindungi diri dan martabat kemanusiaanya juga digunakan sebagai landasan moral dalam
bergaul atau berhubungan dengan sesama manusia.
BAB 2
PEMBAHASAN
Setiap manusia memiliki hak dasar yang disebut dengan hak asasi. Contoh hak asasi manusia
antara lain: Mendapatkan kasih sayang dan Memperoleh rasa aman dan perlindungan.
Selain hak asasi, ada pula hak warga negara yang diberikan oleh pemerintah yang tercantum dalam
UUD 1945, contohnya:
Hak warga negara dalam menganut agama dan kepercayaan diatur dalam UUD 1945 sebagai berikut:
Hak menganut agama tercantum dalam UUD 1945 Pasal 28 Ayat 1 dan 2 serta Pasal 29 ayat 2.
Dari kedua pasal di atas dapat dimaknai bahwa semua warga negara memiliki hak untuk memilih atau
menentukan agama atau kepercayaan masing-masing sesuai dengan yang diyakininya sepanjang tidak
merugikan orang lain. Pemerintah memberikan kemerdekaan dan atau kebebasan kepada semua warga
Negara untuk menjalankan ibadahnya.
2. HAK MENDAPATKAN PENDIDIKAN
Pasal-pasal yang mengatur hak warga Negara untuk memperoleh pendidikan antara lain:
Dasar hukum yang mengatur hak menyuarakan pendapat warga Negara terdapat dalam UUD 1945
yaitu:
Bekerja adalah salah satu cara untuk mendapatkan uang atau imbalan berupa gaji atau upah.
Manusia perlu bekerja agar mendapatkan uang untuk membiayai kebutuhan hidupnya. Negara
mengatur hak warga Negara untuk mendapatkan pekerjaan dan imbalan yang sesuai dalam UUD 1945
antara lain sebagai berikut:
Berdasarkan kedua pasal tersebut, setiap warga Negara memiliki hak untuk bekerja sesuai dengan
kemampuan dan ilmu pengetahuan yang dimilikinya. Warga Negara yang telah bekerja juga berhak
atas imbalan dan upah sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Dalam rangka menciptakan lapangan
kerja, pemerintah benyak melakukan pembangunan fasilitas umum dan industri yang menyerap tenaga
kerja.
Setiap warga Negara memiliki hak yang sama di hadapan hukum. Hak ini tercantum dalam UUD
1945, yaitu:
Dari pasal tersebut, dijelaskan bahwa Negara akan memberikan hak yang sama kepada warga
Negara. Aparat penegak hukum akan memberikan tindakan yang sama kepada seluruh warga Negara
tanpa memandang suku bangsa, agama, tingkat pendidikan, atau jabatan.
Dalam menggunakan hak sebaiknya kita lakukan dengan penuh tanggung jawab. Contoh:
1. Listrik yang kita gunakan sehari-hari salah satunya berasal dari sumber daya alam yang tidak dapat
diperbaharui. Oleh karena itu, kita harus menggunakan dengan hemat. Menghemat listrik termasuk
sikap menggunakan hak dengan penuh tanggung jawab.
2. Merapikan mainan setelah digunakan.
3. Bertanya kepada guru tentang pelajaran yang belum dimengerti dengan santun.
4. Mematikan air setelah tidak digunakan.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
HAM adalah hak-hak dasar yang dimiliki oleh manusia sesuai dengan kiprahnya. Setiap
individu mempunyai keinginan agar HAM-nya terpenuhi, tapi satu hal yang perlu kita ingat bahwa
Jangan pernah melanggar atau menindas HAM orang lain.
HAM setiap individu dibatasi oleh HAM orang lain. Dalam Islam, Islam sudah lebih dulu
memperhatikan HAM. Ajaran Islam tentang Islam dapat dijumpai dalam sumber utama ajaran Islam
itu yaitu Al-Qur’an dan Hadits yang merupakan sumber ajaran normatif, juga terdapat dalam praktik
kehidupan umat Islam.
Dalam kehidupan bernegara HAM diatur dan dilindungi oleh perundang-undangan RI,
dimana setiap bentuk pelanggaran HAM baik yang dilakukan oleh seseorang, kelompok atau suatu
instansi atau bahkan suatu Negara akan diadili dalam pelaksanaan peradilan HAM, pengadilan HAM
menempuh proses pengadilan melalui hukum acara peradilan HAM sebagaimana terdapat dalam
Undang-Undang pengadilan HAM.
2. Saran-Saran
Sebagai makhluk sosial kita harus mampu mempertahankan dan memperjuangkan HAM kita
sendiri. Di samping itu kita juga harus bisa menghormati dan menjaga HAM orang lain jangan
sampai kita melakukan pelanggaran HAM. Dan Jangan sampai pula HAM kita dilanggar dan dinjak-
injak oleh orang lain.
MAKALAH
HAK ASASI MANUSIA (HAM)
Disusun Oleh :
WIYOLA KRIS DAYANTI
KELAS : VI
DIKETAHUI:
Wali Kelas : LAMRIA SITORUS SP.d
( SYARAT KELULUSAN )
T.A 2023-2024