Anda di halaman 1dari 11

Makalah Pengantar Seni Rupa

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengantar Seni Rupa

Fakultas DKV Universitas Putra Indonesia “YPTK” Padang

OLEH

ALIZA MUTIA PUTRI K


20101159110133

FAKULTAS DESAIN KOMUNIKASI VISUAL

UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA “YPTK”

PADANG

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang sudah

melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayah- Nya sehingga saya bisa menyusun Tugas

Pengantar Seni Rupa ini dengan baik serta tepat waktu. Seperti yang sudah kita tahu

“Pengantar seni rupa” juga termasuk mata kuliah yang penting di jurusan Desain

Komunikasi Visual.Untuk itu semuanya perlu dibahas pada makalah ini mengenai

asal usul Pengantar Seni Rupa.

Tugas ini saya buat untuk memberikan ringkasan tentang keberadaan

Pengantar Seni Rupa untuk memudahkan dalam mempelajarinya. Semoga makalah

yang saya buat ini bisa mempermudah dalam proses belajar dan dapat membuat

pengetahuan kita jadi lebih luas lagi. Saya menyadari kalau masih banyak

kekurangan dalam menyusun makalah ini .

Oleh sebab itu, kritik serta anjuran yang sifatnya membangun sangat saya

harapkan guna kesempurnaan makalah ini. Saya mengucapkan terima kasih kepada

Dosen pengampu mata kuliah Pengantar Seni Rupa. Kepada pihak yang sudah

menolong turut dan dalam penyelesaian makalah ini. Atas perhatian serta

waktunya, saya sampaikan banyak terima kasih.

Batam , 14-10-2020
i
DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah........................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ..................................................................................................... 2

C. Tujuan Pembelajaran ................................................................................................. 2

BAB II .............................................................................................................................. 3

PEMBAHASAN ............................................................................................................... 3

B. Penciptaan Karya Seni Rupa...................................................................................... 3

1. Unsur-unsur Dalam Berkarya Seni Rupa ............................................................ 3

2. Prinsip Dalam Berkarya Seni Rupa .................................................................... 4

3. Konsep Dalam Berkarya Seni Rupa .................................................................... 4

4. Penciptaan Karya Seni Rupa Dua dan Tiga Dimensi ........................................... 5

BAB III PENUTUP ........................................................................................................... 7

A. Kesimpulan ............................................................................................................... 7

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Seni rupa dua dimensi adalah karya seni rupa yang memiliki ukuran panjang

dan lebar. Ciri-ciri karya seni rupa 2 dimensi sebagai berikut:

 Bersifat datar

 Memiliki ukuran panjang dan lebar

 Hanya dapat dilihat dari satu arah, yaitu arah depan

 Ruang atau rongga pada karya ini bersifat semu

 Memerlukan tempat/bidang lain untuk menempel.

Sedangkan seni rupa tiga dimensi, yaitu karya seni rupa yang memiliki

ukuran panjang, lebar dan tinggi. Ciri-ciri karya seni rupa tiga dimensi sebagai

berikut:

 Memiliki ukuran panjang, lebar, tinggi dan ketebalan

 Dapat dilihat dari berbagai arah

 Berdiri sendiri,tidak memerlukan bidang lan dalam penyajiannya

 Ruang atau rongga (space) yang terdapat pada karya tersbut bersifat

nyata.

Dibandingkan karya dua dimensi, karya tiga dimensi lebih tahan lama

karena umumnya di buat dari bahan-bahan seperti kayu, batu, semen, tanah liat

yang dikeringkan, dan logam.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja unsur-unsur karya seni rupa dua dan tiga dimensi

2. Apa saja konsep karya seni rupa dua dan tiga dimensi

3. Apa saja prinsip karya seni rupa dua dan tiga dimensi

4. Apa saja penciptaan karya seni rupa dua dan tiga dimensi

C. Tujuan Pembelajaran
1. Mengetahui unsur yang ada di seni rupa dua dan tiga dimensi

2. Mengetahui konsep karya seni rupa dua dan tiga dimensi

3. Mengetahui prinsip karya seni rupa dua dan tiga dimensi

4. Mengetahui penciptaan karya seni rupa dua dan tiga dimensi

2
BAB II

PEMBAHASAN

B. Penciptaan Karya Seni Rupa

1. Unsur-unsur Dalam Berkarya Seni Rupa


Karya seni rupa dibangun oleh sejumlah unsur yang membentuk kesatuan

sehingga karya seni bisa dinikmati secara utuh. berikut unsur-unsur dalam karya

seni rupa:

 Titik, unsur paling dasar yaitu berupa titik. dengan titik sesorang dapat

menemukan ide baru untuk menciptakan unsur seni rupa baru.

 Garis, adalah goresan atau batas dari suatu benda, ruang, bidan, warna,

tekstur dan sebagainya.

 Bidang, yaitu salah satu unsur seni rupa yang terbentuk dari hubungan

beberapa garis.

 Bentuk, bentuk merupakan salah satu unsur seni rupa yang menentukan

keberhasilan sebuah karya seni rupa.

 Tekstur, sangat menentukan keberhasilan sebuah karya seni rupa dan

kriya, karena bersamaan dengan warna, dan menentukan kualitas

permukaan yang terlihatpaling awal.

 Gelap terang, menggambarkan benda berkesan tiga dimensi.

 Ruang, ruang dapat mengacu pada luas bidang gambar.

 Warna, adalah unsur seni rupa yang menimbulkan kesan dari pantulan

cahaya pada mata.

3
2. Prinsip Dalam Berkarya Seni Rupa
Prinsip-prinsip karya seni rupa adalah cara penyusunan, pengaturan

unsur-unsur rupa sehingga membentuk suatu karya seni., prinsip karya seni rupa

diantaranya sebagai berikut:

 Prinsip Kesatuan (unity), merupakan prinsip keseimbangan, irama,

proporsi, penekanan, dan keselarasan.

 Prinsip Keseimbangan, lebih ditekankan kepada bobot kualitatif atau

bobot visual, artinya berat ringannya objek hanya dapat dirasakan.

 Prinsip irama, irama dapat terjadi pada karya seni rupa dari adanya

pengaturan unsur garis, raut, warna, tekstur, gelap terang secara

berulang-ulang.

 Prinsip penekanan, penekanan / pusat perhatian adalah karya yang

dibuatberdasarkan prioritas utama.

 Prinsip proporsi, seni rupa dan seni kerajinan dikatakan berhasil jika

unsur-unsurnya disusun berdasarkan suatu proporsi.

 Prinsip keselarasan, juga disebut prinsip harmoni atau keserasian

 Gradasi, susunan warna yang didasari pada tingkatan tertentu pada

sebuah karya seni.

3. Konsep Dalam Berkarya Seni Rupa


Seni tercipta berdasarkan bentuk konkret atau wujud nyatanya dan berbagai

hal-hal pembentuk lainnya pula seperti: sifat, fungsi, bentuk, struktur dan bahkan

pengertian seni-nya sendiri. Bahkan pengertian seni akan sangat berpengaruh

pada karya seni yang diciptakan.

4
Misalnya, di masa lalu karya seni kontemporer tidak akan diakui sebagai

seni oleh masyarakat. Mengapa? karena pengertian seni pada masa lalu

cenderung lebih diartikan sebagai peniruan alam hingga ke media dokumentasi.

Sekarang, tugas tersebut sudah hampir digantikan oleh fotografi.

Memahami konsep seni membawa kita pada berbagai kemungkinan langkah

baru dalam mengeksplorasi dan menciptakan karya seni. Mengapa? karena kita

tahu apa saja parameter yang dapat disesuaikan dari masing-masing unsur

pembentuk seni.

Tentunya unsur intrinsik seni adalah hal utama yang akan dirangkai untuk

menciptakan seni. Namun unsur pembentuk seni tidak hanya dari dalam saja.

Lukisan tidak akan menjadi lukisan jika ia tidak diakui sebagai lukisan oleh

masyarakat. Seni bela diri akan menjadi koreografi (tari) dalam konteks yang

berbeda.

4. Penciptaan Karya Seni Rupa Dua dan Tiga Dimensi


Dalam Penciptaan sebuah karya seni tentunya tidak akan melupakan

seniman sebagai pencipta karya seni. Seniman memiliki konsep sebagai dasar

mencipta yang disebut sebagai ide, gagasan, konsep. Konsep Karya seni

diciptakan oleh seniman melalui beberapa tahapan, sehingga perlu pemahaman

terhadap metode penciptaan dan didukung dengan pemahaman terhadap teori

seni. Metode dalam ranah penciptaan sangat mungkin untuk dikembangkan,

sebab proses penciptaan karya berkaitan dengan Eksplorasi dimana dapat

dikembangkan banyak eksperimen di dalamnya. Termasuk seni rupa dua dan

tiga dimensi.

Seni rupa dua dimensi adalah karya yang memiliki dimensi panjang dan

dimensi lebar. Keluasan bidang datar dari panjang dan lebar itu oleh perupa

digunakan untuk membuat lukisan, gambar, desain dan karya-karya grais yang
5
hanya dapat diamati secara sempurna dari arah depan. Sedangkan untuk

memberi kesan jauh dekat, besar kecil, atau panjang pendek, dibuat dengan

pertimbangan perspektif.

Penciptaan desain batik, karya desain dua dimensi, sebagai aktivitas

perancangan reka bentuk, letak, warna, dibuat untuk memenuhi kebutuhan

masyarakat akan benda tekstil yang indah dan fungsional.

Sedangkan seni rupa tiga dimensi adalah karya yang memiliki dimensi

panjang, dimensi lebar dan dimensi tinggi. Misalnya, patung, relief, keramik,

wayang golek yang bebas mengisi ruang, sehingga dapat diamati secara

sempurna dari berbagai arah (berkeliling, 360°). Meskipun banyak juga karya-

karya yang tidak memperhitungkan daya pandang demikian, misalnya patung-

patung yang sifatnya frontal (hanya bagus dilihat dari arah depan) saja.

Karya seni rupa tiga dimensi pada umumnya diciptakan untuk memenuhi

kebutuhan masyarakat akan karya-karya seni rupa murni (patung, relief,

monumen) serta seni rupa terapan (desain dan kriya) seperti desain industri,

desain interior, kriya rotan, kriya logam, kriya kayu dan lain sebagainya.

6
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dalam Penciptaan sebuah karya seni tentunya tidak akan melupakan

seniman sebagai pencipta karya seni. Seniman memiliki konsep sebagai dasar

mencipta yang disebut sebagai ide, gagasan, konsep. Konsep Karya seni diciptakan

oleh seniman melalui beberapa tahapan, sehingga perlu pemahaman terhadap

metode penciptaan dan didukung dengan pemahaman terhadap teori seni. Metode

dalam ranah penciptaan sangat mungkin untuk dikembangkan, sebab proses

penciptaan karya berkaitan dengan Eksplorasi dimana dapat dikembangkan banyak

eksperimen di dalamnya. Metode yang baik digunakan dalam penciptaan seni

adalah praktik berbasis riset (practice based research).

Karya seni yang merupakan hasil rekayasa, pengolahan, dari

pengalamanpengalaman empiris seniman dalam hidupnya dan kehidupanya

beraktivitas dalam kegiatan sehari-hari akan memberikan pengetahuan,

pemahaman, wawasan, pencerahan kepada seniman sendiri, masyarakat dan

komunitas, serta masyarakat pada umumnya. Apresiator (pengamat) seni turut

berkontribusi dalam memproduksi pengetahuan. Keterkaitan tiga komponen yakni

seniman, karya seni, dan audiance/apresiator (pengamat) seni saling terkait dalam

menciptakan dan memproduksi wacana dalam tiap konteks kebudayaan.

7
DAFTAR PUSTAKA

Eriyanto. 2011. Analisis Wacana Pengantar Analisis Teks Media. Yogyakarta: LkiS.

Foucault, Michel. 2009. Pengetahuan dan Metode Karya-karya Penting Foucault.

Yogyakarta: Jalasutra. Fryling, Christopher. 1993. Research in Art and design. Royal collage

of Art Research Papers 1 (1): 1-5. Gray, Carol. MALINS, JULIAN. 2004. Visualizing Research,

A guide to the research process in art and design. Ashgate Publishing Limited. “ Inhuiry

through practice: Developing appropriate research strategies in art and design”.

University of Art & Design Helsinki.

Anda mungkin juga menyukai