Anda di halaman 1dari 16

BAB III

MEMAHAMI KARYA SENI RUPA BERDASARKAN, JENIS, TEMA, DAN NILAI


ESTETISNYA

Kompetensi Dasar:

3.2 Memahami karya seni rupa berdasarkan, jenis, tema, dan nilai
estetisnya

Kesenian merupakan hasil unsur kebudayaan yang sudah sangat menyatu dengan
kehidupan kita sehari-hari. Dalam konteks sederhana, kesenian adalah sesuatu yang sifatnya
menghibur. Namun lebih mendalam, kesenian menjadi alat atau sarana manusia untuk
mengekspresikan dirinya. Ekspresi timbul karena adanya pikiran dan suasana kehidupan.
Ekspresi yang timbul karena intensi pikiran misalnya konsep dan struktur pikiran. Sedangkan
ekspresi yang muncul karena suasana misalnya ketika kita sedang merasa bahagia karena akan
dibelikan sepeda motor.

Kata seni berasal dari kata “seni” yang artinya “jiwa yang luhur atau ketulusan jiwa”.
Menurut kajian ilmu di Eropa, seni disebut “art” (artivisial) yang artinya barang atau karya dari
sebuah kegiatan. Kesenian adalah segala sesuatu ciptaan manusia untuk memenuhi atau untuk
menunjukkan rasa keindahan. Kesenian merupakan hasil dari unsur budaya manusia, yaitu rasa.
Definisi kesenian lainnya adalah menurut Alexander Alland, sebagaimana yang dituliskan oleh
Marvin Harris, ia menyatakan bahwa kesenian adalah bermain dengan menghasilkan bentuk
transformasi representatif yang estetik. Pendapat tersebut dapat dijabarkan berikut ini. Bermain
adalah kesenangan, aspek aktivitas kepuasan yang tidak dapat diukur. Bentuk adalah bangunan
yang dibentuk pada waktu dan ruang bermain didalam kesenian. Estetik adalah eksistensi
kapasitas manusia secara universal sebagai suatu apresiasi emosi dan kesenangan.

Adapun perwujudan transformasi adalah aspek komunikasi suatu kesenian. Kesenian


selalu mewakili sesuatu dan mengomunikasikan informasi. Komunikasi di dalam kesenian
berbeda dengan komunikasi lain. Komunikasi di dalam kesenian harus diubah ke dalam bentuk
kiasan atau pernyataan simbolik.

Berdasarkan penelitian para ahli, seni atau karya seni sudah ada kurang lebih sejak
60.000 tahun yang lalu. Bukti ini terdapat pada dinding-dinding gua di Prancis Selatan. Buktinya
berupa lukisan yang berupa torehan-torehan pada dinding dengan menggunakan warna yang
menggambarkan kehidupan manusia purba. Artefak atau bukti ini mirip lukisan modern yang
penuh ekspresi. Hal ini dapat kita lihat dari kebebasan mengubah bentuk. Satu hal yang
membedakan antara karya seni manusia purba dengan manusia modern adalah terletak pada
tujuan pencipptaannya. Manusia purba membuat karya seni atau penanda kebudayaan sangat
dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan di sekitarnya. Sedangkan manusia modern membuat karya
seni atau penanda kebudayaan digunakan untuk kepuasan pribadi dan menggambarkan kondisi di
lingkungannya. Dengan kata lain, manusia modern adalah sosok yang ingin menemukan hal-hal
baru dan mempunyai cakrawala berpikir yang luas.

Saat ini, kesenian terus berkembang seiring dengan perkembangan kebudayaan manusia.
Perkembangan kesenian juga sangat dipengaruhi oleh perkembangan teknologi. Oleh karena itu,
tidak heran apabila kita menemukan bidang-bidang seni baru.

I. JENIS KARYA SENI RUPA


Pada prinsipnya, karya seni dapat kita kelompokkan menjadi beberapa kelompok.
Diantaranya:
a. Dimensi
Menurut dimensinya karya seni rupa terbagi dalam :
 Dua dimensi (matra).
Contoh : seni lukis, seni grafis, batik, dll.
 Tiga dimensi (matra).
Contoh : seni patung, seni instalasi, arsitektur, kap lampu, dll.
b. Fungsi
Menurut fungsinya atau kegunaannya dapat dikelompokkan :
 Fungsi murni / fine art / pure art.
Karya seni rupa yang hanya menitikberatkan pada fungsi estetika atau
ekspresi penciptanya.
Contoh : seni patung, relief, seni Instalasi.
 Fungsi terapan / pakai.
Karya seni yang mempunyai fungsi untuk membantu kegiatan hidup
manusia atau sebagai benda pakai atau yang ada kegunaannya bagi
manusia.
Contoh : vas bunga, keris, candi
c. Masanya / waktunya
Menurut waktu atau masanya seni rupa digolongkan menjadi 3 yaitu :
 Seni Rupa Tradisional, seni rupa zaman dahulu yang sudah memiliki
aturan dan pakem tersendiri dan bersifat statis maksudnya baik bentuk
maupun gayanya tidak mengalami perubahan. Aspek seni rupa tradisional
ini dipertahankan secara turun-temurun dari generasi ke generasi sampai
saat ini.
Contoh : rumah adat, candi.
 Seni Rupa Modern, merupakan karya seni terbaharui dari seni rupa
tradsional yang mana aturan ataupun pola-pola yang ada sudah diubah dan
mengandalkan kekreatifitasan pembuat seni rupa atau bersifat individualis.
Contoh : patung, kriya.
 Seni rupa kontenporer, adalah karya seni yang muncul karena trend atau
kondisi waktu dan bersifat kekinian.

II. MEMAHAMI KARYA SENI RUPA BERDASARKAN TEMA


Tema merupakan suatu ide pokok dalam suatu masalah. Istilah tema berasal
dari bahasa latin yang berarti tempat meletakkan suatu perangkat. Disebut demikian
karena tema merupakan inti atau ide dasar sebuah cerita. Tema merupakan ide pokok
atau makna yang terkandung dalam sebuah cerita.

A. Definisi dan Pengertian Tema Menurut Para Ahli


1. Keraf
Menurut Keraf, tema merupakan suatu amanat utama yang
disampaikan oleh penulis lewat karangan atau pun karya sastranya.
2. Aminuddin
Menurut Aminuddin, pengertian tema adalah ide yang melandasi suatu
cerita diperankan, serta sebagai pangkal tolak pengarang dalam aktivitas
pemaparan karya fiksi yang dibuatnya.
3. Mido
Menurut Mido, tema adalah persoalan yang berhasil menempati
tempat utama dalam cerita rekaan dan bukan di dalam pikiran pengarangnya
saja.
4. Stanton dan Jenny C
Menurut Stanton dan Jenny C, tema merupakan makna yang
terkandung di dalam sebuah cerita yang ada dalam karya sastra.
5. Kamus Istilah Pengetahuan Populer
Menurut Kamus Istilah Pengetahuan Populer, tema merupakan
persoalan atau pun pokok pikiran yang dijabarkan di dalam suatu karangan, isi
dari sebuah ciptaan.
6. Ensiklopedi Sastra Indonesia
Menurut Ensiklopedia Sastra Indonesia, pengertian tema adalah setiap
gagasan, ide pokok, atau pun pokok persoalan yang digunakan sebagai dasar /
landasan pembuatan cerita.

B. Tema Dalam Seni Rupa


Setiap manusia memiliki sudut pandang yang berbeda di dalam menjalani
hidup ini. Begitu pula saat kita membuat suatu lukisan, masing-masing memiliki
sudut pandang yang berbeda-beda. Perbedaan sudut pandang dapat dipengaruhi
oleh suasana, waktu, dan kondisi geografis. Pembuatan karya seni rupa pada
zaman dahulu, manusia menciptakan karya seni sebagai bentuk sarana ritual
keagamaan. Seperti relief-relief pada candi-candi yang menggambarkan kisah
manusia dalam ritual menuju ke alam nirwana, atau bahkan sebagai sarana untuk
pembelajaran moral masyarakat setempat.

1. Tema Dalam Seni Rupa Murni


Pembuatan karya seni juga dapat digunakan sebagai pengungkapan
ekspresi jiwa yang membuatnya. Ungkapan-ungkapan tersebut di dalam
pembuatan suatu karya seni rupa murni dapat menjadi sebuah tema. Tema
adalah gagasan, ide, atau pokok pikiran yang ada di dalam sebuah karya seni
baik dalam bentuk karya seni rupa dua dimensi maupun seni rupa tiga
dimensi. Memahami tema yang ada pada sebuah karya seni rupa murni berarti
kita dapat memahami tujuan penciptaan karya seni tersebut. Tema-tema di
dalam pembuatan karya seni rupa murni antara lain sebagai berikut.
a. Hubungan Antara Manusia Dengan Dirinya
Di dalam pengungkapannya tersebut terkadang seseorang
menggunakan dirinya sendiri sebagai objek karyanya. Contoh : seorang
seniman patung membuat karya patung dengan menggunakan objek
dirinya sendiri.
b. Hubungan Antara Manusia Dengan manusia Lain
Seorang perupa terkadang dalam mengekspresikan citarasa
keindahan menggunakan objek orang-orang yang ada di sekitarnya.
Seperti istrinya, anak-anaknya, orang tua, saudaranya, teman-temannya,
tetangganya, kekasihnya, sahabatnya, atau orang-orang yang ada dalam
fikirannya. Contoh : membuat patung sanak saudara, membuat patung
para pahlawan.
c. Hubungan Antara Manusia Dengan Alam Sekitarnya
Alam sekitar yang sangat menarik bagi para pelukis untuk
mengungkapkan citarasanya, seringkali alam sekitar dijadikan objek
untuk karyanya. Contoh : membuat kolam dengan diberi karya seni rupa
tiga dimensi berupa air terjun di tepi kolam.
d. Hubungan Antara Manusia Dengan Benda
Benda-benda di sekitar kita memiliki keunikan tersendiri bagi para
seniman, sehingga menjadikan benda-benda tersebut menjadi objek
karyanya. Keunikan benda-benda tersebut ada yang berbentuk silindris,
kubistis, ataupun yang berbentuk bebas. Bentuk benda tersebut seperti
gelas, cangkir, kendi, teko, vas bunga, guci, botol, sepatu, dll. Contohnya
dalam pembuatan centong dari batok kelapa.
e. Hubungan Antara Manusia Dengan Aktivitasnya
Aktivitas manusia dalam kehidupan sehari-hari yang beragam
membuat perupa ingin mengabdikan kegiatan tersebut dalam media
karyanya. Karya tersebut menjadi sesuatu yang menarik apabila dalam
mengambil sudut pandang aktivitas dapat disusun sesuai dengan
komposisi dan proporsi yang baik.
f. Hubungan Antara Manusia Dengan Alam Khayal
Ide, imajinasi atau khayalan sering melintas dalam pikiran kita
baik secara sadar ataupun saat tidak sadar (saat tidur). Khayalan yang
muncul di benak perupa kadang diwujudkan dalam suatu karya seni.
Contohnya, kita membuat patung buddha maytreya, buddha maytreya
adalah buddha yang belum lahir. Dalam hal ini kita ketahui bahwa
bagaimana mungkin kita membuat patungnya. Sehingga membuat patung
termasuk dalam hubungan manusia dengan alam khayalan alam manusia.
2. Tema dalam Karya Seni Rupa Terapan
Seni terapan (seni kerajinan) ialah suatu usaha membuat barang
barang hasil pekerjaan tangan, atau dapat pula berarti pekerjaan tangan.
Benda seni terapan biasanya dibuat untuk dipergunakan dalam memenuhi
kebutuhan hidup sehari hari sekaligus melestarikan tradisi kesenirupaan
suatu daerah.
Hal ini artinya seni rupa dibuat oleh masyarakat tertentu sebagai ciri
khas daerahhnya. Gagasan seni terapan daerah umumnya terikat aturan
tertentu berupa adat dan tradisi daerah setempat, misalnya membuat terapan
untuk:
a. Keperluan religius, untuk upacara keagamaan.
b. Membuat ketupat, untuk menyambut Idul Fitri.
c. Membuat kerajinan merangkai janur, sebagai hiasan atau dekorasi
pengantin.
d. Membuat pakaian adat pengantin dan pakaian adat setempat.
e. Membuat hiasan dan perabot rumah tangga untuk rumah adat.
f. Membuat seni batik atau kain tenun secara tradisi turun temurun
dengan pola, teknik, dan bahan yang sama.

III. NILAI ESTETIKA DALAM KARYA SENI RUPA


A. Pengertian Estetika
Estetika adalah salah satu cabang filsafat yang membahas keindahan.
Estetika adalah sebuah filosofi yang mempelajari nilai sensoris yang kadang
dianggap sebagai penilaian terhadap sentiment dan rasa.
Estetika sering dihubungkan dengan sesuatu yag berbau seni karena
mengandung keindahan yang dapat dipandang.
Kata estetika sendiri berakar dari bahasa Latin aestheticus atau bahasa
Yunani aestheticos yang merupakan kata yang bersumber dari istilah aisthe
yang memiliki makna merasa. Estetika menyangkut hal perasaan seseorang,
dan perasaan ini dikhususkan akan perasaan yang indah (bentuk dan
isi/makna).
B. Pengertian Estetika Menurut para Ahli
1. Menurut Herbert Read
Herbert Read mendefinisikan bahwa keindahan adalah kesatuan
dan hubungan bentuk yang
terdapat diantara pencerapan
indrawi kita. Dalam teorinya,
beliau menjelaskan bahwa
pernyataan tentang seni yang
disamakan dengan estetika
atau keindahan adalah sesuatu
yang salah. Seni yang
merupakan hasil budaya dari
manusia yang disebut juga unsure kebudayaan tidak serta merta hanya
berbentuk yang indah saja, seni juga dapat berupa suatu objek buatan
manusia yang unik, menyeramkan, antik, dan tidak melulu hal yang
memiliki nilai keindahan akan tetapi memiliki kesan dihati orang lain
sebagai penikmat seni.
2. Menurut Bruce Allsopp

Bruce Allshop
pada tahun 1997
mendefinisikan bahwa
estetika adalah ilmu
pengetahuan yang
mempelajari proses
penikmatan dan aturan
dalam menciptakan
rasa kenyamanan. Dari definisi tersebut, beliau mengartikan tentang kata
estetika adalah sebuah ilmu pengetahuan, Alshopp juga menjelaskan
bahwa estetika merupakan suatu kegiatan edukasi atau pembelajaran
mengenai proses dan aturan tentang penciptaan sebuah karya yang
nantinya akan menimbulkan perasaan nyaman bagi yang melihat dan
merasakannya.

3. Menurut J. W. Moris

J. W. Moris
mendefinisikan bahwa
yang dinamakan
estetika adalah
dikenakan pada objek yang memiliki nilai indah atau tidak indah. Beliau
menyangkal pendapat ahli sebelunya yang menyatakan bahwa estetika
merupakan suatu hal yang berbeda dengan seni dimana estetika adalah
seni yang hanya mencakup keindahan saja. Dia menyebutkan bahwa
kemudian estetika sama halnya dengan seni baik itu memiliki nilai indah
atau tidak. Dalam pembahasannya Moris juga menyatakan bahwa estetika
merupakan sebuah objek seni atau art.
4. Menurut Plato

Dalam
teorinya Plato
menyatakan bahwa
watak yang indah
adalah hukum yang
indah. Beliau
menyatakan bahwa
suatu keindahan
adalah cerminan dari
watak seseorang,
yang kemudian
diibaratkan bahwa
ketika seseorang memiliki watak yang indah maka aka secara langsung
keseluruhan dari diri seorang tersebut mencerminkan semua hokum
keindahan. Teori tersebut seakan menjelaskan bahwa sesuatu yang
awalnya indah akan selalu menjadi indah selamanya.
5. Menurut Dra. Artini Kusmiati
Dra. Artini Kusmiati mendefinisikan bahwa estetika adalah kondisi
yang berkaitan dengan sensasi keindahan yang dirasakan seserang tetapi
rasa keindahan tersebut baru akan dirasakan apabila terjalin perpaduan yag
harmonis dari elemen keindahan yang terkandung pada suatu objek.
Berdasarkan pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa yang
dinamakan estetika merupakan segala hal yang memiliki sangkut paut
dengan keindahan yang ada pada penglihatann seseorang, dan bagaimana
seseorang dapat melihat sebuah objek, sehingga objek tersebut mempunyai
nilai tersendiri dalam hati yang menikmatinya.
6. Menurut Katstsoff
Kattsoff mendefinisikan bahwa estetika adalah menyangkut hal
perasaan seseorang dan perasaan ini dikhususkan akan perasaan yang
indah (bentuk dan isi). Dari definisi tersebut maka bisa diibaratkan dengan
membandingkan dua orang wanita, wanita yang cantik adalah kecantikan
yang hanya terpancar dari fisik wanita tersebut dan enak dipandang oleh
mata. Akan tetapi wanita yang indah bisa digambarkan dengan seorang
wanita yang memiliki
pesona jangka
panjang, selain
mempunyai paras
yang cantik wanita
tersebut memiliki
value atau nilai
tambah dengan
pesona yang dimilikinya. Jadi, wanita yang cantik tidak semuanya
termasuk wanita yang
memiliki keindahan atau nilai
estetika.

7. Menurut Emmanuel Kant


Menurutnya definisi
estetika adalah estetika tidak
berkaitan dengan bendanya,
melainkan kesenangan yang
dirasakan ketika melihat benda itu. Sehingga jika kita melihat karya seni
itu dapat dirasakan dan dikomunikasikan secara universal, tidak secara
pribadi.

8. Menurut Bennedotte Crose


Menurut
Bennedotte Crose bahwa
estetika adalah masalah
persepsi, persepsi
estetika adalah suatu
jenis pengetahuan.
Menurut Crose di atas
bahwa estetika adalah persepsi yang dimiliki oleh seseorang, dimana ada
dua jenis pengetahuan, yang pertama adalah pengetahuan intuitif dan yang
kedua adalah pengetahuan logis. Gagasan kreativitas menyangkut hal hal
yang mempunyai keunikan atau ciri khas ttersendi. Jadi estetika sendiri
menurut Crose adalah hal yang dapat dipersepsikan secara intuitif.
9. Menurut John Dewey
Menurut John Dewey definisi estetika adalah suatu hal yang
berkaitan dengan pengalaman, tetapi tidak semua pengalaman bersifat
estetis. Maksud dari pernyataan estetika menurutnya adalah suatu
pengalaman intens seseorang yang memiliki nilai lengkap dan
membedakan bahwa ada dua sumber pengetahuan yang berkaitan dengan
estetika yaitu pengalaman dan refleksi.

10. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)

Menurut KBBI ada 2


definisi :

 Cabang filsafat
yang menelaah
dan membahas
tentang seni dan
keindahan serta
tanggapan
manusia terhadapnya.
 Kepekaan terhadap seni dan keindahan.

Maksudnya adalah estetika merupakan cabang filsafat yang menelaah


dan membahas tentang seni dan keindahan serta tanggapan manusia
terhadap seni dan keindahan, dan kedua estetika sebagai salah satu sarana
kepekaan terhadap seni dan keindahan.

11. Menurut Jacob Sumardjo


Menurut Jacob Sumardjo estetika adalah bentuk yang memiliki
perbedaan dengan filsafat, perbedaannya terletak pada pengertian antara
estetika dengan filsafat seni yaitu pada objek yang dinilainya. Penjelasan
menurutnya bahwa estetika merupakan pengetahuan yang membahas
tentang seni dan keindahan alam sedangkan filsafat hanya tentang seni
saja.

12. Menurut Kuypers

Dia menjelaskan bahwa estetika adalah segala sesuatu atau hal hal
yang berlandaskan pada sesuatu yang berkaitan dengan pengamatan.
Penjelasan dari pernyataan Kuypers adalah segala hal yang menyangkut
keindahan yang ada pada penglihatan seseorang. Pandangan bersifat relatif
dan tidak bisa dianggap sama. Tetapi di dalamnya terdapat 2 nilai yaitu :

 Nilai Instrinsik, yaitu nilai yang terkandung dari dalam suatu


keindahan. Nilai ini biasanya dirasakan dan dimengerti dari dalam hati
oleh penikmat.
 Nilai Ekstrinsik, yaitu merupakan unsur atau nilai yang terlihat dari
luar.
13. Menurut Effendy, 1993
Menurut
Effendy bahwa estetika
adalah susunan bagian
dari sesuatu yang
mengandung pola. Pola
tersebut
mempersatukan bagian
- bagian yang
mengandung
keselarasan unsur -
unsurnya, dan sebuah prose penggabungan dari pola serta bagian -
bagiannya dapat menimbulkan keindahan.
14. Menurut Munro
Menurut Munro estetika adalah cara merespon
terhadap stimuli, terutama melaui persepsi
indra, tetapi juga dikaitkan dengan proses
kejiwaan asosiasi, imajinasi, dan emosi.
Penjelasan dari pernyataan tersebut Murno
menjelaskan bahwa estetika adlah suatu ilmu
yang mempelajari segala sesuatu yang berkaitan dengan keindahan.

15. Menurut Baumgarten


Menurut Baumgarten bahwa estetika adalah ilmu pengenalan
sensitif dan teori sseni Maksud dari penjelasanya adalah bahwa estetika
merupakan ilmu pengenalan yang sensitif yang merupakan ilmu yang
melibatkan emosional dari pendapat atau perspektif dalam individual
seseorang.

16. Menurut Djelantik

Menurut Djelantik bahwa estetika adalah suatu ilmu yang


mempelajari segala sesuatu yang berkaitan dengan keindahan,
mempelajari semua aspek dari apa yang kita sebut keindahan. Estetika
adalah filsafat seni yang berisi segala macam pemikiran dan
pembahasan mendalam (filosofi) tentang seni dan keindahan.
Dari penjelasan di atas yang dimaksud dengan estetika atau yang biasa
disebut dengan ruang lingkup bahasan estetika adalah meliputi dua pokok bahasan
utama, yaitu segala persoalan yang berkaitan dengan keindahan atau yang biasa
orang sebut estetis dan persoalan yang berkaitan dengan seni. Ada beberapa
persoalan yang tergolong di dalam kedua lingkup bahasan tersebut di antaranya
adalah :

a. Persoalan Nilai Estetis (esthetic value). Persoalan nilai estetis ini biasanya
menyangkut antar lain : apakah yang dinamakan keindahan itu; apakah
keindahan bersifat objektif dan subjektif; apakah yang menjadi ukuran baku
keindahan; bagaimanakah peranan keindahan dalam kehidupan manusia; dan
bagaimanakah hubungan keindahan dengan kebenaran dan kebaikan?
b. Persoalan Pengalaman Estetis (esthetic eksperience) menyangkut beberapa hal
antara lain: apakah yang disebut pengalaman estetis; bagaimanakah sifat dasar
atau cirri-ciri suatu pengalaman estetis; apakah yang menyebabkan orang
menghargai sesuatu yang indah; apakah yang merupakan rintangan dari
pengalaman estetis; dan objek apakah yang dapat menjadi sasaran pengalaman
estetis?
Estetika sebagai salah satu bidang yang merupakan pengetahuan
dianggap dan dipandang penting untuk dipelajari, terutama bagi mereka yang
berkecimpung atau menggeluti dunia seni, baik sebagai praktisi maupun sebagai
pengamat atau kritikus. Manfaat mempelajari Estetika :

1. Dapat memperdalam pengertian tentang rasa indah pada umumnya dan


tentang kesenian pada khususnya.

2. Memperluas pengetahuan tentang unsur unsur dan faktor faktor objektif


terhadap pembangkitan dan kemampuan menikmati rasa indah tersebut.

3. Memperkokoh rasa cinta terhadap seni dan meningkatkan kemampuan


apresiasi terhadap seni.

4. Memupuk kehalusan rasa.

5. Dapat mengerti keterkaitan antara seni dengan tata kehidupan, kebudayaan


dan perekonomian.

6. Dapat memantapkan kewaspadaan atas pengaruh negatif yang dapat merusak


mutu kesenian.

7. Dapat memperkokoh masyarakat dalam keyakinan atas moralitas, kesusilaan,


perikemanusiaan dan ketuhanan

8. Melatih diri berdisiplin dalam cara berpikir dan mengatur pemikiran.


C. Estetika Karya Seni Rupa 3 Dimensi

Nilai estetis pada sebuah karya seni rupa dapat bersifat objektif dan subjektif.
Bersifat objektif apabila dipandang menurut kasar mata. Bersifat subjektif apabila
dipandang menurut komposisi, penempatan objek dan lain lain.

Keindahan tidak hanya dipandang menurut kasat mata, tetapi menurut selera
orang yang melihatnya. Untuk menikmati keindahan seni rupa, dapat dilakukan
dengan cara mengamati berbagai karya seni rupa 3 dimensi.

Kantor Dinas Pengairan Kota Kediri

Bangunan ini bisa dikatakan bernilai estetika yang baik. Karena selain
memenuhi fungsinya bangunan ini memiliki karakter yang kuat pada jamannya
hingga sekarang. Karakter itu terwujud dalam langgam yang digunakan yaitu Eropa
klasik karena pada masa itu arsitektur Eropalah yang berkembang dengan pesar.
Bangunan itu begitu komunikatif sehingga orang awam yang melihatnya akan tahu
ini pasti banguan jaman Belanda dan merupakan kantor suatu instansi, hal ini
menunjukan fungsi yang terwujud dalam bangunan sudah tepat atau fungsional dan
komunikatif.

1. Candi Penataran
- Seni Rupa 3 Dimensi
- Fungsi : Seni terapan (Candi/seni arsitektur)
- Masa : Seni rupa tradisional
- Hubungan Manusia dengan aktifitasnya
- Bangunan ini dapat dikatakan mempunyai nilai estetik karena selain
mempunyai fungsi sebagai tempat peribadatan juga mempunyai nilai seni
yang tinggi yang terlihat dari berbagai ornamen yang ada pada bangunan
tersebut.
2. Patung Wajah Firaun
- Seni rupa 3 dimensi
- Fungsi : Seni murni
- Masa : Seni rupa tradisional
- Hubungan manusia dengan dirinya
- Patung ini mempunyai nilai estetika yang tinggi, karena pada masa
pembuatannya patung ini sebagai simbol kekuasaan seorang raja. Selain itu
bahan yang digunakan untuk membuat patung ini terbilang mewah karena
terbuat dari emas murni. Serta detail-detail ornamen yang menghiasi pada
patung tersebut.
3. Patung Mayor Bismo
- Seni rupa 3 dimensi
- Fungsi : Seni murni
- Masa : Seni rupa modern
- Hubungan manusia dengan manusia
- Merupakan salah satu karya monumental di kota Kediri.
- Patung ini dibuat untuk menghormati jasa Mayor Bismo.
- Terletak di tengah pusat kota Kediri.
4. Taman Bundaran Sekartaji
- Seni rupa 3 dimensi
- Fungsi : Seni murni
- Masa : Seni rupa modern
- Hubungan manusia dengan alam sekitar
- Merupakan taman buatan yang memiliki nilai estetika cukup tinggi karena
mencoba meniru obyek alam dalam sebuah karya seni sehingga mampu
membawa suasana alam yang asli.
5. Arca Totok Kerot
- Seni rupa 3 dimensi
- Fungsi : Seni murni
- Masa : Seni rupa tradisional
- Hubungan manusia dengan alam khayal
- Merupakan salah satu peninggalan pada masa Kerajaan Sri Aji Jayabaya.
- Terbuat dari batuan sungai/kali dengan ukiran khas gaya Hindu.
6. Topeng Caplokan khas Kediri
- Seni rupa 3 dimensi
- Fungsi : Seni terapan
- Masa : Seni rupa modern
- Hubungan manusia dengan benda
- Topeng digunakan untuk tarian Kuda Lumping khas Kediri.
RANGKUMAN
1. Kesenian merupakan hasil unsur kebudayaan yang sudah sangan menyatu dengan
kehidupan sehari-hari.
2. Kesenian menjadi alat atau sarana manusia untuk mengekspresikan dirinya.
3. Kata “seni” berasal dari kata “sani” yang artinya “jiwa yang luhur atau ketulusan jiwa”.
4. Karya seni dapat dikelompokkan berdasarkan: Dimensi, Fungsi, Masa/Waktunya
5. Tema merupan ide pokok atau makna yang terkandung dalam sebuah cerita.
6. Pengertian tema di definisikan oleh beberapa ahli:
a. Keraf
b. Aminuddin
c. Mido
d. Stanton dan Jenny C
e. Kamus istilah pengetahuan popular
f. Ensiklopedia sastra Indonesia
7. Tema dalam seni rupa terbagi dalam:
a. Dalam seni murni:
 Hubungan antara manusia dengan dirinya
 Hubungan antara manusia dengan manusia lain
 Hubungan antara manusia dengan lam sekitarnya
 Hubungan antara manusia dengan benda
 Hubungan antara manusia dengan aktifitasnya
 Hubungan antara manusia dengan alam khayal
b. Dalam seni terapan:
 Keperluan religius, untuk upacara keagamaan (di Bali), sesaji laut, dan bersih
desa.
 Membuat ketupat (makanan dari beras dibungkus janur segi empat) untuk
menyambut idul Fitri.
 Membuat kerajinan merangkai janur sebagai hiasan atau dekorasi pengantin.
 Membuat pakaian adat pengantin dan pakaian daerah setempat.
 Membuat hiasan dan perabot rumah tangga untuk rumah adat.
 Membuat seni batik atau kain tenun secara tradisi turun-menurun dengan pola,
teknik, dan bahan yang sama.
8. Estetika didefiniskan sebagai susunan bagian dari sesuatu yang mengandung pola,
dimana pola tersebut mempersatukan bagia-bagian yang membentuknya dan
mengandung keselarasan dari unsur-unsurnya, sehingga menimbulkan keindahan.
9. Pengertian estetika menurut para ahli:
a. Herbert Read
b. Bruce Allsopp
c. J. W. Moris
d. Plato
e. Dra. Artini Kusmiati
f. Katstsoff
g. Immanuel Kanit
h. Benedotte Crose
i. John Dewey
j. KBBI
k. Jacob Sumardjo
l. Kuypers
m. Effendy, 1993
n. Munro
o. Baumgarten
p. Djelantik
10. Nilai estetis pada karya seni rupa dapat bersifat objektif dan subjektif.
- Objektif : Jika memahani keindahan karya seni rupa berada pada wujud karya seni
itu sendiri dan tampak secara kasat mata.
- Subjektif : Keindahan tidak hanya pada unsur-unsur fisik yang ditangkap oleh mata
secara visual, tetapi ditentukan oleh selera orang yang melihatnya.
Kelompok 3
 Aqila Bagus M (06)
 Ilham Q. (18)
 Mahardika Hendra B (24)
 Mahesa H (25)
 Muhammad Fauzan (27)
 Nyuhandanu S A (32)

Anda mungkin juga menyukai