Kompetensi Dasar:
3.2 Memahami karya seni rupa berdasarkan, jenis, tema, dan nilai
estetisnya
Kesenian merupakan hasil unsur kebudayaan yang sudah sangat menyatu dengan
kehidupan kita sehari-hari. Dalam konteks sederhana, kesenian adalah sesuatu yang sifatnya
menghibur. Namun lebih mendalam, kesenian menjadi alat atau sarana manusia untuk
mengekspresikan dirinya. Ekspresi timbul karena adanya pikiran dan suasana kehidupan.
Ekspresi yang timbul karena intensi pikiran misalnya konsep dan struktur pikiran. Sedangkan
ekspresi yang muncul karena suasana misalnya ketika kita sedang merasa bahagia karena akan
dibelikan sepeda motor.
Kata seni berasal dari kata “seni” yang artinya “jiwa yang luhur atau ketulusan jiwa”.
Menurut kajian ilmu di Eropa, seni disebut “art” (artivisial) yang artinya barang atau karya dari
sebuah kegiatan. Kesenian adalah segala sesuatu ciptaan manusia untuk memenuhi atau untuk
menunjukkan rasa keindahan. Kesenian merupakan hasil dari unsur budaya manusia, yaitu rasa.
Definisi kesenian lainnya adalah menurut Alexander Alland, sebagaimana yang dituliskan oleh
Marvin Harris, ia menyatakan bahwa kesenian adalah bermain dengan menghasilkan bentuk
transformasi representatif yang estetik. Pendapat tersebut dapat dijabarkan berikut ini. Bermain
adalah kesenangan, aspek aktivitas kepuasan yang tidak dapat diukur. Bentuk adalah bangunan
yang dibentuk pada waktu dan ruang bermain didalam kesenian. Estetik adalah eksistensi
kapasitas manusia secara universal sebagai suatu apresiasi emosi dan kesenangan.
Berdasarkan penelitian para ahli, seni atau karya seni sudah ada kurang lebih sejak
60.000 tahun yang lalu. Bukti ini terdapat pada dinding-dinding gua di Prancis Selatan. Buktinya
berupa lukisan yang berupa torehan-torehan pada dinding dengan menggunakan warna yang
menggambarkan kehidupan manusia purba. Artefak atau bukti ini mirip lukisan modern yang
penuh ekspresi. Hal ini dapat kita lihat dari kebebasan mengubah bentuk. Satu hal yang
membedakan antara karya seni manusia purba dengan manusia modern adalah terletak pada
tujuan pencipptaannya. Manusia purba membuat karya seni atau penanda kebudayaan sangat
dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan di sekitarnya. Sedangkan manusia modern membuat karya
seni atau penanda kebudayaan digunakan untuk kepuasan pribadi dan menggambarkan kondisi di
lingkungannya. Dengan kata lain, manusia modern adalah sosok yang ingin menemukan hal-hal
baru dan mempunyai cakrawala berpikir yang luas.
Saat ini, kesenian terus berkembang seiring dengan perkembangan kebudayaan manusia.
Perkembangan kesenian juga sangat dipengaruhi oleh perkembangan teknologi. Oleh karena itu,
tidak heran apabila kita menemukan bidang-bidang seni baru.
Bruce Allshop
pada tahun 1997
mendefinisikan bahwa
estetika adalah ilmu
pengetahuan yang
mempelajari proses
penikmatan dan aturan
dalam menciptakan
rasa kenyamanan. Dari definisi tersebut, beliau mengartikan tentang kata
estetika adalah sebuah ilmu pengetahuan, Alshopp juga menjelaskan
bahwa estetika merupakan suatu kegiatan edukasi atau pembelajaran
mengenai proses dan aturan tentang penciptaan sebuah karya yang
nantinya akan menimbulkan perasaan nyaman bagi yang melihat dan
merasakannya.
3. Menurut J. W. Moris
J. W. Moris
mendefinisikan bahwa
yang dinamakan
estetika adalah
dikenakan pada objek yang memiliki nilai indah atau tidak indah. Beliau
menyangkal pendapat ahli sebelunya yang menyatakan bahwa estetika
merupakan suatu hal yang berbeda dengan seni dimana estetika adalah
seni yang hanya mencakup keindahan saja. Dia menyebutkan bahwa
kemudian estetika sama halnya dengan seni baik itu memiliki nilai indah
atau tidak. Dalam pembahasannya Moris juga menyatakan bahwa estetika
merupakan sebuah objek seni atau art.
4. Menurut Plato
Dalam
teorinya Plato
menyatakan bahwa
watak yang indah
adalah hukum yang
indah. Beliau
menyatakan bahwa
suatu keindahan
adalah cerminan dari
watak seseorang,
yang kemudian
diibaratkan bahwa
ketika seseorang memiliki watak yang indah maka aka secara langsung
keseluruhan dari diri seorang tersebut mencerminkan semua hokum
keindahan. Teori tersebut seakan menjelaskan bahwa sesuatu yang
awalnya indah akan selalu menjadi indah selamanya.
5. Menurut Dra. Artini Kusmiati
Dra. Artini Kusmiati mendefinisikan bahwa estetika adalah kondisi
yang berkaitan dengan sensasi keindahan yang dirasakan seserang tetapi
rasa keindahan tersebut baru akan dirasakan apabila terjalin perpaduan yag
harmonis dari elemen keindahan yang terkandung pada suatu objek.
Berdasarkan pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa yang
dinamakan estetika merupakan segala hal yang memiliki sangkut paut
dengan keindahan yang ada pada penglihatann seseorang, dan bagaimana
seseorang dapat melihat sebuah objek, sehingga objek tersebut mempunyai
nilai tersendiri dalam hati yang menikmatinya.
6. Menurut Katstsoff
Kattsoff mendefinisikan bahwa estetika adalah menyangkut hal
perasaan seseorang dan perasaan ini dikhususkan akan perasaan yang
indah (bentuk dan isi). Dari definisi tersebut maka bisa diibaratkan dengan
membandingkan dua orang wanita, wanita yang cantik adalah kecantikan
yang hanya terpancar dari fisik wanita tersebut dan enak dipandang oleh
mata. Akan tetapi wanita yang indah bisa digambarkan dengan seorang
wanita yang memiliki
pesona jangka
panjang, selain
mempunyai paras
yang cantik wanita
tersebut memiliki
value atau nilai
tambah dengan
pesona yang dimilikinya. Jadi, wanita yang cantik tidak semuanya
termasuk wanita yang
memiliki keindahan atau nilai
estetika.
Cabang filsafat
yang menelaah
dan membahas
tentang seni dan
keindahan serta
tanggapan
manusia terhadapnya.
Kepekaan terhadap seni dan keindahan.
Dia menjelaskan bahwa estetika adalah segala sesuatu atau hal hal
yang berlandaskan pada sesuatu yang berkaitan dengan pengamatan.
Penjelasan dari pernyataan Kuypers adalah segala hal yang menyangkut
keindahan yang ada pada penglihatan seseorang. Pandangan bersifat relatif
dan tidak bisa dianggap sama. Tetapi di dalamnya terdapat 2 nilai yaitu :
a. Persoalan Nilai Estetis (esthetic value). Persoalan nilai estetis ini biasanya
menyangkut antar lain : apakah yang dinamakan keindahan itu; apakah
keindahan bersifat objektif dan subjektif; apakah yang menjadi ukuran baku
keindahan; bagaimanakah peranan keindahan dalam kehidupan manusia; dan
bagaimanakah hubungan keindahan dengan kebenaran dan kebaikan?
b. Persoalan Pengalaman Estetis (esthetic eksperience) menyangkut beberapa hal
antara lain: apakah yang disebut pengalaman estetis; bagaimanakah sifat dasar
atau cirri-ciri suatu pengalaman estetis; apakah yang menyebabkan orang
menghargai sesuatu yang indah; apakah yang merupakan rintangan dari
pengalaman estetis; dan objek apakah yang dapat menjadi sasaran pengalaman
estetis?
Estetika sebagai salah satu bidang yang merupakan pengetahuan
dianggap dan dipandang penting untuk dipelajari, terutama bagi mereka yang
berkecimpung atau menggeluti dunia seni, baik sebagai praktisi maupun sebagai
pengamat atau kritikus. Manfaat mempelajari Estetika :
Nilai estetis pada sebuah karya seni rupa dapat bersifat objektif dan subjektif.
Bersifat objektif apabila dipandang menurut kasar mata. Bersifat subjektif apabila
dipandang menurut komposisi, penempatan objek dan lain lain.
Keindahan tidak hanya dipandang menurut kasat mata, tetapi menurut selera
orang yang melihatnya. Untuk menikmati keindahan seni rupa, dapat dilakukan
dengan cara mengamati berbagai karya seni rupa 3 dimensi.
Bangunan ini bisa dikatakan bernilai estetika yang baik. Karena selain
memenuhi fungsinya bangunan ini memiliki karakter yang kuat pada jamannya
hingga sekarang. Karakter itu terwujud dalam langgam yang digunakan yaitu Eropa
klasik karena pada masa itu arsitektur Eropalah yang berkembang dengan pesar.
Bangunan itu begitu komunikatif sehingga orang awam yang melihatnya akan tahu
ini pasti banguan jaman Belanda dan merupakan kantor suatu instansi, hal ini
menunjukan fungsi yang terwujud dalam bangunan sudah tepat atau fungsional dan
komunikatif.
1. Candi Penataran
- Seni Rupa 3 Dimensi
- Fungsi : Seni terapan (Candi/seni arsitektur)
- Masa : Seni rupa tradisional
- Hubungan Manusia dengan aktifitasnya
- Bangunan ini dapat dikatakan mempunyai nilai estetik karena selain
mempunyai fungsi sebagai tempat peribadatan juga mempunyai nilai seni
yang tinggi yang terlihat dari berbagai ornamen yang ada pada bangunan
tersebut.
2. Patung Wajah Firaun
- Seni rupa 3 dimensi
- Fungsi : Seni murni
- Masa : Seni rupa tradisional
- Hubungan manusia dengan dirinya
- Patung ini mempunyai nilai estetika yang tinggi, karena pada masa
pembuatannya patung ini sebagai simbol kekuasaan seorang raja. Selain itu
bahan yang digunakan untuk membuat patung ini terbilang mewah karena
terbuat dari emas murni. Serta detail-detail ornamen yang menghiasi pada
patung tersebut.
3. Patung Mayor Bismo
- Seni rupa 3 dimensi
- Fungsi : Seni murni
- Masa : Seni rupa modern
- Hubungan manusia dengan manusia
- Merupakan salah satu karya monumental di kota Kediri.
- Patung ini dibuat untuk menghormati jasa Mayor Bismo.
- Terletak di tengah pusat kota Kediri.
4. Taman Bundaran Sekartaji
- Seni rupa 3 dimensi
- Fungsi : Seni murni
- Masa : Seni rupa modern
- Hubungan manusia dengan alam sekitar
- Merupakan taman buatan yang memiliki nilai estetika cukup tinggi karena
mencoba meniru obyek alam dalam sebuah karya seni sehingga mampu
membawa suasana alam yang asli.
5. Arca Totok Kerot
- Seni rupa 3 dimensi
- Fungsi : Seni murni
- Masa : Seni rupa tradisional
- Hubungan manusia dengan alam khayal
- Merupakan salah satu peninggalan pada masa Kerajaan Sri Aji Jayabaya.
- Terbuat dari batuan sungai/kali dengan ukiran khas gaya Hindu.
6. Topeng Caplokan khas Kediri
- Seni rupa 3 dimensi
- Fungsi : Seni terapan
- Masa : Seni rupa modern
- Hubungan manusia dengan benda
- Topeng digunakan untuk tarian Kuda Lumping khas Kediri.
RANGKUMAN
1. Kesenian merupakan hasil unsur kebudayaan yang sudah sangan menyatu dengan
kehidupan sehari-hari.
2. Kesenian menjadi alat atau sarana manusia untuk mengekspresikan dirinya.
3. Kata “seni” berasal dari kata “sani” yang artinya “jiwa yang luhur atau ketulusan jiwa”.
4. Karya seni dapat dikelompokkan berdasarkan: Dimensi, Fungsi, Masa/Waktunya
5. Tema merupan ide pokok atau makna yang terkandung dalam sebuah cerita.
6. Pengertian tema di definisikan oleh beberapa ahli:
a. Keraf
b. Aminuddin
c. Mido
d. Stanton dan Jenny C
e. Kamus istilah pengetahuan popular
f. Ensiklopedia sastra Indonesia
7. Tema dalam seni rupa terbagi dalam:
a. Dalam seni murni:
Hubungan antara manusia dengan dirinya
Hubungan antara manusia dengan manusia lain
Hubungan antara manusia dengan lam sekitarnya
Hubungan antara manusia dengan benda
Hubungan antara manusia dengan aktifitasnya
Hubungan antara manusia dengan alam khayal
b. Dalam seni terapan:
Keperluan religius, untuk upacara keagamaan (di Bali), sesaji laut, dan bersih
desa.
Membuat ketupat (makanan dari beras dibungkus janur segi empat) untuk
menyambut idul Fitri.
Membuat kerajinan merangkai janur sebagai hiasan atau dekorasi pengantin.
Membuat pakaian adat pengantin dan pakaian daerah setempat.
Membuat hiasan dan perabot rumah tangga untuk rumah adat.
Membuat seni batik atau kain tenun secara tradisi turun-menurun dengan pola,
teknik, dan bahan yang sama.
8. Estetika didefiniskan sebagai susunan bagian dari sesuatu yang mengandung pola,
dimana pola tersebut mempersatukan bagia-bagian yang membentuknya dan
mengandung keselarasan dari unsur-unsurnya, sehingga menimbulkan keindahan.
9. Pengertian estetika menurut para ahli:
a. Herbert Read
b. Bruce Allsopp
c. J. W. Moris
d. Plato
e. Dra. Artini Kusmiati
f. Katstsoff
g. Immanuel Kanit
h. Benedotte Crose
i. John Dewey
j. KBBI
k. Jacob Sumardjo
l. Kuypers
m. Effendy, 1993
n. Munro
o. Baumgarten
p. Djelantik
10. Nilai estetis pada karya seni rupa dapat bersifat objektif dan subjektif.
- Objektif : Jika memahani keindahan karya seni rupa berada pada wujud karya seni
itu sendiri dan tampak secara kasat mata.
- Subjektif : Keindahan tidak hanya pada unsur-unsur fisik yang ditangkap oleh mata
secara visual, tetapi ditentukan oleh selera orang yang melihatnya.
Kelompok 3
Aqila Bagus M (06)
Ilham Q. (18)
Mahardika Hendra B (24)
Mahesa H (25)
Muhammad Fauzan (27)
Nyuhandanu S A (32)