5. Tumbuhnya Elektisisme
Elektisismen awalnya merupakan puncak kompetisi aneka jenis produk yang berkembang
pada tahun 1759 di Inggris. Pada akhir abad ke 18, gaya ini dianggap sebagai satu gaya yang
menguntungkan secara komersial. Elektisisme memiliki semangat untuk mencampuradukkan
dan menggado-gadokan semua unsur yang kebetulan disenangi.
Di Indonesia, elektisisme tumbuh secara alamiah sebagai industri pembuat barang ataupun
arsitektur. Bentuk-bentuk elektik tersebut dapat dijumpai pada sejumlah barang sehari-hari
seperti, pakaian, perabotan, maupun perumahan di kota-kota besar. Umumnya terdapat empat
kategori produk elektik di Indonesia, yaitu: paduan aneka ornamen etnik beberapa daerah;
paduan ornamen etnik dengan desain modern; campuran gaya gado-gado; dan berbagai jenis
produk imitasi yang menempelkan unsur ornamen sebagai bagian untuk meningkatkan nilai
artistik sebuah barang atau bangunan.
6. Produk Massa dan Pengaruh Budaya Pop
Pada tahun 1960-an, kebudayaan barat masuk ke Indonesia dengan gencar. Terutama
kebudayaan Pop yang mempengaruhi kaum muda secara fanatik. Karya-karya kebudayaan
barat mendapat hambatan pada saat masa pemerintahan Soekarno karna dinilai bertentangan
dengan semangat revolusi dan ‘anti barat’ yang sedang dirancang pada saat itu, diantaranya:
peristiwa pengguntingan rok ‘span’ di jalan-jalan
pelarangan celana ketat dan pencukuran rambut bergaya ‘Beatles’
penahanan Koes Bersaudara karena dianggap menyebarluaskan musik ‘ngak-ngik-
ngok’
pelarangan lagu cengeng ‘Conny Francis’ yang dinyanyikan oleh Diah Iskandar
Di negara Barat sendiri, gejala ini ditandai dengan gejala sosial yang disebut ‘Gempa
Kaum Muda’ (Youthquake) yang masuk ke Indonesia melalui penampilan gaya hidup para
pemusik pujaan remaja di tahun 1960-70-an, diantaranya The Beatles, The Rollong Stones,
Uriah Heep, Deep Purple, Black Sabbath, dsb. yang ditiru dan dikembangkan menjadi
bentuk gaya pop tersendiri yang kemudian tumbuh di Indonesia.
Peniruan gaya hidup kaum muda Barat tercermin melalui kelompok musik rock pada
tahun 70-an (AKA, Giant Step, God Bless, The Rollies, Trencem,dsb.) dengan tampilan yang
bebas, rambut gondrong, serta protes sosial yang muncul bersamaan dalam satu pergelaran,
yang sudah merebak hingga mahasiswa di dalam kampus.
Gaya hidup kaum muda ala Barat diantaranya disebarkan melalui media cetak, baik
televisi, radio, maupun majalah. Majalah ‘Aktuil’ merupakan majalah yang tren pada saat itu
yang berisi pelbagai kegiatan musik dan gaya hidup para pemusik. Melalui media inilah
kebudayaan dan gaya Pop meluas di tanah air.
Perkembangan gaya Pop bagi produk massa umumnya dicangkok dari berbagai
produk buatan Jepang dan Eropa yang diimpor. Di tahun 1970-an Jepang tumbuh sebagai
raksasa di bidang ekonomi dengan penguasaan pasar produk yang luas, termaksud Indonesia.
Dengan demikian, penyerapan kebudayaan Pop pun semakin luas dan bahkan telah menjadi
bagian kehidupan sehari-hari.
7. Demam “Posmodern”
Gaya posmodern di Indonesia yang dikenal sebagai gaya posmo mulai bermunculan ketika
pada mahasiswa desain produk FSRD di ITB secara tiba-tiba pada tahun 1986 mendesain
karya-karya dengan penerapan “memphis” dengan bentuk unik.
Gaya ini awalnya dikembangkan oleh Ettore Sottsas Jr. Sebagai kritik keras terhadap gaya
modernisme yang dinilai kering dan terlalu rasional.
Baru pada awal dekade 1990-an gaya ini meluas diadopsi oleh para arsitek dan desainer
profesional. Gaya posmo di Indonesia yang populer adalah ketika Surya Pernawa, seorang
dosen seni patung ITB, mendapat pekerjaan memproduksi mainan di Tasikmalaya.
Bentuknya yang unik, futuristik, bagai makhluk terestrial, mengundang masyarakat untuk
menirunya.
Dalam bidang arsitektur gaya posmo terjadi secara sporadis, begitu buku dan majalah
arsitektur memuat gaya ini sebagi tren gaya yang digandrungi masyarakat dunia. Fenomena
itu dapat dilihat pada gaya bangunan pada periode setelah 1990-an dengan pelbagai terapan
gaya “posmo yang semakiin bebas dan unik.
BAB II
MENGGAMBAR DENGAN BERBAGAI
ALAT
2.Teknik
Untuk menggambar menggunakan cat air sangat penting untuk menjaga efek
nuansa air karena disitulah kekhasannya. Keinginan cepat selesai dalam
menggambar kerap membuat penggambar segera menimpa dengan sapuan
berikutnya sehingga membuat kertas menjadi mengkerut oleh sebab itu dengan
menggunakan kertas tisu atau kertas buram penggambar bisa melakukan latihan
terlebih dahulu sebelum mencoba.
3. Media dan Objek
Media untuk menggambar dengan cat air adalah kertas atau karton yang dapat menyerap air.
Sedangkan objek dalam menggambar cat air pada hakikatnya tak terbatas.seperti contoh
kalian dapat memilih objek pemandangan, benda, maupun kehidupan sosial.
2.Teknik
Menggunakan teknik sapuan kuas, teknik pelototan cat, teknik usap palet, teknik
pencampuran tekstur, dan kombinasi berbagai teknik. Pencampuran cat dapat dilakukan di
bidang pallet atau diatas kanvas bagi para siswa yang telah mahir melakukannya. Tetapi
sebaiknya membuat percobaan dulu dibahan lain.
3. Objek Lukisan
Potret
Pemandangan
Abstrak
Kaligafri
C. MENGGAMBAR DENGAN PASTEL
Menggambar dengan pastel hakikatnya mirip dengan menggambar menggunakan pensil
berwarna. Alat pewarna ini dipilih karena keunikan dan efek warna yang dihasilkan.
Kelebihan pastel juga terletak pada kemampuannya untuk dicampurkan dengan pewarna lain.,
sehingga objek gambar terlihat hidup.
1. Peralatan
Pastel terdiri dari merk berkualitas. Pasterl yang berkualitas baik adalah yang lunak dan efek
warnanya pekat.
2.Teknik
Dapat dilakukan dengan cara dipilin atau diputar atau denga jalan menarik garis secara
berulang. Penacampuran warna dapat dilakukan dengan menimpa warna terlebih dahulu
secara berulang sehingga efek warna yang diinginkan tercapai.
3. Karakter Gambar
Gambar dengan menggunakan pastel memiliki karakter ekspresi yang cukup baik, karena
disetiap unsur garis dapat tertuang secara bebas diatas media. Untuk itu pilihlah kertas/media
yang cukup gelap sehingga warna pastel dapat keluar dan hidup.
2.Teknik
Sapukan secara tipis terlebih dahulu Kemudian secara bertahap dilakukan berulang
Pergunakanlah warna hangat untuk gambar yang dekat dengan mata dan awarna sejuk
untuk objek yang jauh dari mata penggambar
Pergunakanlah efek tipis tebal yang lembut dan pergunakan pula sistem buka tutup
dengan kertas penghalang.
2.Teknik
Membayangkan gambar yang akan di cetak akan berwarna putih dengan latar hitam
Garis torehan yang dalam akan muncul sebagai siluet putih diatas bidang gamabar.
Ketika memberi tinta usahakan bidang kayu/ tipleks memperoleh tinta secara merata
Lalu letakan kertas penyerap untuk mencetak gambar dan dilapisi kertas pembantu
lalu digosok-gosok secara merata.
H. MENGGAMBAR DENGAN RAPIDO
1. Peralatan
Peralatan yang dibutuhkan untuk menggambar dengan menggunakan rapido yaitu, mistar
segitiga, mistar lenging, mal, jangka, atau alat bantu lain.
2.Teknik
Jika akan menggambar teknik sebaiknya dipilih kertas roti atau kertas kalkir. Jika
menggambar ilustrasi sebaiknya menggunakan kertas gambar dengan permukaan licin. Untuk
menggambar teknik atau perspektif biasanya dibantu penggaris atau mal untuk mencapai
kesempurnaan atau keakuratan gambar.
Karakter yang dihasilkan jika menggunakan rapido akan terlihat kaku, rasional dan dominan
garis.
I. MENGGAMBAR DENGAN KOMPUTER
1. Peralatan
Kini banyak terdapat penawaran lunak menggambar dengan computer, baik untuk
menggambar teknik, menggambar ekspresif, manipulasi gambar, maupun piranti lunak.
Peralatan menggambar dengan komputer pada dasarnya terbagi menjadi 3 bagian, yaitu
piranti keras computer mampu gambar (serial Pentium), piranti lunak menggambar/
manipulasi gambar(AutoCad, CorelDraw, Adobe Ilustrator, AdobePhotoshop, Painter, 2D
Max, dan lain-lain) dan piranti keras printer (inkjet, laserjet, plotter, dan lain-lain).
2.Teknik
Jika kalian akan menggambar, teknik yang sebaiknya dipilih piranti lunak AutoCad. Jika
akan menggambar ilustrasi sebaiknya dipilih piranti lunak CorelDraw. Jika akan
menggambar bebas sebaiknya dipilih piranti lunak Painter.
Karakter gambar dengan menggunakan komputer menghasilkan gambar yang rasional dan
terukur. Sehingga memiliki kelebihan dan dapat memunculkan banyak variasi. komputer juga
memiliki kemampuan menghasilkan gambar tiga dimensi yang dapat dilihat dari beberapa
sudut dan dilengkapi dengan efek animasi, pencahayaan serta kesediaan aneka tekstur.
BAB III
MERANCANG BENDA
Model Glass-Box
Proses desain yang dilakukan melalui proses berpikir yang rasional dan
sistematis.Beberapa karakteristik metode glass-box:
Berbeda dengan berkarya seni yang bertujuan untuk kepuasaan diri sendiri,seorang perancang
dituntut pula untuk menciptakan kepuasaan orang lain atau masyarakat.
Kebutuhan-kebutuhan apa sajakah yang tumbuh dalam kehidupan masyarakat yang sedang
membangun?tentu saja kebutuhan dunia kebendaan ini amatlah beragam dan tak
berhingga,mulai dari alat-alat makan,alat hiburan,perangkat komunikasi,alat
transportasi,media informasi,bangunan rumah,hingga berbagai macam peralatan
kesehatan.namun,ada pula kebutuhan-kebutuhan khusus yang tercipta karena suatu keadaan
tertentu,seperti:peralatan untuk penanggulangan bencana alam,peralatan untuk menunjang
keamanan,peralatan bagi kaum cacat,dan berbagai khusus lainnya.
D.Pertimbangan dalam Mendesain
Pertimbangan Fungsi
Pertimbangan
Fungsi Utama
Fungsi dapat dirumuskan berdasarkan kebutuhan operasional sebuah karya desaign sehingga
nantinya dapat berguna bagi pemecahan masalah.
Kenyamanan
Pertimbangan
Keselamatan
Faktor Manusia
Kesehatan
Sebagian Besar Karya Desain umumnya ditunjukkan untuk pemenuhan kebutuhan sosial
masyarakat.Oleh karena itu,faktor manusia harus ditunjukkan menjadi pertimbangan Utama
dalam proses desain,baik yang menyangkut ketepatan ukuran dengan fisik penggunaan
(antropometri),kenyamanan penggunaan ,keselamatan pengguna,kesehatan penggunaan,dan
kemudahan dalam perawatan.
Pertimbangan Teknik Produksi
Pertimbangan
Teknik Produksi
Pertimbangan Teknik produksi ini amatlah kompleks karena harus dihitung oleh para teknik
dan dicermati berdasar kemampuan produksi.Secara Umum pertimbangan produksi untuk
barang manufaktur meliputi perhitungan struktur dan konstruksi,material yang
dipergunakan,komponen,permesinan yang akan digunakan,pembiayaan dan standarisasi yang
dipergunakan
Pertimbangan Lingkungan
Pertimbangan
Lingkungan
Penggunaan
Polusi Daur Ulang
Energi
Pertimbangan Sosial
Pertimbangan
Sosial
Kebijakan/
Tata Nilai Perilaku
Hukum/Aturan
Pertimbangan Estetik
Pertimbangan
Estetik
Konsep Desain
Proses Desain
Teknik Presentasi
&Pengujian dan
Produksi
3.Teknik Presentasi
Teknik Presentasi adalah suatu cara menyajikan desain dan peloporan desain kepada
pihak ketiga/produsen/ahli teknik untuk dievaluasi dan diputuskan sebagai suatu karya yang
siap produksi.Teknik Presentasi meliputi menyusun Format konsep desain,standarisasi
proposal desain,rendering,pemodelan,hingga proposal desain,rendering,pemodelan,hingga
prototip sebuah produk dan uraian teknis gagasan desain untuk dikomunikasikan kepada
pihak yang lebih luas.
BAB IV
MENGGUNAKAN SENI RUPA DAN
DESAIN
Umumnya pameran diselenggarakan didalam galeri. Galeri atau ruang pamer adalah
tempat/lokasi untuk menyelenggarakan pameran karya seni, baik yang dibangun secara
khusus maupun yang disewa untuk keperluan pameran. Namun, pameran seni rupa/desain
dapat pula diselenggarakan diruang terbuka yang ditata sedemikian rupa sehingga layak
sebagai tempat pameran.
B. Jenis Pameran
1. Ruang Pamer, adalah yang telah direncanakan untuk pameran karya kesenirupaan
dan desain. Ruang tersebut seperti gedung pertemuan, aula dll yang dapat
menampung sejumlah karya siswa untuk dipamerkan.
2. Display Pameran, adalah wahana tempat obyek seni/desain dipamerkan, baik
karya dua dimensi maupun karya tiga dimensi. Karya 2 dimensi biasanya
disediakan panel yang memiliki sarana panggantung/pemajang gambar, untuk
karya 3 dimesi biasanya disediakan meja.
3. Menata Pameran Seni Rupa, tatalah benda pamer sesuai dengan urutan, kelompok,
atau kesamaan jenis. Selain itu jangan lupa memberikan keterangan benda pamer
dan pencahayaan yang cukup.
D. Organisasi Pameran
1. Kepanitiaan
Kepanitiaan senirupa umumnya terdiri dari unsur pelindung, penanggung jawab,
pembimbing, ketua, sekretaris, bendahara, dan seksi-seksi pelaksana dibawahnya.
Dengan adanya kepanitiaan ini maka semakin efektif dalam mejalankan pameran
seni rupa.
2. Organisasi Kerja
Organisasi ini dibagi menjadi 2 kelompok. Organisasi persiapan, bertugas
proposal, perizinan, perdanaan, hingga pengumpulan karya seni rupa yang hendak
dipamerkan. Organisasi pelaksanaan, mempersiapkan pelaksanaan pameran,
meliputi publikasi, penataan ruangan, susunan acara dari awal sampai akhir acara.
3. Sumber Perdanaan
Sumber perdanaan dapat diperoleh dari sekolah, orang tua siswa/I atau dari pihak-
pihak yang bersedia menjadi sponsor utama.
6. Undangan
Buatlah undangan sebaik mungkin dengan susunan acara, tanggal, tempat, serta
waktu yang jelas. Untuk para pemimpin sekolah, orangtuam penyantun dana,
buatlah undangan khusus yang resmi, dan sertakan tandatangan ketua panitia dan
guru pembimbing.
7. Katalog Pameran
Katalog pameran dapat dibuat secara unik dengan cetakan yang bagus atau dapat
pula dibuat secara sederhana. Funsi kataloh adalah sebagai media informasi benda
pamer dan pembuatnya. Katalog terdapat daftar karya, nama pembuat, judul,
keterangan ukuran, tahun, dan riwayat hidup pembuat karya.
8. Keamanan
Libatkanlah satuan keamanan dan organisasi siswa disekolah mu secara aktif
untuk mendukung penyelenggaraan pameran, mulai dari pembukaan sampai
penutupan acara. Di akhir pameran, susunlah dan kelompokan lah kembalim
sesuai dengan pemiliknya, pantaulah pengembalian karya hingga sampai kepada
pemiliknya.