Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

SEJARAH SENI RUPA INDONESIA

PASCA KEMERDEKAAN ORDE LAMA DAN ORDE BARU

DISUSUN OLEH:

KHAERUL ILHAM

23121002

DOSEN PENGAMPU:

ADI KUNTORO S,Pd., M.Pd

PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL

POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA

2023
DAFTAR ISI

Seni Rupa Indonesia Pasca Kemerdekaan

I. Orde Lama

A. Pengertian

 LEKRA
 Pengertian

II. Orde Baru

B. Pengertian Orde Baru

 Diskriminasi Terhadap Penggunaan Ornamen Tionghoa dan Masyarakat


Tionghoa
 Berkembangnya Seni Abstrak Pada Masa Orde Baru
DAFTAR GAMBAR

Gambar 01. “Lelang Ikan” (1958-1960) Karya: Itji Tarmizi,


Gambar 02. “Gadis Kerokan” (1947) Karya: Hendra Gunawan
Gambar 03. “Mencari Kutu Rambut” (1953) Karya: Hendra Gunawan
Gambar 04. Kelenteng See Hin Kiong terletak di kota Padang
Gambar 05. Kelenteng Tien Kok Sie terletak di kota Surakarta

Gambar 06. Arca Dewi Kwan Im, salah satu ornamen di kelenteng

Gambar 07. “Arus Lembayung” (1975) Karya: G. Sidharta

Gambar 08. “Dinamika Ruangan” (1966) Karya: Fajar Sidik

Gambar 09. “Komposisi Abu-abu Hijau” (1987) Karya: Ahmad Sadali


SENI RUPA INDONESIA

I. Masa Orde Lama (1945-1966)

A. Pengertian Orde Lama

Pemerintahan orde lama adalah pemerintahan negara Indonesia yang berlangsung


di bawah pimpinan Soekarno. Pemerintahan orde lama berlangsung sejak
proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus tahun
1945 hingga 1966.

Pada masa ini terdapat beberapa gerakan atau lembaga seni yang aktif contohnya
yaitu LEKRA.

 LEKRA (Lembaga Kebudayaan Rakyat)

LEKRA didirikan pada tanggal 17 Agustus 1950 oleh A.S. Dharta, M.S. Ashar,
Henk Ngantung, Arjuna, Joeabaar Ajoeb, Sudharnoto dan Njoto, lembaga ini
dibawah naungan PKI atau (Partai Komunis Indonesia), LEKRA sebagai lembaga
partai komunis yang disegani pada waktu itu, mencetuskan sebuah konsep baru
dalam Kesenian, yaitu konsep kesenian yang berkiblat pada garis politik partai
dengan pendekatan ideologi PKI berdasarkan pada teori Marxisme-Leninisme.

Lembaga ini secara tegas berpihak pada rakyat dan memiliki paham “SENI
UNTUK RAKYAT” pernyataan ini secara tegas menentang aliran “SENI UNTUK
SENI” .

LEKRA juga mengusung mazhab seni bergaya realisme sosialisme , adapun


seniman yang aktif membuat karya seni rupa pada zaman ini seperti Affandi,
Hendra Gunawan, Henk Ngantung, dan Itji Tarmizi.

Contoh Karya Seni Rupa pada zama orde lama sebagai berikut:
menggambarkan seorang tengkulak sedang dikelilingi oleh nelayan, dilihat dari
arah belakang nelayan yg lain sambil menatap tajam sambil membawa parang di
tangannya. Para nelayan seakan pasrah ikannya dibeli dengan harga yang murah.
Gambar 02. “Gadis Kerokan” (1947) Karya: Hendra Gunawan,
digambarkan sebagai representasi dari kehidupan sehari-hari rakyat Indonesia,
menunjukkan budaya kearifan lokal dalam menjaga kesehatan.
Gambar 03. “Mencari Kutu Rambut” (1953) Karya: Hendra Gunawan,
menampilkan 2 sosok wanita dewasa memakai pakaian kebaya dengan bawahan
menggunakan rok berbahan jarik, serta terdapat sesosok anak perempuan sedang
bermain wayang yang terlihat sedang dipangku oleh salah satu wanita
II. Masa Orde Baru (1966–1998)

B. Pengertian Orde Baru

Orde Baru merupakan sebutan untuk masa kepimpinan Soeharto sebagai presiden
negara Indonesia menggantikan Soekarno setelah dikeluarkannya “Supersemar”
(Surat Perintah Sebelas Maret) pada tahun 1966.

Pada masa ini berbagai kebijakan pada pemerintahan sebelumnya mengalami


perubahan di segala aspek, dari politik luar dan dalam negeri hingga ekonomi,
adapun kebijakan dalam pembuatan karya seni pada masa ini terkesan sangat
ketat, berbeda dengan kebijakan pada masa Orde Lama yaitu kebebasan
berekspresi.

 Diskriminasi Terhadap Penggunaan Ornamen Tionghoa dan Masyarakat


Tionghoa

Masyarakat etnis Tionghoa pada masa ini mengalami kontrol ketat oleh
pemerintahan orde baru, banyak pelarangan yang dilakukan oleh
pemerintah terhadap etnis tionghoa dikarenakan pemerintah takut dan
khawatir karena adanya pengaruh komunis dari budaya-budaya cina.

Pelarangan tersebut meliputi penggunaan bahasa mandarin, tulisan-tulisan


cina, ornamen-ornamen tionghoa dan tempat peribadatan etnis tionghoa
beragama Konghucu seperti klenteng.

Berikut contohnya :
Gambar 04. Kelenteng See Hin Kiong terletak di kota padang
Gambar 05. Kelenteng Tien Kok Sie terletak di kota Surakarta
Gambar 06. Arca Dewi Kwan Im, salah satu ornamen di kelenteng
 Berkembangnya Seni Abstrak Pada Masa Orde Baru

Seni Abstrak pada masa ini lebih diterima oleh pemerintah Orde Baru
karena dianggap baik dan formal.

Seni abstrak pada masa ini berkembang pada tahun 1960-1970an,


Komposisi seni abstrak terlihat dinamis dan terlihat formal. Banyak
seniman-seniman LEKRA yang tidak menyukai karya seni abstrak seperti
S. Sudjojono, beliau menyebut para pelukis abstrak itu munafik dan sok
suci. Lukisan abstrak dipandangnya seperti pelarian diri ke alam privat
sembari mengabaikan konteks yang membidani lahirnya seni lukis
Indonesia modern, yakni pengalaman penjajahan dan perjuangan melawan
penjajahan.

Konteks inilah yang mencirikan dengan sangat kuat seni lukis


ekspresionis generasi Sudjojono dan membedakannya dari kecenderungan
individualis dalam seni lukis abstrak di awal Orde Baru. Di sini kerangka
estetik dari seni lukis abstrak lah yang sejatinya dipertanyakan Sudjojono
kerangka estetika seni modern. Seniman abstrak yang aktif pada masa ini
seperti G. Sidharta, A. Sadali, dan Fajar Sidik.

Contoh Karya Seni Rupa Abstrak Pada Masa Orde Baru:


Gambar 07. “Arus Lembayung” (1975) Karya: G. Sidharta
Gambar 08. “Dinamika Ruangan” (1966) Karya: Fajar Sidik
Gambar 09. “Komposisi Abu-abu Hijau” (1987) Karya: Ahmad Sadali
DAFTAR PUSTAKA

Drs. Henri Cholis, M.Sn. (2010) “KAJIAN SENI LUKIS LEKRA DENGAN
PENDEKATAN FENOMENA ESTETIK”

Kompas, 3 November 2022 “Sejarah Masa Orde Baru 1966-1998”

Sindonews, 28 Juni 2015. “Seni Abstrak, Warisan Orde Baru”

Tap MPRS RI NO. XXVII/MPRS1966 Tentang Agama, Pendidikan, dan


Kebudayaan Etnis Tionghoa

Inpres 6 Desember No. 14 Tahun 1967 Tentang Agama, Kepercayaan dan


Adat Istiadat Cina

Anda mungkin juga menyukai