Anda di halaman 1dari 3

SEJARAH SENI BUDAYA

RINGKASAN MATERI BAHASAN


SENI BUDAYA ABAD PERTENGAHAN

Oleh:
I NYOMAN YOGA TRISNA PUTRA
201505001

PROGRAM STUDI DESAIN INTERIOR


FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN
INSTITUT SENI INDONESIA DENPASAR
DENPASAR
2017
SENI BUDAYA ABAD PERTENGAHAN

Seni budaya Abad Pertengahan adalah kumpulan karya dan konsep seni rupa yang
muncul sejak dimulainya abad pertengahan, dengan bersekutunya bangsa-bangsa Germania
di bawah Raja Charmelagne hingga dimulainya masa renaisans pada tahun 1517. Karya seni
rupa pada zaman ini memiliki ciri khas, yaitu keterikatan atas otoritas gereja yang
mendominasi pemerintahan dan struktur sosial masyarakat. Ketaatan kepada gereja adalah
mutlak. bahkan tak jarang gereja ikut campur tangan dalam menentukan isi karya yang akan
dibuat.

Periode ini berlangsung mulai tahun 476 Masehi yakni pada awal perkembngan
agama Nasrani di Romawi, dan berakhir pada tahun 1492, yakni pada saat ditemukannya
benua Amerika. Karya-karya seni rupa abad pertengahan banyak dipengaruhi oleh corak
budaya Yunani Purba dan Romawi yang menganut kepercayaan politheisme (menyembah
banyak dewa) dan dicampur dengan ajaran-ajaran Nasrani. Pada zaman ini gereja memiliki
pengaruh yang sangat besar.

Perkembangan Seni Budaya pada Abad Pertengahan :

1. Seni Budaya Nasrani Kuno (Katakomba)


Ciri masa kebudayaan Nasrani Kuno :
 Kerajaan romawi di puncak kejayaan,
 Terjadi keyakinan di Romawi, Pada awalnya, Bangsa Romawi menganut
paham animisme dengan menyembah terhadap roh-roh leluhur mereka.
Sekarang kepercayaan mereka menjadi politeisme dengan menyembah banyak
dewa. Mereka menjadikan setiap Tuhan sebagai maifestasi kehidupan dan
wujud yang memiliki kekuatan di luar alam pikiran normal (supranatural).
Para tuhan atau Dewa membantu orang-orang yang beribadah kepada mereka
dengan bersembahyang, berdoa, dan ibadah lainnya.karna itu, bangsa ini
membanggun kuil-kuil besar untuk melaksanakan ritual keagamaan terhadap
para dewa.
 Kuburan bawah tanah(katakomba) yaitu makam umat Kristen yang terletak
pada ceruk-ceruk bukit, merupakan lorong-lorong panjang dan gelap (tempat
ini digunakan untuk tempat peribadahan). Pada waktu agama Kristen masih
dilarang model ini digunakan bila membangun katedral, maka nama katedral
tersebut memakai nama orang yang disucikan dan dimakamkan di situ,
sedangkan diatas makam tersebut dibangun altar.
 Belum adanya ornamen
2. Seni Budaya Era Basilika (Romawi Nasrani)
Pada masa ini merupakan cikal bakal gereja yang mempunyai denah memanjang.
Basilika Kristen dibuat berdasarkan Basilika Romawi yang juga berfungsi sebagai
tempat pertemuan. Namun ada juga yang mengatakan, bahwa prinsip dasar Basilika
Kristen adalah rumah tinggal gaya Romawi yang memiliki atrium dibagian tengahnya
dan dikombinasikan dengan gaya susunan gedung pertemuan
Ciri masa kebudayaan Romawi Nasrani :
 Kebasan umat nasrani menjalankan kegiatan keagamaan
 Kaisar Konstantin merombak gereja santo pretus di roma
 Arsitektur gereja meniru desain gedung pengadilan atau perniagaan (Basilika)
 Belum dikenal kaca sehingga dinding ditutup batu pualam yang dihiasi relief
tembus (ajour)
 Bangunan basilica untuk gereja yang ditiru adalah susunan ruang (ruang
tengah) barisan tiang-tiang
3. Seni Budaya Bizantium (Era Romawi Timur)
Ciri masa kebudayaan Bizantium:
 Kota bizantium diganti nama menjadi Konstantinopel
 Terjadi lintas budaya estetik
 Semua bentuk bangunan di Roma ditiru

Gaya Byzantium tersebut dalam perkembangan selanjutnya berpengaruh ke daerah-


daerah dunia Muslim. Arsitektur Masjid sangat dipengaruhi oleh gaya Byzantium itu.
Salah satunya adalah masjid Umar di Yarusalem. Para arsitek di luar Konstantinopel
juga mencoba memodifikasikan gaya Byzantium. Salah satu contoh adalah Gereja San
Vitale, di Ravena, Italia Utara. Kapel ini semula dimaksudkan untuk mausoleum
Karel Agung

Anda mungkin juga menyukai