Anda di halaman 1dari 25

GEREJA KATOLIK

KELAHIRAN SANTA
PERAWAN MARIA

Gereja Katolik Kelahiran Santa Perawan Maria


merupakan salah satu gereja tua di kota Surabaya,
Jawa Timur, Indonesia. Berlokasi di Jalan Kepanjen,
Surabaya, bangunan religius ini berdampingan
dengan gedung SMA Katolik Frateran Surabaya.

Nama Lain : Onze Lieve Vrouw Geeborte


Alamat: Jl. Kepanjen No.4-6, Krembangan Sel., Kec.
Krembangan, Kota SBY, Jawa Timur 60175
Provinsi: Jawa Timur
Dibuka: 5 Agustus 1900
Gaya arsitektur: Arsitektur Kebangkitan Gotik
Arsitek: W. Westmaas
Kapasitas: 3000 jemaat
Luas Tapak: 928 m2
SEJARAH
Pada awalnya dua orang pastor pada tanggal 12 Arsitektur tetap dipertahankan, namun tanpa
Juli 1810, Hendricus Waanders dan Phillipus menggunakan menara lagi. Beberapa bagian
Wedding datang dari Belanda dengan kapal ke seperti kaca jendela menjadi polos.
Surabaya. Pastor Wedding hanya singgah saja, Ditambahkan juga ruang Sakristi (tempat
karena dengan segera dia harus berangkat penyimpanan benda-benda suci dan tempat
untuk bertugas ke Batavia, sementara Pastor para imam beserta para petugas lainnya
Waanders menetap sebagai pastor di Surabaya mempersiapkan diri sebelum perayaan misa) di
sampai pensiun tahun 1827. Semula Pastor samping kiri dan kanan Panti Imam. Selain itu
Waanders tinggal di Jalan Gatotan (sekarang juga ditambahkan ruang pengakuan dosa di
lokasi SDK St. Aloysius), yang berfungsi sebagai bagian sayap kiri dan kanan.
rumah pastoran dan sekaligus rumah ibadat Selanjutnya pada tahun 1960, pada masa
sementara, sampai didirikannya gedung gereja pelayanan Pastor H.J.G. Veel CM, gedung gereja
pada tahun 1822 di Roomsche Kerkstraat (Jl. kembali direnovasi untuk mengganti kaca-kaca
Cendrawasih). Dengan demikian pelayanan jendela. Kaca jendela yang ada saat ini dibuat
umat katolik di kota Surabaya sudah mulai sejak oleh Jaques Verheyen dengan desain gambar-
tahun 1810. Gereja ini mulai dibangun pada gambar oleh Bruder Coenraad, Ir. Ang Koen Ie
tahun 1899 dengan bantuan arsitek W. dan Muljono Wirjosastro. Proyek kali ini dipimpin
Westmaas dari Semarang, dan diresmikan pada oleh Tjioe Tiang Djien dan ahli warna Ibu Dr. Kho
5 Agustus 1900. Hong Giem.

Di zaman perang kemerdekaan tahun 1945


bangunan gereja hancur terkena bom dan
terbakar. Renovasi mulai dilakukan oleh Pastor
P.A. Bastiansen CM pada tahun 1949-1950,
dengan memakai jasa biro arsitek Henri
Estourgie.
FUNGSI BANGUNAN
PADA MASA LALU
SEBAGAI RUMAH SAKIT DARURAT PADA
1821

Selain menjadi tempat beribadah umat katolik


pada masa itu, gereja ini pernah berubah fungsi
sebagai rumah sakit darurat. menurut
Manuskrip berbahasa Belanda tertanggal
“Soerabaija, 22 Maart 1822” sejarah pandemi
kolera Surabaya terjadi sepanjang abad
kesembilan belas. Saat itu kota Surabaya telah
mengalami wabah kolera.
Selain kolera, sejarah mencatat Surabaya
adalah kota yang pernah mengalami lima kali
serangan wabah penyakit dengan tingkat
kematian 40,6% pasien Eropa, dan 41% pasien
pribumi.

piala emas, yang diukir dengan kata-kata:


“Sembah Bakti dan Syukur, Surabaya 1821”. Piala
ini merupakan hadiah dari penduduk Surabaya
untuk pastor Waanders karena pelayanan dan
jasa yang ia lakukan bagi banyak orang,
khususnya para tentara, pada waktu
berkecamuk wabah kolera. Pada waktu itu dia
merelakan bangunan gereja, yang masih belum
rampung dikerjakan itu, untuk digunakan
sebagai rumah sakit. Dia juga menghibur dan
menyemangati orang-orang yang menderita
karena terjangkit kolera.
TERMASUK INDISCHE
EMPIRE STYLE
“Indische Empire Style” adalah suatu gaya Alasan Mengapa Gereja Katolik Kelahiran Santa
arsitektur kolonial yang berkembang pada abad Perawan Maria termasuk dalam Gaya Arsitektur
ke 18 dan 19, sebelum terjadinya “westernisasi” Indische Empire Style adalah
pada kotakota di Indonesia di awal abad ke 20. bentuk dan fasad bangunan mirip dengan
Pada mulanya gaya arsitektur tersebut muncul gaya arsitektur yunani.
di daerah pinggiran kota Batavia (Jakarta), mempunyai denah yang simetris
sekitar pertengahan abad ke 17, tapi kemudian Halaman bangunan yang luas
berkembang di daerah urban, dimana banyak Ornamen bergaya bizantium pada Arch
terdapat penduduk Eropa. Munculnya gaya Window dan Arch door
arsitektur tersebut adalah sebagai akibat dari Tiang Dan Kolom menggambarkan arsitektur
suatu kebudayaan yang disebut sebagai gothic
“Indische Culture”, yang berkembang di Hindia
Belanda sampai akhir abad ke 19.

Ciri – ciri umum gaya arsitektur Indische Empire


Style yakni tidak bertingkat, atap perisai,
berkesan monumental, halamannya sangat
luas, massa bangunannya terbagi atas
bangunan pokok / induk dan bangunan
penunjang yang dihubungkan oleh serambi
atau gerbang, denah simetris, serambi muka
dan belakang terbuka dilengkapi dengan pilar
batu tinggi bergaya Yunani (Orde Corintian,
Ionic, Doric), antar serambi dihubungkan oleh
koridor tengah, round-roman arch pada
gerbang masuk atau koridor pengikat antar
massa bangunan, serta penggunaan lisplank
batu bermotif klasik di sekitar atap.
DENAH
Pada bentuk denah bangunan yaitu
berbentuk salib Latin, meskipun bentuk denah
salib Latin saat ini sudah tidak diharuskan.
Prinsip peletakan altar di depan umat masih
diterapkan di Gereja Kelahiran Santa Perawan
Maria, hanya posisi altar sudah berubah. Tidak
seperti gereja Eropa yang menempatkan altar
menempel pada dinding Imam membelakangi
umat, gereja ini meletakkan altar di tengah-
tengah dengan Imam menghadap umat.

Gereja Kelahiran Santa Perawan Maria tetap


mempertahankan prinsipnya, yaitu peletakkan
altar di tengah-tengah Panti Imam. karena altar
merupakan pusat kegiatan liturgi Ekaristi dan
Gambar 1: Aturan umum kegiatan yang terjadi di atasnya merupakan
Layout Gereja Katolik peristiwa peringatan pengampunan dosa.
Karena itu, daerah Panti Imam yang terletak di
depan menjadi tempat Mahakudus. Pada Gereja
Kelahiran Santa Perawan Maria, paduan
suaranya sudah menjadi satu dengan umat,
supaya umat ikut berpartisipasi dalam ibadah
bukan hanya sebagai penonton ibadah.
FUN G SI
Panti Imam sebagai pusat liturgi menjadi fokus
RU A NG ibadah, terletak di tengah dengan peninggian
lantai. sedangkan untuk Interior Gereja Kelahiran
Fungsi ruang pada gereja Santa Perawan Maria memiliki Panti Imam, Panti
KSPM ini yaitu sebagai Umat, paduan suara, Baptisterium, sakristi,
Gambar 2 : Lay Out Gereja
ibadah umat katolik. Memiliki ruang pengakuan dan balkon. Gerja ini Tidak
Kelahiran Santa Perawan Maria
altar dan juga deretan kursi menggunakan portal yang diletakkan setelah
untuk umat. Denah gereja pintu utama gereja. Penggunaan portal memiliki
katolik memiliki bagian lambang pemisahan antara umat dengan
seperti Narthex, Aisle, Nave, dunia. Fasilitas ibadah yang digunakan untuk
altar, bema liturgi Ekaristi pada Panti Imam dan Panti Umat
tersedia seluruhnya, yaitu tabernakel, altar,
mimbar kredens, sedilia, lampu Tuhan, bejana
air suci dan kursi umat.
TAMPAK FASAD
Pada bagian façade bangunan Gereja Kelahiran
Santa Perawan Maria tampak bata merah yang
terekspos pada permukaan bagian luar dinding.
Dari gambar site terlihat bentuk denah yang
memiliki proporsi atau disebut golden section,
sehingga gereja ini memiliki bentuk yang
simetris. Bentuk tersebut merupakan ciri dari
gaya arsitektur Yunani. Proporsi dalam desain
arsitektur merupakan prinsip kesetimbangan
visual yang bertujuan untuk membentuk
keteraturan rasio di antara unsur
pembentuknya, salah satu proporsi disebut
golden section (Sani, 2017).

Rose Window

ELEMEN-ELEMEN
Tampak Fasad
Rose Window
Di atas pintu masuk utama terdapat jendela
berbentuk lingkungan dengan elemen-elemen
radial dengan kaca patri, yang merupakan ciri
khas dari arsitektur Gotik. Elemen kaca
berbentuk radial itu disebut rose window.
Jendela ini memiliki berfungsi untuk
memasukkan cahaya matahari dari luar
bangunan dan estetika, secara filosofi rose
window itu disimbolkan sebagai cahaya yang
masuk dan menerangi isi hati umat gereja.

EKSTERIOR
Menara Runcing
Menara Runcing
Pada façade bangunan terdapat dua menara di mana ujung
atasnya dihiasi oleh menara runcing penuh dengan ornamen
besi. Masing-masing menara memiliki ketinggian 15 meter,
ditambahkan salib setinggi 3,75 meter. Keberadaan menara
pada gereja itu difungsikan sebagai isyarat adanya
peribadatan di dalam gereja, sedangkan pada jaman
sekarang biasanya di beri lonceng tepat di atas menara
tersebut. Bangunan Gereja katolik Kelahiran Santa Perawan
Maria ini memiliki langgam Gotik dengan yang
mengandalkan sistem triforium untuk menyangga bangunan
dan juga memiliki sistem flying buttress. Bentuk runcing
tersebut sangat sering ditemui dalam bangunan ini,
contohnya seperti pada bagian atap, jendela, Bentuk
demikian merupakan salah satu ciri khas yang dimiliki oleh
arsitektur Gothic. Sehingga, secara tampak pada bagian
façade bangunan sangat terasa kesan dari arsitektur Gothic.

Arch Window

Arch door & Arch Window


Bentuk bangunan yang cenderung meruncing tidak hanya
pada bagian luarnya tetapi juga pada bagian dalam
ruangan. Begitu juga pada bentuk arch-nya juga dibuat
meruncing. Alasan yang mendasari munculnya bentuk
meruncing tersebut karena adanya kebosanan, sehingga
pada arsitektur gotik diciptakan bentuk yang berbeda dari Arch door
gaya arsitektur sebelumnya yang kebanyakan memiliki
bentuk melengkung, seperti pada arsitektur romawi hingga
arsitektur bizantium. Pada bangunan ini juga digunakan
banyak bentuk yang meruncing baik pada jendela maupun
LANJUTAN
pintunya. ELEMEN-ELEMEN
Ketinggian Plafon dan Bentuk Rib Vault
Pada wujud fisik Gereja Katolik Kelahiran Santa Perawan Maria ini yaitu
pada bentuk plafon yang tinggi melebihi skala manusia dan berbentuk
rib vault. Jika melihat pada bagian interiornya, melihat pada plafon
bangunan gereja ini, memiliki barrel vault yang berbentuk
melengkung. Bentuk barrel vault pada plafon Gereja terlihat memiliki
kemiripan dengan barrel vault pada langgam arsitektur Romawi, yaitu
keduanya memiliki bentuk yang melengkung. Tetapi kemiripan sama-
sama melengkung, tetap terdapat perbedaan yaitu pada arsitektur
Gothic bagian ujung atas tampak sedikit meruncing dan barrel vault
menerus dari kolom ke bagian langit-langit bangunan. Wujud fisik
yang demikian yang terdapat pada plafon gereja Kelahiran Santa
Perawan Maria, sehingga dapat terlihat jelas penerapan langgam
arsitektur Gothic

Tiang Dan Kolom


Pada bagian pertiangan bangunan, terdapat kolom yang terdiri dari
beberapa kolom-kolom kecil yang dijadikan satu dan menerus ke atas.
Hal tersebut dimaksudkan agar bangunan tampak menjulang tinggi ke
atas, dengan filosofi semakin bangunan itu tinggi akan semakin dekat
dengan sang pencipta. Selain itu, fungsi dari kolom yang berukuran
kecil-kecil itu memberi sense of place atau kesan bangunan yang
tampak meninggi. Ada juga kolom-kolom kecil yang fungsinya hanya
sebagai hiasan atau merupakan kolom non-struktural, sehingga
hanya menjadi ornament atau hiasan pada bangunan. Bisa juga ada
satu kolom besar yang diselubungi kolom-kolom kecil, sehingga kolom
besar tersebut merupakan kolom struktural dan kolom kecil itu sebagai
kolom non-strukturalnya. Kolom-kolom yang berukuran kecil ini
merupakan ciri yang dimiliki oleh gaya arsitektur gotik.

Terlihat bahwa pada bagian depan bangunan tampak bahwa kolom


yang digunakan merupakan kolom composite. Dikatakan sebagai
kolom composite karena pada bagian atas kolom terlihat adanya
perpaduan antara bentuk tanduk domba dengan ukiran daun
acanthus. Kolom jenis ini menciptakan kesan yang indah dan luwes
serta terlihat anggun, sehingga membuat bangunan terlihat menarik
dan berkarakteristik. Kolom jenis ini ditemukan ada gaya arsitektur
Romawi.
Tempat doa Lukisan Altar suci yang tidak bisa diinjak oleh Jalan salib. menuju Goa bunda Maria yang
Bunda Maria Perjamuan Kudus sembarang orang dipenuhi oleh lukisan Yesus

Patung Dan Ornamentasi


Memiliki lebih banyak ornamen. Gaya arsitektur gotik tampak lebih rumit, sebab terdapat banyak ornamen pada bagian dalam ruangan maupun eksterior
bangunan pada gereja ini sendiri, pada bagian luar maupun dalam bangunan dilengkapi banyak patung-patung santa dan santo yang menghiasi
bangunan ini. Selain itu, terdapat juga lukisan dari ukir-ukiran kayu yang menempel pada dinding bagian dalam ruangan. Ornamen-ornamen dengan
bentuk 3D ini merupakan kekhasan dari gaya arsitektur barok. Pada masa early Gothic sculpture memiliki bentuk yang tidak sesuai dengan proporsi
manusia terdapat gargoyle. Tetapi mengalami perkembangan high Gothic hingga NeoGothic yaitu bentuk sculpture sudah memiliki ukuran lebih
sederhana dan tidak terdapat gargoyle. Seperti yang terlihat pada sculpture yang ada pada gereja Kelahiran Santa Perawan Maria

Goa patung Bunda Maria Patung Yesus Kristus di area doa Patung Pendeta Patung Bunda perawan Maria
Ciri gaya Gothic adalah lengkungan menyudut yang mengarah vertical pada langit-langit, patung-patung orang suci yang terdapat dalam jumlah
besar pada bagian luar bangunan, dan dinding diantara kerangka gerbang yang melengkung dan mengarah ke atas yang diberi hiasan berupa
jendela bulat besar berbentuk bunga mawar dan dibuat dari kaca mosaik warna warni. (Boediono, 1995 : p. 98)

Pola yang seimbang


Pada bagian perlubangan bangunan ini
memiliki pola dalam perancangannya. Langit-Langit
Terdapat ritme pengulangan dan keteraturan Pada interior bangunan tidak terlalu meriah, akan
bentuk pada berbagai bagian dalam tetapi tetap ada beberapa bagian yang dihias.
bangunan. Salah satunya pada bentuk jendela bagian atas khususnya pada langit-langit tempat
maupun ornamen ornamen lainnya, seperti altarnya diberi lukisan bergambar langit biru dengan
yang terlihat pada gambar. Adanya Kaca Patri awan-awan putih. Warna-warna yang digunakan
keselarasan bentuk dan ritme pengulangan Pada tiap jendela selalu diberi kaca patri cenderung warna yang cerah. Arsitektur Rococo pada
tersebut diadaptasi dari gaya arsitektur bukan kaca biasa. Kaca jendela pada bagian interior penuh dengan dekorasi atau ornamen,
Renaissance. Sebab, bila dalam arsitektur arsitektur yang mengadopsi langgam karena pada saat itu banyak bermunculan pelukis.
renaissance keindahan pada sebuah Gotik tidak hanya sekedar memberikan Sehingga bangunan itu dianggap sebagai sebuah
bangunan itu akan Nampak apabila terdapat unsur estetika, tetapi sebagai simbol kanvas, mereka menuangkan idenya pada lukisan
keteraturan pola di dalamnya, baik dalam segi dalam menciptakan suasana sakral bangunan. Selain langitlangit, terdapat juga dua buah
keseimbangan maupun bentuk yang dalam interior. Kaca patri ini memiliki lukisan pada sisi kanan dan kiri jendela yang memiliki
menciptakan suatu pola. Dalam segi banyak gambar, entah itu hanya berupa bentuk serta ukuran yang sama dengan jendela.
keseimbangan dapat terlihat dari denah yang simbol atau berbagai macam warna, Pada bagian atas kolom diberi sentuhan warna emas
memiliki proporsi antara masing-masing dengan gambaran yang paling rumit yang umumnya banyak ditemukan pada gaya
bagian bila dibagi menjadi dua bagian. berada pada tiga jendela tempat altar arsitektur Baroque.
KONDISI
Status : Aktif menjadi Paroki Induk

t Ini
untuk Indonesia Bagian Timur

Saa

Sejak tahun 1923 Gereja Kelahiran Santa Perawan Maria


dilayani oleh para pastor Congregatio Missionis (disingkat
CM), yang melanjutkan dan mengembangkan karya para
misionaris terdahulu, hingga meluas menjadi Gereja
Keuskupan Surabaya sekarang
Dari segi arsitektur, Gereja Kelahiran Santa Perawan Maria
mendapatkan penghargaan dari komunitas Pelestarian
Arsitektur Surabaya pada tahun 1996, dan pada tahun 1998
ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya sesuai SK Wali
kota Surabaya no. 188/45/004/402.1.04/1998

Yang kemudian menjadi menarik ialah bahwa Paroki


Kelahiran Santa Perawan Maria (Kepanjen) Surabaya, “paroki
induk” untuk bukan saja seluruh Jawa Timur, melainkan juga
untuk Indonesia Bagian Timur,
Daftar
staka
Pu

https://keuskupansurabaya.org/page/paroki-kelahiran-santa-perawan-maria/
https://dewey.petra.ac.id/repository/jiunkpe/jiunkpe/s1/desi/2006/jiunkpe-ns-s1-2006-41402013-6968-
santa_maria-chapter2.pdf
https://www.kelsapa.org/?page_id=10
https://keuskupansurabaya.org/media/
Jurnal Arsitektur, PENGARUH LITURGI GEREJA KATOLIK ROMA PADA INTERIOR GEREJA KELAHIRAN SANTA
PERAWAN MARIA, Ella Veronica ,, Fakultas Seni dan Desain, Universitas Kristen Petra Surabaya
Jurnal Arsitektur ,Identifikasi Unsur Pembentuk Karakter Langgam Arsitektur Klasik Pada Gereja Katolik
Kelahiran Santa Perawan Maria .Krisnina Dohan Limantara1 , Josephine Roosandriantini1* Universitas Katolik
Darma Cendika
http://www.kelsapa.org/?page_id=194
Belinda, Nydia H. 2018. Perancangan Buku Fotografi Arsitektur Gereja Kelahiran Santa Perawan Maria
Sebagai Upaya Mengenalkan Bangunan Bersejarah Kepada Masyarakat. Skripsi. Surabaya: Institut Bisnis
dan Informatika STIKOM
Tyrone, Larry, Sangkertadi, dan Ivan R.B Kaunang. KARAKTERISTIK TIPOLOGI ARSITEKTUR KOLONIAL BELANDA
PADA RUMAH TINGGAL DI KAWASAN TIKALA.
museum
bank mandiri heritage ALAMAT: JL. LAPANGAN
STASIUN NO.1, RT.3/RW.6,
PINANGSIA, KEC. TAMAN SARI,
KOTA JAKARTA BARAT,
DAERAH KHUSUS IBUKOTA
JAKARTA 11110

Dahulu gedung ini digunakan sebagai kantor Nederlandsche Handel-


Maatschappij (NHM) atau Factorij Batavia. Desain gedung dibuat oleh
arsitek NHM, seorang Belanda bernama J.J.J. de Bruyn, yang berkolaborasi
dengan A.P. Smits dan C. van de Linde sebagai arsitek pelaksana.
Keduanya bekerja pada biro arsitek Hulswit, Fermont and Ed. Cuypers.
Gedung Museum Bank Mandiri yang berada di Jalan Lapangan Pemancangan tiang beton dimulai pada bulan Juli 1929, yang
Stasiun nomor 1 Jakarta-Kota berada tepat di depan Stasiun pengerjaannya dilakukan oleh biro konstruksi NV Nederlandsche
Jakarta-Kota atau Stasiun BEOS. luasnya mencapai 10.039 m². Aanneming Maatschappij (Nedam). Gedung ini selesai dibangun tahun
Gedung ini mulai dibuat tahun 1929 dan diresmikan pada 14 1932, dan diresmikan oleh Cornelis Johannes Karel van Aalst selaku
Januari 1933 sebagai bank milik Belanda bernama Nederlandsche Presiden NHM ke-10 pada tanggal 14 Januari 1933. Gedung putih berlantai
Handel Maatschappij. empat ini merupakan kantor NHM baru yang sebelumnya hanya berlantai
dua di Noordwijk Weltevreden, di tepi Kali Besar, Jalan Kantor Pos
sekarang.
sejarah Pemerintah Hindia Belanda meraup banyak keuntungan
dari eksploitasi tenaga kerja pribumi, begitu juga dengan
NHM yang menjadi fasilitator. Tahun 1870 sistem tanam
Nederlandsche Handel- paksa dicabut atas desakan masyarakat Eropa dan
Maatschappij (NHM) atau rakyat Belanda sendiri yang baru mengetahui dampak
Factorij Batavia adalah kemanusiaan atas sistem itu. Tahun 1882, NHM Batavia
perusahaan swasta yang melakukan usaha penuh sebagai bank modern dengan
diberi wewenang menerima dana pihak ketiga dalam bentuk deposito,
menerbitkan saham dan rekening koran dan produk jasa lainnya.
bertindak untuk NHM kemudian dinasionalisasi pada tahun 1960 menjadi
memanfaatkan kegiatan kantor Bank Koperasi Tani dan Nelayan (BKTN) Urusan
ekonomi serta Ekspor Impor. Bersamaan dengan lahirnya Bank Eskpor
pengembangan kekayaan Impor Indonesia (Bank Exim) pada tanggal 31 Desember
nasional. Kedekatan dengan 1968, gedung BKTN pun berubah menjadi Kantor Pusat
pemerintah Belanda Bank Exim. Tanggal 2 Oktober 1998 Bank Exim melakukan
membuatnya memegang peran penting dalam pengembangan merger bersama Bank Dagang Negara (BDN), Bank Bumi
perdagangan di Hindia Belanda, sehingga dianggap sebagai penerus Daya (BBD), dan Bank Pembangunan Indonesia
kekuasaan VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie) karena sama- (Bapindo) hingga lahirlah Bank Mandiri. Nama tersebut
sama dibiayai oleh Hindia Belanda. Tahun 1825 NHM membuka perwakilan diusulkan oleh B.J. Habibie dengan harapan bank yang
di Batavia, dan setahun kemudian cabangnya sudah ada di Palembang, baru nantinya akan benar-benar “mandiri” dan tidak
Banjarmasin, dan Banda. Kegiatan utama NHM adalah melakukan bergantung kepada pemerintah. Kantor Pusat Bank
pengiriman, pengapalan dan penjualan barang-barang ke Hindia Belanda, Mandiri tidak menggunakan gedung yang sama tetapi
serta membantu pemerintah Hindia Belanda melakukan pengiriman uang pindah ke Jalan Jenderal Gatot Subroto, sedangkan
ke Tiongkok, Australia, dan India. Tahun 1830 ketika sistem tanam paksa gedung eks-NHM digunakan sebagai museum yang
(cultuurstelsel) diberlakukan NHM juga diminta melakukan pembelian mengisahkan perjalanan perbankan Indonesia
rempah-rempah. khususnya Bank Mandiri.
Gedung Museum Bank Mandiri merupakan Bangunan Cagar Budaya yang
perlu terus dilestarikan. Bangunan ini memiliki empat lantai seluas 21.509
m² dan memiliki gaya arsitektur Nieuw Zakkelijk atau gaya Art Deco.
Arsitektur gedung Museum Bank Mandiri cenderung sederhana dengan
bentuk simetris dari permainan garis-garis horisontal dan vertikal yang
menjadi ciri khas gaya art deco. Pengaruh gaya kubisme tampak pada
atap berbentuk datar dengan struktur bertingkat (ziggurat), dan motif-
motif geometris pada tembok balkon. Ciri mencolok art deco lainnya
adalah penggunaan kaca patri bermotif geometris. Pada bagian atas pintu
masuk terdapat kaca patri dengan simbol NHM dan elemen yang
melambangkan empat musim di Belanda, sedangkan tepat di depan pintu
ruang rapat besar terdapat kaca patri berupa tokoh Willem van Oranje dan
Cornelis de Houtman. Pintu dan jendela berbentuk panel berbahan kayu
jati solid yang dikombinasikan dengan logam dan kaca. Bangunan art
deco biasanya memiliki banyak kaca untuk memperoleh cahaya yang
memadai meski tanpa lampu. Railing (pagar pembatas) tangga
merupakan perpaduan antara besi tempa dengan kayu jati kelas satu
yang tampak kokoh dan eksklusif. Interior di bagian dalam gedung juga
banyak menggunakan material jati pilihan. Lantai lobby, ruang rapat, dan
ruang direksi menggunakan mozaik keramik bercampur kaca (glasmozaik
tegels) yang diimpor dari Venesia, Italia. Ruang lainnya menggunakan
tegel ubin (vloertegels) berwarna hitam, abu-abu, dan merah. Lantai
dasarnya dinaikkan setengah lantai sehingga koridor di bagian depan
bangunan (main entrance) tetap memiliki privacy dan terkesan anggun.
Pada perancangan denah ini juga
mengangkat tema “ Timeline and History “ dan ZONA & SIRKULASI
menggunakan gaya Art Deco Klasik yang
dipadukan dengan gaya modern mengikuti
perkembangan masyarakat urban dan
dijadikan sebagai solusi untuk mendapatkan
hasil perancangan yang menjawab
permasalahan desain dan keinginan
pengguna.

Adapun wujud perpaduan antara penerapan


tema “ Timeline and History “ dengan
perpaduan gaya Art Deco dan Modern dengan
desain berupa :

Menginterpretasikan desain interior


museum dengan system kronologi dan alur
waktu yang diterapkan pada system
Gambar 2 : Lay Out Museum Bank Mandiri Jakarta.
display, infografis, zona ruang dan sirkulasi
alur kunjungan pengunjung museum.
DENAH
Memberikan sarana dan fasilitas Gambar 2 :Pola Zona & Sirkulasi pada Museum
Museum Bank Mandiri berdiri di tanah kepadapengunjung museum untuk Bank Mandiri Jakarta
seluas 10.039 meter persegi dengan luas dapatberinteraksi langsung dengan
bangunan seluruhnya 21.509 meter persegi koleksimuseum untuk mengenal lebih Keterangan
dengan arsitektur Indisch bergaya Nieuw dekatdengan koleksi museum.
Zakelijk atau Art Deco Klasik. Dan terletak di
Jalan Lapangan Stasiun Nomor 1 Jakarta Kota Menjaga ciri khas arsitektur Art Deco
termasuk ke dalam Kawasan Kota Tua Jakarta dengan membangun kembali filosofi
dan merupakan salah satu bangunan cagar desain dan karakteristik arsitektur Art Deco
budaya berdasarkan SK Gubernur DKI Jakarta pada zamannya yang diterapkan pada
No. 475 Tahun 1993. desain elemen estetis, penggunaan
material dan tone warna yang
Pada perancangan denah bangunan ini membangun citra ruang. Pada pola penataan ruang dapat dilihat pada
memanfaatkan bangunan cagar budaya yang
denah terdapat area public hall ( 1 ), Audio visual
terdapat di area cagar budaya khususnya Menerapkan gaya modern yang masih ada ( 2 ), Chiense cash ( 3 ), R. pamer sejarah &
pada Museum Bank Mandiri di Kota Tua kaitannya dengan gaya Art Deco pada Operasional bank ( 4 ), R. pamer IT & mesin ITK (
Jakarta dengan melakukan perencanaan dan desain furniture, system pencahayaan dan 5 ), R. pamer temporer ( 6,7 ), Cafe ( 8 ).
perancangan berdasarkan nilai nilai historis aksesoris ruangan.
arsitektur bangunan dan sejarah bangunan.
TAMPAK FASAD
Pada bagian façade bangunan Museum Bank
Mandiri ini tampak memiliki corak warna putih
yang dominan pada semua warna
bangunannya, tidak hanya itu pada facade ini
terlihat memiliki bentukan dinding yang tebal
dan kuat, memiliki bukaan jendela yang
berbentuk lebar menyerupai kupu tarung, Dari
gambar site terlihat bentuk denah yang memiliki
proporsi atau disebut golden section, sehingga
museum bank mandiri ini memiliki bentuk yang
simetris. Bentuk tersebut merupakan ciri dari
gaya arsitektur Yunani. Proporsi dalam desain
arsitektur merupakan prinsip kesetimbangan
visual yang bertujuan untuk membentuk
keteraturan rasio di antara unsur
pembentuknya, salah satu proporsi disebut
golden section (Sani, 2017).

STRUKTUR RUANG
Pada bangunan ini terdapat beberapa lantai
yang terdiri dari lantai basement, lantai dasar,
lantai 1 & lantai 2.

Pada lantai basement terdapat beberapa ruang


seperti,

Ruang Transportasi dari Masa ke Masa dan


Komponen Bangunan
Ruang Khasanah
Ruang Brandkas dan Peti Uang

Lantai ini merupakan lantai dasar dari EKSTERIOR


bangunan gedung Museum Bank Mandiri
(MBM).
Pada lantai dasar terdapat beberapa ruang
seperti, ELEMEN-ELEMEN Dinding & Lantai
Pada bagian dinding dan lantai dapat dilihat
pada bangunan museum bank mandiri
Ruang Chinesche Kas “Kasir Tempo Doeloe”
sering kerap ditemukan menggunakan ubin /
Ruang Peralatan Operasional Bank
tegel yang bermotif beragam seperti pada
Ruang Mesin ATM dari Masa ke Masa
bagian lantai yang ada di lantai 2
Ruang Informasi Teknologi (IT)

Keletakan lantai ini lebih tinggi dari jalan raya


dan dihubungkan dengan tangga utama yang
cukup lebar yang diapit dua ruangan kecil di
sudut depan.

Pada lantai 1 terdapat beberapa ruang seperti,

Ruang House Hold/Rumah Tangga


Ruang Security
Atap
Ruang Rapat Besar
Pada bagian atas bangunan / atap dapat
Ruang Go Public
dilihat pada bangunan museum bank
Ruang Penghargaan
mandiri terdapat Ziggurat, Ziggurat adalah
Ruang Souvenir Pintu & Jendela
struktur bertingkat yang terlihat seperti
Ruang Makan Bentuk bangunan yang bergaya Artdeco
tangga. Gaya arsitektur Art Deco sebetulnya
Ruang Piala Intern membuat bentukan pintu dan jendela
terpengaruh oleh gaya arsitektur purba dari
Ruang Presiden Direktur memiliki gaya yang tersendiri sepert, Pintu
Babilonia dan Mesir. Ziggurat merupakan
Ruang Numismatik dan jendela berbahan kayu solid berbentuk
sebutan bagi punden berundak dari
panel dan dikombinasikan dengan logam
peradaban Mesopotamia dan juga
Dari lantai dasar menuju lantai 1 dihubungkan dan kaca polos.
merupakan cikal bakal piramida Mesir
dengan 2 tangga yang lebar, terletak mengapit
pintu masuk utama ke lantai 1. Tidak hanya itu Elemen dekoratif pada Art
Deco umumnya berupa sepuhan warna
krom, besi tempa, perunggu dan plastik.
Pada lantai 2 terdapat beberapa ruang seperti, Sentuhan tersebut dapat di lihat pada
bagian jendela bangunan yang dimana
Ruang Arsip Sejarah pada lapisan luar jendela di tutupi oleh besi
Ruang Art Center tempa , dan tidak hanya jendela sentuhan
warna krom dapat dilihat dari bentukan
Lantai ini terletak paling atas, merupakan lampu yang ada di dinding dalam bangunan
tempat penyimpanan arsip-arsip dan berfungsi ini.
juga sebagai Art Center Museum Bank Mandiri.
Kaca Patri
ORNAMENTASI Pada bangunan ini selain kaca patri
terdapat karakteristik ornamentasi bergaya
Art Deco yang dimana pada bangunan ini
selain memperhatikan aspek seni bentuk
kubisme juga mengutamakan bentuk
geometris, salah satu bentuk geometris
pada bangunan ini yaitu terdapat pada
corak tembok balkon bangunan.

Tiang Dan Kolom


Pada bagian pertiangan bangunan, terdapat kolom
yang terdiri dari beberapa kolom-kolom kecil yang
dijadikan satu dan menerus ke atas. Hal tersebut
Kaca Patri
dimaksudkan agar bangunan tampak menjulang
Salah satu ciri yang melekat dengan Art Deco
tinggi ke atas .
adalah adanya penggunaan kaca patri dengan
motif geometris. Dalam bangunan ini kita dapat
Terlihat bahwa pada bagian depan bangunan melihat 2 kaca patri. Kaca patri pertama terletak
tampak bahwa kolom yang digunakan merupakan diatas pintu masuk bangunan, sedangkan kaca
kolom Doric, dikatakan sebagai kolom doric karena patri yang kedua terletak tepat di depan pintu
Tidak mempunyai base/dasar, jadi badan ruang rapat besar. Kaca – kaca tersebut
kolom/shaft langsung diletakkan di atas dasar memperlihatkan elemen - elemen ikonik seperti
(pediment). Alur relief pada kolom ini berujung empat musim di Belanda dan tokoh – tokoh
tajam yang berpengaruh seperti Willem van Oranje
dan Cornelis de Houtman.
KONDISI
Saat Ini
Museum bank mandiri dibuat pada tahun tahun 1929 dan diresmikan pada 14
Januari 1933 sebagai bank milik Belanda bernama Nederlandsche Handel
Maatschappij. Bank ini sejak awal dibangun bertujuan untuk turut aktif dalam
mengembangkan kebudayaan pariwisata yang ada di daerah kota tua.
Kegunaan dan fungsi gedung ini masih sama yaitu sebagai cagar budaya /
museum yang sampai sekarang masih beroperasi dan dapat dikunjungi.
Daftar
staka
Pu

Megasari,Meyna. 2011. Proses Penyampaian Informasi Koleksi Kepada Pengunjung Museum Bank Mandiri
(TESIS) Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Program Studi Magister Arkeologi. Depok; Universitas Indonesia
Depok
Jurnal Reaktualisasi RAGAM Arrt Deco Dalam Arsitektur Kontemporer, oleh D. Enjelina & R. Prijadi, Vol 8 No 1
Mei 2011
Khairunnisa, Ayuning. 2016. PERANCANGAN INTERIOR MUSEUM BANK MANDIRI DI KAWASAN KOTA TUA
JAKARTA
Anonim. Art Deco. http://www.artandpopularculture.com/Art_deco (Diakses 4 Desember 2017)
Anonim.2017. Arsitektur Art Deco. https://www.arsitag.com/blog/arsitektur-art-deco/(Diakses 4
Desember 2017)
Museum Mandiri Development ( 2020 ). ​Warisan Sejarah tak Ternilai. Dipetik November 8. Daro ;
https://museummandiri.wixsite.com/mbmcorner

Kelompok 02
MATA KULIAH ARSITEKTUR NUSANTARA
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UIN SUNAN AMPEL SURABAYA
Nama Anggota :

• ABYAN FAHREZA ADDISTYA (09020320015)


• FAJAR ATTILAK (09020320029)
• FETTY TRIE ADINTHA (09030320047)
• FRAGRANT SAVANT AL-BUKHORI (09040320057)

QUESTION
BAGAIMANA SIKAP KITA SEBAGAI MAHASISWA ARSITEKTUR KETIKA BANGUNAN PENINGGALAN PENJAJAH DIJADIKAN BANGUNAN2 PENTING
PEMERINTAHAN?

Assalamualaikum Wr.Wb

Kami sebagai mahasiswa arsitektur menyikapi perubahan bangunan peninggalan menjadi bangunan pemerintah sebagai tindakan yang tidak mengapa
dikarenakan

1. asalkan untuk perawatan gedung bisa lebih diperhatikan, misal jika akan digunakan, perlu ada pengecekan terhadap struktur bangunan apakah masih
layak Dan kuat untuk difungsikan kembali. Sebisa mungkin tidak dilakukan perubahan bentuk terhadap fasad gedung, agar tetap memiliki gaya arsitektur
kolonial sebagai penyeimbang bangunan-bangunan disekitar Yang lebih modern

2. Daripada dibiarkan Dan perlahan rapuh termakan usia, lebih baik jika dirawat Dan di fungsikan dengan baik

3. Bangunan kolonial memiliki citra arsitektur yang khas pada masanya dan juga menjadi bagian sejarah dari kawasan tersebut. Upaya pelestarian
mestinya perlu dilakukan, Upaya pemanfaatan bangunan kolonial khususnya rumah tinggal merupakan suatu bentuk pelestrarian bangunan kolonial
secara tidak langsung karena ada upaya merawat bangunan sekaligus memanfaatkannya sebagai tempat usaha seperti usaha café ataupun
bangunan pemerintahan yang dana perawatannya akan lebih jelas dari APBD masing-masing daerah.

Pemanfaatan ruang rumah tinggal untuk usaha dilakukan sendiri atas gagasan

4. Berdasarkan Undang – Undang Nomor 11 Tahun 2010 Tentang Cagar Budaya ditetapkan bahwa bangunan yang berusia lebih dari 50 tahun maka
bangunan kolonial tersebut layak untuk dilestarikan. juga perlu adanya sosialisaso pedoman pelestarian bagi pemilik rumah atau bangunan. Pedoman ini
bertujuan membantu pemilik cagar budaya untuk memahami cara – cara melestarikan rumah atau bangunan kolonial milik mereka.

Sekian atas diskusi kelompok kami terkait pertanyaan tentang bangunan peninggalan yang dimanfaatkan menjadi bangunan pemerintahan, Mohon
maaf jika terdapat kesalahan dalam penyusunan tugas kami. Wassalamualaikum Wr. Wb.

Anda mungkin juga menyukai