Anda di halaman 1dari 25

TUGAS KELOMPOK

Geopolitik dan geostrategi


(PKN)

Oleh:
KELOMPOK IX
Hardiana
Apriliawan
RESWIN ALFITRA

D51114008
D51114021
D51114023

TEKNIK ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2015

KATA PENGANTAR
Penyusun memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan
rahmat berupa kesehatan, kesempatan dan ilmu serta petunjuk-Nya sehingga
penyusun dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Geopolitik dan
Geostrategi. Makalah ini dibuat berdasarkan referensi dari internet dan buku. Tak
lupa kami ucapkan terima kasih kepada pihak yang telah membantu penyusunan
makalah ini.
Dengan pembuatan makalah ini penyusun berharap semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi penyusun khususnya dan bagi pembaca umumnya.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan
masih banyak kelemahan dalam penyusunan, baik tata kalimat maupun gaya
bahasanya. Jadi kritik dan saran demi perbaikan penulisan selanjutnya sangat
kami harapkan.

Gowa, 1 Oktober 2015


Penyusun

ii

DAFTAR ISI
Kata Pengantar.......................................................................................................ii
Daftar Isi................................................................................................................ iii
BAB I - Pendahuluan
1.1 Latar Belakang.................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................... 2
1.3 Tujuan.............................................................................................................. 2
BAB II - Pembahasan
2.1.Pengertian Geopolitik dan Geostrategi............................................................3
2.2.Kondisi Geopolitik dan Geostrategi di Indonesia........................................... 4
2.3 Hubungan Geopolitik dan Geostrategi............................................................ 18
BAB III - Penutup
3.1Kesimpulan.......................................................................................................20
3.2Saran................................................................................................................. 21
Daftar Pustaka....................................................................................................... 22

iii

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Indonesia merupakan suatu negeri yang amat unik. Hanya sedikit negara di dunia,
yang bila dilihat dari segi geografis, memiliki kesamaan dengan Indonesia.
Negara-negara kepulauan di dunia, seperti Jepang dan Filipina, masih kalah bila
dibandingkan dengan negara kepulauan Indonesia. Indonesia adalah suatu negara,
yang terletak di sebelah tenggara benua Asia, membentang sepanjang 3,5 juta mil,
atau sebanding dengan seperdelapan panjang keliling Bumi, serta memiliki tak
kurang dari 13.662 pulau.
Jika dilihat sekilas, hal tersebut merupakan suatu kebanggaan dan kekayaan, yang
tidak ada tandingannya lagi di dunia ini. Tapi bila dipikirkan lebih jauh, hal ini
merupakan suatu kerugian tersendiri bagi bangsa dan negara Indonesia. Indonesia
terlihat seperti pecahan-pecahan yang berserakan. Dan sebagai 13.000 pecahan yang
tersebar sepanjang 3,5 juta mil, Indonesia dapat dikatakan sebagai sebuah negara
yang amat sulit untuk dapat dipersatukan. Maka, untuk mempersatukan Bangsa
Indonesia, diperlukan sebuah konsep Geopolitik yang benar-benar cocok digunakan
oleh negara.
Geopolitik dan geostrategi merupakan permasalahan yang sangat penting. Hal ini
dikarenakan manusia yang telah berbangsa membutuhkan wilayah sebagai tempat
tinggalnya yang kemudian dikenal sebagai negara. Negara minimal harus
mengandung unsur wilayah, rakyat dan pemerintah.
Konsep geopolitik itu adalah Wawasan Nusantara. Berbeda dengan pemahaman
geopolitik negara lain yang cenderung mengarah kepada tujuan ekspansi wilayah,
konsep geopolitik Indonesia.
Geostrategi Indonesia dirumuskan dalam wujud Ketahanan Nasional. Geostrategi

Indonesia tiada lain adalah ketahan nasional Ketahanan Nasional mrpk kondisi
dinamik suatu bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung
kemampuan mengembangkan kekuatan nasional,
Geopolitik dibutuhkan oleh setiap negara di dunia, untuk memperkuat posisinya
terhadap negara lain, untuk memperoleh kedudukan yang penting di antara
masyarakat bangsa-bangsa, atau secara lebih tegas lagi, untuk menempatkan diri pada
posisi yang sejajar di antara negara-negara raksasa. Dari uraian di atas, dapat
disimpulkan bahwa keadaan geografi suatu negara sangat mempengaruhi berbagai
aspek dalam penyelenggaraan negara yang bersangkutan, seperti pengambilan
keputusan, kebijakan politik luar negeri, hubungan perdagangan.
1.2. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan geopolitik dan geostrategi?
2. Bagaimana keadaan geopolitik dan geostrategi di Indonesia?
3. Bagaimana hubungan geopolitik dan geostrategi?
1.3. TUJUAN
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan geopolitik dan geostrategi.
2. Untuk mengetahui keadaan geopolitik dan geostrategi di Indonesia.
4. Untuk mengetahui hubungan geopolitik dan geostrategi.

BAB 2
PEMBAHASAN
2.1. PENGERTIAN GEOPOLITIK DAN GEOSTRATEGI
2.1.1.

Geopolitik

Geopolitik secara etimologi berasal dari kata Geo(bahasa Yunani) yang berarti
bumi yang menjadi wilayah hidup. Sedangkan Politik dari kata polis yang berarti
kesatuan masyarakat yang berdiri sendiri atau negara ; dan teia yang berarti urusan
(politik) bermakna kepentingan umum warga negara suatu bangsa.
Berikut beberapa pendapat para ahli tentang geopolitik
a) Friedrich Ratzel (1844 1904) dengan Teori Space. Ia menyatakan bangsa
berbudaya akan membutuhkan sumber daya manusia yang tinggi dan akhirnya
mendesak wilayah primitif bangsa.
b) Rudolf Kjellen (1864 1922) dengan teori Kekuatan yang mengatakan bahwa
negara adalah entitas politik secara keseluruhan serta unit biologis dengan
kecerdasan.
c) Karl Haushofer (1869 1946) dengan teori Pan Region, ditemukan dasarnya
dunia dapat dibagi menjadi empat wilayah benua (wilayah pan) dan dipimpin
oleh negara unggul. Isi teori pan daerah adalah : Lebensraum (ruang hidup) yang
cukup dan Autarki (swasembada).
d) Sir Walter Raleigh (1554 1618) dan Alfred T. Mahan (1840 1914) dengan
Teori

Kekuatan

Maritim.

Isi

teori

adalah

Sir Walter Raleigh mengatakan siapa yang menguasai laut akan mendominasi
perdagangan dunia dan akhirnya akan menguasai dunia.

2.1.2.

Geostrategi

Geostrategi merupakan suatu strategi memanfaatkan kondisi geografi Negara


dalam menentukan kebijakan, tujuan, sarana untuk mencapai tujuan nasional
(pemanfaatan kondisi lingkungan dalam mewujudkan tujuan politik).
Geostrategi pertama kali diartikan sebagai geopolitik untuk kepentingan militer
atau perang. Di Indonesia geostrategi diartikan sebagai metode untuk mewujudkan
cita-cita proklamasi, sebagaimana tercantum dalam Pembukaan UUD 1945, melalui
proses pembangunan nasional.
2.2. KONDISI GEOPOLITIK DAN GEOSTRATEGI DI INDONESIA
2.2.1.

Geopolitik di Indonesia

Pandangan geopolitik Indonesia berlandaskan pada pemikiran kewilayahan dan


kehidupan bangsa Indonesia. Wawasan nusantara mempunyai latar belakang,
kedudukan, fungsi, dan tujuan filosofis sebagai dasar pengembangan wawasan
nasional Indonesia.

a) Wawasan Nusantara sebagai Geopolitik Indonesia


Cara pandang suatu bangsa memandang tanah air dan beserta lingkungannya
menghasilkan wawasan nasional. Wawasan nasional itu selanjutnya menjadi
pandangan atau visi bangsa dalam menuju tuannya. Namun tidak semua bangsa
memiliki wawasan nasional Inggris adalah salah satu contoh bangsa yang memiliki
wawasan nasional yang berbunyi Britain rules the waves. Ini berarti tanah
inggris bukan hanya sebatas pulaunya, tetapi juga lautnya. Adapun bangsa Indonesia
memiliki wawasan nasional yaitu wawasan nusantara.

Apakah wawasan Nusantara itu? Secara konsepsional wawasan nusantara (Wasantara)


merupakan wawasan nasionalnya bangsa Indonesia. Perumusan wawasan nasional
bangsa Indonesia yang selanjtnya disebut Wawasan Nusantara itu merupakan salah
satu konsepsi politik dalam ketatanegaraan Republik Indonesia.
Sebagai Wawasan nasional dari bangsa Indonesia naka wilayah Indonesia yang terdiri
dari daratan, laut dan udara diatasnya dipandang sebagai ruang hidup (lebensraum)
yang satu atau utuh.

Wawasan

nusantara sebagai wawasan nasionalnya bangsa

Indonesia dibangunatas pandangan geopolitik bangsa. Pandangan bangsa Indonesia


didasarkan kepada konstelasi lingkungan tempat tinggalnya yang menghasilakan
konsepsi wawasan Nusantara. Jadi wawasan nusantara merupakan penerapan dari
teori geopolitik bangsa Indonesia.
Wawasan Nusantara berasal dari kata Wawasan dan Nusantara. Wawasan berasal dari
kata wawas (bahasa Jawa) yang berarti pandangan, tinjauan atau penglihatan indrawi.
Selanjutnya muncul kata mawas yang berarti memandang, meninjau atau melihat.
Wawasan artinya pandangan, tujuan, penglihatan, tanggap indrawi. Wawasan berarti
pula cara pandang, cara melihat.
Nusantara berasal dari kata nusa dan antara. Nusa artinya pulau atau kesatuan
kepulauan. Antara artinya menunjukkan letak anatara dua unsur. Nusantara artinya
kesatuan kepulauan yang terletak antara dua benua, yaitu benua Asia dan Australia
dan dua samudera, yaitu Samudera Hindia dan Pasifik. Berdasarkan pengertian
modern, kata Nusantara digunakan sebagai pengganti nama Indonesia.
Wawasan Nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan
lingkungannya sebagai negara kepulauan dengan semua aspek kehidupan yang
beragam. Atau cara pandang dan sikap bangsa Indonesia menganai diri dan
lingkungannya, dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan
wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Kedudukan wawasan nusantara adalah sebagai visi bangsa. Visi adalah keadaan atau
rumusan umum mngenai keadaan yang dinginkan. Wawasan nasional merupakan visi
bangsa yang bersangkutan dalam menuju masa depan. Visi bangsa Indonesia
sesuaidengan konsep wawasan Nusantara adalah menjadi bangsa yang satu dengan
wilayah yang satu dan utuh pula.

b) Latar Belakang Wawasan Nusantara


1.

Falsafah Pancasila

Nilai-nilai pancasila mendasari pengembangan wawasan nasional. Nilai-nilai


tersebut adalah:
1.1. Penerapan Hak Asasi Manusia (HAM), seperti memberi kesempatan
menjalankan

ibadah sesuai dengan agama masing- masing.

1.2. Mengutamakan kepentingan masyarakat daripada individu dan golongan.


1.3 Pengambilan keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat.
2.

Aspek Kewilayahan Nusantara

Pengaruh geografi merupakan suatu fenomena yang perlu diperhitungkan, karena


Indonesia kaya akan aneka Sumber Daya Alam (SDA) dan suku bangsa.
3.

Aspek Sosial Budaya

Indonesia terdiri atas ratusan suku bangsa yang masing - masing memiliki adat
istiadat, bahasa, agama, dan kepercayaan yang berbeda - beda, sehingga tata

kehidupan

nasional

yang

berhubungan

dengan

interaksi

antargolongan

mengandung potensi konflik yang besar.


4.

Aspek Kesejarahan

Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan wawasan nasional Indonesia


yang diwarnai oleh pengalaman sejarah yang tidak menghendaki terulangnya
perpecahan dalam lingkungan bangsa dan negara Indonesia.[2] Hal ini
dikarenakan kemerdekaan yang telah diraih oleh bangsa Indonesia merupakan
hasil dari semangat persatuan dan kesatuan yang sangat tinggi bangsa Indonesia
sendiri. Jadi, semangat ini harus tetap dipertahankan untuk persatuan bangsa dan
menjaga wilayah kesatuan Indonesia.

c) Kedudukan Wawasan Nusantara


1.Wawasan nusantara sebagai ajaran yang diyakini kebenarannya oleh masyarakat
dalam mencapai dan mewujudkan tujuan nasional.
2.Wawasan nusantara dalam paradigma nasional memliki spesifikasi:
2.1. Pancasila sebagai falsafah, ideologi bangsa, dan dasar negara berkedudukan
sebagai landasan idiil.
2.2. Undang - Undang Dasar 1945 sebagai landasan konstitusi negara, berkedudukan
sebagai landasan konstitusional.
2.3. Wawasan nasional sebagai visi nasional, berkedudukan sebagai landasan
konsepsional.

2.4. Ketahanan nasional sebagai konsepsi nasional, berkedudukan sebagai landasan


konsepsional.
2.5. GBHN sebagai politik dan strategi nasional, berkedudukan sebagai landasan
operasional.

d) Fungsi Wawasan Nusantara


Wawasan nusantara berfungsi sebagai pedoman, motivasi, dorongan, serta
rambu-rambu dalam menentukan segala kebijakan, keputusan, tindakan, dan
perbuatan bagi penyelenggaraan negara dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara.
e) Tujuan Wawasan Nusantara
Tujuan wawasan nusantara terdiri dari dua, yaitu:
1.

Tujuan nasional, dapat dilihat dalam Pembukaan UUD 1945, dijelaskan bahwa
tujuan kemerdekaan Indonesia adalah "untuk melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk mewujudkan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan perdamaian abadi dan keadilan
sosial".

2.

Tujuan ke dalam adalah mewujudkan kesatuan segenap aspek kehidupan baik


alamiah maupun sosial, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan bangsa Indonesia
adalah menjunjung tinggi kepentingan nasional, serta kepentingan kawasan untuk
menyelenggarakan dan membina kesejahteraan, kedamaian dan budi luhur serta
martabat manusia di seluruh dunia.

f)

Kedudukan (Status) Wawasan Nusantara

Kedudukan (status) wawasan nusantara adalah posisi, cara pandang, dan perilaku
bangsa Indonesia mengenai dirinya yang kaya akan berbagai suku bangsa, agama,
bahasa, dan kondisi lingkungan geografis yang berwujud negara kepulauan,
berdasarkan pancasila dan UUD 1945. Secara hierarki, posisi atau status wawasan
nusantara menempati urutan ketiga setelah UUD 1945. Urutan sistem kehidupan
nasional Indonesia adalah:
1.

Pancasila sebagai filsafat, ideologi bangsa, dan dasar negara.

2.

UUD 1945 sebagai konstitusi negara.

3.

Wawasan nusantara sebagai geopolitik Indonesia.

4.

Ketahanan nasional sebagai geostrategi bangsa dan negara Indonesia.

5.

Politik dan strategi nasional sebagai kebijaksanaan dasar nasional dalam


pembangunan nasional.

g) Bentuk Wawasan Nusantara


1.

Wawasan nusantara sebagai landasan konsepsi ketahanan nasional

Wawasan nusantara sebagai konsepsi ketahanan nasional berarti bahwa wawasan


nusantara dijadikan konsep dalam pembangunan nasional, pertahanan keamanan, dan
kewilayahan.
2.

Wawasan nusantara sebagai wawasan pembangunan

Wawasan nusantara sebagai wawasan pembangunan mempunyai arti cara pandang


dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri serta lingkungannya selalu mengutamakan
persatuan dan kesatuan bangsa dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara mencakup:

1. Perwujudan kepuluan nusantara sebagai satu kesatuan politik.


2. Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan ekonomi.
3. Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan sosial dan ekonomi.
4. Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan sosial dan politik.
5. Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan pertahanan dan
keamanan.
3.

Wawasan nusantara sebagai wawasan pertahanan dan keamanan negara

Wawasan nusantara sebagai wawasan pertahanan dan keamanan negara mempunyai


arti pandangan geopolitik Indonesia dalam lingkup tanah air Indonesia sebagai satu
kesatuan yang meliputi seluruh wilayah dan segenap kekuatan negara.
4.

Wawasan nusantara sebagai wawasan kewilayahan

Wilayah nasional perlu ditentukan batasannya, agar tidak terjadi sengketa dengan
negara tetangga. Batasan dan tantangan negara Republik Indonesia adalah:
4.1. Risalah sidang BPUPKI tanggal 29 Mei-1 Juni 1945 tentang negara Republik
Indonesia dari beberapa pendapat para pejuang nasional. Dr. Soepomo
menyatakan Indonesia meliputi batas Hindia Belanda, Muh. Yamin menyatakan
Indonesia meliputi Sumatera, Jawa, Sunda Kecil, Borneo, Selebes, Maluku Ambon, Semenanjung Melayu, Timor, Papua, Ir. Soekarno menyatakan bahwa
kepulauan Indonesia merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
4.2. Ordonantie (UU Belanda) 1939, yaitu penentuan lebar laut sepanjang 3 mil laut
dengan cara menarik garis pangkal berdasarkan garis air pasang surut atau
countour pulau / darat. Ketentuan ini membuat Indonesia bukan sebagai negara
kesatuan, karena pada setiap wilayah laut terdapat laut bebas yang berada di luar
wilayah yurisdiksi nasional.

10

4.3. Deklarasi Juanda, 13 Desember 1957 merupakan pengumuman pemerintah RI


tentang wilayah perairan negara RI, yang isinya:
1. Cara penarikan batas laut wilayah tidak lagi berdasarkan garis pasang surut
(low water line), tetapi pada sistem penarikan garis lurus (straight base line)
yang diukur dari garis yang menghubungkan titik - titik ujung yang terluar
dari pulau-pulau yang termasuk dalam wilayah RI.
2. Penentuan wilayah lebar laut dari 3 mil laut menjadi 12mil laut.
3. Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) sebagai rezim Hukum Internasional, di mana
batasan nusantara 200 mil yang diukur dari garis pangkal wilayah laut
Indonesia. Dengan adanya Deklarasi Juanda, secara yuridis formal, Indonesia
menjadi utuh dan tidak terpecah lagi.
2.2.2.

Geostrategi di Indonesia

a) tahap awal pembentukan geostrategi Indonesia sampai sekarang :


1.

Pada awalnya, geostrategis Indonesia yang diprakarsai oleh Perguruan Tinggi


Angkatan Darat Staf dan Komando (SESKOAD) Bandung, Indonesia pada tahun
1962. Konsep geo-strategis pentingnya terumus adalah penilaian terhadap
strategi pembangunan lingkungan di wilayah Indonesia ditandai dengan komunis
luas pengaruh. Geostrategi Indonesia pada saat ditafsirkan sebagai strategi untuk
mengembangkan dan membangun kapasitas kemampuan teritorial dan untuk
menghadapi ancaman gerilyawan komunis di Indonesia.

2.

Pada akhir 1965 Badan Keamanan Nasional mengembangkan konsep


geostrategis Indonesia maju ke rumus berikut : Bahwa geostrategis Indonesia
harus menjadi strategi rancangan untuk mengembangkan stamina dan daya tahan
tubuh, serta pengembangan kekuatan nasional untuk menghadapi dan menangkal
ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan baik internal maupun eksternal.
Gagasan ini agak lebih progresif namun tetap terlihat sebagai konsep

11

geo-strategis Indonesia di awal membangun kemampuan nasional sebagai faktor


kekuatan pengangguh bahaya.
3.

Sejak tahun 1972, Badan Keamanan Nasional terus melakukan studi tentang
geostrategi Indonesia lebih sesuai dengan konstitusi Indonesia. Dalam era
konsepsi geo-strategis Indonesia dibatasi sebagai metode untuk mengembangkan
potensi pertahanan nasional dalam menciptakan kesejahteraan menjaga
kesinambungan dan integritas identitas nasional.

4.

Mulai dari tahun 1974 geostrategi Indonesia ditegaskan dalam formulasi bentuk
pertahanan nasional sebagai kondisi metode dan doktrin dalam pembangunan
nasional.

d. Tujuan Geostrategis Indonesia


Berbagai konsep dasar dan pengembangan geostrategi Indonesia pada dasarnya
bertujuan untuk :
1. Menyusun dan mengembangkan potensi kekuatan nasional berdasarkan aspek
aspek ideologi, politik, sosial, budaya, dan bahkan alam.
Hal ini untuk keberadaan kehidupan dan upaya pelestarian Negara dan Bangsa dalam
mewujudkan cita-cita proklamasi dan tujuan nasional.
2. Menunjang tugas utama pemerintah Indonesia :

Hukum dan ketertiban (law and order).

Peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran (welfare and prosperity).

Pelaksanaan pertahanan dan keamanan (defense and prosperity).

Realisasi keadilan hukum dan keadilan sosial (yuridical justice & social
justice).

12

Ketersediaan dari orang kesempatan untuk mengekspresikan diri (freedom of


the people).

Geostrategi Indonesia berasal dari kesadaran bahwa bangsa dan negara mengandung
banyak memecah belah unsur-unsur yang dapat meledak setiap saat dan menyayat
persatuan nasional.
Di era kepemimpinan Habibie dapat terlihat dengan jelas bagaimana hal itu terjadi
dan konsekuensinya. Tidak hanya itu, ketika kita lemah karena bangsa ini
tercabik-cabik di atmosfer maka secara bersamaan juga martabat dan kehormatan
dengan mudah menjadi bahan tertawaan di forum internasional.
Itu adalah di mana kita menjadi ketidakberdayaan tontonan masyarakat internasional.
Geostrategi Indonesia Dirumuskan Dalam Wujud Ketahanan Nasional
Geostrategi Indonesia tiada lain adalah ketahanan nasional. Ketahanan Nasional
merupakan kondisi dinamik suatu bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan yang
mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional, di dalam menghadapi
dan mengatasi segala ancaman, baik yang datang dari luar maupun dari dalam, yang
langsung maupun tidak langsug membahayakan integritas, identitas, kelangsungan
hidup bangsa dan Negara serta perjuangan mengejar tujuan nasional. Tannas
diperlukan bukan hanya konsepsi politik saja melainkan sebagai kebutuhan dalam
menunjang keberhasilan tugas pokok pemerintah, seperti Law and order, Welfare and
prosperity, Defence and security, Juridical justice and social justice, freedom of the
people.
1. Pengertian Ketahanan Nasional
Ketahanan Nasional adalah suatu kondisi dinamis suatu bangsa yang terdiri
atas ketangguhan serta keuletan dan kemampuan untuk mengembangkan kekuatan

13

nasional dalam menghadapi segala macam dan bentuk ancaman, tantangan,


hambatan dan gangguan baik yang datang dari dalam maupun luar, secara langsung
maupun yang tidak langsung yang mengancam dan membahayakan integritas,
identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan dalam
mewujudkan tujuan perjuangan nasional.
2. Ciri-ciri Ketahan Nasional
a) Merupakan kondisi sebagai prasyarat utama bagi negara berkembang
b)

Difokuskan

untuk

mempertahankan

kelangsungan

hidup

dan

mengembangkan kehidupan
c) Tidak hanya untuk pertahanan, tetapi juga untuk menghadapi dan mengatasi
tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan, baik yang datang dari luar
maupun dari dalam, baik secara langsung maupun tidak
d) Didasarkan pada metode astagrata; seluruh aspek kehidupan nasional
tercermin dalam sistematika astagarata yang terdiri atas 3 aspek alamiah
(trigatra) dan lima aspek sosial (pancagatra).
e) Berpedoman pada wawasan nasional. Wawasan nusantara merupakan cara
pandang bangsa Indonesia terhadap diri dan lingkungannya berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Wawasan nusantara juga
merupakan sumber utama dan landasan yang kuat dalam menyelenggarakan
kehidupan nasional sehingga wawasan nusantara dapat disebut sebagai
wawasan nasional dan merupakan landasan ketahanan nasional
3. Hakikat Ketahanan Nasional

14

Kemampuan dan ketangguhan suatu bangsa untuk dapat menjamin


kelangsungan hidupnya menuju kejayaan bangsa dan negara. Ketahanan nasional
mengandung makna keutuhan semua potensi yang terdapat dalam wilayah nasional,
baik fisik maupun sosial , sehingga kelemahan dari satu aspek akan mempengaruhi
yang lain . Ketahanan nasional merupakan interaksi positif dari semua gatra
kehidupan nasional yang terkandung dalam astagatra.
4. Sifat-sifat Ketahanan Nasional
a) Manunggal artinya antara trigatra dan panca gatra, tidak campur aduk
melainkan serasi, seimbang dan harmonis.
b) Mawas ke dalam artinya untuk mewujudkan hakikat dan sifat nasional.
c) Kewibawaan artinya menjaga harkat dan martabat bangsa dan negara sebagai
daya pencegah dan penangkalan.
d) Berubah menurut waktu yaitu ketahanan nasional bersifat dinamis atau
berubah sesuai dengan fungsi dan waktu.
e) Tidak membenarkan adanya adu kekuasaan atau adu kekuatan.
f) Percaya pada diri sendiri. (self Confidence).
g) Tidak tergantung pada pihak lain (self Relience) yaitu ketahanan nasional
dikembangkan atas dasar kemampuan diri sendiri
5. Konsepsi Dasar Ketahanan Nasional
Astagatra, model ini merupakan perangkat hubungan bidang kehi-dupan
manusia dan budaya yang memanfaatkan kekayaan alam. Astagatra terdiri dari

15

a) Trigatra, yaitu :
Gatra letak dan kedudukan geografi
Gatra keadaan kekayaan alam (Pengelolaan SDA : asas maksimal, asas
lestari, asas daya saing )
Gatra keadaan dan kemampuan penduduk
b) Pancagatra
Gatra ideologi
Gatra Politik
Gatra Ekonomi (faktor mempengaruhi ketahanan ekonomi sumber kekayaan
alam, tenaga kerja, modal, teknologi)
Gatra Sosial budaya (Faktor yang mempengaruhi ketahanan sosial, tradisi,
pendidikan, kepemimpinan nasional, keperibadian nasional)
Gatra Pertahanan dan Keamanan (Faktor yang mem pengaruhi: doktrin,
wawasan nasional, sistem hankam, geografi, Manusia, integrasi angkatan
bersenjata dengan rakyat, material maksudnya sinkronisasi industri
pertahanan dengan industri sipil, IPTEK, kepemimpinan, pengaruh luar
negeri)
6. Cara mewujudkan Ketahanan Nasional di bidang politik dilihat dari aspek politik
dalam negeri :

16

Sistem pemerintah berdasarkan hukum, tidak berdasarkan kekuasaan yang


besifat absolut, kedaulatan di tangan rakyat dan dilakukan sepenuhnya oleh
MPR sebagai penjelmaan seluruh rakyat
Mekanisme politik memungkinkan adanya perbedaan pendapat, namun
perbedaan pendapat tidak menyangkut nilai dasar sehingga tidak
berseberangan yang dapat menjurus kepada konflik fisik
Kepemimpinan nasional mampu mengakomodasi aspirasi yang hidup dalam
masyarakat dengan tetap berpedoman pada Pancasila, UUD 1945, dan
wawasan nusantara
Komunikasi politik bertimbal balik antara pemerintah dengan masyarakat dan
anatarkelompok atau golongan dalam masyarakat terjalin dengan baik untuk
mencapau tujuan nasional dan kepentingan nasional
7. Lembaga-lembaga Ketahanan Nasional
Lembaga Ketahanan Nasional, disingkat Lemhannas, adalah Lembaga
Pemerintah Non Departemen Indonesia yang bertugas melaksanakan tugas
pemerintahan di bidang pengkajian dan pendidikan strategik ketahanan nasional.
Lembaga Pertahanan Nasional berdiri pada tanggal 20 Mei 1965 berdasarkan
Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 1964, dan berada langsung di bawah
Presiden. Pada tahun 1983, lembaga ini berubah nama menjadi Lembaga Ketahanan
Nasional, yang berada di bawah Panglima ABRI.. Pada tahun 1994 lembaga ini
berada langsung di bawah Menteri Pertahanan dan Keamanan. Sejak tahun 2001,
Lemhannas merupakan Lembaga Pemerintah Non Departemen yang bertanggung
jawab kepada Presiden.

17

2.3. HUBUNGAN GEOPOLITIK DAN GEOSTRATEGI


Sebagai satu kesatuan negara kepulauan, secara konseptual, geopolitik Indonesia
dituangkan dalam salah satu doktrin nasional yang disebut Wawasan Nusantara dan
politik luar negeri bebas aktif. sedangkan geostrategi Indonesia diwujudkan melalui
konsep Ketahanan Nasional yang bertumbuh pada perwujudan kesatuan ideologi,
politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan. Dengan mengacu pada
kondisi geografi bercirikan maritim, maka diperlukan strategi besar (grand strategy)
maritim sejalan dengan doktrin pertahanan defensif aktif dan fakta bahwa bagian
terluar wilayah yang harus dipertahankan adalah laut. Implementasi dari strategi
maritim adalah mewujudkan kekuatan maritim (maritime power) yang dapat
menjamin kedaulatan dan integritas wilayah dari berbagai ancaman. Selain itu
hubungan geopolitik dan geostrategi terdapat dalam astra gatra.
Komponen strategi astra gatra
TRI GATRA (tangible) bersifat kehidupan alamiah
Letak geografi Negara
Keadaan dan kekayaan alam (flora, fauna, dan mineral baik yang di atmosfer, muka
maupun perut bumi) dikelola denga dasar 3 asas: asas maksimal, lestari, dan daya
saing.
Keadaan dan kemampuan penduduk (jumlah, komposisi, dan distribusi)
Pancagatra
(itanggible) kehidupan sosial
IDEOLOGI Value system
POLITIK Penetapan alokasi nilai di sektor pemerintahan dan kehidupan pololitik
masyarakat. sistem politik harus mampu memenuhi lima fungsi utama :
a). Usaha mempertahankan pola, struktur, proses politik
b). Pengaturan & penyelesaian pertentangan / konflik
c). Penyesuaian dengan perubahan dalam masyarakat

18

d). Pencapaian tujuan


e). Usaha integrasi
EKONOMI (SDA, Tenaga kerja, Modal, Teknologi)
SOSBUD (Tradisi, Pendidikan, Kepemimpinan nas, Kepribadian nas)
HANKAM meliputi faktor2:
a). Doktrin
b). Wawasan Nasional
c). Sistem pertahanan keamanan
d). Geografi
e). Manusia
f). Integrasi angkatan bersenjata dan rakyat
g). Material
h). Ilmu pengetahuan dan teknologi
i). Kepemimpinan
j). Pengaruh luar negeri

19

BAB 3
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Konsep geopolitik digunakan untuk menyiasati keadaan/kondisi Negara Indonesia,
yang terdiri dari ribuan pulau yang tersebar sepanjang 3,5 juta mil. Konsep geopolitik
yang digunakan adalah Wawasan Nusantara. Berbeda dengan pemahaman geopolitik
negara lain yang cenderung mengarah kepada tujuan ekspansi wilayah, konsep
geopolitik

Indonesia,

atau

Wawasan

Nusantara

justru

bertujuan

untuk

mempertahankan wilayah. Sebagai negara kepulauan yang luas, Bangsa Indonesia


beranggapan bahwa laut yang dimilikinya merupakan sarana penghubung pulau,
bukan pemisah. Sehingga, walaupun terpisah-pisah, bangsa Indonesia tetap
menganggap negaranya sebagai satu kesatuan utuh yang terdiri dari tanah dan air,
sehingga lazim disebut sebagai tanah air.
Geostrategi di Indonesia diwujudkan dalam bentuk ketahanan nasional yang mampu
menghadapi

segala

tantangan,

ancaman,

hambatan

dan

gangguan

yang

membahayakan keutuhan Negara kesatuan republic Indonesia. Seperti yang telah


dijelaskan dalam bab sebelumnya bahwa konsepsi ketahanan nasional merupakan
suatu konsepsi di dalam pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan
keamanan

yang

mencangkup

segenap

kehidupan bangsa yang

dinamakan

ASTAGATRA yang meliputi aspek alamiah (TRIGATRA), dan aspek social


(PANCAGATRA). Trigatra meliputi : posisi dan lokasi geografi Negara, keadaan dan
kekayaan alam, keadaan dan kemampuan penduduk sedangkan pancagatra meliputi :
Ideologi, Politik, Ekonomi, Social Budaya, dan HANKAM. Hal tersebut ditujukan
untuk menjaga keutuhan Negara kesatuan republic Indonesia.

3.2. SARAN

20

1.

Berdasarkan kesimpulan di atas maka saran yang dapat diberikan oleh pemateri

ialah agar pemerintah selalu berupaya menumbuhkembangkan rasa nasionalisme


dalam masyarakat Indonesia serta meningkatkan sektor pertahanan Indonesia. Selain
itu masyarakat Indonesia harus sadar sepenuhnya bahwa kita semua harus selalu
memperkokoh nilai-nilai persatuan dan kesatuan agar Negara kesatuan republik
Indonesia ini tetap utuh.
2.

Untuk memahami materi ini lebih lanjut kami sarankan menggunakan banyak

referensi agar dapat lebih memahami materi ini.

21

DAFTAR PUSTAKA
Anonim.http://www.anekamakalah.com/2012/09/geostrategi-indonesia-makalah.html.
1 Oktober 2015
Anonim.http://www.dosenpendidikan.com/pengertian-geostrategi-indonesia-secara-a
kurat/.1 Oktober 2015
Anonim.http://www.dosenpendidikan.com/10-pengertian-geopolitik-menurut-para-ah
li/.1 Oktober 2015
Anonim.https://id.wikipedia.org/wiki/Geopolitik_di_Indonesia.1 Oktober 2015
http://imran-pinkersboy.blogspot.co.id/2011/12/hubungan-geopolitik-dan-geostrategi.
html.1 Oktober 2015
Anonim.https://muhlashala.wordpress.com/mata-kuliah-kewarganegaraan/.1 Oktober
2015
Anonim.https://rinastkip.wordpress.com/2012/11/21/makalah-pkn-geopolitik-indones
ia/.1 Oktober 2015
Ediono,Suryo, dkk. 2010. Pendidikan Kewarganegaraan. Makassar: UPT MKU

22

Anda mungkin juga menyukai