Oleh:
KELOMPOK IX
Hardiana
Apryliawan
RESWIN ALFITRA
D51114008
D51114021
D51114023
TEKNIK ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2015
KATA PENGANTAR
Penyusun memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan
rahmat berupa kesehatan, kesempatan dan ilmu serta petunjuk-Nya sehingga
penyusun dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Hak Asasi Manusia.
Makalah ini dibuat berdasarkan referensi dari internet dan buku. Tak lupa kami
ucapkan terima kasih kepada pihak yang telah membantu penyusunan makalah
ini.
Dengan pembuatan makalah ini penyusun berharap semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi penyusun khususnya dan bagi pembaca umumnya.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan
masih banyak kelemahan dalam penyusunan, baik tata kalimat maupun gaya
bahasanya. Jadi kritik dan saran demi perbaikan penulisan selanjutnya sangat
kami harapkan.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.......................................................................................................ii
Daftar Isi................................................................................................................ iii
BAB I - Pendahuluan
1.1 Latar Belakang.................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................... 2
1.3 Tujuan.............................................................................................................. 2
BAB II - Pembahasan
2.1.Pengertian HAM..............................................................................................3
2.2.Sejarah HAM...................................................................................................4
2.3 Macam-macam HAM...................................................................................... 7
2.4 HAM pada Tataran Global.............................................................................. 10
2.5 HAM di Indonesia........................................................................................... 11
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Dalam teori perjanjian bernegara, adanya Pactum Unionis dan Pactum
Subjectionis. Pactum Unionis adalah perjanjian antara individu-individu atau
kelompok-kelompok masyarakat membentuik suatu negara, sedangkan pactum
unionis adalah perjanjian antara warga negara dengan penguasa yang dipiliah di
antara warga negara tersebut (Pactum Unionis). Thomas Hobbes mengakui
adanya Pactum Subjectionis saja. John Lock mengakui adanya Pactum Unionis
dan Pactum Subjectionis dan JJ Roessaeu mengakui adanya Pactum Unionis.
Ke-tiga paham ini berpenbdapat demikian. Namun pada intinya teori perjanjian
ini meng-amanahkan adanya perlindungan Hak Asasi Warga Negara yang harus
dijamin oleh penguasa, bentuk jaminan itu mustilah tertuang dalam konstitusi
(Perjanjian Bernegara).
Dalam kaitannya dengan itu, HAM adalah hak fundamental yang tak dapat
dicabut yang mana karena ia adalah seorang manusia. , misal, dalam Deklarasi
Kemerdekaan Amerika atau Deklarasi Perancis. HAM yang dirujuk sekarang
adalah seperangkat hak yang dikembangkan oleh PBB sejak berakhirnya perang
dunia II yang tidak mengenal berbagai batasan-batasan kenegaraan. Sebagai
konsekuensinya, negara-negara tidak bisa berkelit untuk tidak melindungi HAM
yang bukan warga negaranya. Dengan kata lain, selama menyangkut persoalan
HAM setiap negara, tanpa kecuali, pada tataran tertentu memiliki tanggung jawab,
utamanya terkait pemenuhan HAM pribadi-pribadi yang ada di dalam
jurisdiksinya, termasuk orang asing sekalipun. Oleh karenanya, pada tataran
tertentu, akan menjadi sangat salah untuk mengidentikan atau menyamakan
antara HAM dengan hak-hak yang dimiliki warga negara. HAM dimiliki oleh
siapa saja, sepanjang ia bisa disebut sebagai manusia.
Alasan di atas pula yang menyebabkan HAM bagian integral dari kajian dalam
2.
3.
4.
5.
1.3. TUJUAN
1.
2.
3.
4.
5.
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN HAM
Hak Asasi Manusia ialah hak-hak dasar (pokok) yang dibawa manusia sejak
lahir sebagai anugerah dari Allah. Hak-hak itu antara lain: Hak Hidup, Hak
Kebebasan dan Hak Kesamaan.
Pengertian HAM menurut beberapa ahli
1.
Haar Tilar, HAM ialah hak-hak yang melekat pada diri setiap insan dan tanpa
memiliki hak-hak itu maka setiap insan tidak bisa hidup selayaknya manusia.
Hak tersebut didapatkan sejak lahir ke dunia.
2.
3.
4.
5.
Peter R. Baehr, Menurutnya HAM merupakan hak dasar yang mutlak dan
harus dimiliki setiap insan untuk perkembangan dirinya.
Menurut UU No 39 Tahun 1999, Menerangkan bahwa HAM ialah
seperangkat hak yang melekat pada diri manusia sebagai makhluk ciptaan Allah
SWT. dimana hak tersebut merupakan anugerah yang wajib di hargai dan
dilindungi oleh setiap orang untuk melindungi harkat dan martabat setiap
manusia.
Sejarah hak asasi manusia berawal dari dunia Barat (Eropa). Seorang filsuf
Inggris pada abad ke-17, John Locke, merumuskan adanya hak alamiah (natural
rights) yang melekat pada setiap diri manusia, yaitu hak atas hidup, hak
kebebasan, dan hak milik. Pada waktu itu, hak masih terbatas pada bidang sipil
(pribadi) dan politik. Sejarah perkembangan hak asasi manusia ditandai adanya
tiga peristiwa penting di dunia Barat, yaitu Magna Charta, Revolusi Amerika, dan
Revolusi Prancis.
1. Magna Charta (1215)
Piagam perjanjian antara Raja John dari Inggris dengan para bangsawan
disebut Magna Charta. Isinya adalah pemberian jaminan beberapa hak oleh
raja kepada para bangsawan beserta keturunannya, seperti hak untuk tidak
dipenjarakan tanpa adanya pemeriksaan pengadilan. Jaminan itu diberikan
sebagai balasan atas bantuan biaya pemerintahan yang telah diberikan oleh
para bangsawan. Sejak saat itu, jaminan hak tersebut berkembang dan
menjadi bagian dari sistem konstitusional Inggris.
2. Revolusi Amerika (1776)
Perang kemerdekaan rakyat Amerika Serikat melawan penjajahan
Inggris disebut Revolusi Amerika. Declaration of Independence (Deklarasi
Kemerdekaan) dan Amerika Serikat menjadi negara merdeka tanggal 4 Juli
1776 merupakan hasil dari revolusi ini.
3. Revolusi Prancis (1789)
Revolusi Prancis adalah bentuk perlawanan rakyat Prancis kepada
rajanya sendiri (Louis XVI) yang telah bertindak sewenang-wenang dan
absolut. Declaration des droits de Ihomme et du citoyen (Pernyataan
Hak-Hak Manusia dan Warga Negara) dihasilkan oleh Revolusi Prancis.
Pernyataan ini memuat tiga hal: hak atas kebebasan (liberty), kesamaan
(egality), dan persaudaraan (fraternite).
4. African Charter on Human and People Rights (1981)
Pada tanggal 27 Juni 1981, negara-negara anggota Organisasi Persatuan
Afrika (OAU) mengadakan konferensi mengenai HAM. Dalam konferensi
tersebut, semua negara Afrika secara tegas berkomitment untuk memberantas
segala bentuk kolonialisme dari Afrika, untuk mengkoordinasikan dan
mengintensifkan kerjasama dan upaya untuk mencapai kehidupan yang lebih
baik bagi masyarakat Afrika.
5. Cairo Declaration on Human Right in Islam (1990)
Deklarasi Kairo tentang Hak Asasi Manusia dalam Islam merupakan
deklarasi dari negara-negara anggota Organisasi Konferensi Islam di Kairo
pada tahun 1990 yang memberikan gambaran umum pada Islam tentang hak
asasi manusia dan menegaskan Islam syariah sebagai satu-satunya sumber.
Deklarasi ini menyatakan tujuannya untuk menjadi pedoman umum bagi
negara anggota OKI di bidang hak asasi manusia.
6. Bangkok Declaration (1993)
Deklarasi Bangkok diadopsi pada pertemuan negara-negara Asia pada
tahun 1993. Dalam konferensi ini, pemerintah negara-negara Asia telah
mengegaskan kembali komitmennya terhadap prinsip-prinsip Piagam PBB
dan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia. Mereka menyatakan
pandangannya saling ketergantungan dan dapat dibagi hak asasi manusia dan
menekankan perlunya universalitas, objektivitas, dan nonselektivitas hak
asasi manusia.
7. Deklarasi PBB (Deklarasi Wina) Tahun 1993
Deklarasi ini merupakan deklarasi universal yang ditandatangani oleh
semua negara anggota PBB di ibu kota Austria, yaitu Wina. Oleh karenanya
2.2.2
surat-surat
yang
ditulisnya
40
tahun
sebelum
proklamasi
kemerdekaan.
2.
a.
Pada
masa
orde
lama
b.
Pada
masa
orde
baru
Pada
masa
reformasi
Pengadilan
Hak
Asasi
Manusia.
2.3.2
1.
2.
3.
4.
Melakukan belanja
2.
3.
4.
5.
Melakukan transaksi
6.
2.3.3
ikut dalam pemerintahan , hak memilih , dan hak dipilih. Beberapa contoh
mengenai hak asasi politik :
1.
Hak untuk mengikuti pemilu dan memilih calon presiden dan wakil
presiden
2.
3.
4.
5.
6.
2.3.4
adalah hak untuk mendapat perlakuan dan status yang sama dalam sudut
pandang hukum dan pemerintah. Beberapa contoh tentang hak asasi hukum
adalah :
1.
2.
3.
4.
2.3.5
Rights adalah hak masyarakat untuk mendapat pendidikan dan hak untuk
mengembangkan kebudayaan setempat. Beberapa contoh mengenai hak asasi
sosial budaya adalah :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Berekreasi
2.3.6
hak untuk mendapat perlakuan dan tata cara peradilan serta perlindungan
hukum seperti penangkapan , penahanan , dan rasia, Beberapa contoh dari
hak asasi peradilan adalah sebagai berikut :
1.
2.
Pembelaan hukum
3.
4.
1.
2.
3.
4.
2.4.2
1.
2.
3.
2.4.3
1.
2.
kepala keluarga
3.
Individu tunduk kepada kepala adat yang menyangkut tugas dan kewajiban
Konsep HAM ini dibidani oleh sebuah komisi PBB yang dipimpin oleh Elenor
Roosevelt dan secara resmi disebut Universal Decralation of Human Rights.
Universal Decralation of Human Rights menyatakan bahwa setiap orang
mempunyai:
1.
2.
3.
4.
10
5.
6.
7.
8.
9.
11
Pancasila
Pengakuan harkat dan martabat manusia sebagai makhluk Tuhan Yang
Maha Esa.
2.
3.
4.
5.
6.
2.5.2
oleh karena itu penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai
dengan pri kemanusiaan dan pri keadilan. Ini adalah suatu pernyataan
universal karena semua bangsa ingin merdeka. Bahkan, didalm bangsa yang
merdeka, juga ada rakyat yang ingin merdeka, yakni bebas dari penindasan
oleh penguasa, kelompok atau manusia lainnya.
2.5.3
1.
12
(pasal 27 ayat 1) Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak (pasal
27 ayat 2)
2.
3.
4.
5.
6.
7.
2.5.4
1.
2.
2.5.5
untuk
menyelesaikan
pelanggaran
HAM
yan
berat.
2.
13
of
Human
Rights).
14
BAB 3
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Hak Asasi Manusia ialah hak-hak dasar (pokok) yang dibawa manusia sejak
lahir sebagai anugerah dari Allah. Hak-hak itu antara lain: Hak Hidup, Hak
Kebebasan dan Hak Kesamaan.
Sejarah perkembangan hak asasi manusia ditandai adanya tiga peristiwa
penting di dunia Barat, yaitu Magna Charta, Revolusi Amerika, dan Revolusi
Prancis. Konsep HAM ini dibidani oleh sebuah komisi PBB yang dipimpin oleh
Elenor Roosevelt dan secara resmi disebut Universal Decralation of Human
Rights.
Hak asasi terbagi menjadi Hak Asasi Pribadi, Hak Asasi Ekonomi, Hak Asasi
Politik, Hak Asasi Hukum, Hak Asasi Sosial Budaya, dan Hak Asasi Peradilan.
Hak Asasi Manusia di Indonesia bersumber dan bermuara pada Pancasila, yang
artinya Hak Asasi Manusia mendapat jaminan kuat dari falsafah bangsa, yakni
Pancasila. Bermuara pada Pancasila dimaksudkan bahwa pelaksanaan hak asasi
manusia tersebut harus memperhatikan garis-garis yang telah ditentukan dalam
ketentuan falsafah Pancasila.
3.2 SARAN
1.
Kita sebagai manusia harus menghormati HAM sesama manusia dan dengan
15
DAFTAR PUSTAKA
16