Anda di halaman 1dari 19

TUGAS KELOMPOK

HAK ASASI MANUSIA


(PKN)

Oleh:
KELOMPOK IX
Hardiana
Apryliawan
RESWIN ALFITRA

D51114008
D51114021
D51114023

TEKNIK ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2015

KATA PENGANTAR
Penyusun memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan
rahmat berupa kesehatan, kesempatan dan ilmu serta petunjuk-Nya sehingga
penyusun dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Hak Asasi Manusia.
Makalah ini dibuat berdasarkan referensi dari internet dan buku. Tak lupa kami
ucapkan terima kasih kepada pihak yang telah membantu penyusunan makalah
ini.
Dengan pembuatan makalah ini penyusun berharap semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi penyusun khususnya dan bagi pembaca umumnya.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan
masih banyak kelemahan dalam penyusunan, baik tata kalimat maupun gaya
bahasanya. Jadi kritik dan saran demi perbaikan penulisan selanjutnya sangat
kami harapkan.

Gowa, 1 Oktober 2015


Penyusun

DAFTAR ISI
Kata Pengantar.......................................................................................................ii
Daftar Isi................................................................................................................ iii
BAB I - Pendahuluan
1.1 Latar Belakang.................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................... 2
1.3 Tujuan.............................................................................................................. 2
BAB II - Pembahasan
2.1.Pengertian HAM..............................................................................................3
2.2.Sejarah HAM...................................................................................................4
2.3 Macam-macam HAM...................................................................................... 7
2.4 HAM pada Tataran Global.............................................................................. 10
2.5 HAM di Indonesia........................................................................................... 11

BAB III - Penutup


3.1Kesimpulan.......................................................................................................15
3.2Saran................................................................................................................. 15
Daftar Pustaka....................................................................................................... 16

iii

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Dalam teori perjanjian bernegara, adanya Pactum Unionis dan Pactum
Subjectionis. Pactum Unionis adalah perjanjian antara individu-individu atau
kelompok-kelompok masyarakat membentuik suatu negara, sedangkan pactum
unionis adalah perjanjian antara warga negara dengan penguasa yang dipiliah di
antara warga negara tersebut (Pactum Unionis). Thomas Hobbes mengakui
adanya Pactum Subjectionis saja. John Lock mengakui adanya Pactum Unionis
dan Pactum Subjectionis dan JJ Roessaeu mengakui adanya Pactum Unionis.
Ke-tiga paham ini berpenbdapat demikian. Namun pada intinya teori perjanjian
ini meng-amanahkan adanya perlindungan Hak Asasi Warga Negara yang harus
dijamin oleh penguasa, bentuk jaminan itu mustilah tertuang dalam konstitusi
(Perjanjian Bernegara).
Dalam kaitannya dengan itu, HAM adalah hak fundamental yang tak dapat
dicabut yang mana karena ia adalah seorang manusia. , misal, dalam Deklarasi
Kemerdekaan Amerika atau Deklarasi Perancis. HAM yang dirujuk sekarang
adalah seperangkat hak yang dikembangkan oleh PBB sejak berakhirnya perang
dunia II yang tidak mengenal berbagai batasan-batasan kenegaraan. Sebagai
konsekuensinya, negara-negara tidak bisa berkelit untuk tidak melindungi HAM
yang bukan warga negaranya. Dengan kata lain, selama menyangkut persoalan
HAM setiap negara, tanpa kecuali, pada tataran tertentu memiliki tanggung jawab,
utamanya terkait pemenuhan HAM pribadi-pribadi yang ada di dalam
jurisdiksinya, termasuk orang asing sekalipun. Oleh karenanya, pada tataran
tertentu, akan menjadi sangat salah untuk mengidentikan atau menyamakan
antara HAM dengan hak-hak yang dimiliki warga negara. HAM dimiliki oleh
siapa saja, sepanjang ia bisa disebut sebagai manusia.
Alasan di atas pula yang menyebabkan HAM bagian integral dari kajian dalam

disiplin ilmu hukum internasional. Oleh karenannya bukan sesuatu yang


kontroversial bila komunitas internasional memiliki kepedulian serius dan nyata
terhadap isu HAM di tingkat domestik. Malahan, peran komunitas internasional
sangat pokok dalam perlindungan HAM karena sifat dan watak HAM itu sendiri
yang merupakan mekanisme pertahanan dan perlindungan individu terhadap
kekuasaan negara yang sangat rentan untuk disalahgunakan, sebagaimana telah
sering dibuktikan sejarah umat manusia sendiri.
1.2. RUMUSAN MASALAH
1.

Apa yang dimaksud dengan HAM?

2.

Bagaimana Sejarah HAM?

3.

Apa Macam-macam HAM?

4.

Bagaimana HAM pada Tataran Global?

5.

Bagaimana HAM di Indonesia?

1.3. TUJUAN
1.

Untuk Mengetahui apa yang dimaksud dengan HAM.

2.

Untuk Mengetahui bagaimana Sejarah HAM.

3.

Untuk Mengetahui Macam-macam HAM.

4.

Untuk Mengetahui bagaimana HAM pada Tataran Global.

5.

Untuk Mengetahui bagaimana HAM di Indonesia.

BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN HAM
Hak Asasi Manusia ialah hak-hak dasar (pokok) yang dibawa manusia sejak
lahir sebagai anugerah dari Allah. Hak-hak itu antara lain: Hak Hidup, Hak
Kebebasan dan Hak Kesamaan.
Pengertian HAM menurut beberapa ahli
1.

Haar Tilar, HAM ialah hak-hak yang melekat pada diri setiap insan dan tanpa
memiliki hak-hak itu maka setiap insan tidak bisa hidup selayaknya manusia.
Hak tersebut didapatkan sejak lahir ke dunia.

2.

Prof. Koentjoro Poerbopranoto, Menurutnya HAM ialah suatu hak yang


sifatnya mendasar atau asasi. Hak-hak yang dimiliki setiap manusia
berdasarkan kodratnya yang pada dasarnya tidak akan bisa dipisahkan
sehingga bersifat suci.

3.

John Locke, Menjelaskan bahwa HAM ialah hak-hak yang langsung


diberikan Tuhan yang esa kepada manusia sebagai hak yang kodrati. Oleh
karenanya, tidak ada kekuatan apapun di dunia yang bisa mencabutnya.
HAM ini sifatnya fundamental atau mendasar bagi kehidupan manusia dan
pada hakikatnya sangat suci.

4.

Mahfudz M.D., Menjelaskan bahwa HAM merupakan hak yang melekat


pada martabat stiap manusia yang mana hak tersebut dibawa sejak lahir ke
dunia sehingga pada hakikatnya hak tersebut bersifat kodrati.

5.

Peter R. Baehr, Menurutnya HAM merupakan hak dasar yang mutlak dan
harus dimiliki setiap insan untuk perkembangan dirinya.
Menurut UU No 39 Tahun 1999, Menerangkan bahwa HAM ialah

seperangkat hak yang melekat pada diri manusia sebagai makhluk ciptaan Allah
SWT. dimana hak tersebut merupakan anugerah yang wajib di hargai dan
dilindungi oleh setiap orang untuk melindungi harkat dan martabat setiap
manusia.

2.2 SEJARAH HAM


2.2.1

SEJARAH HAM DI DUNIA

Sejarah hak asasi manusia berawal dari dunia Barat (Eropa). Seorang filsuf
Inggris pada abad ke-17, John Locke, merumuskan adanya hak alamiah (natural
rights) yang melekat pada setiap diri manusia, yaitu hak atas hidup, hak
kebebasan, dan hak milik. Pada waktu itu, hak masih terbatas pada bidang sipil
(pribadi) dan politik. Sejarah perkembangan hak asasi manusia ditandai adanya
tiga peristiwa penting di dunia Barat, yaitu Magna Charta, Revolusi Amerika, dan
Revolusi Prancis.
1. Magna Charta (1215)
Piagam perjanjian antara Raja John dari Inggris dengan para bangsawan
disebut Magna Charta. Isinya adalah pemberian jaminan beberapa hak oleh
raja kepada para bangsawan beserta keturunannya, seperti hak untuk tidak
dipenjarakan tanpa adanya pemeriksaan pengadilan. Jaminan itu diberikan
sebagai balasan atas bantuan biaya pemerintahan yang telah diberikan oleh
para bangsawan. Sejak saat itu, jaminan hak tersebut berkembang dan
menjadi bagian dari sistem konstitusional Inggris.
2. Revolusi Amerika (1776)
Perang kemerdekaan rakyat Amerika Serikat melawan penjajahan
Inggris disebut Revolusi Amerika. Declaration of Independence (Deklarasi
Kemerdekaan) dan Amerika Serikat menjadi negara merdeka tanggal 4 Juli
1776 merupakan hasil dari revolusi ini.
3. Revolusi Prancis (1789)
Revolusi Prancis adalah bentuk perlawanan rakyat Prancis kepada
rajanya sendiri (Louis XVI) yang telah bertindak sewenang-wenang dan
absolut. Declaration des droits de Ihomme et du citoyen (Pernyataan
Hak-Hak Manusia dan Warga Negara) dihasilkan oleh Revolusi Prancis.

Pernyataan ini memuat tiga hal: hak atas kebebasan (liberty), kesamaan
(egality), dan persaudaraan (fraternite).
4. African Charter on Human and People Rights (1981)
Pada tanggal 27 Juni 1981, negara-negara anggota Organisasi Persatuan
Afrika (OAU) mengadakan konferensi mengenai HAM. Dalam konferensi
tersebut, semua negara Afrika secara tegas berkomitment untuk memberantas
segala bentuk kolonialisme dari Afrika, untuk mengkoordinasikan dan
mengintensifkan kerjasama dan upaya untuk mencapai kehidupan yang lebih
baik bagi masyarakat Afrika.
5. Cairo Declaration on Human Right in Islam (1990)
Deklarasi Kairo tentang Hak Asasi Manusia dalam Islam merupakan
deklarasi dari negara-negara anggota Organisasi Konferensi Islam di Kairo
pada tahun 1990 yang memberikan gambaran umum pada Islam tentang hak
asasi manusia dan menegaskan Islam syariah sebagai satu-satunya sumber.
Deklarasi ini menyatakan tujuannya untuk menjadi pedoman umum bagi
negara anggota OKI di bidang hak asasi manusia.
6. Bangkok Declaration (1993)
Deklarasi Bangkok diadopsi pada pertemuan negara-negara Asia pada
tahun 1993. Dalam konferensi ini, pemerintah negara-negara Asia telah
mengegaskan kembali komitmennya terhadap prinsip-prinsip Piagam PBB
dan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia. Mereka menyatakan
pandangannya saling ketergantungan dan dapat dibagi hak asasi manusia dan
menekankan perlunya universalitas, objektivitas, dan nonselektivitas hak
asasi manusia.
7. Deklarasi PBB (Deklarasi Wina) Tahun 1993
Deklarasi ini merupakan deklarasi universal yang ditandatangani oleh
semua negara anggota PBB di ibu kota Austria, yaitu Wina. Oleh karenanya

dikenal dengan Deklarasi Wina. Hasilnya adalah mendeklarasikan hak asasi


generasi ketiga, yaitu hak pembangunan. Deklarasi ini sesungguhnya adalah
re-evaluasi tahap dua dari Deklarasi HAM, yaitu bentuk evaluasi serta
penyesuaian yang disetuju semua anggota PBB, termasuk Indonesia.

2.2.2

SEJARAH HAM DI INDONESIA

Sepanjang sejarah kehidupan manusia ternyata tidak semua orang memiliki


penghargaan yang sama terhadap sesamanya. Ini yang menjadi latar belakang
perlunya penegakan hak asasi manusia. Manusia dengan teganya merusak,
mengganggu, mencelakakan, dan membunuh manusia lainnya. Bangsa yang satu
dengan semena-mena menguasai dan menjajah bangsa lain. Untuk melindungi
harkat dan martabat kemanusiaan yang sebenarnya sama antar umat manusia, hak
asasi manusia dibutuhkan. Berikut sejarah penegakan HAM di Indonesia.
1.

Pada masa prakemerdekaan


Pemikiran modern tentang HAM di Indonesia baru muncul pada abad

ke-19. Orang Indonesia pertama yang secara jelas mengungkapkan pemikiran


mengenai HAM adalah Raden Ajeng Kartini. Pemikiran itu diungkapkan
dalam

surat-surat

yang

ditulisnya

40

tahun

sebelum

proklamasi

kemerdekaan.
2.

Pada masa kemerdekaan

a.

Pada

masa

orde

lama

Gagasan mengenai perlunya HAM selanjutnya berkembang dalam


sidang BPUPKI. Tokoh yang gigih membela agar HAM diatur secara
luas dalam UUD 1945 dalam sidang itu adalah Mohammad Hatta dan
Mohammad Sukiman. Tetapi, upaya mereka kurang berhasil. Hanya
sedikit nilai-nilai HAM yang diatur dalam UUD 1945. Sementara itu,
secara menyeluruh HAM diatur dalam Konstitusi RIS dan UUDS 1950.

b.

Pada

masa

orde

baru

Pelanggaran HAM pada masa orde baru mencapai puncaknya. Ini


terjadi terutama karena HAM dianggap sebagai paham liberal (Barat)
yang bertentangan dengan budaya timur dan Pancasila. Karena itu, HAM
hanya diakui secara sangat minimal. Komisi Hak Asasi Manusia
dibentuk pada tahun 1993. Namun, komisi tersebut tidak dapat berfungsi
dengan baik karena kondisi politik. Berbagai pelanggaran HAM terus
terjadi, bahkan disinyalir terjadi pula berbagai pelanggaran HAM berat.
Hal itu akhirnya mendorong munculnya gerakan reformasi untuk
mengakhiri kekuasaan orde baru.
c.

Pada

masa

reformasi

Masalah penegakan hak asasi manusia di Indonesia telah menjadi


tekad dan komitmen yang kuat dari segenap komponen bangsa terutama
pada era reformasi sekarang ini. Kemajuan itu ditandai dengan
membaiknya iklim kebebasan dan lahirnya berbagai dokumen HAM
yang lebih baik. Dokumen itu meliputi UUD 1945 hasil amendemen,
Tap MPR No. XVII/MPR/1998 tentang Hak Asasi Manusia, UU No. 39
tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia, dan UU No. 26 tahun 2000
tentang

Pengadilan

Hak

Asasi

Manusia.

Pada tahun 2005, pemerintah meratifikasi dua instrumen yang


sangat penting dalam penegakan HAM, yaitu Kovenan Internasional
tentang Hak-Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya (ICESCR) menjadi
Undang-Undang No. 11 tahun 2005, dan Kovenan Internasional tentang
Hak-Hak Sipil dan Politik (ICCPR) menjadi Undang-Undang No. 12
tahun 2005.

2.3 MACAM-MACAM KONSTITUSI


2.3.1

Hak Asasi Pribadi


Hak Asasi Pribadi atau yang dikenal dengan Perseonal Rights adalah hak

yang meliputi kebebasan mengungkapkan pendapat , kebebasan memilih

agama , kebebasan untuk aktif dalam organisasi atau perkumpulan ,


kebebasan bergerak , dan sejenisnya. Beberapa contoh mengenai hak asasi
pribadi adalah :

2.3.2

1.

Menyatakan pendapat dalam diskusi

2.

Menjalankan ibadah sesuai agama masing - masing

3.

Mengikuti organisasi - organisasi tertentu

4.

Berpergian dan berpindah tempat

Hak Asasi Ekonomi


Hak Asasi Ekonomi atau yang sering disebut Property Rights adalah hak

untuk memilih , melakukan jual beli , dan menggunakan atau memanfaatkan


sesuatu. Beberapa contoh tentang hak asasi ekonomi adalah :
1.

Melakukan belanja

2.

Melakukan suatu kontrak dengan pihak tertentu

3.

Memiliki barang - barang

4.

Memiliki pekerjaan yang layak dan manusiawi

5.

Melakukan transaksi

6.

Menjalankan pekerjaan yang tersedia.

2.3.3

Hak Asasi Politik


Hak Asasi Politik atau yang dikenal dengan Politic Rights adalah hak

ikut dalam pemerintahan , hak memilih , dan hak dipilih. Beberapa contoh
mengenai hak asasi politik :
1.

Hak untuk mengikuti pemilu dan memilih calon presiden dan wakil
presiden

2.

Hak untuk mengikuti pemilu dan dipilih sebagai kepala daerah

3.

Ikut serta dalam pemerintah

4.

Aktif dalam partai politik

5.

Mendirikan partai politik

6.

Memberikan usulan pada pemerintah berupa petisi

2.3.4

Hak Asasi Hukum


Hak Asasi Hukum atau yang sering disebut Rights of Legal Equality

adalah hak untuk mendapat perlakuan dan status yang sama dalam sudut
pandang hukum dan pemerintah. Beberapa contoh tentang hak asasi hukum
adalah :
1.

Mendapatkan pelayanan dan perlindungan hukum

2.

Mendapatkan pembelaan hukum dari lembaga peradilan

3.

Kesamaan dalam proses hukum

4.

Mendapat perlakuan yang adil

2.3.5

Hak Asasi Sosial Budaya


Hak Asasi Sosial Budaya atau yang dikenal dengan Social and Culture

Rights adalah hak masyarakat untuk mendapat pendidikan dan hak untuk
mengembangkan kebudayaan setempat. Beberapa contoh mengenai hak asasi
sosial budaya adalah :
1.

Mendapatkan jaminan pendidikan

2.

Mendapatkan pelajaran yang bermutu

3.

Memilih sekolah yang ingin dimasuki

4.

Mengembangkan bakat sesuai minat

5.

Mengembangkan bakat sesuai hobi

6.

Berekreasi

2.3.6

Hak Asasi Peradilan


Hak Asasi Peradilan atau yang sering disebut Procedural Rights adalah

hak untuk mendapat perlakuan dan tata cara peradilan serta perlindungan
hukum seperti penangkapan , penahanan , dan rasia, Beberapa contoh dari
hak asasi peradilan adalah sebagai berikut :
1.

Perlakuan yang adil dalam hukum

2.

Pembelaan hukum

3.

Mengadukan kasus dalam peradilan untuk menahan seseorang

4.

Melakukan razia , penggeledahan , dan penangkapan.

2.4 HAM PADA TATARAN GLOBAL


Sebelum konsep HAM diritifikasi PBB, terdapat beberapa konsep utama
mengenai HAM ,yaitu:
2.4.1

Ham menurut konsep Negara-negara Barat :

1.

Ingin meninggalkan konsep Negara yang mutlak.

2.

Ingin mendirikan federasi rakyat yang bebas.

3.

Filosofi dasar: hak asasi tertanam pada diri individu manusia.

4.

Hak asasi lebih dulu ada daripada tatanan Negara.

2.4.2

HAM menurut konsep sosialis :

1.

Hak asasi hilang dari individu dan terintegrasi dalam masyarakat

2.

Hak asasi tidak ada sebelum Negara ada.

3.

Negara berhak membatasi hak asasi manusia apabila situasi menghendaki.

2.4.3

HAM menurut konsep bangsa-bangsa Asia dan Afrika :

1.

Tidak boleh bertentangan ajaran agama sesuai dengan kodratnya.

2.

Masyarakat sebagai keluarga besar, artinya penghormatan utama terhadap

kepala keluarga
3.

Individu tunduk kepada kepala adat yang menyangkut tugas dan kewajiban

sebagai anggota masyarakat.


2.4.4

HAM menurut konsep PBB :

Konsep HAM ini dibidani oleh sebuah komisi PBB yang dipimpin oleh Elenor
Roosevelt dan secara resmi disebut Universal Decralation of Human Rights.
Universal Decralation of Human Rights menyatakan bahwa setiap orang
mempunyai:
1.

Hak untuk hidup

2.

Kemerdekaan dan keamanan badan

3.

Hak untuk diakui kepribadiannya menurut hukum

4.

Hak untuk mendapat jaminan hukum dalam perkara pidana

10

5.

Hak untuk masuk dan keluar wilayah suatu Negara

6.

Hak untuk mendapat hak milik atas benda

7.

Hak untuk bebas mengutarakan pikiran dan perasaan

8.

Hak untuk bebas memeluk agama

9.

Hak untuk mendapat pekerjaan

10. Hak untuk berdagang


11. Hak untuk turut serta dalam gerakan kebudayaan masyarakat
12. Hak untuk menikmati kesenian dan turut serta dalam kemajuan keilmuan.

2.5 HAM DI INDONESIA


Hak Asasi Manusia di Indonesia bersumber dan bermuara pada Pancasila,
yang artinya Hak Asasi Manusia mendapat jaminan kuat dari falsafah bangsa,
yakni Pancasila. Bermuara pada Pancasila dimaksudkan bahwa pelaksanaan hak
asasi manusia tersebut harus memperhatikan garis-garis yang telah ditentukan
dalam ketentuan falsafah Pancasila.
Bagi bangsa Indonesia, melaksanakan hak asasi manusia bukan berarti
melaksanakan dengan sebebas-bebasnya, melainkan harus memperhatikan
ketentuan-ketentuan yang terkandung dalam pandangan hidup bangsa Indonesia,
yaitu Pancasila. Hal ini disebabkan pada dasarnya memang tidak ada hak yang
dapat dilaksanakan secara multak tanpa memperhatikan hak orang lain.
Setiap hak akan dibatasi oleh hak orang lain. Jika dalam melaksanakan hak,
kita tidak memperhatikan hak orang lain,maka yang terjadi adalah benturan hak
atau kepentingan dalam hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
Negara Republik Indonesia mengakui dan menjunjung tinggi hak asasi manusia
dan kebebasan dasar manusia sebagai hak yang secara kodrati melekat dan tidak
terpisah dari manusia yang harus dilindungi, dihormati, dan ditegakkan demi
peningkatan martabat kemanusisan, kesejahteraan, kebahagiaan, dan kecerdasan
serta keadilan.
Bangsa Indonesia mempunyai pandangan dan sikap mengenai Hak Asasi
Manusia yang bersumber dari ajaran agama, nilai moral universal, dan nilai luhur

11

budaya bangsa, serta berdasarkan pada Pancasila dan Undang-undang dasar


1945.
Pengakuan, jaminan, dan perlindungan Hak Asasi Manusia tersebut diatur
dalam beberapa peraturan perundangan berikut:
2.5.1
1.

Pancasila
Pengakuan harkat dan martabat manusia sebagai makhluk Tuhan Yang
Maha Esa.

2.

Pengakuan bahwa kita sederajat dalam mengemban kewajiban dan


memiliki hak yang sama serta menghormati sesamam manusia tanpa
membedakan keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan
social, warna kulit, suku dan bangsa.

3.

Mengemban sikap saling mencintai sesamam manusia, sikap tenggang


rasa, dan sikap tidak sewenang-wenang terhadap orang lain.

4.

Selalu bekerja sama, hormat menghormati dan selalu berusaha menolong


sesama.

5.

Mengemban sikap berani membela kebenaran dan keadilan serta sikap


adil dan jujur.

6.

Menyadari bahwa manusia sama derajatnya sehingga manusia Indonesia


merasa dirinya bagian dari seluruh umat manusia.

2.5.2

Dalam Pembukaan UUD 1945


Menyatakan bahwa kemerdekaan itu adalah hak segala bangsa, dan

oleh karena itu penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai
dengan pri kemanusiaan dan pri keadilan. Ini adalah suatu pernyataan
universal karena semua bangsa ingin merdeka. Bahkan, didalm bangsa yang
merdeka, juga ada rakyat yang ingin merdeka, yakni bebas dari penindasan
oleh penguasa, kelompok atau manusia lainnya.
2.5.3
1.

Dalam Batang Tubuh UUD 1945


Persamaan kedudukan warga Negara dalam hUkum dan pemerintahan

12

(pasal 27 ayat 1) Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak (pasal
27 ayat 2)
2.

Kemerdekaan berserikat dan berkumpul (pasal 28)

3.

Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak (pasal 27 ayat 2)

4.

Hak mengeluarkan pikiran dengan lisan atau tulisan (pasal 28)

5.

Kebebasan memeluk agama dan beribadaH sesuai dengan agama dan


kepercayaanya itu (pasal 29 ayat 2)

6.

Hak memperoleh pendidikan dan pengajaran (pasal 31 ayat 1)

7.

BAB XA pasal 28 a s.d 28 j tentang Hak Asasi Manusia

2.5.4
1.

Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia


Bahwa setiap hak asasi seseorang menimbulkan kewajiban dasar dan
tanggung jawab untuk menghormati HAM orang lain secara timbal
balik.

2.

Dalam menjalankan hak dan kebebasannya, setiap orangbwajib tunduk


kepada pembatasan yang ditetapkan oleh UU.

2.5.5

Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan Hak Asasi


Manusia
Untuk ikut serta memelihara perdamaian dunia dan menjamin

pelaksanaan HAM serta member I perlindungan, kepastian, keadilan, dan


perasaan aman kepada masyarakat, perlu segera dibentuk suatu pengadilan
HAM
2.5.6
1.

untuk

menyelesaikan

pelanggaran

HAM

yan

berat.

Hukum Internasional tentang HAM yang telah Diratifikasi Negara RI


Undang- undang republic Indonesia No 5 Tahun 1998 tentang
pengesahan (Konvensi menentang penyiksaan dan perlakuan atau
penghukuman lain yang kejam, ridak manusiawi, atau merendahkan
martabat orang lain.

2.

Undang-undang Nomor 8 tahun 1984 tentang pengesahan Konvensi

13

Mengenai Penghapusan segala Bentuk Diskriminasi terhadap Wanita.


3.

Deklarasi sedunia tentang Hak Asasi Manusia Tahun 1948 (Declaration


Universal

of

Human

Rights).

14

BAB 3
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Hak Asasi Manusia ialah hak-hak dasar (pokok) yang dibawa manusia sejak
lahir sebagai anugerah dari Allah. Hak-hak itu antara lain: Hak Hidup, Hak
Kebebasan dan Hak Kesamaan.
Sejarah perkembangan hak asasi manusia ditandai adanya tiga peristiwa
penting di dunia Barat, yaitu Magna Charta, Revolusi Amerika, dan Revolusi
Prancis. Konsep HAM ini dibidani oleh sebuah komisi PBB yang dipimpin oleh
Elenor Roosevelt dan secara resmi disebut Universal Decralation of Human
Rights.
Hak asasi terbagi menjadi Hak Asasi Pribadi, Hak Asasi Ekonomi, Hak Asasi
Politik, Hak Asasi Hukum, Hak Asasi Sosial Budaya, dan Hak Asasi Peradilan.
Hak Asasi Manusia di Indonesia bersumber dan bermuara pada Pancasila, yang
artinya Hak Asasi Manusia mendapat jaminan kuat dari falsafah bangsa, yakni
Pancasila. Bermuara pada Pancasila dimaksudkan bahwa pelaksanaan hak asasi
manusia tersebut harus memperhatikan garis-garis yang telah ditentukan dalam
ketentuan falsafah Pancasila.
3.2 SARAN
1.

Kita sebagai manusia harus menghormati HAM sesama manusia dan dengan

tetap memperhatikan pancasila dan undang-undang yang berlaku.


2.

Untuk memahami materi ini lebih lanjut kami sarankan menggunakan

banyak referensi agar dapat lebih memahami materi ini.

15

DAFTAR PUSTAKA

Anonim.http://alicahyana.blogspot.co.id/2015/06/pengertian-dan-macam-macamhak-asasi.html.14 Oktober 2015


Anonim.http://candycoffin.blogspot.co.id/2015/03/macam-macam-ham-di-indone
sia.html.14 Oktober 2015
Anonim.http://hitamkopiku.blogspot.com/2013/12/makalah-konstitusi-negara.ht
ml.14 Oktober 2015
Anonim.http://oeebudhi.blogspot.co.id/2012/01/makalah-hak-asasi-manusia.html.
14 Oktober 2015
Anonim.http://www.terpelajar.com/sejarah-ham-di-dunia-dan-indonesia/.14
Oktober 2015
Anonim.http://www.zonasiswa.com/2014/07/sejarah-hak-asasi-manusia-ham.htm
l.14 Oktober 2015
Ediono,Suryo, dkk. 2010. Pendidikan Kewarganegaraan. Makassar: UPT MKU

16

Anda mungkin juga menyukai