ABSTRAK
Indonesia is known as a country with diversity. With more than 17,000 islands and
270 million people, Indonesia is one of the countries with a multi-cultural heritage that has
the potential to develop a variety of designs and architecture from various aspects. From an
economic point of view, based on World Bank data, Indonesia is the country with the largest
economy out of 9 other ASEAN countries in 2021. This certainly opens up even greater
opportunities for transformative discourse in the field of architecture to develop and be
realised. Although it may take quite a long time for architecture in Indonesia to develop to
match the architectures of other developed countries in Asia such as Japan and China. The
development of architecture is always influenced by various other things, such as social,
political, and technological factors that continue to develop. Therefore, development will
definitely differ from one place to another both in terms of form development as well as
function.
Keywords: Diversity, economy, development.
PENDAHULUAN
Salah satu hal yang dapat dilakukan mengenai wacana pembangunan transformatif
arsitektur pada area perkotaan. Sebut saja misalnya, Jakarta. Sebagai kota metropolitan
yang padat penduduk, Jakarta memiliki infrastruktur kota yang cukup kompleks
transportasi yang luas, pusat perbelanjaan, gedung-gedung perkantoran dan masih banyak
lagi. Dalam konteks urbanisasi, Jakarta adalah salah satu contoh bukti nyata dari urban area
yang signifikan di Indonesia dan menjadi pusat kegiatan ekonomi dan perkembangan
perkotaan di negara ini. Dengan kemajuan yang dialami, tentunya membawa tantangan dan
masalah lain untuk kota-kota urban seperti Jakarta ini, misalnya kemacetan lalu lintas di
mana-mana, urbanisasi yang cepat, dan tekanan terhadap sumber daya dan lingkungan.
kerugian besar yang ditanggung oleh negara akibat kemacetan yang terjadi di Jakarta.
Melihat hal ini, tentunya tidak bisa serta-merta langsung menerapkan apa yang sudah
diterapkan oleh Jakarta kepada daerah-daerah rural lain di Indonesia yang mungkin di masa
depan berpotensi menjadi daerah urban layaknya Jakarta. Transformasi pada daerah rural
menjadi daerah urban tentunya adalah proses yang kompleks dan tergantung pada
kebijakan pemerintah, juga kondisi masyarakat pada daerah tersebut. Oleh karena itu,
daerah yang optimal, dalam hal ini khususnya pada bidang arsitektur. Dalam paper ini, akan
dibahas bagaimana area rural di Indonesia dapat berkembang dalam bidang arsitektur
Beberapa hal dapat diperhatikan antara lain adalah infrastruktur, pemukiman dan
perumahan, perekonomian, dan tata kelola kota yang baik. Infrastruktur yang baik tentunya
harus menjadi fokus utama ketika ingin memulai mengubah area pedesaan (rural) menjadi
dalam jangka panjang, sistem air yang bersih, sanitasi, serta aksesibilitas komunikasi. Hal
yang disebutkan tentunya hanya beberapa hal penting dari banyak lainnya yang mencakup
tahun-tahun berikutnya (jangka panjang.) Hal ini termasuk di dalamnya adanya perencanaan
tata ruang yang baik seperti misalnya dilakukannya zonasi yang sesuai dengan kegiatan
lapangan kerja yang lebih banyak dan meningkatkan pendapatan penduduk. Promosi
investasi dan pengembangan usaha kecil dan menengah juga dapat mendorong
penting dalam mengubah daerah pedesaan menjadi urban area yang berkelanjutan. Ini
mencakup perencanaan perkotaan yang baik, pengaturan tata ruang yang sesuai,
pengelolaan limbah yang efisien, pengendalian polusi, dan perlindungan lingkungan. Tata
kelola yang efektif juga melibatkan partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan,
MODERN
Kepadatan penduduk mengacu pada jumlah penduduk yang tinggal pada suatu area
tertentu. Semakin tinggi jumlah penduduk, maka semakin besar pula tekanan pada lahan
yang ada. Dalam daerah yang padat akan penduduk, lahan seringkali terbatas, dan ini dapat
mengakibatkan perumahan yang padat, urbanisasi yang cepat, dan penggunaan lahan yang
intensif. Penggunaan lahan bervariasi tergantung pada aktivitas dan fungsinya. Beberapa
diantaranya meliputi perumahan, industri, dan pertanian. Pertumbuhan akan ekonomi dan
lahan seringkali meningkatkan kebutuhan akan hal tersebut. Jika dilihat dari sisi tinjauan
wacana modern, hal yang dapat diterapkan dalam pembangunan arsitektur pada rural area
Arsitektur Vertical Building merujuk pada desain dan konstruksi bangunan yang
memiliki banyak lantai atau tingkat yang dibangun secara vertikal, dalam arti bangunan
tersebut memiliki ketinggian yang signifikan. Bangunan vertikal sering kali didesain untuk
Bangunan vertikal memerlukan struktur yang kuat dan kokoh untuk menahan beban yang
tinggi serta mendukung ketinggian bangunan. Teknik konstruksi seperti struktur baja atau
beton bertulang sering digunakan untuk memberikan kekuatan dan stabilitas pada bangunan
tersebut. Bangunan vertikal membutuhkan perencanaan tata ruang yang efisien dan optimal.
Ini mencakup perencanaan layout lantai yang memperhatikan fungsi dan kebutuhan
pengguna, pemisahan vertikal yang sesuai antara zona publik dan privat, serta pemikiran
tentang koneksi vertikal seperti tangga, eskalator, atau lift. Wacana yang bisa dibilang
Singkatnya, kota vertikal adalah seluruh habitat manusia yang terkandung dalam
gedung pencakar langit yang sangat besar. Kota vertikal memegang kunci untuk mengatasi
kelebihan populasi dan kepadatan penduduk. Daripada merusak hutan dan rawa untuk
membangun rumah, pusat perbelanjaan, dan pabrik, mereka bisa ditempatkan di menara
vertikal untuk melestarikan lingkungan. Konstruksi setinggi langit meningkatkan ruang hidup
dan kerja yang tersedia, yang mengurangi dampak kelebihan populasi. Di kota vertikal,
orang akan tinggal, bekerja, dan bersekolah. Menara vertikal juga memegang kunci untuk
melestarikan sumber daya alam. Dengan bertambahnya populasi, akan semakin sulit bagi
petani untuk menanam cukup makanan untuk memberi makan semua orang. Tidak akan
ada cukup lahan untuk bertani. Tetapi menara vertikal dapat digunakan untuk pertanian dan
pertanian. Kemungkinan yang ditawarkan oleh kota vertikal benar-benar dirasa dapat
perencanaan yang tepat, menara ini dapat dengan mudah menjadi kenyataan.
Gambar 1.1 Imaging the Vertical City, Vijul Shah - Rethinking the Future Awards
Salah satu contoh vertical building yang paling mendekati konsep vertical city adalah
Burj Khalifa di Dubai. Dubai berhasil menerima atensi dari seluruh dunia dengan
keberhasilan pembangunan gedung pencakar langitnya yaitu, Burj Khalifa. Burj Khalifa
difungsikan sebagai akomodasi hotel, apartemen residential, dan perkantoran. Hal ini lah
yang membuat Burj Khalifa disebut sebagai salah satu bangunan yang paling mendekati
konsep vertical city dan berhasil dalam menerapkan konsep tersebut. Penerapan konsep
vertical building yang tidak cukup berhasil dapat dilihat di Indonesia, Jakarta pada saat
selesai, sebanyak 200 warga menolak direlokasi ke rusun tersebut dan memilih untuk
Hal ini mengakibatkan rusun kosong untuk beberapa waktu sebelum akhirnya
direvitalisasi. Dari 2 hal di atas, dapat disimpulkan bahwa pemaksimalan lahan yang
terbatas pada suatu area tertentu dengan menerapkan konsep vertical dapat dipandang
sebagai sesuatu yang bagus atau tidak, sebagaimana hal tersebut dapat berdampak baik
ataupun buruk pada lingkungan dimana hal tersebut diterapkan. Selain itu, faktor
masyarakat juga sangat berpengaruh dari pelaksanaan wacana ini, maka dari itu dinilai
transformasi daerah urban menjadi dari perkotaan. Vertical city, atau kota vertikal, dapat
yang matang, kerjasama lintas sektor, pengembangan infrastruktur yang mendukung, dan
dukungan kebijakan yang tepat. Dengan pendekatan kepada masyarakat yang tepat dan
didukung oleh pendekatan holistik serta berkelanjutan, vertical city dapat menjadi solusi
POSTMODERN
Desain desain arsitektur pada zaman postmodern adalah suatu pendekatan yang
dapat diterapkan salah satunya di dalam konteks pedesaan yang terdapat di Indonesia.
mengadopsi gaya dan teknologi pada zaman kontemporer. Dalam wacana ini, kita akan
menjabarkan beberapa contoh dan ide dari desain arsitektur postmodern yang dapat
diterapkan di daerah rural atau daerah pedesaan yang terdapat di negara Indonesia. Desain
Salah satu contoh desain postmodern yang dapat diterapkan di Indonesia adalah
penggunaan referensi terhadap elemen pada zaman tradisional. Misalnya, arsitek dapat
mengambil inspirasi dari rumah tradisional Indonesia, seperti rumah adat Jawa, rumah
panggung suku Toraja, atau rumah tradisional Minangkabau. Namun, alih-alih bereproduksi
secara literal, arsitek dapat menginterpretasikan elemen-elemen ini dengan cara yang baru
dan kreatif. Misalnya, mempertahankan atap pelana yang khas, tetapi dengan material dan
bentuk yang lebih modern. Contoh nyatanya adalah dengan membuat atap pelana dengan
bahan bahan yang telah modern, misalnya logam, genteng, ataupun beton.
Gambar 2.1 Gambar rumah dengan atap pelana yang terbuat dari genteng
Selain itu, pada arsitektur postmodern juga sering mengadopsi permainan bentuk
dan tekstur dan warna. Contohnya, dalam desain pedesaan, arsitek dapat menggabungkan
dinding yang berlekuk atau bertekstur dengan dinding datar yang lebih modern. Hal ini akan
menciptakan kontras visual yang menarik dan menambah dimensi estetika pada bangunan
pedesaan. Lalu ketika seorang arsitek menggunakan warna warna yang cerah di dalam
suatu desain yang telah mereka buat, hal ini akan membuat suatu kesan yang segar dan
juga berbeda dari yang lainnya. Contoh nyatanya adalah dengan Menambahkan elemen
struktural yang tidak konvensional, seperti kolom yang melengkung atau jembatan kecil
menciptakan kesan yang menarik dan mencolok ini juga dapat membuat suatu bangunan
postmodern. Pada bangunan pedesaan, seni rupa dan ornamen dapat digunakan untuk
memberikan sentuhan estetika yang lebih menonjol. Misalnya, patung atau mural yang
menggambarkan budaya lokal yang ada atau kehidupan masyarakat pedesaan dapat juga
dipasang di fasad bangunan. Hal ini tidak hanya akan memperindah bangunan, tetapi juga
memberikan identitas yang kuat kepada masyarakat setempat. Misalnya juga para arsitek
dapat menambahkan penggunaan ukiran kayu yang rumit, panel batik, atau motif tradisional
pada elemen arsitektur yang telah mereka desain. Lalu bisa juga dengan menambahkan
panel ukiran batik agar dapat mengidentifikasikan suatu ciri khas dari daerah tempat suatu
bangunan ini dibangun. Lalu bisa juga dengan menambahkan panel yang berisikan batik
parang yang berasal dari pulau Jawa. Selain itu batik ini juga sebagai lambang kekuatan.
Bisa juga dengan mencari batik yang mengartikan keharmonisan, sehingga bisa menjadi
identifikasi sendiri untuk keharmonisan dari keluarga yang tinggal di dalam rumah tersebut.
Selain itu, desain interior juga dapat mengadopsi prinsip postmodern dengan
menggabung gabungkan berbagai gaya dan elemen. Misalnya, ruang tamu pedesaan dapat
antara furnitur modern dengan tekstil tradisional, seperti kain batik atau tenun, akan
memberikan nuansa yang unik dan kaya akan warisan budaya. Selain itu dapat juga dengan
memasang ornamen yang menggambarkan budaya lokal atau motif tradisional pada detail
arsitektur, seperti pintu atau jendela yang khas yang diambil dari rumah rumah daerah pada
keberlanjutan dan ramah lingkungan di sekitar daerah tersebut. Arsitek dapat memanfaatkan
sumber daya alam yang tersedia di daerah pedesaan, seperti kayu lokal atau material daur
bambu sebagai material struktural dapat memberikan efek visual yang menarik sambil
mengurangi dampak lingkungan. Selain itu arsitek juga dapat Memanfaatkan energi
terbarukan, seperti pemasangan panel surya, untuk memenuhi kebutuhan listrik dari warga
di desa tersebut.
terbuka atau yang biasa disebut dengan open space dan landskap yang menarik. Di
geometris yang menarik, area rekreasi, dan elemen air seperti kolam atau air mancur.
Penggunaan tanaman lokal dan hiasan alami juga dapat memberikan kesan alami yang
akan menjadi ciri khas. Namun tanaman ini juga harus disesuaikan dengan hobby atau
minat dari orang yang tinggal di dalam rumah tersebut. Hal ini juga berguna untuk
Pada desain postmodern juga sering mengeksplorasi material alternatif atau tidak
kelapa, atau kayu daur ulang dapat memberikan nuansa alami dan ramah lingkungan pada
bangunan. Kombinasi material tradisional dengan elemen modern, seperti besi dan kaca,
dapat menciptakan suatu harmoni yang akan sangat menarik. Namun jika menurut klien dari
arsitek tersebut untuk menggunakan bahan-bahan alami susah untuk di urus, arsitek dapat
juga memberikan pilihan untuk menggunakan bahan yang diolah dengan bentuk yang
serupa dengan bahan bahan alami, agar masih terdapat kesan tradisional yang mau
mempertimbangkan konteks lokal yang ada di suatu daerah tersebut, perlu juga untuk
pendekatan yang sensitif terhadap budaya dan lingkungan, desain postmodern dapat
menciptakan bangunan yang unik, estetis, dan memenuhi kebutuhan dari masyarakat
masyarakat pedesaan di Indonesia. Tak lupa juga para arsitek harus memperhatikan bahan
bahan lokal yang terdapat di sekitar daerah desa tersebut. Contohnya, penggunaan bambu
sebagai material struktural dapat memberikan efek visual yang menarik sambil mengurangi
dampak lingkungan.
FENOMENOLOGI
manusia sebagai pusat perancangan. Dalam konteks daerah rural atau pedesaan di
Indonesia, pendekatan ini dapat menghasilkan desain yang terhubung erat dengan budaya
setempat. Berikut ini adalah beberapa aspek arsitektur fenomenologi yang dapat diterapkan
dalam desain di daerah rural Indonesia, serta contoh dan gambar yang menggambarkan
konsep tersebut.
mempertimbangkan konteks lokal dan identitas budaya. Hal ini dapat tercermin
dalam pemilihan bentuk, motif, dan bahan bangunan yang mencerminkan warisan
budaya setempat. Sebagai contoh, rumah adat tradisional seperti rumah joglo di
(Source: Kompas)
elemen-elemen seperti taman, halaman terbuka, dan tata letak bangunan yang
Pencahayaan dan ventilasi alami adalah prinsip penting dalam desain arsitektur
fenomenologi. Dalam daerah pedesaan, jendela besar, atap tinggi, dan lubang
aliran udara segar. Contohnya, ruang tamu dengan langit-langit tinggi dan jendela
Gambar 3.3 Rumah dengan ruang tamu yang memiliki langit-langit yang tinggi
(Source: HelloShabby)
Gambar 3.4 Rumah panggung dengan rangka kayu dan dinding anyaman bambu
komunal dan interaksi sosial. Hal ini dapat dicapai melalui ruang terbuka seperti
dan menjalin hubungan sosial. Contohnya, taman komunal dengan area duduk dan
terbarukan seperti panel surya, penggunaan sistem pengolahan air limbah organik,
dan pengumpulan air hujan untuk keperluan irigasi. Selain itu, dapat pula
(Source: 88 Bangunan)
di atas hanya sebagai contoh visualisasi konsep dan bukan representasi desain
sebenarnya. Penting untuk bekerja sama dengan arsitek yang memiliki pemahaman
mendalam tentang konteks lokal dan menggali aspirasi serta kebutuhan masyarakat dalam
proses perancangan.
Desain arsitektur fenomenologi merupakan pendekatan yang menekankan
pengalaman dan interaksi manusia dengan lingkungannya. Pada daerah rural atau
pedesaan di Indonesia, pendekatan ini dapat memberikan desain yang sesuai dengan
beberapa konsep dan contoh desain arsitektur fenomenologi yang dapat diterapkan di
(Source: Furnizing)
besar dan atap tinggi untuk memaksimalkan cahaya matahari dan aliran udara yang
(Source: Dream.co.id)
penggunaan kayu, bambu, batu bata, atau anyaman bambu sebagai bahan
konstruksi utama.
penggunaan sumber energi terbarukan seperti panel surya, pengelolaan air hujan,
(Source: Bimata.id)
halaman terbuka, teras, atau ruang tamu yang menghadap ke pemandangan alam
(Source: Homeshabby)
Tentu saja, setiap desain arsitektur fenomenologi akan disesuaikan dengan kondisi
dan kebutuhan masyarakat di setiap daerah rural di Indonesia. Gambar-gambar yang saya
sertakan di atas hanyalah contoh visualisasi konsep dan tidak mewakili desain sebenarnya.
Penting untuk bekerja dengan arsitek lokal yang memiliki pemahaman mendalam tentang
yang unik dan terintegrasi dengan lingkungan alam dan budaya setempat. Dalam desain ini,
pencahayaan alami dan sirkulasi udara yang baik. Desain bangunan dapat memanfaatkan
sinar matahari dengan menempatkan jendela besar, teras terbuka, dan atap yang dirancang
untuk memberikan naungan sekaligus memungkinkan masuknya cahaya matahari. Hal ini
akan menciptakan ruang yang nyaman dan memberikan pengalaman estetika yang lebih
dalam.
dengan menggabungkan elemen struktural yang terbuka atau terlihat dengan jelas.
Misalnya, kolom beton dapat dibiarkan terlihat tanpa perlu ditutupi dengan elemen penutup
seperti dinding. Hal ini akan memberikan kesan kekuatan dan keaslian struktur bangunan.
alami. Struktur beton pada dinding tampak terbuka dan mengungkapkan keaslian material.
Contoh desain kedua menampilkan sebuah balai desa dengan bentuk yang unik dan
atap yang memanfaatkan prinsip arsitektur dekonstruksi. Elemen struktural seperti balok dan
kolom terlihat jelas dan memberikan kesan dinamis pada bangunan. Terdapat juga
Perlu dicatat bahwa desain arsitektur merupakan hasil dari kolaborasi antara arsitek,
DEKONSTRUKSI
mengurai struktur ataupun elemen elemen tradisional dan merancang ulang elemen-elemen
bangunan untuk menciptakan pengalaman yang baru dan inovatif. Di Indonesia tepatnya di
daerah rural atau pedesaan yang ada di Indonesia, desain dekonstruksi dapat memberikan
pendekatan yang segar dan berani dalam merancang bangunan di daerah pedesaan.
Berikut ini adalah beberapa contoh desain dekonstruksi yang dapat diterapkan di daerah
pedesaan Indonesia, lengkap dengan penjelasan dan gambar-gambar yang
1. Rumah Gubuk Kontemporer: Salah satu contoh dari desain dekonstruksi adalah
eksperimental. Misalnya, merancang rumah dengan struktur atap yang terbuat dari
bahan tradisional, seperti ijuk atau daun kelapa, namun menggabungkannya dengan
dinding-dinding kaca yang transparan atau material logam yang memberikan kesan
Gambar 4.1 Rumah gubuk kontemporer dengan struktur dinding tradisional dan atap bentuk
bekas atau limbah dapat menjadi fokus utama dari suatu bangunan. Misalnya,
menggunakan kayu bekas atau palet kayu untuk membangun struktur bangunan,
atau menggunakan batu bata daur ulang untuk menciptakan tekstur yang unik pada
dinding bangunan. Pendekatan ini tidak hanya mengurangi limbah konstruksi, tetapi
juga menciptakan estetika yang lebih menarik, dan juga menambah nilai jual dari
ruang terbuka di daerah pedesaan. Misalnya, membangun taman atau ruang terbuka
alamiah dengan instalasi seni kontemporer. Hal ini akan menciptakan ruang yang
tradisional dapat diurai dan dipadukan kembali dengan berbagai cara yang inovatif.
Misalnya, merancang ulang rumah adat dengan struktur yang lebih kompleks dan
sudut-sudut yang kompleks atau struktur yang tidak konvensional. Pendekatan ini
menciptakan visual yang menarik dan mengundang refleksi serta interpretasi dari
pengamat.
Indonesia dapat dihadapkan pada eksplorasi kreatif dan perubahan paradigma dalam
merancang bangunan. Arsitektur ini juga dapat menggabungkan elemen tradisional dengan
pendekatan inovatif yang menciptakan bangunan yang unik dan menarik. Pendekatan ini
tetap memperhatikan keberlanjutan dan konteks lokal dalam menerapkan desain ini, serta
memenuhi kebutuhan mereka, dan juga arsitek harus memastikan desain yang relevan dan
peran yang penting dalam membangun daerah pedesaan di Indonesia. Pendekatan ini
fokus pada penggunaan sumber daya terbarukan dan praktik-praktik yang ramah
lingkungan. Berikut adalah beberapa contoh desain dekon yang bisa diterapkan di daerah
Desain rumah hemat energi adalah salah satu aspek penting dalam desain dekon di
cahaya alami. Dalam desain ini, penggunaan bahan bangunan yang ramah
lingkungan seperti bambu, kayu daur ulang, dan material lokal lainnya sangat
dianjurkan. Contoh desain rumah hemat energi adalah rumah panggung tradisional
dengan ventilasi yang baik, jendela besar untuk penerangan alami, dan atap dengan
akses listrik yang andal dan berkelanjutan. Contoh penerapan energi terbarukan
tersebut. Energi yang dihasilkan dari mikrohidro dapat digunakan untuk keperluan
3. Pengelolaan Air
Desain dekonstruksi juga mencakup pengelolaan air yang efisien di daerah
pedesaan. Pengumpulan dan penyimpanan air hujan merupakan salah satu solusi
yang ramah lingkungan. Dalam desain ini, rumah-rumah dapat dilengkapi dengan
sistem pengumpulan air hujan yang terhubung ke tangki penyimpanan. Air yang
terkumpul kemudian dapat digunakan untuk kebutuhan mandi, mencuci, dan irigasi.
4. Pertanian Berkelanjutan
secara vertikal pada dinding atau struktur bangunan. Pendekatan ini memungkinkan
penggunaan lahan yang lebih efisien dan meminimalkan penggunaan air. Sistem
irigasi tetes dan penggunaan pupuk organik juga dapat diterapkan untuk
5. Pengelolaan Limbah
pedesaan. Penggunaan sistem daur ulang dan kompos adalah beberapa contoh
praktik yang dapat diterapkan. Sistem pengolahan air limbah yang ramah lingkungan
arsitektur, dapat dibangun lingkungan yang lebih seimbang antara manusia dan alam.
Dekonstruksi adalah pendekatan desain yang mengurai elemen-elemen tradisional
dan konvensional dalam arsitektur, dengan tujuan menciptakan bentuk, fungsi, dan
pengalaman yang baru dan inovatif. Di daerah rural atau pedesaan Indonesia, desain
merancang bangunan. Berikut ini adalah beberapa contoh desain arsitektur dekonstruksi
tidak mengikuti pola lurus dan teratur yang biasanya ditemui dalam arsitektur
dengan sudut-sudut yang tidak terduga. Pendekatan ini menciptakan kesan yang
Bukan Lurus
menghasilkan kontras yang menarik antara material, menciptakan dimensi baru, dan
Gambar 4.12 Desain bangunan dengan penggunaan material yang tidak biasa dalam
bangunan
untuk menciptakan bangunan yang unik dan tidak terduga. Misalnya, memutar,
bangunan
Dalam desain dekonstruksi, dimensi dan ruang dapat dimainkan untuk menciptakan
Gambar 4.14 Desain bangunan dengan permainan dimensi dan ruang dalam desain bangunan
Misalnya, memadukan taman vertikal, kolam air, atau dinding hijau dalam desain
bangunan yang unik dan menarik. Namun, penting untuk mempertimbangkan konteks lokal,
partisipasi masyarakat setempat dalam proses perancangan juga penting untuk memastikan
Tempo.co. (2015, February 23). 3.200 unit Rumah Susun SIAP, Relokasi Warga Yang sulit .
Metro Tempo.co.
https://metro.tempo.co/amp/644493/3-200-unit-rumah-susun-siap-relokasi-warga-yang-sulit
Don’t miss Tomorrow’s Smart Cities Industry News. Smart Cities Dive. (n.d.).
https://www.smartcitiesdive.com/ex/sustainablecitiescollective/vertical-city-concept-how-live-s
ustainable-life/1163942/
Ahdira, A. (2020, August 30). Simak Pendapat ahli mengenai Jakarta Yang Merugi triliunan
rupiah Akibat Kemacetan di Jalan Raya. Media Nasional Berjaringan, Fakta Independen
Terpercaya.
https://www.pikiran-rakyat.com/otomotif/amp/pr-01706183/simak-pendapat-ahli-mengenai-jak
arta-yang-merugi-triliunan-rupiah-akibat-kemacetan-di-jalan-raya
https://arafuru.com/m/sipil/cara-menghitung-kebutuhan-genteng-pada-atap-pelana.html
Colour psychology in kindergarten classroom - semantic scholar. (n.d.).
https://pdfs.semanticscholar.org/72ec/874e83d1b039a7f731e1e70dd099fb6d17e8.pdf
https://www.researchgate.net/publication/346876735_Modern_architecture_in_Indonesia_A_g
enealogy_study
https://rama.kemdikbud.go.id/document/detail/oai:repository.unwira.ac.id:961-138
(PDF) co-living space: The shared living behavior of the millenial ... (n.d.-b).
https://www.researchgate.net/publication/354191127_Co-living_space_The_shared_living_be
havior_of_the_millenial_generation_in_Indonesia
(PDF) an evaluation of shading devices in tropics utilising the sun-path ... (n.d.-b).
https://www.researchgate.net/publication/358215324_An_evaluation_of_shading_device_in_tr
opics_utilising_the_sun-path_diagram