Anda di halaman 1dari 13

Tugas Individu

GEOGRAFI DESA DAN KOTA


(Urbanisasi)

OLEH:
TITIN AGUSTIN
A1P1 18 057

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HALU OLEH
KENDARI
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
limpahan rahmat, karunia dan hidayah-Nyalah kami dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “Urbanisasi”. Kami berterima kasih pada Bapak Dosen mata kuliah
Goegrafi desa dan kota yang telah memberikan tugas ini.

Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna, dipahami, dan


bermanfaat bagi siapapun yang membacanya serta bermanfaat bagi kami yang
telah menyusun makalah ini, dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan mengenai ”geografi desa dan kota”. Kami juga menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu kami berharap adanya kritik
dan saran yang membangun demi perbaikan di masa yang akan datang.

Kendari, 15 Mei 2020

Titin Agustin
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL .....................................................................................1


KATA PENGANTAR....................................................................................... 2
DAFTAR ISI .....................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ...................................................................................4
1.2. Rumusan Masalah ..............................................................................5
1.3 Tujuan Penulisan ................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN
2.1 pengertian Urbanisasi...........................................................................6
2.2 Faktor terjadinya Urbanisasi................................................................7
2.3 Dampak Urbanisasi..............................................................................8
2.4 Solusi untuk enangani urbanisasi.......................................................14
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan .......................................................................................12
3.2 Saran ..................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Suatu negara, tentunya, terbagi menjadi dua bagian: bagian perkotaan dan
bagian pedesaan. Zona kota adalah wilayah hiruk pikuk dari suatu negara. Kota
dikenal sebagai pusat pemerintahan, perdagangan, ilmu pengetahuan, dan
teknologi. Selain itu, kota juga menyediakan berbagai fasilitas kehidupan, seperti
fasilitas pendidikan, kesehatan, transportasi, rekreasi, dan pusat-pusat
perbelanjaan. Zona desa adalah wilayah sunyi yang lengang, damai, dan
menenangkan. Selain itu, bagi warga kota, desa juga menyediakan tempat yang
nyaman untuk menghilangkan stres setelah penat bekerja di kota.
Manusia adalah makhluk ciptaan Allah Ta`ala yang mempunyai akal dan hati.
Akal adalah bagian dari manusia yang membuat seseorang menpunyai pikiran
logis, sistematis, analitis, rasional, atau bahkan irasional. Hati merupakan bagian
dari manusia yang membuatnya menjadi seseorang yang perasa, lembut, pengiba,
dermawan, atau bahkan tamak. Hatilah yang biasanya cenderung membuat
manusia tidak puas akan sesuatu. Hal inilah yang pada akhirnya membuat
penduduk desa merasa bisa memuaskan hatinya jika mereka tinggal di kota. Inilah
yang menyebabkan terjadinya urbanisasi.
Urbanisasi berarti persentase penduduk yang tinggal di daerah perkotaan.
Perpindahan manusia dari desa ke kota hanya salah satu penyebab urbanisasi.
Perpindahan itu sendiri dikategorikan menjadi dua macam, yakni migrasi
penduduk dan mobilitas penduduk. Migrasi penduduk adalah perpindahan
penduduk dari desa ke kota yang bertujuan untuk tinggal menetap di kota,
sedangkan mobilitas penduduk berarti perpindahan penduduk yang hanya bersifat
sementara saja atau tidak menetap.
Dalam perspektif ilmu kependudukan, urbanisasi adalah perpindahan
penduduk dari desa ke kota. Urbanisasi adalah masalah yang cukup serius bagi
kita semua. Persebaran penduduk yang tidak merata antara desa dengan kota akan
menimbulkan berbagai permasalahan kehidupan sosial kemasyarakatan. Jumlah
peningkatan penduduk kota yang signifikan tanpa didukung dan diimbangi
dengan jumlah lapangan pekerjaan, fasilitas umum, aparat penegak hukum,
perumahan, penyediaan pangan, dan lain sebagainya tentu adalah suatu masalah
yang harus segera dicarikan jalan keluarnya.
Untuk mendapatkan suatu niat untuk hijrah atau pergi ke kota dari desa,
seseorang biasanya harus mendapatkan pengaruh yang kuat dalam bentuk ajakan,
informasi media massa, impian pribadi, terdesak kebutuhan ekonomi, dan lain
sebagainya. Pengaruh-pengaruh tersebut bisa dalam bentuk sesuatu yang
mendorong, memaksa atau faktor pendorong seseorang untuk urbanisasi, maupun
dalam bentuk yang menarik perhatian atau faktor penarik. Oleh karena itu
makalah ini mencoba mengurai beberapa hal mengenai urbanisasi sehingga dapat
lebih mudah dipahami oleh pembaca.

1.2 Rumusan Masalah

Agar pembahasan dalam makalah ini tidak menyimpang dari sub judul,
penyusun merumuskan masalah-masalah yang akan dibahas, antara lain:
a. Apa yang dimaksud urbanisasi?
b. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi adanya urbanisasi ?
c. Bagaimana dampak urbaanisasi bagi perkotaan dan pedesaan ?
d. Bagaimana solusi mengatasi urbanisasi ?

1.3 Tujuan Penulisan


Tujuan penyusun menulis makalah ini antara lain:
a. Untuk mengetahui dan memahami pengertian urbanisasi.
b. Untuk mengklasifikasikan faktor-faktor yang mempengaruhi urbanisasi.
c. Untuk mengetahui dampak urbanisasi.
d. Untuk mengetahui bagaimana solusi mengatasi urbanisasi .
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Urbanisasi

Urbanisasi berarti persentase penduduk yang tinggal di daerah perkotaan.


Perpindahan manusia dari desa ke kota hanya salah satu penyebab urbanisasi.
Perpindahan itu sendiri dikategorikan menjadi dua macam, yakni migrasi
penduduk dan mobilitas penduduk. Migrasi penduduk adalah perpindahan
penduduk dari desa ke kota yang bertujuan untuk tinggal menetap di kota,
sedangkan mobilitas penduduk berarti perpindahan penduduk yang hanya bersifat
sementara saja atau tidak menetap.
Dalam perspektif ilmu kependudukan, urbanisasi adalah perpindahan
penduduk dari desa ke kota. Orang yang melakukan urbanisasi disebut urban.
Urbanisasi adalah masalah yang cukup serius bagi kita semua. Persebaran
penduduk yang tidak merata antara desa dengan kota akan menimbulkan berbagai
permasalahan kehidupan sosial kemasyarakatan. Jumlah peningkatan penduduk
kota yang signifikan tanpa didukung dan diimbangi dengan jumlah lapangan
pekerjaan, fasilitas umum, aparat penegak hukum, perumahan, penyediaan
pangan, dan lain sebagainya tentu adalah suatu masalah yang harus segera
dicarikan jalan keluarnya.
Untuk mendapatkan suatu niat untuk hijrah atau pergi ke kota dari desa,
seseorang biasanya harus mendapatkan pengaruh yang kuat dalam bentuk ajakan,
informasi media massa, impian pribadi, terdesak kebutuhan ekonomi, dan lain
sebagainya. Pengaruh-pengaruh tersebut bisa dalam bentuk sesuatu yang
mendorong, memaksa atau faktor pendorong seseorang untuk urbanisasi, maupun
dalam bentuk yang menarik perhatian atau faktor penarik. Di bawah ini adalah
beberapa atau sebagian contoh yang pada dasarnya dapat menggerakkan
seseorang untuk melakukan urbanisasi perpindahan dari pedesaaan ke perkotaan.
Timbulnya perpindahan penduduk dan desa ke kota disebabkan oleh dua
faktor, yaitu faktor pendorong dari desa dan faktor penarik dari kota. Kota-kota di
Indonesia yang menjadi tujuan sebagian besar urbanisasi, yaitu Jakarta, Bandung,
Surabaya, Medan, dan Semarang. Proses urbanibasi dapat menyangkut dua aspek.
yaitu berubahnya masyarakat desa menjadi masyarakat kota dan perpindahan
penduduk dari desa ke kota. Urbanisasi adalah gejala sosial yang masih terus
berlangsung hingga saat ini.
Penyebab urbanisasi atau perpindahan penduduk perdesaan ke perkotaan
terjadi karena adanya daya tarik (pull factors) dari perkotaan dan daya dorong
(push factors) dari perdesaan.

2.2 faktor-faktor terjadinya urbanisasi


a. faktor pendorong
Faktor pendorong dan desa yang menyebabkan terjadinya urbanisasi
sebagai beriikut:
o Terbatasnya kesempatan kerja atau lapangan kerja di desa.
o Tanah pertanian di desa banyak yang sudah tidak subur atau
mengalami kekeringan.
o Kehidupan pedesaan lebih monoton (tetap/tidak berubah) daripada
perkotaan.
o Fasilitas kehidupan kurang tersedia dan tidak memadai.
o Upah kerja di desa rendah.
o Timbulnya bencana desa, seperti banjir, gempa bumi, kemarau
panjang, dan wabah penyakit.
b. faktor penarik
Adapun faktor penarik dari kota yang menyebabkan terjadinya urbanisasi
sebagai berikut.
o Kesempatan kerja lebih banyak dibandingkan dengan di desa.
o Upah kerja tinggi.
o Tersedia beragam fasilitas kehidupan, seperti fasilitas pendidikan,
kesehatan, transportasi, rekreasi, dan pusat-pusat perbelanjaan.
o Kota sebagai pusat pemerintahan, perdagangan, ilmu pengetahuan,
dan teknologi. 
2.3 Dampak urbanisasi
Terjadinya urbanisasi membawa dampak positil dan negatif, baik bagi desa
yang ditinggalkan, maupun bagi kota yang dihuni. Dampak positif urbanisasi bagi
desa (daerah asal) sebagai berikut.

 Meningkatnya kesejahteraan penduduk melalui kiriman uang dan hasil


pekerjaan di kota.
 Mendorong pembangunan desa karena penduduk telah mengetahui
kemajuan dikota.
 Bagi desa yang padat penduduknya, urbanisasi dapat mengurangi jumlah
penduduk.
 Mengurangi jumlah pengangguran di pedesaan.

Sedangkan dampak negatif bagi desa sebagai berikut:

 Desa kekurangan tenaga kerja untuk mengolah pertanian.


 Perilaku yang tidak sesuai dengan norma setempat sering ditularkan dan
kehidupan kota.
 Desa banyak kehilangan penduduk yang berkualitas.

Dampak Urbanisasi bagi Kota terdiri dari dampak positif dan dampak negatif.
Dampak positif urbanisasi bagi kota sebagai berikut.

 Kota dapat memenuhi kebutuhan akan tenaga kerja.


 Semakin banyaknya sumber daya manusia yang berkualitas.

Dampak negatif urbanisasi bagi kota sebagai berikut.

 Timbulnya pengangguran.
 Munculnya tunawisma dan gubuk-gubuk liar di tengah-tengah kota.
 Meningkatnya kemacetan lalu lintas.
 Meningkatnya kejahatan, pelacuran, perjudian, dan bentuk masalah sosial
lainnya.

2.4 Solusi untuk menangani proses urbanisasi

Maraknya pembangunan di kota-kota besar di Indonesia dapat memacu


pertumbuhan ekonomi. Sebagai dampaknya, kota-kota tersebut akan menjadi
magnet bagi penduduk untuk berdatangan mencari pekerjaan dan bertempat
tinggal. Hal tersebut lazim disebut dengan urbanisasi yang berarti perpindahan
penduduk dari desa ke kota. Jika ditelaah lebih jauh ternyata urbanisasi tidak
hanya sekedar berpindahnya penduduk saja dari desa ke kota, melainkan diikuti
pula oleh perubahan gaya hidup yang tadinya bersifat kedesaan menjadi kekotaan
(terjadi difusi inovasi). Tuntutan hidup di perkotaan, bagi sebagian penduduk
yang pindah merupakan kesempatan untuk memperbaiki taraf hidup, apalagi bagi
yang memiliki pendidikan dan keterampilan. Namun, bagi sebagian penduduk lagi
yang pindah malah akan menjadi beban bagi kota yang dituju karena tidak
memiliki pendidikan dan keterampilan. Hal ini akan menimbulkan kesenjangan
sosial dan ekonomi yang selanjutnya malah akan menyebabkan timbulnya
kerawanan dalam masyarakat seperti pengangguran, kemiskinan, serta
kriminalitas.

Upaya pemerintah untuk memacu pertumbuhan ekonomi bisa jadi tidak


selaras dengan pemerataan ekonomi yang ada. Hal ini bisa kita lihat dari lebih
maraknya pembangunan di kota dibandingkan dengan pembangunan di desa. Jika
terus berlanjut, maka dipastikan terjadinya kesenjangan pembangunan antara kota
dan desa semakin tinggi. Urbanisasi sebagai dampak dari kesenjangan tersebut
tentunya akan semakin tak terelakkan lagi.

Untuk mengatasi permasalahan urbanisasi yang dari tahun ke tahun terjadi,


diperlukan berbagai upaya untuk menekan hal tersebut. Hal ini perlu dilakukan
untuk mengurangi dampak urbanisasi yang akan timbul di kemudian hari. Adapun
beberapa upaya yang dapat dilakukan sebagai solusi masalah urbanisasi
diantaranya melalui peningkatan aspek pendidikan, aspek aksesibilitas, serta
pengembangan aspek potensi desa.

Pertama, upaya peningkatan aspek pendidikan di desa dapat dilakukan dengan


menggalakkan pendidikan menengah yang bersifat kejuruan. Pendidikan
menengah yang bersifat kejuruan tentunya akan sangat membantu
mengembangkan bakat peserta didik yang sifatnya praktis sesuai dengan
peminatan yang diinginkan. Selain itu, peningkatan aspek ini dapat juga
digunakan untuk mendorong munculnya jiwa kewirausahaan sehingga bisa
menyediakan lapangan pekerjaan di desanya. Tentunya dengan adanya lapangan
pekerjaan di desa akan mengurangi laju urbanisasi yang terjadi.

Kedua, aspek aksesibilitas (dalam hal transportasi) di desa merupakan faktor


penting untuk menunjang aktivitas ekonomi, walau pada faktanya masih banyak
desa di negara kita yang masih memiliki aksesibilitas yang buruk. Padahal
aksesibilitas tersebut berfungsi sebagai jalur penghubung terjadinya aliran barang
dan jasa (aktivitas ekonomi). Melalui peningkatan aksesibilitas di desa seperti
pembangunan jalan dan jembatan serta sarana telekomunikasi, pemberdayaan
potensi sumber daya yang terdapat di desa dapat dikembangkan secara optimal.
Adanya kemudahan akses tersebut juga bisa menjadi faktor penarik bagi pihak
pemerintah dan swasta untuk bermitra dan mengembangkan aspek unggulan desa
yang bersangkutan.

Ketiga, pemberdayaan potensi utama desa dapat dilakukan untuk menekan


urbanisasi. Salah satu cara untuk mengembangkan potensi desa dapat dilakukan
sesuai dengan sumber daya yang ada seperti potensi agribisnis maupun aspek
pariwisatanya. Potensi agribisnis di desa dapat dilakukan dengan pengembangan
dan pemasaran yang lebih ‘menjual’ sehingga potensi tersebut dapat
terberdayakan. Dengan sendirinya lapangan pekerjaan akan tersedia sehingga
dapat mengurangi laju urbanisasi yang terjadi. Demikian pula dengan aspek
pariwisata yang mampu menambah lapangan pekerjaan di desa.
Pada akhirnya, berbagai upaya yang dilakukan untuk mengurangi urbanisasi
memerlukan kerja sama dari berbagai pihak mulai dari pemerintah dan
penduduknya. Tanpa adanya sinergisitas dalam melaksanakan upaya penekanan
urbanisasi, maka urbanisasi akan terus terjadi.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan sejumlah pembahasan tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa


urbanisasi yang merupakan suatu proses perpindahan penduduk dari desa ke kota
memberikan dampak yan positif maupun yang negatif. Urbanisasi memberikan
dampak positifnya apabila penduduk yang pindah dari desa ke kota tersebut
mempunyai keterampilan yang sesuai dengan permintaan pasar tenaga di kota.
Namun, jika penduduk tersebut tidak mempunyai keterampilan, sedangkan ia
berniat untuk mendapatkan pekerjaan di kota, hal itu cukup berisiko untuk
menimbulkan sejumlah masalah kependudukan lainnya, terutama semakin
meningkatnya pengangguran sekaligus kriminalitas di wilayah perkotaan

3.2 Saran

Untuk mengatasi permasalahan urbanisasi yang dari tahun ke tahun terjadi,


diperlukan berbagai upaya untuk menekan hal tersebut. Hal ini perlu dilakukan
untuk mengurangi dampak urbanisasi yang akan timbul di kemudian hari. Adapun
beberapa upaya yang dapat dilakukan sebagai solusi masalah urbanisasi
diantaranya melalui peningkatan aspek pendidikan, aspek aksesibilitas, serta
pengembangan aspek potensi desa.

Dari hasil makalah yang singkat ini mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi
kita semua umumnya kami pribadi. Dan segala yang baik datangnya dari Allah,
dan yang buruk datangnya dari diri saya. Penyusun sedar bahwa makalah kami ini
jauh dari kata sempurna, masih banyak kesalahan dari berbagai sisi, jadi kami
harapkan saran dan kritik nya yang bersifat membangun, untuk perbaikan karya
ilmiah selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA

Bintarto, R. Urbanisasi dan Permasalahannya . Jakarta: Ghalia Indonesia, 1986.

Chotib. “Dinamika Mobilitas Internal Dan Urbanisasi Di Indonesia: Kajian Data


Sensus Penduduk 1980, 1990 dan SUPAS 1995.

Marbun,BN. Kota Indonesia Masa Depan Masalah dan Prospek.1988. Jakarta:


Erlangga

Utoyo, Bambang. 2006. Geografi: Membuka Cakrawala Dunia untuk Kelas XII
SMA/MA Program IPS. Bandung: Setia Purna Inves.

http://www.astalog.com/4980/dampak-positif-dan-negatif-urbanisasi.htm. Diakese
pada 15-05-2020. 13:30

Anda mungkin juga menyukai