Konsep dasar dari perencanaan dan perancangan Day Care dan Pre-School
di Kabupaten Sleman adalah perencanaan dan perancangan melalui penataan ruang
luar dan ruang dalam dengan penekanan studi pada pengoptimal perkembangan
motorik anak.
167
Gambar VI 1 Zonasi Pada Day Care dan Pre-School
Sumber : Analisis Pribadi Penulis,2016
168
bermain komunal ataupun area bermain pada area belajar. Dengan
meminimalisir penghalang seperti kolom ataupun berbagai benda yang
dapat menghalangi pergerakan anak, maka anak akan bergerak dengan
bebas sesuai dengan apa yang diinginkan seperti bermain sepeda,
hulahop, bermain pasir, menanam, berlari, dan lain sebagainya.
169
Gambar VI 3 Blok Plan Day Care dan Pre-school
Sumber : Analisis Pribadi Penulis,2016
170
Gambar VI 4 Skema Sirkulasi Pada Day Care dan Pre-school
Sumber : Analisa Pribadi Penulis,2016
171
Tabel VI 1 Tabel Penerapan Penekanan Desain Ruang Kelas Infant
Ruang Penyimpanan
2
untuk Guru
172
Messy Area
Cahaya langsung dengan
menggunakan lampu
downlight untuk
memfokuskan cahaya dengan Menggunakan
Toilet/Area Ganti
1 menggunakan warna-warna vinyl atau
Popok
hangat seperti kuning yang linolium
tidak menyilaukan warna ruang
kelas dengan
nuansa coklat
pada area ini
dipadukan
-
dengan warna
putih dan hijau
untuk perabot
atau ornamen
2 Area Makan dinding keramik
173
Membutuhkan bukaan yang
cukup besar untuk
mempermudah cahaya alami
masuk ke dalam area ini.
3 Art Area Dengan adanya cahaya alami
anak akan lebih merasa
bebas dan tidak terkekang di
dalam ruangan
Pencahayaan buatan
dibutuhkan untuk mendukung
pencahayaan alami bila cuaca Nuansa kelas
sedang tidak baik sehingga berwarna
Area harus cukup luas, mudah
membutuhkan pencahayaan coklat dengan
dibersihkan, memiliki aliran
4 Woodworking Area buatan. Pencahayaan dipadukan
udara baik, dan mudah
dilakukan dengan warna-warna
dikeringkan, memberikan hand
pencahayaan langsung (direct merah, kuning
grib untuk memudahkan anak
lighting) dengan 90-100% dan orange
berdiri
cahaya diarahkan langsung ke pada ornamen
benda yang perlu diterangi. dan perabot
Pencahayaan diberikan alat
pengatur intensitas cahaya
174
DRY AREA
Active Area
Memberikan perbedaan
ketinggian lantai
1 Block-Building Area
175
Quiet Area
Nuansa kelas
berwarna
coklat dengan
dipadukan
warna biru
muda atau biru Membuat pembatas area tidur
pastel serta yang tetap dapat membuat
Karpet dengan
1 Area Tidur - hijau pada guru dapat memperhatikan dari
ketebalan ± 2cm
perabot atau luar, membuat suasana seperti
ornamen di rumah
ruangan. Dapat
juga
didominasi
Dilengkapi dengan pengatur warna biru
intensitas cahaya langit
Pencahayaan dengan Nuansa kelas
menggunakan pencahayaan berwarna
downlight yang dapat coklat dengan
memfokuskan cahaya dan dipadukan Memberikan jendela kecil dan
Karpet dengan
menggunakan lampu dengan warna-warna pendek untuk tempat duduk,
2 Manipulative Area ketebalan 2cm -
warna-warna yang membantu pastel seperti lesehan yang lembut dan
3cm
anak belajar dan membaca merah, kuning podium pendek
seperti putih atau warna dan orange
hangat untuk memberikan pada ornamen
rasa nyaman dan perabot
Sumber : Analisa Pribadi Penulis,2016
176
Tabel VI 2 Tabel Penerapan Penekanan Desain Ruang Kelas Toddler
Ruang Penyimpanan
2
untuk Guru
177
Messy Area
Cahaya langsung dengan
menggunakan lampu
downlight untuk
memfokuskan cahaya dengan Menggunakan
Toilet/Area Ganti
1 menggunakan warna-warna vinyl atau
Popok
hangat seperti kuning yang warna ruang linolium
tidak menyilaukan kelas dengan
nuansa coklat
pada area ini
dipadukan
- dengan warna
putih dan Membutuhkan kursi makan
hijau untuk yang kuat dan tidak ada ujung
perabot atau tajamnya. Membuat area
ornamen makan menjadi tempat yang
2 Area Makan keramik
dinding menyenangkan bagi anak dan
guru. Membuat area makan
untuk kelompok kecil anak
berjumlah 4 anak
178
Membutuhkan bukaan yang
cukup besar untuk
mempermudah cahaya alami
masuk ke dalam area ini.
3 Art Area Dengan adanya cahaya alami
anak akan lebih merasa
bebas dan tidak terkekang di
dalam ruangan
Pencahayaan buatan
dibutuhkan untuk mendukung
pencahayaan alami bila cuaca Nuansa kelas
sedang tidak baik sehingga berwarna
membutuhkan pencahayaan coklat dengan
Area harus cukup luas, mudah
buatan. Pencahayaan dipadukan
dibersihkan, memiliki aliran
4 Woodworking Area dilakukan dengan warna-warna
udara baik, dan mudah
pencahayaan langsung (direct merah, kuning
dikeringkan
lighting) dengan 90-100% dan orange
cahaya diarahkan langsung ke pada ornamen
benda yang perlu diterangi. dan perabot
Pencahayaan diberikan alat
pengatur intensitas cahaya
179
DRY AREA
Active Area
Memberikan perbedaan
ketinggian lantai
1 Block-Building Area
180
Quiet Area
Nuansa kelas
berwarna
coklat dengan
dipadukan
warna biru
muda atau Membuat pembatas area tidur
biru pastel yang tetap dapat membuat guru
Karpet dengan
1 Area Tidur - serta hijau dapat memperhatikan dari luar,
ketebalan ± 2cm
pada perabot membuat suasana seperti di
atau ornamen rumah
ruangan.
Dapat juga
Dilengkapi dengan penga tur didominasi
intensitas cahaya warna biru
langit
181
Tabel VI 3 Tabel Penerapan Penekanan Desain Ruang Kelas Pre-School
Ruang Penyimpanan
2
untuk Guru
182
Messy Area
Cahaya langsung dengan
menggunakan lampu Toilet dan wastafel dengan
downlight untuk ukuran dan ketinggian yang
memfokuskan cahaya dengan Menggunakan tepat agar anak dapat belajar
Toilet/Area Ganti
1 menggunakan warna-warna vinyl atau menggunakan toilet sendiri.
Popok
hangat seperti kuning yang warna ruang linolium Toilet dapat mudah terlihat oleh
tidak menyilaukan kelas dengan guru akan tetapi jangan terlalu
nuansa coklat terekspose oleh anak lain
pada area ini
dipadukan
Membuat area makan serupa
- dengan warna
dengan tempat makan pada
putih dan
umumnya. Area makan
hijau untuk
berkelompok memicu anak
perabot atau
untuk semakin dapat makan
ornamen
2 Area Makan keramik sendiri. Meletakkan area makan
dinding
dengan dapur berdekatan agar
anak dapat melihat dan
membantu menyiapkan makan
serta membersihkan
makanannya
183
3 Art Area
Pencahayaan buatan
dibutuhkan untuk mendukung
pencahayaan alami bila cuaca Nuansa kelas
Membutuhkan bukaan yang
sedang tidak baik sehingga berwarna
cukup besar untuk
membutuhkan pencahayaan coklat dengan
mempermudah cahaya alami Area harus cukup luas, mudah
buatan. Pencahayaan dipadukan
4 Woodworking Area masuk ke dalam area ini. dibersihkan, memiliki aliran
dilakukan dengan warna-warna
Dengan adanya cahaya alami udara baik, dan mudah
pencahayaan langsung (direct merah, kuning
anak akan lebih merasa dikeringkan
lighting) dengan 90-100% dan orange
bebas dan tidak terkekang di
cahaya diarahkan langsung ke pada ornamen
dalam ruangan
benda yang perlu diterangi. dan perabot
Pencahayaan diberikan alat
pengatur intensitas cahaya
184
DRY AREA
Active Area
1 Block-Building Area
Memberikan perbedaan
Nuansa kelas ketinggian lantai, Memberikan
Pencahayaan dengan
berwarna tekstur yang berbeda pada
menggunakan pencahayaan
coklat dengan perbedaan ketinggian (karpet,
downlight yang dapat
dipadukan Karpet dengan kayu, karet). Memberikan
memfokuskan cahaya dan
warna-warna ketebalan 1cm - tantangan dan kemungkinan
2 Music Area menggunakan lampu dengan
merah, kuning 1,5cm anak bergerak seperti
warna-warna hangat seperti
dan orange memanjat, melompat,
kuning untuk memberikan
pada ornamen menggelinding, jongkok,
rasa nyaman
dan perabot bersembunyi,menarik,
mendorong
185
Quiet Area
Nuansa kelas
berwarna
coklat dengan
dipadukan
warna biru
Menggunakan kasur ataupun
muda atau
matras, area tidur bersama dan
biru pastel
Karpet dengan teratur. Tidak berhubungan
1 Area Tidur - serta hijau
ketebalan ± 2cm langsung dengan area kegiatan
pada perabot
lain karena anak mudah
atau ornamen
terganggu.
ruangan.
Dapat juga
Dilengkapi dengan pengatur didominasi
intensitas cahaya warna biru
langit
186
VI. 3 Konsep Penekanan Desain dalam Keadaan Darurat
Kondisi darurat pada sebuah day care dan pre-school
membutuhkan perhatian yang lebih karena pada kondisi darurat, subyek
evakuasi adalah anak-anak. Oleh karena itu dibutuhkan jalur evakuasi
yang jelas dan mudah. Berikut adalah jalur evakuasi yang didapat :
187
VI. 4 Konsep Utilitas pada Day Care dan Pre-school
Utilitas pada day care dan pre-school ini mengedepankan
penggunaan kembali air kotor seperti grey water (air dari wastafel, bak
mandi, air hujan) untuk diolah dan digunakan kembali sebagai penyiram
tanaman, air WC, ataupun air untuk membersihkan mobil, motor. Berikut
adalah beberapa diagram yang akan menunjukkan jalur persebaran air
bersih, jalur air kotor (grey water dan black water) serta biopori.
Gambar VI 6 Jalur Penyebaran Air Bersih pada Day Care dan Pre-school
Sumber : Analisis Pribadi Penulis,2016
188
Gambar VI 7 Jalur Air Kotor (Grey Water) pada Day Care dan Pre-school
Sumber : Analisis Pribadi Penulis,2016
189
Gambar VI 8 Rencana Titik Biopori pada Day Care dan Pre-School
Sumber : Analisis Pribadi Penulis,2016
190
DAFTAR PUSTAKA
Chiara, J. d., & Crosbie, M. J. (2001). Time Saver Standards for Building Types.
Mc Graw Hill.
191
Indonesia, M. P. (2014). Permendikbud No. 137 Tahun 2014 Tentang Standar
Nasional PAUD. Jakarta: Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia.
192
Sleman, P. K. (2010). Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Sleman tahun
2010-2029. Indonesia.
Yogyakarta, B. P. (2011). Data Pilah Gender dan Anak Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta Tahun 2011. Yogyakarta.
193