Anda di halaman 1dari 4

A.

Pengertian Pengungkapan
Kata disclosure memiliki arti tidak menutupi atau tidak menyembunyikan, bila dikaitkan
dengan pengungkapan informasi, disclosure mengandung pengertian bahwa pengungkapan
informasi tersebut harus memberikan penjelasan yang cukup dan bisa mewakili keadaan yang
sebenarnya dalam perusahaan. Dengan demikian, informasi harus lengkap, jelas, akurat, dan
dapat dipercaya dengan mencitrakan kondisi yang sedang dialami perusahaan, baik informasi
keuangan maupun non-keuangan, sehingga tidak ada pihak yang akan dirugikan.

B. Tujuan dari Pengungkapan


Pengungkapan atau atau disclosure memiliki beberapa tujuan, yaitu sebagai berikut: 
1. Menjelaskan item-item yang diakui dan memberikan pengukuran yang relevan bagi item-
item tersebut, selain pengukuran yang digunakan dalam laporan keuangan. 
2. Menjelaskan item-item yang diakui dan menyediakan pengukuran yang bermanfaat bagi
item-item tersebut. 
3. Untuk memberikan informasi yang akan membantu investor dan kreditor menilai risiko
dan potensial dari item-item yang diakui dan tidak diakui.
4. Memberikan informasi penting yang memungkinkan para pengguna laporan keuangan
untuk melakukan perbandingan dalam satu tahun dan di antar beberapa tahun. 
5. Memberikan informasi mengenai aliran kas masuk dan keluar di masa depan.

C. Fungsi khusus dari pengungkapan adalah sebagai berikut:


a) Melindungi (protective)
Tujuan melindungi dilandasi oleh gagasan bahwa tidak semua pemakai
cukup canggih sehingga pemakai yang naif perlu dilindungi dengan
mengungkapkan informasi yang mereka tidak mungkin memperolehnya atau tidak
mungkin mengolah informasi untuk menangkap substansi ekonomi yang
melandasi suatu pos statement keuangan. Dengan kata lain, pengungkapan
dimaksudkan untuk melindungi perlakuan manajemen yang mungkin kurang adil
dan terbuka (unfair). Dengan tujuan ini, tingkat dan volume pengungkapan akan
menjadi tinggi.
b) Informatif (informative)
Tujuan informatif dilandasi oleh gagasan bahwa pemakai yang dituju
sudah jelas dengan tingkat kecanggihan tertentu. Dengan demikian,
pengungkapan diarahkan untuk menyediakan informasi yang dapat membantu
keefektifan pengambilan keputusan pemakai tersebut.
c) Kebutuhan Khusus (differential)
Tujuan ini merupakan gabungan dari tujuan perlindungan publik dan
tujuan informatif. Apa yang harus diungkapkan kepada publik dibatasi dengan
apa yang dipandang bermanfaat bagi pemakai yang dituju sementara untuk tujuan
pengawasan, informasi tertentu harus disampaikan kepada badan pengawas
berdasarkan peraturan melalui formulir-formulir yang menuntut pengungkapan
secara rinci.
D. Jenis-jenis Pengungkapan
a) Pengungkapan Wajib (mandatory disclosure)
Pengungkapan wajib adalah pengungkapan informasi yang diwajibkan
oleh peraturan yang ditetapkan oleh suatu badan otoriter. Setiap perusahaan wajib
menyampaikan laporan keuangannya kepada publik. Pengungkapan wajib
digunakan untuk mencegah pemakai laporan keuangan dari informasi yang dapat
menyesatkan.
Pengungkapan wajib merupakan pengungkapan minimum yang
disyaratkan oleh peraturan yang berlaku. Peraturan yang mengatur hal tersebut
dikeluarkan oleh pemerintah melalui Keputusan Ketua Bapepam No.
Kep-38/PM/1996, yang menyatakan bahwa semua perusahaan yang telah
melakukan penawaran umum dan perusahaan publik wajib untuk menyampaikan
laporan tahunan. Kemudian peraturan tersebut diperbarui dengan Surat Edaran
Ketua Bapepam No. SE-02/PM/2002 yang mengatur tentang penyajian dan
pengungkapan laporan keuangan emiten atau perusahaan publik untuk setiap jenis
industri.
b) Pengungkapan Sukarela (voluntary disclosure)
Pengungkapan sukarela adalah pengungkapan informasi yang tidak
diharuskan oleh peraturan yang ditetapkan, tetapi diungkapkan oleh entitas karena
dianggap relevan dengan kebutuhan penggunanya. Pengungkapan sukarela
menjadi salah satu cara untuk meningkatkan kualitas laporan keuangan
perusahaan, sehingga membantu para investor untuk memahami strategi bisnis
perusahaan dan meningkatkan kepercayaan investor untuk berinvestasi.
Pengungkapan sukarela adalah pengungkapan yang dilakukan oleh
perusahaan diluar apa yang telah diwajibkan oleh standar akuntansi atau peraturan
badan pengawas. Salah satu cara meningkatkan kredibilitas perusahaan adalah
melalui pengungkapan sukarela secara lebih luas untuk membantu investor dalam
memahami strategi bisnis. Luas pengungkapan mengalami perkembangan dari
waktu ke waktu, dipengaruhi oleh perkembangan ekonomi, sosial, budaya suatu
negara, teknologi informasi, kepemilikan perusahaan dan peraturan-peraturan
yang dikeluarkan oleh lembaga yang berwenang.

E. Tingkatan Pengungkapan
Luas atau tingkatan pengungkapan ada tiga, yaitu sebagai berikut:
a) Pengungkapan yang cukup (adequate disclosure)
Pengungkapan yang cukup merupakan pengungkapan yang mengandung
jumlah minimal pengungkapan sesuai tujuan pelaporan keuangan agar tidak
menyesatkan pengambil keputusan. Pengungkapan ini merupakan pengungkapan
minimum yang disyaratkan oleh peraturan yang berlaku, sehingga angka-angka
yang disajikan dapat diinterpretasikan dengan benar oleh investor.
b) Pengungkapan yang wajar (fair disclosure)
Pengungkapan yang wajar pengungkapan yang menunjukkan tujuan etis
agar memberikan perlakuan yang sama dan bersifat umum bagi semua pemakai
laporan keuangan. Fair disclosure secara tidak langsung merupakan tujuan etis
agar memberikan perlakuan yang sama kepada semua pemakai laporan dengan
menyediakan informasi yang layak terhadap pembaca potensial.
c) Pengungkapan yang lengkap (full disclosure)
Pengungkapan yang lengkap merupakan pengungkapan informasi laporan
keuangan secara lengkap dan relevan dengan batasan biaya dan materialitas. Full
disclosure adalah pengungkapan yang mengimplikasikan penyajian dari seluruh
informasi yang relevan. Pengungkapan ini sering dianggap berlebihan. Terlalu
banyak informasi akan membahayakan, karena penyajian atas informasi tidak
penting yang rinci akan mengaburkan informasi yang signifikan dan membuat
laporan sulit untuk diinterpretasikan

F. Metode Pengungkapan

Adapun penjelasan dari masing-masing metode pengungkapan yang biasanya digunakan


adalah sebagai berikut: 

1. Pos Statement (Laporan) Keuangan. Informasi keuangan dapat diungkapkan melalui


statement keuangan dalam bentuk pos atau elemen statement keuangan. 
2. Catatan kaki (foot notes). Catatan kaki atau catatan atas laporan keuangan merupakan
metode pengungkapan untuk informasi yang tidak praktis atau tidak memenuhi kriteria
untuk disajikan dalam bentuk pos atau elemen laporan keuangan. 
3. Penjelasan dalam kurung. Metode akuntansi, makna suatu istilah, penilaian alternatif, dan
acuan merupakan informasi yang dapat disajikan dalam tanda kurung. 
4. Istilah teknis. Istilah yang tepat harus digunakan secara konsisten untuk nama pos,
laporan, judul, atau subjudul. 
5. Lampiran. Laporan keuangan utama dapat dipandang seperti ringkasan eksekutif dalam
pelaporan manajemen. Rincian, statement tambahan, daftar rincian, atau semacamnya
dapat disajikan sebagai lampiran atau disajikan dalam seksi lain yang terpisah dengan
laporan keuangan utama.
6. Komunikasi manajemen. Komunikasi manajemen secara resmi dapat disampaikan
bersamaan dengan penerbitan laporan tahunan dalam bentuk surat ke pemegang saham,
laporan dewan komisaris, laporan direksi, dan management’s discussion and analysis
(MDA). 
7. Catatan dalam laporan auditor.
https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/566/05.2%20bab%202.pdf?
sequence=8&isAllowed=y

https://www.kajianpustaka.com/2020/09/pengungkapan-atau-disclosure.html#:~:text=Menurut
%20Nuswandari%20(2009)%2C%20pengungkapan,mencapai%20tujuan%20dari%20pelaporan
%20keuangan.

Anda mungkin juga menyukai