Anda di halaman 1dari 3

Secara umum terdapat empat penilaian metode persediaan yaitu FIFO, LIFO,

dan rata-rata tertimbang. Namun sebelum itu kta hendak mengetahui apa Pengertiaan
dari Penilaian Persediaan?? Menurut Effendi (2014:220) penilaian persediaan adalah
menentukan nilai persediaan yang akan disajikan dalam laporan keuangan. Penilaian
persediaan harus sesuai dengan kenyataan sehingga pesediaan tersebut benar-benar
menunjukan jumlah atau nilai yang wajar dicantumkan dalam laporan keuangan.
Metode Penilaian Persediaan Penilaian persediaan mempunyai pengaruh
penting pada pendapatan yang dilaporkan pada laporan keuangan perusahaan. Oleh
karena itu penilaian persediaan penting harus sesuai dengan dengan kenyataan
sehingga persediaan tersebut benar-benar menunjukan jumlah atau nilai yang wajar
dicantumkan dalam laporan keuangan. Berikut penjelasan mengenai FIFO, LIFO dan
Rata-Rata (Average)

1. Metode Persediaan First In First Out (FIFO)


Seperti namanya first in first out yang artinya masuk pertama keluar
pertama, maka pada metode ini unit persediaan yang pertama kali masuk ke
gudang perusahaan akan dijual pertama. FIFO (First-In, First-Out) adalah
metode untuk menentukan harga pokok penjualan dengan cara mengasumsikan
bahwa produk yang sudah terjual merupakan produk terlama dalam inventaris.
Singkatnya, metode FIFO akan menghapus produk paling awal yang masuk dari
akun persediaan setiap terjadi pencatatan penjualan. Metode FIFO cocok
diterapkan pada perusahaan yang menjual produk yang memiliki masa
kadaluarsa, seperti makanan, minuman, obat dan lain sebagainya.
Misalnya, Anda menjalankan bisnis penjualan roti, maka roti yang terlebih
dahulu dijual yaitu roti yang pertama kali masuk ke toko Anda. Perhitungan biaya
dari roti yang terjual pertama itulah yang dijadikan sebagai biaya pokok
penjualan.
Metode persediaan barang FIFO ini didasarkan pada asumsi bahwa
aliran cost masuk persediaan harus dipertemukan dengan hasil penjualannya.
Sebagai akibatnya, biaya per unit persediaan yang masuk terakhir dipakai
sebagai dasar penentuan biaya barang yang masih dalam persediaan pada akhir
periode (persediaan akhir). Dalam penerapan metode FIFO berarti perusahaan
akan menggunakan persediaan barang yang lama/pertama masuk untuk dijual
terlebih dahulu. Metode FIFO ini tentunya memiliki kelebihan dan kekurangannya
yaitu :
 Kelebihan :
 Menghasilkan harga pokok penjualan yang rendah
 Menghasilkan keuntungan yang tinggi
 Menghasilkan persediaan akhir yang tinggi
 Kekurangan :
 Pajak yang harus dibayarkan perusahaan menjadi lebih besar
 Perhitungan laba/ruginya kurang akurat
2. Metode Persediaan Last In First Out (LIFO)
LIFO artinya adalah yang masuk terakhir keluar pertama. Metode ini
mengasumsikan unit persediaan yang dibeli pertama akan dikeluarkan di akhir.
Artinya, unit yang dijual pertama adalah unit persediaan yang terakhir masuk ke
gudang. Jadi biasanya persediaan akhir barang dagangan akan dinilai dengan
nilai perolehan persediaan yang pertama atau awal masuk. Pada metode ini,
harga beli terakhir dibebankan ke operasi dalam periode kenaikan harga (inflasi),
sehingga laba yang dihasilkan akan kecil dan pajak yang terutang juga menjadi
lebih kecil.
Beberapa contoh perusahaan yang cocok menggunakan metode LIFO
dalam mengelola persediaan barang adalah perusahaan garmen atau pakaian,
toko buku, perusahaan elektronik atau produk teknologi. Metode LIFO ini
tentunya memiliki kelebihan dan kekurangannya yaitu :
 Kelebihan :
 Bisa menghemat pajak ketika inflasi
 Laba/Rugi nya lebih aktual
 JIka harga naik, harga barang konservatif
 Keuntungan tidak dipengaruhi oleh fluktuasi harga
 Kekurangan :
 Metode ini lebih rumit
 Laba/Rugi yang dihasilkan rendah

3. Metode Average (Rata-Rata Tertimbang)


Metode average biasa disebut metode rata-rata tertimbang.
Metode average membagi antara biaya barang persediaan untuk dijual dengan
jumlah unit yang tersedia. Sehingga persediaan akhir dan beban pokok
penjualan dapat dihitung dengan harga rata-rata. Metode average adalah titik
tengah atau perpaduan dari metode FIFO dan LIFO. Jadi kelebihan dan
kekurangan metode ini berada diantara metode LIFO dan FIFO.
Ada dua jenis metode average yang bisa dipilih yakni
1. Moving Average : Metode ini merupakan menentukan nilai persediaan
dengan mengkalikan harga rata-rata per unit dengan sisa barang
dagangan.
2. Metode Weighted Average : Metode ini merupakan metode dengan
nilai persediaan dengan mengkalikan jumlah persediaan dengan harga
rata-rata persatuan barang.

Dalam penerapan metode Average berarti perusahaan akan


menggunakan persediaan barang yang ada di gudang untuk dijual tanpa
memperhatikan barang mana yang masuk lebih awal atau akhir. Berikut terdapat
ciri-ciri dari Metode Average :
 Metode ini dapat digunakan oleh semua jenis perusahaan
 Dianjurkan digunakna oleh perusahaan yang memiliki persediaan
yang harganya fluktuasi (harga naik turun)
 Perusahaan yang melakukan perhitungan persediian dalam waktu
3/6 bulan dapat menggunakan metode ini

Tentunya juga terdapat beberapa kelebihan serta kekurangan dalam


menggunakan Metode Average ini yaitu :

 Kelebihan :
 Dapat mengurangi kerugian akibat fluktuasi
 Dapat menentukan harga pokok persediaan dengan mudah
 Kekurangan :
 Tidak bisa memaksimalkan profit atas selisih beli dan jual atas
persediaan itu sendiri.

Anda mungkin juga menyukai