Anda di halaman 1dari 4

Ashif Ristianto 20210101120 Manajemen CR-001

Tugas sesi 10 Manejemen Operasional

1. Jelaskan empat metode di dalam mengelola persediaan.


2. Jelaskan 4 metode persediaan yang telah anda pelajari.

Jawab :

1. empat metode dalam mengelolan persediaan adalah sebagai berikut :

1. Metode Economic Order Quantity (EOQ)


Metode EOQ adalah salah satu metode inventory manajemen dengan cara membeli persediaan
sesuai dengan pesanan yang diterima.

Biasanya metode economic order quantity disebut juga metode kuantitas pesanan ekonomi.

Barang akan disediakan jika bisnis kamu mendapatkan pesanan dan semuanya sudah
ditentukan oleh pemesan seperti jumlah pesanan, spesifikasi dan waktu barang selesai.

Dengan begitu kamu bisa memperkirakannya mulai dari kebutuhan bahan sampai harga bahan
baku. Nah, dari situ udah kelihatan berapa kebutuhan dan biayanya.

Kalo kamu menggunakan metode manajemen persediaan EOQ, kamu tidak perlu mengeluarkan
biaya untuk pemeliharaan dan biaya gudang.

2. Metode Material Requirement Planning (MRP)

Metode dalam manajemen persediaan kedua adalah Material Requirement Planning (MRP).

Apa itu metode MRP?

Metode MRP adalah metode pengendalian dan perencanaan persediaan untuk menjamin
bahan baku kamu selalu tersedia.

Selain itu, metode ini berguna untuk memastikan persediaan berjumlah sedikit.

Kalo kamu memakai metode ini, kamu bisa melakukan perencanaan mulai dari jadwal
pembelian, produksi, sampai waktu pengiriman persediaan bahan baku.
3. Metode JIT (Just In Time)

Dengan metode Just In Time dapat memungkinkan bisnis kamu tidak perlu melakukan
persediaan barang.

Lalu bagaimana caranya melakukan produksinya?

Biasanya bisnis akan membeli barang ketika dibutuhkan saja sehingga kamu bisa menyesuaikan
jumlah dengan kebutuhan.

Caranya, kamu bisa membangun hubungan baik dengan pemasok bahan baku sehingga mereka
bisa memasok bahan baku kapan dan dimana saja kepada kamu.

4. Metode Analisis ABC

Metode analisa ABC adalah metode dimana kamu melakukan penggolongan persediaan
berdasarkan total dari persediaan.

Jadi, setiap item persediaan akan diberikan label sesuai kelasnya masing-masing.

Contohnya persediaan pulpen dan pensil. Pensil bisa kamu berikan grade A karena pensil
memerlukan perlakuan khusus untuk penyimpanan dalam gudang agar tidak rusak.

Lalu pulpen dikategorikan grade B karena penyimpanannya lebih mudah dibandingkan pensil.

2. Empat metode persediaan adalah sebagai berikut :

1. Metode LIFO (Last In First Out)

Metode LIFO (Last In First Out) merupakan metode perhitungan inventory yang digunakan ketika
persediaan yang terakhir masuk akan dikeluarkan atau dijual terlebih dahulu. Dengan demikian, ada
kemungkinan pada akhirnya persediaan yang pertama kali masuk akan dikeluarkan atau dijual di
kemudian hari. Jadi, teknik dalam perhitungan persediaan yang pertama kali harus dilakukan adalah
dengan mencatat persediaan yang terakhir kali masuk. Penggunaan metode LIFO bertujuan untuk
memudahkan proses penataan barang yang lebih baik dalam proses pemasukan maupun pengambilan
persediaan.

Dengan menggunakan metode LIFO, perusahaan bisa lebih menghemat pajak ketika terjadi inflasi
karena laba yang dihasilkan cenderung lebih kecil. Selain itu, perusahaan tidak akan terpengaruh oleh
adanya laba/rugi fluktuasi harga yang terjadi, khususnya pada laba operasi. Tetapi, penggunaan metode
ini terbilang lebih rumit dibanding metode lainnya. Selain itu, biaya pembukuannya lebih mahal dan
laba/rugi yang dihasilkan cenderung lebih rendah. 

Metode LIFO banyak diaplikasikan pada toko baju, pakaian, atau kelengkapan fashion. Toko-toko
tersebut akan mengeluarkan terlebih produk dengan tren model terbaru yang terakhir masuk. Produk
dikeluarkan terlebih dahulu agar lebih maksimal menarik minat konsumen. Jika toko tersebut
mengeluarkan produk yang pertama kali masuk, maka kemungkinan produk tersebut sudah tidak lagi
sesuai dengan selera dan trend. Maka, toko memutuskan untuk menyimpan terlebih dahulu produk
yang pertama kali masuk untuk dikeluarkan di kemudian hari. 

Keunggulan dari metode LIFO yaitu mudah dalam membandingkan cost saat ini dengan pendapatan
sekarang, kenaikan harga barang sangat konservatif, laba operasional tidak dipengaruhi oleh
untung/rugi dari fluktuasi harga, dan lebih menghemat pajak. Adapun kekurangan dari metode ini yaitu
sangat bertolak belakang dengan aliran fisik persediaan yang sesungguhnya. Selain itu, biaya
pembukuan bisa menjadi sangat mahal karena kerumitan metode ini. Kerugian lainnya adalah laba/rugi
yang dihasilkan lebih rendah.

2. Metode FIFO

Metode FIFO (First In First Out) merupakan metode perhitungan atau penilaian persediaan yang
pertama kali masuk akan dijual/dikeluarkan terlebih dahulu. Dengan demikian, persediaan yang terakhir
masuk akan dijual kemudian hari. Jadi, metode ini dilakukan dengan mencatat persediaan yang pertama
kali masuk. Nilai persediaan yang disajikan dalam laporan yang menggunakan metode FIFO didasarkan
atas nilai persediaan yang terbaru.

Penggunaan metode perhitungan FIFO sangat penting dan menguntungkan perusahaan karena bisa
mengantisipasi setiap persediaan agar tidak tersimpan terlalu lama. Dengan demikian, persediaan akan
lebih aman dan tidak terhindar dari masa kadaluarsa/ expired. Metode FIFO memiliki banyak keunggulan
bagi perusahaan. Misalnya, perusahaan bisa menghasilkan Harga Pokok Penjualan (HPP) yang rendah,
menghasilkan laba kotor yang tinggi, dan bisa menghasilkan persediaan akhir yang lebih tinggi pula.
Namun, penggunaan metode FIFO memiliki kekurangan dalam segi perpajakan, karena bisa
menghasilkan kewajiban pajak yang besar. Selain itu, metode ini berdampak pada laba yang dihasilkan
menjadi tidak terlalu akurat.

Contoh penerapan metode FIFO banyak dijumpai di warung, minimarket, atau supermarket. Persediaan
yang dikeluarkan terlebih dahulu adalah produk-produk berupa makanan kemasan, minuman instan,
peralatan mandi, atau kosmetik. Produk-produk tersebut yang pertama kali masuk akan dijual lebih
dahulu, sedangkan produk-produk yang terakhir kali masuk akan disimpan di dalam gudang untuk
dikeluarkan di kemudian hari.

3. Metode Average Cost


Metode Average Cost atau metode rata-rata tertimbang merupakan metode perhitungan inventory
dengan konsep persediaan yang akan keluar dicatat berdasarkan harga rata-rata barangnya. Untuk
mendapatkan harga pokok average cost bisa dihitung dengan cara menjumlahkan saldo awal persediaan
yang akan dijual atau persediaan ditambah dengan keseluruhan total pembelian persediaan yang
kemudian dibagi dengan total kuantitas persediaan yang dibeli lalu ditambah dengan kuantitas saldo
awal persediaan.

Metode ini didasarkan pada asumsi bahwa seluruh persediaan akan bercampur sehingga mustahil untuk
menentukan barang yang terjual lebih dulu dan persediaan yang harus tersimpan. Penetapan harga
persediaan terjual didasarkan atas harga rata-rata yang dibayarkan untuk persediaan tersebut dan
ditimbang menurut jumlah persediaan yang dibeli.

4. Metode FEFO

Metode FEFO (First Expired First Out) merupakan metode perhitungan dan penilaian persediaan
(inventory) dengan mempertimbangkan masa kadaluarsa/expired. Pada metode ini, persediaan yang
sudah mendekati masa expired harus lebih dulu dijual, tanpa mempertimbangkan persediaan tersebut
lebih dulu atau belakangan masuk. 

Contoh penerapan metode FEFO paling sering dijumpai adalah toko ritel yang menjual menjual makanan
dan minuman kemasan. Selain itu, metode FEFO juga biasa digunakan oleh usaha Apotek. Biasanya,
produk dengan masa expired terpendek akan ditempatkan di posisi paling depan agar bisa diambil
terlebih dahulu oleh konsumen yang membutuhkan barang. Untuk produk yang memiliki masa expired
masih cukup lama, maka akan disimpan terlebih dahulu di dalam gudang. 

Anda mungkin juga menyukai