Anda di halaman 1dari 11

AKUNTANSI

PERPAJAKAN
PERSEDIAAN
Luthfi nur aini (2010112004)
Agitsna septian firdaus (2010112006)
Pengertian Akuntansi
Persediaan
Berdasarkan PSAK No. 14 Tahun 2015, persediaan
adalah aset yang tersedia untuk dijual dalam kegiatan
usaha, diproduksi, atau sebagai perlengkapan yang
digunakan dalam proses produksi atau pemberian jasa.
Sederhananya, persediaan adalah bagian dari aset
lancar yang dapat digunakan untuk memproduksi suatu
barang atau langsung dijual. Dengan demikian,
akuntansi persediaan adalah pencatatan dan penilaian
persediaan yang belum dijual oleh perusahaan kepada
konsumen.
Metode pencatatan Akuntansi persediaan

1. PERPETUAL 2. PERIODIK

Pada akhir periode akuntansi dengan


Sistem pencatatan perpetual selalu membuat menggunakan sistem pencatatanperiodik harus
catatan setiap terjadinya mutasi persediaan melakukan pengecekan fisik terhadap persediaan (
(pembelian, penjualan, ataupun retur) stockopname of inventories) dengan cara
mengukur dan menghitung berapa jumlah barang
yang ada di gudang
CONTOH PKP
Pada tanggal 31 Maret 2019, PT Abadi membeli 100 unit
barang dagang seharga Rp 5.000.000 (harga belum termasuk
PPN) dibayar tunai.
Pada tanggal 1 April 2009 PT Abadi menjual 30 unit barang
dagang secara tunai dengan harga jual per masing-masing
unit sebesar Rp 70.000 (harga belum termasuk PPN).
CONTOH BUKAN PKP

Pada tanggal 31 Maret 2019, PT Abadi membeli 100 unit


barang dagang seharga Rp 5.000.000 (harga belum termasuk
PPN) dibayar tunai.
Pada tanggal 1 April 2009 PT Abadi menjual 30 unit barang
dagang secara tunai dengan harga jual per masing-masing
unit sebesar Rp 70.000 (harga belum termasuk PPN).
Metode penilaian persediaan
1. METODE FIFO 2. METODE LIFO

FIFO atau First In First Out, di mana barang Untuk menentukan harga pokok penjualan, Anda juga bisa
yang masuk pertama kali akan dijual terlebih menggunakan cara LIFO atau kepanjangannya Last In
dahulu. Harga beli barang yang duluan masuk First Out. Dalam cara ini, barang yang masuk terakhir
akan menjadi dasar dalam menentukan harga akan keluar atau dijual terlebih dahulu. Jadi barang yang
masuk di awal, akan menjadi persediaan di gudang dan
pokok penjualan barang yang lebih dulu terjual
keluar paling akhir.
atau barang keluar. Harga pembelian pada barang yang terakhir masuk, maka
akan menjadi dasar dalam menentukan harga pokok
penjualan barang yang pertama kali keluar (first out).
Metode penilaian persediaan
3. AVERAGE COST

Kalau di FIFO dan LIFO berfokus pada barang yang masuk dan keluar untuk menentukan harga pokok
penjualannya, kalau di metode average cost ini semua barang yang sudah siap jual memiliki harga yang
sama. Jadi, harga pokok penjualannya dihitung dengan menggunakan rata-rata harga pembelian seluruh
barang dibagi dengan jumlah seluruh barang.
TEKNIK MENGHITUNG
NILAI AKHIR PERSEDIAAN
1. Lower Cost of Market

Yaitu metode harga terendah antara harga pokok dan harga pasar.
Metode ini dapat diterapkan dalam kondisi persediaan tidaknormal,
misalnya cacat, rusak dan kadaluarsa. Pokok dari metodeini adalah
membandingkan nilai yang lebih rendah antara nilaipasar (replacement
value) dan nilai perolehan (cost ). Nilai pasaryang akan dipilih harus
dibatasi, yaitu tidak boleh lebih rendahdari batas bawah (floor limit)
dan tidak boleh lebih tinggi dari batas atas (ceiling limit).
TEKNIK MENGHITUNG
NILAI AKHIR PERSEDIAAN
2. Gross Profit Method
Metode laba kotor ini bersifat estimasi dalam penilaian
persediaannya. Biasanya diterapkan karena keterbatasan dokumen
yang terkait dengan persediaan, misalnya karena terjadi bencana
kebakaran dan banjir. Dasar penilaian persediaannya adalah pada
persentase laba kotor perusahaan tahun berjalan atau rata-rata
selama beberapa tahun

3. Retail Method
Metode eceran ini menilai persediaan akhir dengan
caramenghitung terlebih dahulu nilai persediaan akhir
berdasarkaneceran. Nilaii persediaan akhir dengan harga pokok
akandiketahui dengan cara menghitung rasio antara nilai
persediaanyang tersedia untuk dijual dengan pendekatan harga
pokokdibandingkan dengan pendekatan ritel.
Akuntansi Perpajakan
Persediaan
Penilaian persediaan barang didasarkan pada harga perolehan. Penilaian
pemakaian persediaan untuk penghitungan HPP hanya boleh dilakukan
melalui dua cara menurut ketentuan perpajakan UU PPh No. 36 tahun
2008 pasal 10 ayat 6, yaitu :

1. Metode Rata-rata (average) atau


2. Metode FIFO

Pemilihan kedua metode tersebut harus dilakukan secara taat asas, artinya
sekali WP memilih salah satu cara penilaian pemakaian persediaan untuk
perhitungan HPP, maka untuk selanjutnya harus digunakan cara yang
sama.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai