Anda di halaman 1dari 5

Nama: Astuti Paranita

NIM: 049337733

DISKUSI 5

1. Menurut Anda, manakah aliran produk yang paling mungkin terjadi di dalam PT
Komputer Scifindo? Apakah aliran produk sekuensial, paralel, atau selektif?
Jelaskan.

a. Aliran Produk Sekuensial (Berurutan)

PT Komputer Scifindo merupakan produk sekuensial atau berurutan. Setiap produk diproses
melalui urutan langkah-langkah yang sama. Jika sebuah perusahaan manufaktur
memproses produknya melalui tiga departemen (proses), yaitu Departemen Pemotongan,
Departemen Perakitan, Departemen Pengepakan, maka departemen perakitan hanya bisa bekerja
jika proses pemotongan sudah selesai di departemen pemotongan. Demikian pula departemen
pengepakan hanya bisa bekerja setelah proses perakitan sudah selesai di departemen perakitan.
Jadi, departemen terdahulu menjadi prasyarat bagi departemen setelahnya. Barang jadi departemen
pertama akan menjadi bahan baku departemen kedua. Barang jadi departemen kedua akan menjadi
bahan baku departemen ketiga dan seterusnya.

b. Aliran Produk Paralel

Dalam aliran produk paralel ada dua departemen atau lebih yang dapat berproduksi
secara bersamaan. Departemen-departemen ini tidak saling tergantung satu sama lainnya.
Departemen-departemen dapat menghasilkan produk yang berbeda dalam waktu bersamaan.
Produk-produk ini kemudian dirakit pada departemen berikutnya.

c. Aliran Produk Selektif

Dalam aliran selektif ini, biasanya departemen pertama menghasilkan beberapa jenis
produk intermediate, kemudian pada proses selanjutnya setiap produk tersebut diproses pada
departemen yang berbeda. Sebagai contoh adalah pabrik pengolahan daging. Setelah proses
penjagalan atau pemotongan awal selesai, beberapa produk (misalnya daging) langsung di
transfer ke departemen pengepakan diteruskan menjadi barang jadi. Sebagian produk
lainnya ditransfer ke departemen pengasapan kemudian ke departemen pengepakan dan
akhirnya barang jadi. Sebagian lainnya lagi ditransfer ke departemen penggilingan kemudian ke
departemen pengepakan selanjutnya menjadi barang jadi.

2. Jelaskan perbedaan Laporan Kos Produksi dengan menggunakan metode rata-


rata dengan metode masuk pertama keluar pertama (FIFO). Manakah metode yang
terbaik menurut Anda, apakah metode rata-rata atau metode FIFO? Jelaskan.

Pengertian Metode Rata-rata dan FIFO

Metode FIFO adalah metode manajemen persediaan barang dengan konsep


menggunakan barang yang diterima lebih awal. Sedangkan metode LIFO adalah metode
manajemen persediaan barang dengan konsep menggunakan barang yang diterima paling
akhir. Metode FIFO paling sering digunakan di perusahaan karena mengeluarkan barang yang
tersedia di awal atau yang pertama kali datang. Kemudian, stok yang tersedia di awal pasti stok
terbaru dan itu akan mengundang minat dari konsumen. Ini cukup menguntungkan bagi
perusahaan karena mengurangi risiko kerusakan pada barang.

Metode Average adalah metode perhitungan HPP (Harga Pokok Persediaan) di mana
semua persediaan barang yang keluar untuk dijual dan produksi dibebani dengan harga pokok
rata-rata. Cara menghitung harga pokok rata-rata adalah membagi jumlah harga perolehan
dengan jumlah barangnya. Laba bruto yang diperoleh dengan cara rata-rata tertimbang
(Weighted Average) akan memberikan hasil yang mendekati dengan metode FIFO. Perbedaan
laba bruto ini disebabkan karena dalam metode FIFO harga pokok persediaan yang
dibebankan sebagai harga penjualan adalah harga pokok barang yang dibeli mula-mula,
sehingga dalam keadaan harga-harga naik, harga pokok penjualan jumlahnya kecil karena
terdiri dari harga beli mula-mula. Hal itu karena biasanya pembelian barang dalam satu
periode itu jumlahnya beberapa kali lebih banyak dari persediaan awalnya, sehingga harga
rata-rata persediaan akhirnya sangat dipengaruhi dengan harga-harga sekarang. Seperti dalam
metode FIFO, harga-harga sekarang mempengaruhi nilai persediaan akhirnya.
Perbedaan Metode Rata-rata dan FIFO

Perbedaan utama antara metode biaya rata-rata tertimbang dan FIFO adalah perbedaan
dimana setiap metode menghitung persediaan dan harga pokok penjualan. Metode biaya rata-
rata tertimbang menggunakan rata-rata biaya barang untuk menetapkan biaya. Dengan kata
lain, rata-rata tertimbang menggunakan rumus: Total biaya barang dalam persediaan yang
tersedia untuk dijual dibagi dengan jumlah unit yang tersedia untuk dijual. Sebaliknya, FIFO
(pertama masuk, keluar pertama) berarti bahwa biaya yang dikeluarkan untuk barang adalah
biaya untuk barang pertama yang dibeli. Dengan kata lain, perusahaan mengasumsikan bahwa
barang pertama yang dijual adalah yang tertua atau barang pertama yang dibeli. Biaya barang
dengan rata-rata tertimbang antara tingkat biaya yang ditentukan oleh FIFO. FIFO lebih baik
pada saat kenaikan harga, sehingga biaya yang tercatat rendah dan pendapatan lebih tinggi.

Keuntungan Menggunakan Metode FIFO

Banyak perusahaan lebih memilih menggunakan metode FIFO dibandikan dengan metode
rata-rata tertimbang untuk tujuan pengendalian biaya dan ekuivalen kinerja karena biaya perunit
ekuivalen dengan menggunakan Metode FIFO hanya mencerminkan biaya dari upaya kerja pada
periode berjalan. Perusahaan biasanya mengevaluasi kinerja manajer departemen hanya pada
biaya periode berjalan tanpa menggabungkan pengaruh dari kinerja pada periode yang berbeda.
Pada metode rata-rata tertimbang biaya pada periode sebelumnya dan pada periode berjalan
digabungkan, dan penyimpangan kinerja dalam periode berjalan dapat ditutupi dengan variasi pada
unit biya produksi.
Ada beberapa keuntungan ketika menggunakan metode FIFO yang di antaranya adalah:

 Lebih Mudah Dipahami oleh Perusahaan

Alur inventaris barang paling mudah adalah ketika barang terbaru yang pertama dan paling
pantas untuk dijual. Jika alurnya mengikuti sistem tersebut, perusahaan mudah untuk meraup
keuntungan. Perusahaan pun lebih mudah dalam membuat catatan arus kas dalam akuntansi.

 Mengurangi Pemborosan

Hal inilah yang membuat keuangan perusahaan tetap aman karena pemborosan atas stok barang
tidak akan terjadi. Metode FIFO lebih mengedepankan stok terbaru untuk yang dijual pertama
kali sehingga kualitas brand perusahaan tetap terjaga. Selain itu, mudah bagi perusahaan untuk
mengelola keuangan.

3. Penambahan bahan baku pada departemen lanjutan selalu menambah jumlah unit
produk jadi. Apakah Anda setuju dengan pernyataan ini? Jelaskan alasan Anda.

Setuju, karena penambahan bahan baku pada departemen lanjutan setelah departemen pertama
dapat mengakibatkan salah satu dari tiga hal, yaitu:

a. tidak meningkatkan unit produk tetapi meningkatkan biaya produksi

b. meningkatkan unit produk tetapi tidak meningkatkan biaya produksi

c. meningkatkan unit produk maupun biaya produksi.

Tambahan bahan baku ini mempunyai dua kemungkinan:

a. Tidak menambah jumlah produk yang dihasilkan. Tambahan initi dak terpengaruh
terhadap perhitungan unit ekuivalensi produk yang dihasilkan, sehingga tidak
mempengaruhi perhitungan HPP per satuan yang diterima dari departemen produksi
sebelumnya.
b. Menambah jumlah produk yang dihasilkan. Hal ini akan berakibat diadakannya
penyesuaian HPP per satuan yang diterima dari departemen produksi sebelumnya.

Referensi:

academia.edu

BMP EKMA4315

Anda mungkin juga menyukai