Anda di halaman 1dari 14

PENENTUAN HARGA

POKOK PRODUK
A. Pengertian Harga Pokok
Harga adalah tingkat kemampuan suatu barang untuk diukur dengan barang
lain(kadariah, 1994). Menurut Lesmono (1998), harga pokok adalah nilai pengorbanan
untuk memperoleh barang atau jasa yang diukur dengan nilai mata uang. Sedangkan
menurut kartasapoetra (1985) harga pokok merupakan jumlah biaya-biaya dari produk
yang telah dikeluarkan.

B. Fungsi harga pokok


1. Sebagai dasar penentuan harga jual
2. Sebagai dasar untuk menentukan besarnya keuntungan
3. Sebagai dasar untuk pengawasan terhadap efisiensi perusahaan
4. Sebagai alat untuk membantu manajemen dalam mengambil keputusan
5. Sebagai dasar untuk menyusun laporan keuangan
C. Elemen Produksi
Setelah mengetahui arti dari produksi, selanjutnya kita akan bahas elemen biaya dalam suatu
produksi. Produksi terdiri dari 3 elemen biaya, yaitu :
Biaya Bahan Baku
Biasa disebut juga dengan direct material, adalah biaya yang jumlahnya besar dalam rangka
menghasilkan suatu jenis output.
Biaya Tenaga Kerja
Ini merupakan biaya yang dikeluarkan dalam bentuk upah yang dibayarkan kepada tenaga
kerja dalam pembuatan barang. Mereka dapat disebut juga sebagai tim produksi.
Biaya Overhead Pabrik
Biaya overhead pabrik atau factory overhead cost adalah biaya produksi selain biaya bahan
baku dan biaya tenaga kerja langsung. Terdiri dari macam biaya yang semuanya tidak dapat
ditelusuri secara langsung kepada produk atau aktivitas lainnya. Biaya tersebut ada dalam upaya
perusahaan untuk merealisasi pendapatan. Harga pokok produksi dapat didefinisikan sebagai
jumlah biaya produksi yang terdapat pada persediaan barang jadi sebelum barang tersebut laku
dijual. Harga pokok produksi berarti jumlah dari biaya yang melekat pada produksi yang
dihasilkan. Meliputi biaya-biaya yang dikeluarkan ketika produksi dimulai, saat pengadaan
bahan, proses pembuatan, hingga barang siap jual.
Tujuan Perhitungan Harga Pokok Produksi
Ada beberapa tujuan yang perlu kamu ketahui dari perhitungan harga pokok produksi.
Perhitungan ini berujuan untuk mendapatkan nilai suatu barang dagangan atau jasa. Serta untuk
mendapatkan tempat penjualannya, Melalui harga pokok produksi ini, kita akan lebih mudah
menentukan nilai jual dan memperkirakan keuntungan. Selain untuk menentukan harga jual,
perhitungan harga pokok produksi (metode variable costing) juga berguna untuk menilai
efisiensi perusahaan. Selain itu juga dapat digunakan menjadi dasar penilaian penyusunan
neraca yang menyangkut penilaian terhadap aktiva. Perhitungan harga pokok produksi ditujukan
untuk mambantu evaluasi hasil kerja. Kemudian sebagai pengawasan terhadap efisiensi biaya,
khususnya biaya produksi.
D. Cara Menghitung Harga Pokok Produksi
Setelah kamu mengetahui apa itu harga pokok produksi, kamu perlu tahu tahapan untuk
menghitungnya. Tujuan dari tulisan ini pun adalah untuk memberitahu bagaimana cara
menghitung harga pokok produksi suatu barang atau jasa, dan membuat laporan laba rugi. Ada
empat tahap untuk menghitung harga pokok produksi yang bisa dipakai untuk perhitungan
harga pokok produksi. Rumus untuk perhitungan diawali dengan menghitung bahan baku, biaya
produksi, persediaan barang dan harga pokok penjualan. Berikut rumus yang bisa pakai sebagai
metode atau cara menghitung suatu harga pokok produksi, yaitu:
Tahap 1 – Menghitung Bahan Baku yang Digunakan
Rumus untuk menghitung bahan baku yang digunakan adalah sebagai berikut. Saldo awal
bahan baku + Pembelian bahan baku – Saldo akhir bahan baku = Bahan baku yang digunakan.
Tahap 2 – Menghitung Biaya Produksi
Rumus untuk menghitung biaya produksi adalah sebagai berikut.
Bahan baku yang digunakan + Biaya tenaga kerja langsung + Biaya overhead produksi = Total
biaya produksi
Tahap 3: Menentukan Harga Pokok Produksi
Ketika sudah melewati dua tahap diatas, selanjutnya kamu perlu menghitung harga pokok
produksinya. Rumus yang digunakan untuk menghitung harga pokok produksi adalah sebagai
berikut.
Total biaya produksi + Saldo awal persediaan barang dalam proses produksi – Saldo akhir
persediaan barang dalam proses produksi = Harga Pokok Produksi
Tahap 4: Menghitung Harga Pokok Penjualan
Setelah mendapatkan harga pokok produksi, kamu bisa mulai menghitung harga pokok
penjualan atau yang biasa disebut dengan HPP. Rumus menghitung HPP adalah sebagai berikut.
Harga pokok produksi + Persediaan barang awal – Persediaan barang akhir

E. Contoh Soal Menghitung Harga Pokok Produksi


Sekarang, kita akan mulai untuk menghitung harga pokok produksi dengan contoh kasus.
Karena biasanya contoh kasus bisa membuat kita lebih paham terhadap suatu materi.
Contohnya sebagai berikut.
PT. HIJAR adalah perusahaan yang bergerak makanan. Pada awal bulan Juni, PT. HIJAR
memiliki persediaan bahan baku mentah sebesar Rp 60.000.000, bahan setengah jadi sebesar
Rp 90.000.000, dan persediaan makanan siap jual sebesar Rp 120.000.000.
Untuk proses produksi makanan di bulan Agustus membeli persediaan bahan baku sebesar
Rp 750.000.000, dengan biaya pengiriman Rp 10.000.000. Selama proses produksi, terdapat
biaya pemeliharaan buah-buahan sebesar Rp 9.000.000.
Pada akhir bulan Juli terdapat sisa penggunaan bahan baku mentah sebesar Rp 50.000.000,
sisa bahan setengah jadi sebesar Rp 8.000.000, dan sisa makanan siap jual sebesar Rp
25.000.000.
Berapakah Harga pokok produksi dari PT. HIJAR? Untuk menghitung HPP diperlukan 4 tahap
seperti yang kita bahas sebelumnya.
Tahap 1
60.000.000 + (750.000.000 + 10.000.000) – 50.000.000 = 770.000.000
Tahap 2
145.000.000 + 9.000.000 = 154.000.000
Tahap 3
154.000.000 + 90.000.000 – 8.000.000 = 236.000.000
Tahap 4
236.000.000 + 120.000.000 – 25.000.000 = 331.000.000
Setelah melewati empat tahap tersebut, maka kita akan mendapatkan hasilnya. Jadi harga
pokok produksi pada bulan Agustus adalah Rp 331.000.000. Nah, setelah ini kamu bisa mencoba
membuatnya dengan nominal yang ada di perusahaan atau bisnismu. Semoga setelah
menggunakan cara ini, proses perhitungannya akan menjadi lebih mudah, dan kerja
perushaanmu akan lebih efisien. Kamu juga akan lebih mudah dalam memperkirakan
keuntungan dan mengatur strategi perusahaan.
Adapun yang penting untuk diketahui lagi bahwa harga pokok produksi ini umumnya
meliputi beberapa macam biaya seperti misalnya biaya bahan baku dan tenaga kerja serta biaya
overhead pabrik memang perlu diperhitungkan secraa tepat. Jangan sampai perhitungan ini
berakhir pada timbulnya kesalahan. Tentunya kesalahan yang terjadi dalam proses perhitungan
biaya termasuk biaya produksi bisa menyebabkan kerugian baik pada perusahaan maupun pada
pelaksanaan proses produksi itu sendiri.
F. Tips Penentuan Harga Pokok Produksi
Untuk meminimalkan kesalahan, ada beberapa tips menarik dalam penentuan harga
pokok produksi. Langkah yang dilakukan bisa melalui cara berikut ini.
Ketahui harga pokok produksi sesungguhnya
Salah satu sistem penentuan harga pokok produksi yang bisa digunakan adalah sistem
sesungguhnya. Sebenarnya sistem harga sesungguhnya ini merupakan suatu sistem yang
diterapkan untuk menentukan harga pokok produksi sesuai dengan beban biaya yang
sesungguhnya. Tentunya penentuan harga dengan sistem yang seperti ini bisa bersifat
fleksibel. Jadi jika harga bahan baku mengalami kenaikan maka bisa saja biaya produksi juga
ikut naik.
Demikian pula perubahan biaya mungkin saja bisa terjadi pada tenaga kerja dan juga
overhead pabrik. Pembiayaan ini tentunya berhubungan pula dengan kondisi lingkungan
sekitar yang turut berdampak pada proses produksi oleh perusahaan. Tentunya sistem ini
tetap mengacu pada seluruh biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam melakukan
proses produksi. Lebih tepatnya sejak perusahaan melakukan pembelian bahan baku hingga
akhirnya menjalankan proses produksi sehingga produk siap untuk dijual atau didistribusikan.
Harga pokok produksi ditentukan di muka
Selain harga sesungguhnya rupanya penentuan harga atau biaya yang harus dikeluarkan
untuk menjalankan proses produksi di suatu perusahaan juga bisa dilakukan dengan sistem
ditentukan di muka. Sebenarnya sistem ini hampir sama dengan sistem harga sesungguhnya.
Sebab kedua sistem ini sama-sama melibatkan elemen penting dalam harga pokok produksi
yaitu beban biaya bahan baku dan tenaga kerja serta biaya lain yang tidak dapat ditelusuri
secara langsung namun tetap berpengaruh pada proses produksi. Namun hal mendasar yang
membedakan sistem ini adalah adanya penentuan harga sejak awal atau di muka.
Jadi pada dasarnya sistem ini lebih menekankan pada adanya penentuan biaya untuk
proses produksi sejak awal. Tentu saja hal ini sangat dipengaruhi oleh adanya perencanaan
oleh perusahaan termasuk dalam hal proses produksi. Namun tidak hanya perencanaan saja
yang berdampak langsung pada penentuan harga. Tetapi juga pengambilan keputusan
mengenai biaya yang akan disediakan untuk proses produksi. Sistem ini sebenarnya cukup
menguntungkan karena penentuan biaya di muka bisa lebih mengendalikan biaya yang harus
dikeluarkan untuk melakukan proses produksi. Maka akhirnya pengendalian biaya ini bisa
menekan terjadinya pengeluaran yang berlebihan.
G. Metode Penentuan Harga Pokok Produksi
Nah, supaya kesalahan perhitungan bisa diminimalkan, sebaiknya tentukan dahulu
metode yang tepat untuk menghitungnya. Ada dua metode utama yang bisa digunakan, di
antaranya sebagai berikut.
Full costing
Istilah full costing bisa juga disebut dengan metode harga pokok penuh. Metode ini
menjadi salah satu cara yang dilakukan oleh sebuah perusahaan untuk menentukan harga
pokok produksi. Pada penghitungan biaya produksi dengan menggunakan metode full
costing ini maka seluruh biaya produksi baik biaya tetap maupun biaya variabel. Biaya tetap
dan biaya variabel pada metode ini tidaklah dipisahkan.
Jadi metode full costing ini tidaklah membedakan jenis biaya baik biaya produksi tetap
maupun biaya produksi variabel. Biasanya metode penentuan harga pokok produksi dengan
cara ini cenderung tetap dan tidak akan memberikan beban pada kelangsungan bisnis
selanjutnya. Sebab seluruh biaya yang dikeluarkan untuk menjalankan proses produksi
dijadikan satu.
Variabel costing
Metode kedua yang biasa digunakan untuk turut menentukan hal ini adalah
variabel costing. Metode variabel costing ini merupakan suatu metode yang hanya
memasukkan beberapa biaya yang bersifat variabel. Biaya variabel sendiri pada
dasarnya merupakan biaya yang bisa berubah dengan disesuaikan pada aktivitas bisnis
yang ada. Misalnya saja biaya pengepakan barang atau biaya pengiriman dan upah serta
lainnya. Jadi biaya variabel ini bisa saja berubah-ubah besarnya.
Semua biaya variabel ini nantinya akan dimasukkan ke dalam perhitungan.
Sementara itu pada metode ini rupanya biaya tetap dianggap sebagai periode cost.
Biaya tetap sendiri antara lain meliputi gaji dan pajak serta biaya lainnya yang selalu
dikeluarkan untuk kelangsungan proses produksi dan memiliki nilai yang umumnya tidak
berubah pada satu periode tertentu.
H. Pola Pengumpulan Harga Pokok Produksi
Yang Patut Diketahui Selain menentukan metode, pahami juga pola pengumpulan
dalam harga pokok produksi. Pada dasarnya ada dua pola dasar, misalnya yaitu seperti
berikut ini.
Job order costing
Pola pengumpulan harga salah satunya bisa dilakukan dengan menggunakan
metode harga pokok pesanan atau yang bisa disebut juga job order costing. Metode ini
merupakan suatu metode pengumpulan harga pokok produk yang menekankan adanya
pengumpulan biaya untuk tiap jenis pesanan secara terpisah. Umumnya perusahaan
yang menggunakan metode ini adalah perusahaan yang melakukan proses produksi
dengan berdasarkan pada adanya pesanan pembelian. Jadi produk yang dihasilkan
tentu saja berbeda antara satu sama lain sebab pesanan yang datang juga tentu
berbeda.
Selain itu biasanya sistem ini mengacu pada adanya proses produksi yang
dilakukan dengan tujuan untuk memenuhi pesanan konsumen. Jadi proses produksi
bukan dilakukan untuk memenuhi perediaan di gudang seperti pada umumnya. Pada
perusahaan yang melakukan job order costing tentunya harga dihitung jika perusahaan
menjalankan proses produksi saja. Sebab pada dasarnya aktivitas produksi pada jenis
perusahaan seperti ini cenderung bersifat terputus-putus. Biasanya perusahaan yang
menganut metode ini cenderung ditentukan setelah pesanan selesai dikerjakan. Maka
cara yang digunakan adalah membagi biaya produksi dengan jumlah unit produk.
Process costing
Metode yang kedua dalam mengumpulkan harga adalah process costing atau metode
harga pokok proses. Yang dimaksud dengan metode harga pokok proses ini adalah metode
pengumpulan harga pokok yang biayanya dikumpulkan di tiap satuan waktu tertentu. Satuan
waktu ini bisa saja berupa bulan atau semester atau per tahun. Jadi biaya produksinya
dikumpulkan untuk waktu tertentu.
Biasanya proses produksi ini dilakukan dengan tujuan untuk mengisi persediaan produk
yang nantinya akan dijual sehingga aktivitas produksi cenderung dilakukan secara terus-
menerus. Maka jumlah biaya nantinya akan dihitung di akhir periode. Biasanya perusahaan
yang melakukan metode ini adalah perusahaan yang menghasilkan produk yang selalu sama
atau bisa dikatakan produk bersifat homogen. Bahkan bentuknya standar dan sama antara
produk yang satu dengan produk yang lainnya. Proses produksi juga tidak bergantung pada
permintaan konsumen dan konsumen menerima hasil produk apa adanya.
I. Pentingnya Menentukan Harga Pokok Produksi
Harga pokok produksi atau yang biasa disingkat HPP tentunya merupakan salah satu hal
yang sangat penting bagi sebuah perusahaan. Sebab pada dasarnya HPP ini meliputi seluruh
biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk membiayai proses menghasilkan produk
yang akan dijual. HPP ini nantinya juga akan dimasukkan ke laporan laba rugi yang dibuat di akhir
periode. Menentukan HPP haruslah dilakukan dengan tepat agar kamu bisa menentukan pula
harga jual produk. Dengan demikian maka bisnis yang dijalankan akan menghasilkan
keuntungan. hukum pidana adalah Untuk menangani urusan keuangan perusahaanmu, kamu
juga bisa mengandalkannya ke aplikasi JojoExpense. Dengan aplikasi yang dikeluarkan oleh
Jojonomic ini, proses keuangan dalam perusahaanmu bisa lebih efektif dan efisien.

Anda mungkin juga menyukai