Anda di halaman 1dari 2

Cara Menghitung Harga Pokok Penjualan (HPP) Perusahaan Manufaktur

Harga Pokok Penjualan (HPP) merupakan total keseluruhan biaya yang dikeluarkan secara langsung oleh suatu perusahaan
untuk mendapatkan barang atau jasa yang dijual. Perhitungan HPP dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui besarnya biaya

produksi yang akan dikeluarkan oleh perusahaan saat akan memproduksi barang atau jasa. Pada umumnya perhitungan Harga
Pokok Penjualan (HPP) terdiri atas biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead.

Penghitungan HPP (Harga Pokok Penjualan) oleh suatu perusahaan dilakukan dengan tujuan agar perusahaan dapat
menentukan harga jual produk, menghitung laba/rugi perusahaan dari penjualan produk, dan untuk melihat realistis atau

tidaknya biaya produksi yang diterapkan.

Pada pembahasan kali ini, kita akan membahas mengenai cara menghitung Harga Pokok Penjualan (HPP) pada perusahaan
manufaktur. Perusahaan manufaktur sendiri memiliki arti perusahaan yang memproduksi/membuat barang dagangannya

sendiri dengan menentukan sendiri harga pokok penjualannya tanpa membeli barang dari pihak lain. Berikut langkah-langkah

untuk menghitung HPP (Harga Pokok Penjualan) pada perusahaan manufaktur:

1. Menghitung semua bahan baku yang digunakan

Dikarenakan perusahaan memproduksi sendiri barang dagangannya, maka diperlukan yang namanya bahan baku. Bahan baku
ini dijadikan sebagai modal utama untuk menghitung harga pokok penjualan saat pertama kalinya. Perusahaan harus

menentukan berapa banyak bahan baku yang akan digunakan untuk memproduksi suatu barang. Untuk menentukannya dapat
dilihat dari berapa banyak bahan baku yang masih tersisa di akhir periode setelah saldo awal periode ditambah dengan

pembelian yang ada selama periode tersebut berlangsung.


Bahan baku terpakai = Saldo awal bahan baku + pembelian bahan baku – saldo akhir bahan baku

2. Menghitung biaya produksi lainnya

Selain bahan baku utama, ada biaya lain yang berpengaruh terhadap proses produksi barang dari bahan mentah hingga menjadi
barang jadi. Biaya tersebut antara lain:

Biaya tenaga kerja langsung

Biaya overhead (biaya bahan baku yang bersifat tidak pokok) misalnya seperti biaya listrik dan sebagainya

3. Menghitung total biaya produksi

Total biaya produksi atau disebut juga harga pokok produksi dapat diartikan sebagai biaya yang dikeluarkan saat barang sudah
masuk ke dalam proses produksi dan biaya yang dikeluarkan untuk produksi barang tersebut. Cara menentukan total biaya

produksi adalah bahan baku barang yang diproses pada awal periode produksi ditambah dengan bahan baku
penambahnya/bahan baku tidak pokok (tenaga kerja langsung dan overhead) lalu dikurangi dengan barang yang masih tersisa di
gudang pada akhir periode.

4. Menghitung harga pokok penjualan

Cara menentukan Harga Pokok Penjualan (HPP) adalah barang yang sudah selesai diproduksi di gudang pada awal periode
ditambah dengan harga produksi periode berjalan kemudian dikurangi dengan barang jadi yang masih tersisa di gudang pada
akhir periode.

Rumus:

Harga Pokok Penjualan (HPP) = Saldo awal barang jadi (finished) + produksi selesai periode berjalan – saldo akhir barang jadi

Demikian pembahasan mengenai cara menghitung HPP (Harga Pokok Penjualan) pada perusahaan manufaktur. Untuk
memudahkan Anda menghitung HPP, ada baiknya Anda menggunakan sistem yang terintegrasi seperti Ukirma ERP. Sistem ini
memiliki fitur untuk manufacturing yang dapat memudahkan Anda mencatat dan mengatur proses produksi di perusahaan

Anda. Laporan yang dihasilkan oleh sistem ini dapat membantu Anda mengetahui HPP produksi Anda dan juga laporan lainnya
termasuk laporan keuangan. Untuk informasi lebih lanjut mengenai Ukirama ERP dapat dilihat di sini (https://ukirama.com/).

Semoga pembahasan yang disampaikan bermanfaat bagi Anda.

Anda mungkin juga menyukai