Anda di halaman 1dari 3

1.

Pengertian biaya produksi


dana atau modal yang harus dikeluarkan oleh suatu perusahaan selama untuk mengolah
bahan baku untuk menghasilkan suatu produk yang akan dipasarkan atau dijual. Oleh
sebab itu, biaya produksi ini sudah pasti dikeluarkan dalam kegiatan produksi suatu
perusahaan. 
Biaya yang dikeluarkan ini nantinya akan dijadikan sebagai bahan patokan untuk
menentukan harga jual. Prosesnya adalah dengan mengakumulasikan seluruh biaya
produksi, kemudian digabungkan dengan biaya yang lainnya hingga kemudian
ditentukan harganya. 

2. Tujuan penentuan biaya produksi


- Menentukan harga jual
- Mengatur biaya
- Membantu dalam mengambil keputusan

3. Komponen gaya produksi


- Biaya bahan baku langsung
Dalam melakukan proses produksi, bahan baku merupakan unsur paling dibutuhkan
karena bahan baku sebagai unsur pokok dalam melakukan proses produksi. Bahan
baku yang diolah dalam perusahaan dapat diperoleh dari pembelian local, impor, atau
dari pengolahan sendiri.
Sedangkan pengertian biaya bahan baku menurut Sunarto (2003:22) yaitu :
“Bahan baku adalah bahan yang identitasnya dapat dilacak pada barang jadi”.
- Biaya tenaga kerja langsung
Tenaga kerja adalah usaha fisik atau mental yang dilakukan oleh karyawan untuk
mengolah bahan baku yang tersedia menjadi barang jadi / produk. Biaya tenaga kerja
yang termasuk dalam perhitungan biaya produksi digolongkan ke dalam biaya tenaga
kerja langsung (direct labor) dan biaya tenaga kerja tidak langsung (indirect labor).
Menurut Sunarto (2003:30) Biaya tenaga kerja langsung (direct labor) adalah
“Kompensasi yang dibayarkan kepada tenaga kerja langsung yang secara langsung
bekerja dalam pengolahan bahan”.
- Biaya overhead pabrik
Biaya overhead pabrik (factory overhead cost) merupakan biaya tidak langsung.
Namun biaya overhead merupakan salah satu komponen dalam melaksanakan proses
produksi.
Menurut Mulyadi (2000:208) pengertian biaya overhead pabrik adalah sebagai
berikut: “Biaya overhead pabrik adalah biaya produksi selain biaya bahan baku dan
biaya tenaga kerja langsung”.
Biaya produksi
- Biaya tetap ( Fixed Cost )
Biaya tetap merupakan biaya yang memang tiap bulannya harus dikeluarkan oleh
perusahaan dengan jumlah yang cenderung tidak mengalami perubahan. Dengan kata
lain, biaya tetap ini bersifat pasti sehingga akan selalu ada ruang untuk
anggaran. Biaya tetap ini pada dasarnya tidak akan mengalami peningkatan meskipun
proses produksi juga ditingkatkan. 
Contoh dari biaya tetap ini adalah biaya-biaya seperti biaya sewa gedung serta gaji
karyawan, 
- Biaya variable ( Variable Cost )
Biaya variabel adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan yang besarnya bergantung
pada jumlah produksi barang yang diinginkan. Dengan kata lain, ketika jumlah
produksi makin tinggi, maka biaya variabel juga akan bertambah. Biaya variabel ini
menjadi salah satu biaya yang paling dijadikan pertimbangan untuk memberikan
harga produk dalam hitungan per unit. 
Salah satu contoh dari biaya variabel ini adalah biaya pembelian bahan baku produk.
Biaya pembelian bahan baku tentunya disesuaikan dengan jumlah produksi barang
yang ingin dihasilkan nantinya.
- Biaya total ( Total Cost )
Biaya total ini adalah total dari biaya tetap dan juga biaya variabel. Biaya total ini
merupakan total biaya yang dikeluarkan selama proses produksi. Biaya total baru bisa
diketahui ketika proses produksi sudah menghasilkan barang siap jual. 
Sesuai dengan namanya, biaya total ini adalah total dari seluruh pengeluaran baik dari
bahan baku, biaya operasional, sampai biaya untuk memasarkan. 
- Biaya rata-rata ( Average Cost )
Biaya rata-rata adalah biaya yang barang per unit yang berasal dari total biaya
produksi kemudian dibagikan dengan jumlah barang yang dihasilkan dari proses
produksi. Biaya rata-rata ini dibutuhkan untuk menentukan persentase keuntungan
yang ingin didapatkan. 
Nantinya, biaya rata-rata ini akan dibandingkan dengan biaya tetap sebagai
pertimbangan untuk mengambil keputusan. Setelah diketahui berapa perbandingan
antara biaya tetap dan biaya rata-rata, perusahaan akan bisa menentukan keuntungan
yang ideal.
- Biaya marginal ( Marginal Cost )
Biaya marginal adalah biaya tambahan yang dikeluarkan perusahaan untuk
meningkatkan proses produksi. Biaya marginal ini didapatkan dengan cara
menambahkan biaya variabel ketika proses produksi.
Biaya marginal baru bisa ditentukan setelah biaya tetap dan biaya variabel sudah
diketahui oleh perusahaan. Penghitungannya dengan cara peningkatan biaya dibagi
dengan perubahan jumlah target produksi. 
Biaya marginal pada dasarnya berfungsi untuk memaksimalkan kegiatan operasional
perusahaan. Dengan biaya marginal ini, perusahaan akan lebih efektif dan efisien
memproduksi barang dan menghasilkan keuntungan maksimal.

4. Perhitungan harga pokok produksi (HPP)


- Pengertian HPP
Harga pokok produksi adalah pernyataan yang menunjukkan total biaya produksi
untuk perusahaan selama periode waktu tertentu. Harga pokok produksi juga
sering disebut biaya produksi. Harga pokok produksi adalah total biaya yang
dikeluarkan untuk memproduksi produk dan mentransfernya ke persediaan
barang jadi untuk penjualan.
Harga pokok produksi adalah semua biaya yang dikeluarkan untuk proses
produksi atau kegiatan mengubah bahan baku menjadi produk jadi. Harga pokok
produksi meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya
overhead pabrik.
- Rumus perhitungan HPP
Menghitung bahan baku yang digunakan
Bahan Baku yang Digunakan = Persediaan Awal Bahan Baku + Pembelian Bahan
Baku – Persediaan Akhir Bahan Baku.
Menghitung biaya produksi
Total Biaya Produksi = Bahan Baku yang Digunakan + Biaya Tenaga Kerja
Langsung + Biaya Overhead Produksi.
Menghitung harga pokok produksi
Harga Pokok Produksi = Total biaya produksi + Persediaan Awal Barang dalam
Proses Produksi – Persediaan Akhir Barang dalam Proses Produksi.

5. Menentukan harga jual


- Metode Cost Plus Pricing
Dalam metode ini, harga jual per produk dihitung dengan menjumlahkan seluruh
biaya modal. Kemudian ditambahkan untuk memperoleh keuntungan.
Harga jual = Modal + Persentase laba

- Metode Mark-Up Pricing


Metode mark-up pricing ini memiliki perhitungan yang lebih sederhana karena hanya
perlu menambahkan modal dengan keuntungan yang ingin didapatkan.
Harga jual = Modal + Mark-up

6. Perhitungan keuntungan kotor


Laba Kotor = Pendapatan – HPP

7. Perhitungan keuntungan bersih


Laba Bersih = Total Pendapatan - Total Pengeluaran
Selain itu, Anda juga bisa menggunakan rumus lainnya seperti di bawah ini.
Laba Bersih = Laba Kotor - Beban Biaya  
 
8. Break Event Point ( BEP )
- Pengertian BEP
BEP atau Break Even Point adalah kondisi jumlah total pendapatan sama dengan
jumlah total pengeluaran untuk keperluan produksi pada jangka waktu tertentu.
- Perhitungan BEP unit
BEP (Dalam unit) = Biaya Tetap Produksi / (Harga jual per unit - Biaya variabel
per unit)
Atau
BEP (Dalam unit) = Biaya Tetap Produksi / Margin Kontribusi Per Unit
- Perhitungan BEP rupiah
BEP (Dalam rupiah) = Biaya Tetap Produksi / (Harga Per Unit - Biaya Variabel
Per Unit) x Harga Per Unit
Atau
BEP (Dalam rupiah) = Biaya Tetap Produksi / Margin Kontribusi Per Unit x Harga
Per Unit

Anda mungkin juga menyukai