dana atau modal yang harus dikeluarkan oleh suatu perusahaan selama untuk mengolah bahan baku untuk menghasilkan suatu produk yang akan dipasarkan atau dijual. Oleh sebab itu, biaya produksi ini sudah pasti dikeluarkan dalam kegiatan produksi suatu perusahaan. Biaya yang dikeluarkan ini nantinya akan dijadikan sebagai bahan patokan untuk menentukan harga jual. Prosesnya adalah dengan mengakumulasikan seluruh biaya produksi, kemudian digabungkan dengan biaya yang lainnya hingga kemudian ditentukan harganya.
2. Tujuan penentuan biaya produksi
- Menentukan harga jual - Mengatur biaya - Membantu dalam mengambil keputusan
3. Komponen gaya produksi
- Biaya bahan baku langsung Dalam melakukan proses produksi, bahan baku merupakan unsur paling dibutuhkan karena bahan baku sebagai unsur pokok dalam melakukan proses produksi. Bahan baku yang diolah dalam perusahaan dapat diperoleh dari pembelian local, impor, atau dari pengolahan sendiri. Sedangkan pengertian biaya bahan baku menurut Sunarto (2003:22) yaitu : “Bahan baku adalah bahan yang identitasnya dapat dilacak pada barang jadi”. - Biaya tenaga kerja langsung Tenaga kerja adalah usaha fisik atau mental yang dilakukan oleh karyawan untuk mengolah bahan baku yang tersedia menjadi barang jadi / produk. Biaya tenaga kerja yang termasuk dalam perhitungan biaya produksi digolongkan ke dalam biaya tenaga kerja langsung (direct labor) dan biaya tenaga kerja tidak langsung (indirect labor). Menurut Sunarto (2003:30) Biaya tenaga kerja langsung (direct labor) adalah “Kompensasi yang dibayarkan kepada tenaga kerja langsung yang secara langsung bekerja dalam pengolahan bahan”. - Biaya overhead pabrik Biaya overhead pabrik (factory overhead cost) merupakan biaya tidak langsung. Namun biaya overhead merupakan salah satu komponen dalam melaksanakan proses produksi. Menurut Mulyadi (2000:208) pengertian biaya overhead pabrik adalah sebagai berikut: “Biaya overhead pabrik adalah biaya produksi selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung”. Biaya produksi - Biaya tetap ( Fixed Cost ) Biaya tetap merupakan biaya yang memang tiap bulannya harus dikeluarkan oleh perusahaan dengan jumlah yang cenderung tidak mengalami perubahan. Dengan kata lain, biaya tetap ini bersifat pasti sehingga akan selalu ada ruang untuk anggaran. Biaya tetap ini pada dasarnya tidak akan mengalami peningkatan meskipun proses produksi juga ditingkatkan. Contoh dari biaya tetap ini adalah biaya-biaya seperti biaya sewa gedung serta gaji karyawan, - Biaya variable ( Variable Cost ) Biaya variabel adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan yang besarnya bergantung pada jumlah produksi barang yang diinginkan. Dengan kata lain, ketika jumlah produksi makin tinggi, maka biaya variabel juga akan bertambah. Biaya variabel ini menjadi salah satu biaya yang paling dijadikan pertimbangan untuk memberikan harga produk dalam hitungan per unit. Salah satu contoh dari biaya variabel ini adalah biaya pembelian bahan baku produk. Biaya pembelian bahan baku tentunya disesuaikan dengan jumlah produksi barang yang ingin dihasilkan nantinya. - Biaya total ( Total Cost ) Biaya total ini adalah total dari biaya tetap dan juga biaya variabel. Biaya total ini merupakan total biaya yang dikeluarkan selama proses produksi. Biaya total baru bisa diketahui ketika proses produksi sudah menghasilkan barang siap jual. Sesuai dengan namanya, biaya total ini adalah total dari seluruh pengeluaran baik dari bahan baku, biaya operasional, sampai biaya untuk memasarkan. - Biaya rata-rata ( Average Cost ) Biaya rata-rata adalah biaya yang barang per unit yang berasal dari total biaya produksi kemudian dibagikan dengan jumlah barang yang dihasilkan dari proses produksi. Biaya rata-rata ini dibutuhkan untuk menentukan persentase keuntungan yang ingin didapatkan. Nantinya, biaya rata-rata ini akan dibandingkan dengan biaya tetap sebagai pertimbangan untuk mengambil keputusan. Setelah diketahui berapa perbandingan antara biaya tetap dan biaya rata-rata, perusahaan akan bisa menentukan keuntungan yang ideal. - Biaya marginal ( Marginal Cost ) Biaya marginal adalah biaya tambahan yang dikeluarkan perusahaan untuk meningkatkan proses produksi. Biaya marginal ini didapatkan dengan cara menambahkan biaya variabel ketika proses produksi. Biaya marginal baru bisa ditentukan setelah biaya tetap dan biaya variabel sudah diketahui oleh perusahaan. Penghitungannya dengan cara peningkatan biaya dibagi dengan perubahan jumlah target produksi. Biaya marginal pada dasarnya berfungsi untuk memaksimalkan kegiatan operasional perusahaan. Dengan biaya marginal ini, perusahaan akan lebih efektif dan efisien memproduksi barang dan menghasilkan keuntungan maksimal.
4. Perhitungan harga pokok produksi (HPP)
- Pengertian HPP Harga pokok produksi adalah pernyataan yang menunjukkan total biaya produksi untuk perusahaan selama periode waktu tertentu. Harga pokok produksi juga sering disebut biaya produksi. Harga pokok produksi adalah total biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi produk dan mentransfernya ke persediaan barang jadi untuk penjualan. Harga pokok produksi adalah semua biaya yang dikeluarkan untuk proses produksi atau kegiatan mengubah bahan baku menjadi produk jadi. Harga pokok produksi meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik. - Rumus perhitungan HPP Menghitung bahan baku yang digunakan Bahan Baku yang Digunakan = Persediaan Awal Bahan Baku + Pembelian Bahan Baku – Persediaan Akhir Bahan Baku. Menghitung biaya produksi Total Biaya Produksi = Bahan Baku yang Digunakan + Biaya Tenaga Kerja Langsung + Biaya Overhead Produksi. Menghitung harga pokok produksi Harga Pokok Produksi = Total biaya produksi + Persediaan Awal Barang dalam Proses Produksi – Persediaan Akhir Barang dalam Proses Produksi.
5. Menentukan harga jual
- Metode Cost Plus Pricing Dalam metode ini, harga jual per produk dihitung dengan menjumlahkan seluruh biaya modal. Kemudian ditambahkan untuk memperoleh keuntungan. Harga jual = Modal + Persentase laba
- Metode Mark-Up Pricing
Metode mark-up pricing ini memiliki perhitungan yang lebih sederhana karena hanya perlu menambahkan modal dengan keuntungan yang ingin didapatkan. Harga jual = Modal + Mark-up
6. Perhitungan keuntungan kotor
Laba Kotor = Pendapatan – HPP
7. Perhitungan keuntungan bersih
Laba Bersih = Total Pendapatan - Total Pengeluaran Selain itu, Anda juga bisa menggunakan rumus lainnya seperti di bawah ini. Laba Bersih = Laba Kotor - Beban Biaya
8. Break Event Point ( BEP ) - Pengertian BEP BEP atau Break Even Point adalah kondisi jumlah total pendapatan sama dengan jumlah total pengeluaran untuk keperluan produksi pada jangka waktu tertentu. - Perhitungan BEP unit BEP (Dalam unit) = Biaya Tetap Produksi / (Harga jual per unit - Biaya variabel per unit) Atau BEP (Dalam unit) = Biaya Tetap Produksi / Margin Kontribusi Per Unit - Perhitungan BEP rupiah BEP (Dalam rupiah) = Biaya Tetap Produksi / (Harga Per Unit - Biaya Variabel Per Unit) x Harga Per Unit Atau BEP (Dalam rupiah) = Biaya Tetap Produksi / Margin Kontribusi Per Unit x Harga Per Unit
Rangkuman Tentang Biaya Produksi (PKWU) Biaya Produksi Adalah Semua Pengeluaran Yang Dilakukan Oleh Perusahaan Untuk Menciptakan Barang-Barang Yang Diproduksi Perusahaan Tersebut