Anda di halaman 1dari 8

PERHITUNGAN BIAYA OVERHEAD

1. Pengertian Biaya

Menurut Daljono (2011) Biaya adalah suatu pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam
satuan uang, untuk mendapatkan barang atau jasa yang diharapkan akan memberikan
keuntungan/manfaat pada saat ini atau masa yang akan datang. Horngren (2011)
mendefinisikan biaya (cost) sebagai sumber daya yang dikorbankan atau dilepaskan untuk
mencapai tujuan tertentu. Suatu biaya biasanya diukur dalam jumlah uang yang harus
dibayarkan dalam rangka mendapatkan barang atau jasa.

Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa biaya adalah pengorbanan sumber daya
ekonomi dalam bentuk kas atau aktiva lain yang diharapkan memberi manfaat saat ini atau
dimasa yang akan datang bagi perusahaan.

2. Biaya Overhead Pabrik


a. Pengertian biaya overhead pabrik
Daljono (2011) berpendapat bahwa biaya overhead pabrik adalah biaya produksi yang
tidak langsung terhadap produk. Biaya overhead pabrik merupakan biaya produksi yang
tidak masuk dalam biaya bahan baku maupun dalam biaya tenaga kerja. Susilawati
(2009) menyatakan biaya overhead pabrik adalah biaya bahan, tenaga kerja dan
fasilitas produk selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.
b. Penggolongan biaya overhead pabrik
Menurut Susilawati (2009) penggolongan biaya overhead pabrik berdasarkan
karakteristiknya dibagi menjadi tiga yaitu :
1) Biaya overhead variabel adalah biaya overhead yang totalnya mengalami
perubahan secara proporsional sesuai dengan perubahan volume produksi.
Sedangkan biaya overhead variabel per unit jumlahnya tetap konstan meski ada
perubahan volume produksi.
2) Biaya overhead tetap adalah biaya overhead yang dalam kapasitas relevan totalnya
tetap konstan meski volume produksi berubah-ubah. Makin besar volume produksi,
biaya overhead tetap per unit jumlahnya akan semakin kecil.
3) Biaya overhead semi variabel adalah biaya overhead yang totalnya berubah secara
tidak proporsional dengan perubahan volume produksi.

3. Pengertian Harga Pokok Produksi


Menurut Susilawati (2009) harga pokok produk adalah akumulasi biaya yang
dibebankan ke produk atau jasa. Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa harga
pokok produksi adalah akumulasi dari biaya-biaya yang dihasilkan perusahaan untuk
menghasilkan produk kemudian dibebankan pada produk.

4. Harga Jual

Menurut Alimansyah (2003) harga jual adalah harga jual meliputi biaya yang dikeluarkan
untuk produksi dan distribusi, ditambah dengan laba yang diinginkan. Soemarso (2003)
berpendapat bahwa tujuan pokok penentuan harga jual yaitu mencapai target return on
investment atau target penjualan, memaksimumkan laba, meningkatkan penjualan dan
mempertahankan atau memperluas pesan pasar, mengurangi persaingan dan menstabilkan
harga.

5. Metode Penentuan Harga Jual

Metode penentuan harga jual ada empat, yaitu :

a.       Penentuan Harga Normal ( Normal Pricing )

Dalam keadaan normal, harga jual ditentukan atas biaya penuh masa yang akan datang dan
ditambahkan atas laba yang diharapkan. Penentuan harga jual normal biasa disebut dengan
Cost-Plus Pricing, taksiran biaya penuh dapat dilakukan dengan dua pendekatan yaitu Full
costing dan Variabel Costing.

Full Costing :

% Mark Up :     Laba yang diharapkan + Biaya non produksi

Biaya Produksi

Harga jual Per-unit : __________ Total harga jual___________

Jumlah produk yang diproduksi

Menghitung harga jual / unit produk dengan pendekatan Full Costing sebagai berikut:

HPP Penuh                                                       XXX

Biaya Bahan Baku                                           XXX

Biaya Tenaga Kerja Langsung                       XXX


Biaya Overhead Pabrik variabel                   XXX

Biaya Oveerhead Pabrik Tetap                     XXX +

Total biaya                                                 xxx

Biaya non Produksi                                         XXX +

Total biaya penuh                            xxx

Mark Up Y% x Total Aktiva                            XXX

Total Harga Jual                                               XXX :

Volume Produk                                                XXX

Harga Jual Per-Unit                        xxx

Variabel Costing :

% Mark Up :     Biaya Tetap + Laba Yang Diharapkan  x 100%

    Biaya variabel

Menghitung harga jual per-unit produk dengan pendekatan Variabel Costing sebagai
berikut :

HPP Penuh :

Biaya Bahan baku                                              XXX   

Biaya Tenaga Kerja Langsung                XXX

Biaya Overhead Pabrik Variabel              XXX +

Total Biaya Variabel                 xxx

Mark-Up : Y% x Biaya Variabel                        XXX +

Total Harga Jual                                       XXX :

Volume Produksi                                               XXX

Harga Jual Per-unit                                  XXX


b.      Cost Type Contract ( Cost type Contract )

Kontrak pembuatan produk / jasa yang pihak pembeli setuju untuk membeli produk / jasa pada
total biaya yang sesungguhnya dikeluarkan oleh produsen ditambah dengan laba yang dihitung
sebesar persentase tertentu dari total biaya sesungguhnya tersebut.

c.       Penentuan Harga Jual Pesanan Khusus ( Spesial Order Pricing )

Pesanan diterima oleh perusahaan diluar pesanan reguler perusahaan. Pesanan regular adalah
pesanan yang dibebani tugas untuk menutup seluruh biaya tetap yang akan terjadi dalam tahun
anggaran. Pesanan khusus adalah diperkirakan tidak hanya mengeluarkan biaya variabel saja,
namun merupakan biaya tetap, karena harus beroperasi diatas kapasitas yang telah tersedia.

d.      Penentuan Harga Jual Waktu dan Bahan

Penentuan harga jual dan bahan ini pada dasarnya merupakan Cost-Plus Pricing. Harga jual
ditentukan sebesar harga jual perbuah dan ditambah laba yang diharapkan. Metode harga jual
seperti ini digunakan oleh perusahaan bengkel mobil, dok kapal, dan perusahaan lain yang
menjual jasa reparasi dan bahan, dan suku cadang sebagai pelengkap penjualan jasa.

6. Perhitungan Laba Rugi

Perhitungan keuntungan usaha valid, Pemiik bisnis perlu cermat menghitung laba rugi usaha.
Berikut ini adalah beberapa langkah melakukan perhitungan laba rugi:

1. Mencatat seluruh pengeluaran dan pendapatan usaha

2. Menghitung harga pokok

3. Menghitung total pendapatan bersih

4. Susun laporan laba rugi

Berikut ini adalah 4 rumus untuk perhitungan laba usaha mengunakan data laporan laba
rugi. Serta analisis laba rugi yang dapat dilakukan:

a. Rumus laba kotor (bruto)


Laba kotor adalah suatu pengukuran laba usaha sederhana, dilakukan dengan membandingkan
total pendapatan penjualan bersih dan harga pokok penjualan. Analisis laba rugi kotor (bruto)
memberikan indikasi kemampuan usaha untuk berproduksi dan menutupi biaya produksinya.
Berikut adalah rumus laba rugi kotor:

Laba Kotor = TPPj – HPP

Keterangan :

TPPj – Total Pendapatan Penjualan Bersih

HPP – Harga Pokok Penjualan

b. Rumus laba operasional

Laba operasional adalah keuntungan usaha setelah membiayai seluruh biaya produksi dan
biaya operasi. Sederhananya laba operasional adalah laba kotor dikurangi beban operasi.
Analisis laba rugi operasional dapat memberikan gambaran kemampuan bisnis dan manajemen
pengelola usaha menjalankan strategi bisnisnya untuk memaksimalkan pendapatan dari
kegiatan bisnis utamanya. Rumus laba rugi operasional adalah sebagai berikut:

Laba Operasional = LK – BO

Keterangan :

LK: Laba kotor

BO: Biaya operasional

c. Rumus laba sebelum pajak

Laba sebelum pajak berguna untuk mengetahui kemampuan suatu usaha untuk melakukan
kewajiban hutangnya. Berupa pembayaran biaya bunga (jika konvensional) atau margin/bagi
hasil jika mengunakan permodalan dengan skema sistem bagi hasil, mengunakan salah
satu contoh mudharabah dalam kerjasama usaha. Rumus laba rugi sebelum pajak (LSP)
adalah sebagai berikut:

LSP = LO – BB

Keterangan:

LO: Laba operasional


BB: Biaya bunga

d. Rumus laba bersih

Laba bersih adalah kelebihan keseluruhan pendapatan penjualan bersih terhadap seluruh biaya
usaha, yang meliputi harga pokok penjualan, beban operasi, biaya bunga dan  pajak
penghasilan.

Berikut ini adalah cara menghitung laba mengunakan rumus laba bersih:

Laba bersih = LSP – BP

Keterangan :

LSP: Laba Sebelum pajak

BP: Biaya pajak

KESIMPULAN

Biaya adalah pengorbanan sumber daya ekonomi dalam bentuk kas atau aktiva lain
yang diharapkan memberi manfaat saat ini atau dimasa yang akan datang bagi perusahaan.
Biaya overhead pabrik adalah biaya produksi yang tidak langsung terhadap produk.
Penggolongan biaya overhead pabrik berdasarkan karakteristiknya dibagi menjadi 3 yaitu: biaya
overhead variabel, biaya overhead tetap, biaya overhead semi variabel. Metode penentuan
harga jual ada empat, yaitu : Penentuan Harga Normal ( Normal Pricing ), Cost Type Contract
( Cost type Contract ), Penentuan Harga Jual Pesanan Khusus ( Spesial Order Pricing ),
Penentuan Harga Jual Waktu dan Bahan. beberapa langkah melakukan perhitungan laba rugi:
Mencatat seluruh pengeluaran dan pendapatan usaha, menghitung harga pokok, menghitung
total pendapatan bersih, susun laporan laba rugi
LATIHAN SOAL

1. Biaya overhead pabrik adalah biaya produksi yang tidak langsung terhadap produk.
Pengertian tersebut dikemukakan oleh…
a. Horngren (2011)
b. Susilawati (2009
c. Daljono (2011)
d. Alimansyah (2003)

2. Biaya overhead yang totalnya berubah secara tidak proporsional dengan perubahan
volume produksi adalah…
a. Biaya overhead variabel
b. Biaya overhead variabel per unit
c. Biaya variabel tetap
d. Biaya overhead semi variabel

3. Penentuan harga jual normal biasa disebut dengan…


a. Cost-Plus Pricing
b. Normal Pricing
c. Full costing
d. Ordinary Pricing

4. Berikut ini metode penentuan harga jual, kecuali…


a. Normal Pricing
b. Ordinary Pricing
c. Spesial Order Pricing
d. Cost Type Contract

5. Langkah ketiga untuk melakukan perhitungan laba rugi adalah…


a. Mencatat seluruh pengeluaran dan pendapatan usaha
b. Menghitung harga pokok
c. Susun laporan laba rugi
d. Menghitung total pendapatan bersih
KUNCI JAWABAN

1. C

2. C

3. A

4. B

5. D

Anda mungkin juga menyukai