Anda di halaman 1dari 20

PENENTUAN HARGA POKOK

VARIABEL

Kelompok 5;
Juni Cahyani, S.Akun
Nelson Fernandes Da Costa, S.M
Ferdian Indra Bayu, S.E
Pengantar
Harga pokok dapat ditentukan dengan dua
metode, yaitu:

 Variabel Costing (Harga pokok variabel)

 Full Costing (Harga pokok penuh)


Konsep Variable Costing
• FULL COSTING:
Penentuan harga pokok produk yang
konvensional, membebankan semua unsur biaya
produksi (biaya bahan baku, biaya TKL, biaya
OHP) baik yg sifanya tetap maupun variabel
kepada produk atau jasa dikenal dengan
metode Full Costing (penentuan hrga pokok
penuh) / Absorption Costing atau Convensional
Costing.
• VARIABLE COSTING:
Variable Costing (penentuan harga pokok variabel)
merupakan metode penentuan harga pokok produk
yang membeban kan unsur biaya produksi yang
bersifat variabel saja.
• Unsur biaya produksi bersifat tetap diperlakukan
bukan sebagai harga pokok produk melainkan sebagai
unsur biaya periodik. Biaya periodik merupakan biaya
yang lebih erat hubungannya dengan periode
akuntansi daripada dengan produk yang dihasilkan
dan umumnya biaya periodik bersifat tetap.
Elemen Variable Costing

BIAYA
BIAYA BAHAN TENAGA
BOP - VARIABEL
BAKU KERJA
LANGSUNG
Biaya Bahan Baku Biaya Tenaga Kerja Langsung
Biaya bahan baku adalah biaya Biaya tenaga kerja dapat
yang perlu Anda keluarkan diartikan sebagai biaya yang
untuk mendapatkan bahan baku dikeluarkan oleh perusahaan
untuk memproduksi barang, untuk tenaga kerja yang
termasuk juga biaya operasional, menangani proses produksi
biaya angkut, biaya secara langsung.
penyimpanan, dan lain
sebagainya.
Biaya Overhead Pabrik
• Biaya overhead merupakan semua biaya yang
perusahaan keluarkan, kecuali biaya tenaga
kerja langsung dan biaya untuk bahan baku.
• Pada umumnya, biaya overhead adalah jenis
biaya yang tidak terduga atau tidak dapat
diprediksi oleh sebuah perusahaan.
• Meski sifatnya yang tidak bisa diprediksi secara
langsung, perusahaan tetap harus menghitung
biaya overhead agar perusahaan tidak
mengalami kerugian.
Tujuan Variable Costing
Tujuan dari variable costing atau penentuan harga pokok
adalah untuk memenuhi kepada pihak manajemen dalam
mendapatkan informasi yang memiliki orientasi dalam
pengambilan keputusan jangka pendek, yaitu:

Pihak manajemen bisa mengetahui


Pihak manajemen menjadi
batas kontribusi yang berguna untuk
dimudahkan dalam mengendalikan
menentukan rencana besarnya laba
kondisi operasional yang sedang
melalui analisa hubungan biaya-
berjalan, menetapkan penilaian dan
volume-laba dan untuk keputusan
melakukan pertanggungjawaban
bagi pihak manajemen dalam
terhadap departemen lainnya dalam
pengambilan kebijaksanaan jangka
suatu perusahaan.
pendek.
Manfaat Variable Costing
Pihak Internal Pihak Eksternal

 Perencanaan laba  Penentuan harga pokok


persediaan
 Penentuan harga jual produk
 Penentuan laba
 Pengambilan keputusan oleh
manajemen

 Pengendalian biaya
Perbedaan antara Metode Variable Costing Dengan
Metode Full Costing
Full costing Variabel Costing

1. Perlakuan thp Biaya Diperhitungkan dalam harga Diperlakukan sebagai biaya


overhead pabrik yg bersifat pokok produk periodik
tetap
2. Perlakuan terhadap selisih Selisih diperlakukan sebagai Selisih dapat berupa
antara biaya yang penambah atau pengurang pembebanan overhead pabrik
dibebankan dengan biaya harga pokok produk yg belum berlebih (overapplied factory
yang sesungguhnya terjadi. terjual (harga pokok overhead) atau pembebanan
persediaan) overhead pabrik kurang
(underapplied factory overhead)

3. Penyajian pengelompokkan Biaya dikelompokkan Biaya dikelompokkan


biaya dalam Laporan Laba- berdasarkan fungsi pokok yang berdasarkan perilakunya
Rugi. ada dalam perusahaan yaitu terhadap perubahan volume
fungsi produksi, pemasaran dan kegiatan perusahaan
fungsi adm dan umum

4. Penggunaan Istilah pada Laba Kotor (Gross Profit) yaitu Marjin Kontribusi yaitu
perhitungan laba rugi. kelebihan hasil penjualan dari kelebihan hasil penjualan dari
harga pokok penjualan biaya-biaya variabel
Perhitungan harga pokok produk menurut metode
Full costing dan Variable Costing
Metode Full Costing Metode Variable Costing

Biaya Bahan baku…………xxxxx Biaya Bahan baku…………xxxxx


Biaya TKL………………….…xxxxx Biaya TKL………………….…xxxxx
Biaya OHP: Biaya OHP Variabel…..….xxxxx
Variabel…….xxx Harga pokok Produk……..xxxxx
Tetap………..xxx xxxxx
Harga pokok Produk……xxxxx
Perhitungan harga pokok persediaan menurut
metode Full costing dan Variable Costing
Dengan adanya perbedaan pembebanan elemen biaya produksi
(production cost) kepada produk antara metode full costing dengan
metode variable costing, mengakibatkan pula perbedaan harga pokok
persediaan.
Pada metode full costing BOP tetap (fixed FOH) dibebankan ke dalam
harga pokok produk. Oleh karena itu jika sebagian produk masih ada
dalam persediaan atau belum terjual maka sebagian BOP tetap (fixed
FOH) masih melekat pada harga pokok persediaan.
Metode variable costing tidak membebankan BOP tetap (fixed FOH)
ke dalam harga pokok produk, akan tetapi BOP tetap (fixed FOH)
langsung dibebankan ke dalam laba-rugi sebagai biaya periode. Oleh
karena itu produk yang masih ada dalam persediaan atau belum
terjual hanya dibebani biaya produksi variabel atau BOP tetap (fixed
FOH) tidak melekat pada harga pokok persediaan.
Perhitungan laba rugi menurut metode Full
costing dan Variable Costing
Penyajian Laporan Laba-Rugi

Pada metode full costing


Pada metode variabel costing
 Biaya produksi, meliputi BBB
 Biaya variabel (variable
(raw material cost),
costs), meliputi semua biaya
BTKL(direct labor cost) dan
yang jumlah totalnya
BOP tetap (fixed FOH)
berubah secara
maupun BOP variabel
proporsioanal sesuai dengan
(variable FOH).
perubahan volume kegiatan.
 Biaya non produksi atau
 Biaya tetap (fixed costs),
biaya periode (period cost),
meliputi semua biaya yang
meliputi semua biaya yang
jumlah totalnya tetap
tidak termasuk dalam harga
konstan tidak dipengaruhi
pokok produk sehingga
oleh perubahan volume
harus dibebankan langsung
kegiatan. kapasitas(capacity
ke laporan laba-rugi periode
cost).
terjadinya.
Contoh Bentuk Perhitungan Laba Rugi

METODE VARIABLE COSTING


METODE FULL COSTING
Penjualan…………………………………………………………..……..xxxx
Penjualan………………………………………………..xxxx Biaya Variabel:
HPP(termasukBOP tetap)………………………………..xxxx HPP (tdk termasuk biaya overhead tetap)……xxxx
Laba Kotor……………………………………………….xxxx Biaya Pemasaran variabel………………………….xxxx
Biaya Pemasaran………………………xxx Biaya adm dan umum variabel…………………..xxxx +
Biaya Administrasi dan Umum……xxx + xxxx -
Marjin Kontribusi (Contribution Margin)…..…….xxxx
xxxx –
Biaya Tetap:
Laba Bersih……………………………………xxxx
BOP tetap………………………………………………xxxx
Biaya Pemasaran tetap…..……………………….xxxx
Biaya adm dan umum tetap…...………………..xxxx +
xxxx

Laba Bersih……………………………………………xxxx
KEUNGGULAN VARIABEL COSTING
1. Alat perencana operasi

2. Penetapan Harga Jual

3. Alat bantu pengambilan keputusan


manajemen

4. Penentuan Titik Impas/pulang pokok

5. Alat Pengendalian Manajemen


KEUNGGULAN VARIABEL FULL
COSTING
• Mampu menampilkan jumlah biaya overhead
secara komprehensif karena memiliki dua jenis
biaya di dalamnya, yakni biaya overhead tetap
dan variabel.
• Metode ini bisa melakukan penundaan dalam
beban biaya overhead saat produk belum laku
dijual di pasaran.
KELEMAHAN VARIABEL COSTING

1. Kesulitan dalam Pemisahan


Biaya Tetap dan Biaya Variabel

2. Tidak dapat diterima untuk


Pelaporan Ekstren
KELEMAHAN VARIABEL FULL
COSTING
• Harga jual menjadi lebih tinggi daripada
menggunakan metode variable costing, karena
metode full costing mengklaim bahwa
konsumen akan mau membayar berapapun agar
bisa membeli barang yang memang
diinginkannya. Metode ini hanya sesuai
digunakan yang bergerak dalam bidang produksi
bahan pokok masyarakat pada umumnya.
FORMULA
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai