KEWIRAUSAHAAN 33
Membuka Usaha
Oleh :
AMBROSIUS R L WAYAN
Penetapan harga jual
Penetapan harga jual (pricing) adalah proses menentukan berapa yang harus
diterima perusahaan untuk produk yang dihasilkannya.
Tujuan penetapan harga jual meliputi:
(1) Mencapai sasaran keuangan (kemampulabaan),misalnya memak-
simumkan laba jangka-pendek dan jangka panjang, mempertahan-kan
pertumbuhan dan kelangsungan hidup perusahaan, meningkat-kan
volume penjualan dan nilai penjualan, memaksimumkan contri-bution
margin, dsbnya.
(2) Untuk memastikan bahwa harga jual kompetitif dan pelanggan mau
membeli produk, misalnya berusaha agar dianggap “adil” oleh pelanggan
dan pelanggan potensial, menandingi harga pesaing, memperoleh
keunggulan bersaing, dsbnya.
(3) Menunjang penempatan produk di pasar dan konsisten dengan variabel-
variabel lain dalam bauran pemasaran (4-P’s), misalnya memperbaiki citra
perusahaan, merek, atau produk, membuat produk “tampak", memperta-
hankan kepemimpinan harga, mening-katkan pangsa pasar, memperoleh
atau mempertahankan kesetiaan dan antusiasme distributor dan tenaga
penjualan lainnya, mencip-takan minat dan daya tarik produk, dsbnya.
Metode penetapan harga jual
Cost-plus pricing adalah metode penetapan harga jual yang paling umum dipakai, yaituh hanya
menghitung biaya produk dan menambahkan “mark-up” (dinyatakan dalam angka mutlak
atau persentase) untuk mencapai harga jual. Biaya produk mencakup semua biaya produksi
dan biaya operasional; semua biaya tetap, biaya variabel dan semi-variabel. Markup harus
mencakup semua biaya tambahan dan laba bagi wirausahawan.
Market-based pricing yaitu penetapan harga jual dengan mempertim-bangkan respon pelanggan
kepada berbagai tingkat harga, persepsi konsumen terhadap nilai produk, dan juga respon
pesaing. Respon pesaing yang mungkin adalah pemotongan harga, masuk dan ke-luar dari
industri.
Contribution pricing pada dasarnya adalah metode yang berdasarkan biaya tetap juga
mempertimbangkan harga pasar yang berlaku, dengan fokus memaksimumkan contribution
margin (harga jual minus biaya variabel per unit), untuk menutup biaya tetap yang besar,
meliputi biaya overhead (overhead pabrik, overhead kantor, gaji tetap, dan biaya-biaya tetap
lainnya). Metode contribution pricing juga dipakai untuk mencapai sasaran kemampulabaan
(profitability) dengan memaksimumkan pemanfaatan aktiva fisik (bangunan, mesin,
peralatan) dan sumberdaya manusia, karena kapasitasnya tidak bisa disimpan atau akan
habis dengan berakhirnya waktu.
Penetapan harga jual
4 Kartu nama
5 Faktur toko
6 Buku tahunan sekolah
7 Label, sticker
8 Kepala surat
9 Peta kota (city map)
Harga Diskon
Full Costing
Laporan laba-rugi full-costing adalah format yang paling lazim.
Klasifikasi biaya atas dasar kaitannya dengan produk sebagaimana
dibahas pada, “Kategori Biaya”, di mana biaya bisnis terdiri atas biaya
produk, biaya operasional dan biaya keuangan (bunga).
Laporan laba-rugi berdasarkan full costing tampak sebagai berikut:
Laporan laba-rugi (Full Costing)
Pendapatan (Penjualan) xxxxxxx
Harga pokok penjualan (Semua biaya produksi) - xxxxxxx
Laba kotor xxxxxxx
Biaya operasional:
Biaya penjualan xxxxx
Biaya administrasi dan umum + xxxxx
Jumlah biaya operasional - xxxxxx
Laba sebelum bunga dan pajak (EBIT) xxxx
Biaya bunga - xxx
Laba sebelum pajak (EBT) xxxx
Pajak perseroan - xx
Laba setelah pajak (EAT) atau laba bersih xxxxx
Harga pokok penjualan (COGS)
Harga pokok penjualan (COGS) pada dasarnya adalah biaya produk. Dalam usaha
dagang, COGS adalah harga beli barang dagangan.
Dalam bisnis manufaktur, biaya produk terdiri dari bahan langsung, tenaga kerja
langsung dan overhead pabrik. Ketiga komponen biaya itu (termasuk overhead pabrik)
harus dialokasikan pada produk tertentu, sehingga biaya produk per unit adalah
jumlah biaya bahan langsung per unit plus biaya tenaga kerja langsung per unit plus
biaya overhead per unit. Biaya produksi adalah biaya produk per unit dikalikan dengan
kuantitas produksi.
Harga pokok produksi (COGM) adalah:
Harga
Rumus pokok penjualan
di atas (COGS)
bisa langsung = Biaya produk
diterapkan dalamper unit dagang
bisnis x Kuantitas
di mana penjualan
biaya
produk per unit adalah harga beli barang dagangan. Untuk perusahaan
manufaktur multi-produk, atau bisnis dagang yang menangani beberapa
barang dagangan, harga pokok penjualan adalah jumlah harga pokok
penjualan semua produk.
Meskipun dengan berbagai asumsi penyederhanaan mengenai persediaan di
atas, kesulitan utama dalam menghitung harga pokok penjualan dalam bisnis
kecil adalah dalam mengaitkan biaya tenaga kerja langsung dan biaya
overhead pabrik dengan produk, terutama bila perusahaan memproduksi
beberapa jenis produk. Dalam bisnis kecil, spesialisasi pekerjaan tidak terlalu
spesifik, anggota organisasi bisa mengerjakan tugas-tugas umum selain tugas
khususnya. Banyak pekerjaan dalam perusahaan dikerjakan oleh pemilik,
mitra usaha atau pemegang saham lain yang tidak menerima upah. Karyawan
direkrut dari lingkungan keluarga, tetangga, teman, dsbnya.
Direct Costing
Harga pokok penjualan (COGS) bulan Januari 2007 Rp. 147,500 x 200 = Rp. 29,500,000.
Dengan direct costing, hanya bahan langsung (kain tahan air, kain pelapis dan zipper) yang
benar-benar variabel dan dimasukkan ke dalam biaya produk.
Biaya langsung barang bulan Januari 2007 Rp. 109,500 x 200 = Rp. 21,900,000.
Memotong, menjahit, membersihkan benang, mengemas dilakukan karyawan bergaji
bulanan, dan tidak tergantung kuantitas produksi. Dengan sistem penggajian ini
mereka juga melakukan tugas-tugas lain seperti pembersihan, pengangkutan,
penggudangan, yang bukan kegiatan produksi. Beberapa komponen biaya overhead
pabrik mungkin bersifat semi-variabel. Untuk mudahnya, dengan direct costing
seluruh overhead pabrik diperlakukan sebagai biaya tetap:
Rp.
Biaya karyawan: memotong, menjahit, membersihkan benang, mengemas 3,600,000
Benang jahit, bahan kemasan 600,000
Penyusutan (mesin jahit) 630,000
Sewa ruangan 1,500,000
Gaji pengawas 800,000
Tagihan air dan listrik, dan biaya-biaya lain 470,000
Rupa-rupa biaya penjualan 5,000,000
Alat tulis kantor 500,000
Jumlah biaya tetap 13,100,000
Kalkulasi laba dengan full costing dan direct costing tampak pada tabel berikut ini: