Anda di halaman 1dari 27

PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI

PENUH DALAM PENENTUAN HARGA JUAL

Presented by
Ekki Satria Jaya,SE.,M.Si.,Akt
Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa
Manfaat Informasi Biaya Penuh dalam
Keputusan Penentuan Harga Jual
• Biaya penuh merupakan titik awal untuk
mengurangi ketidakpastian yang dihadapi oleh
pengambil keputusan
• Biaya penuh merupakan dasar pemberian
perlindungan bagi perusahaan dari kemungkinn rugi
• Biaya penuh memberikan informasi yang
memungkinkan manajer penentu harga jual melihat
struktur biaya perusahaan pesaing
• Biaya penuh merupakan dasar untuk pengambilan
keputusan perusahaan memasuki pasar
Metode Penentuan Harga Jual

• Penentuan Harga Jual dalam keadaan normal


• Penentuan Harga Jual dalam cost tipe contract
• Penentuan Harga Jual dalam pesanan khusus
• Penentuan Harga Jual diatur Pemerintah
Penentuan Harga Jual Normal
(Normal Pricing)
 Metode Penentu Harga Jual Normal juga disebut dengan
istilah Cost Plus Pricing, karena harga jual ditentukan
dengan menambah biaya masa yang akan datang dengan
suatu presentase markup.
 Taksiran biaya penuh dapat dihitung dengan
menggunakan pendekatan Full Costing & Variabel Costing

Rumus :
Harga Taksiran Laba yang
= +
Jual Biaya Penuh diharapkan
Pendekatan Full Costing
 Taksiran Biaya Penuh yang dipakai dasar untuk
penentuan harga jual terdiri dari unsur-unsur sbb:

Biaya Bahan Baku XXX


Biaya Tenaga Kerja Langsung XXX
Biaya Overhead pabrik (variabel + tetap) XXX
Total Biaya Produksi XXX
Biaya administrasi dan umum XXX
Biaya Pemasaran XXX
Total Biaya Komersial XXX
Taksiran Biaya Penuh XXX
Pendekatan Variabel Costing
 Taksiran Biaya Penuh yang dipakai dasar untuk
penentuan harga jual terdiri dari unsur-unsur sbb:

Biaya Bahan Baku XXX


Biaya Tenaga Kerja Langsung XXX
Biaya Overhead pabrik variabel XXX
Biaya administrasi dan umum Variabel XXX
Biaya Pemasaran Variabel XXX
Total Taksiran Biaya Variabel XXX
Biaya Overhead pabrik tetap XXX
Biaya administrasi dan umum tetap XXX
Biaya Pemasaran tetap XXX
Total Biaya Tetap XXX
Taksiran Biaya Penuh XXX
 Unsur yang kedua adalah laba yang diharapkan,
manajer menentukan laba yang wajar yang diharapkan,
manajer penentu perlu mempertimbangkan :
a) Cost of Capital  Biaya yang dikeluarkan untuk
investasi yang dilakukan dalam perusahaan.
b) Rsiko Bisnis  semakin besar resiko semakin besar
yang ditambahkan dalam cost of capital dalam laba
yang diharapkan.
c) Besarnya capital employed  jumlah investasi yang
ditanam untuk memproduksi dan memasarkan produk
atau jasa merupakan faktor yang menentukan
besarnya laba yang diharapkan.
Rumus Perhitungan Harga Jual per Unit

Biaya yang
Harga Jual berhubungan Persentase
= +
per Unit langsung dengan Markup
Volume

Biaya yang tidak


Persentase Laba yang dipengaruhi
= +
Markup dharapkan langsung oleh
volume produk
Biaya yang Dipengaruhi langsung oleh
Volume Produk
Contoh_1
Taksiran Biaya Produksi PT. YYY    
Per Unit Total
Biaya Produksi :
Biaya Bahan Baku 300 1,500,000
Biaya tenaga kerja langsung 150 750,000
Biaya overhead pabrik variabel 200 1,000,000
Biaya overhead pabrik tetap 250 1,250,000
Total Biaya Produksi 900 4,500,000

Biaya NONProduksi :
Biaya adm & umum variabel 75 375,000
Biaya pemasaran variabel 80 400,000
Biaya adm & umum tetap 25 125,000
Biaya pemasaran tetap 30 150,000
Total Biaya NONProduksi 210 1,050,000
Biaya Penuh 1110 5,550,000
Unsur Harga Jual dengan Pendekatan Full costing

Hasil penjualan :
Harga jual per unit x volume xxx
Kos produk yang dijual :
Biaya produksi per unit x volume xxx_ <-- Harga dasar
Laba Bruto xxx
Biaya non produksi xxx_
<-- Markup
Laba bersih yang diinginkan xxx

Dengan Pendekatan Full costing, dihitung dengan rumus :

Harga Jual = Biaya Produksi + Markup

Markup = Biaya nonproduksi + Laba yang diharapkan


Biaya Produksi

Markup = Biaya nonproduksi + (y% x Aktiva Penuh)


Biaya Produksi
Taksiran biaya produksi untuk kapasitas produksi per tahun 5000
unit (lihat taksiran biaya produksi PT. YYY), total aktiva menurut
neraca awal tahun Rp. 4.800.000,- laba yang diharapkan dari
investasi aktiva 25%.

Jawab :
Markup = Biaya nonproduksi + Laba yang diharapkan
Biaya Produksi

Markup = 1.050.000 + (25% x 4.800.000)


4.500.000

= 2.250.000 = 50%
4.500.000

Harga Jual= Biaya produksi per unit + Markup


= 900 + (50% x 900)
= 1.350/unit
Bukti Perhitungan Harga Jual yang Mengahasilkan Kembalinya
Investasi Seperti Yang diharapkan :

Pendapatan Penjualan 1.350 x 5.000 6,750,000


Kos Produk 900 x 5.000 4,500,000
Laba Bruto 2,250,000
Biaya Bon produksi 210 x 5.000 1,050,000
Laba Bersih 1,200,000

Kembalinya Investasi = 1.200.000 : 4.800.000 25%


Dengan Pendekatan Variable Costing, harga jual dihitung dengan
rumus :
Harga Jual = Biaya Variabel + Markup

Markup = Biaya Tetap + Laba yang diharapkan


Biaya Variabel

Markup = Biaya Tetap + (y% x Aktiva Penuh)


Biaya Variabel

Unsur Harga Jual Pendekatan Variable Costing


Harga penjualan :
Harga jual per unit x volume XXX
Biaya Variabel :
Biaya Variabel per unit x volume XXX<-- Dasar harga
Laba Kontribusi XXX
Biaya Tetap XXX
<-- Markup
Laba bersih yang diinginkan XXX
Jawaban dari contoh diatas dengan pendekatan Variable Costing

Markup = Biaya Tetap + Laba yang diharapkan


Biaya Variabel

Markup = 1.525.000 + 1.200.000 = 67.7%


4.025.000

Harga Jual = Biaya Variabel per unit + Markup


= 805 + (67.7% x 805)
= 1.350/unit
 Dari uraian tersebut diketahui bahwa penentuan harga jual
dalam keadaan normal memerlukan informasi akuntansi penuh
masa yang akan datang, khususnya biaya penuh dan aktiva
penuh. Pendekatan Full costing dalam menentukan harga jual
normal mengunakan biaya penuh yang terdiri dari biaya
produksi dan biaya nonproduksi, sedang Variable costing
mengunakan biaya penuh terdiri dari Biaya Variabel & Tetap.
Bukti Perhitungan Harga Jual yang Mengahasilkan Kembalinya
Investasi Seperti Yang diharapkan

Pendapatan Penjualan 1.350 x 5.000 6,750,000


Biaya Variabel 805 x 5.000 4,025,000
Laba Kontribusi 2,725,000
Biaya Tetap 1,525,000
Laba Bersih 1,200,000

Kembalinya Investasi = 1.200.000 : 4.800.000 25%


Penentuan Harga Jual Waktu & bahan
(Time and Material Pricing)
 Penentuan Harga Jual waktu dan bahan ini pada dasarnya
merupakan cost plus pricing. Harga Jual ditentukan
sebesar biaya penuh ditambah dengan laba yang
diharapkan.
 Metode ini biasanya digunakan pada bengkel mobil, dok
kapal dan perusahaan lain yang menjua jasa reparasi,
bahan dan suku cadang sebagai perlengkapan penjualan
jasa.
 Volume jasa dihitung berdasarkan waktu untuk melayani
konsumen, sehingga perlu dihitung harga jual per satuan
waktu yang dinikmati konsumen.
Perhitungan Harga Jual Waktu

BTKL XXX
Markup per Jam TKL atau Persentase markup dari BTKL XXX +
Harga Jual Waktu XXX

Markup atau Persentase Markup :


Biaya tidak Langsung XXX
Laba yang diharapkan XXX +
Jumlah XXX
Taksiran Jam TKL atau Taksiran BTKL XXX :
Markup per jam TKL atau Prosentase markup dari BTKL XXX
Perhitungan BTKL per Jam

Taksiran upah TK yang akan dibayarkan kepada TKL


XXX
selama tahun anggaran
Biaya kesejateraan TKL (misal tunjangan kesehatan,
XXX +
kesejateraan, dsb)
Jumlah Biaya TKL XXX
Jam TKL dalam tahun anggaran (dihitung dengan
mengalikan jumlah TKL dengan Jam kerja selama tahun XXX :
anggaran)
Biaya TKL per Jam XXX
Perhitungan Markup atas Biaya Langsung
Biaya tidak Langsung
Taksiran biaya tidak langsung selama tahun anggaran
Gaji Pengawas & BTKTL Lain XXX
Biaya Depresiasi aktiva tetap XXX
Biaya Asuransi XXX
Biaya Listrik & Air XXX
Biaya Reparasi aktiva tetap XXX
Biaya Umum XXX +
Jumlah Biaya Tidak Langsung XXX

Perhitungan Laba yang diharapkan


Taksiran jumlah aktiva pada awal tahun XXX
Tarif Kembalian Investasi (ROI) yang diharapkan (dlm
XXX x
prosentase)
Laba yang diharapkan per tahun XXX

Perhitungan Markup
Biaya tidak Langsung XXX
Laba yang diharapkan XXX +
Jumlah XXX
Jam kerja TKL atau BTKL dalam tahun anggaran XXX :
Markup (dalam rupiah per jam TKL) atau
XXX
presentase markup
Perhitungan Harga Jual Bahan
& Suku Cadang

Harga beli bahan dan Suku Cadang XXX


Persentase Marup x Harga beli bahan dan suku cadang XXX +
Harga jual bahan dan suku cadang XXX

Presentase markup dihitung


Biaya tidak langsung XXX
Laba yang diharapkan per tahun XXX x
Jumlah XXX
Taksiran nilai bahan dan suku cadang yang akan dibeli
XXX :
dalam tahun anggaran
Persentase markuo XXX
Contoh_2
Perusahaan Bengkel mobil memiliki dua departemen bengkel dan
toko suku cadang. Perusahaan memperkejakan 6 mekanik dan 4
ahli listrik dalam departemen bengkel. Menurut anggaran
perusahaan akan beroperasi pada kapasitas normal 300 hari @ 7
jam kerja per hari (Upah TKL per jam Rp. 1.500.-, tunjangan
kesehatan dan kesejateraan Rp 75.000 per orang per bulan)
sementara biaya tidak langsung bengkel dianggarkan
Rp.16.500.000,- dan Biaya tidak langsung toko suku cadang
Rp.10.000.000,- Jumlah aktiva yang digunakan benggkel adalah
Rp. 60.000.000,- sedang aktiva yang digunakan yang ditanam
pada departemen toko suku cadang Rp. 28.000.000,- taksiran
harga beli bahan & suku cadang Rp. 23.800.000,- . Tarif
kembalian investasi yang diharapkan dalam tahun angggaran
25%
Jawab
Upah TKL (21.000 jam @ Rp.1.500) 31,500,000
Biaya kesejateraan TKL (10 org * 12 bln * Rp.75.000) 9,000,000 +
Jumlah TKL 40,500,000
Jam Kerja Langsung (10 org * 300 hr * 7 jam per hari) 21,000 :
BTKL per Jam 1,929

Perhitungan markup dari BTKL sbb:


Biaya tidak Langsung begkel 16,500,000
Laba yang diharapkan (25% * Rp. 60.000.000) 15,000,000 +
Jumlah 31,500,000
Biaya TKL 40,500,000 :
Persentase markup 78%

Perhitungan persentase markup dari harga beli bahan & suku cadang
Biaya tidak langsung toko suku cadang 10,000,000
Laba yang diharapkan (25% * Rp. 28.000.000) 7,000,000 +
Jumlah Biaya TKL 17,000,000
Taksiran harga beli bahan & suku cadang 23,800,000 :
Biaya TKL per Jam 71%
Misalkan untuk jenis jasa servis mesin yang terdiri dari pekerja ganti oli dan
tune-up mesin memerlukan 2 orang mekanik dan 1 orang ahli listrik, yang
masing-masing sbb :
Mekanik (2 orang) 1,0 jam orang*
Ahli Listrik 1,5 jam orang
sementara harga beli/sesuai faktur oli per kaleng Rp. 18.000, berapakah
harga jual tersebut?

Harga Jual jasa servise (2,5 jam * Rp.1.929,-) 4,823


Markup (78% * Rp. 4.823) 3,762 +
Harga jual jasa servise 8,584

Harga Jual bahan dan suku cadang 18,000


Markup (71% * Rp. 18.000) 12,780 +
Harga Jual bahan dan suku cadang 30,780

Jumlah hasil penjualan jasa servise 7 suku cadang 39,364


Penentuan harga jual dlm Cost type Contact.

Cost type Contact adalah kontrak pembuatan produk/jasa


yang setuju untuk membeli produk/ jasa pada harga yg
didasarkan pada biaya sesungguhnya dikeluarkan dari produsen
ditambah dengan laba.

Contoh : Harga jual berdasarkan Cost type contract

Biaya penuh sesungguhnya 1,000


Laba 10% x Rp. 1.000,- 100
Harga yang harus dibayar pembeli 1,100
Penentuan harga Jual diataur pemerintah

Produk dan jasa yang dihasilkan untuk memenuhi


kebutuhan pokok masyarakat luas seperti listrik, air,
telpon, terlgram, dan pos diatur dengan peraturan
pemerintah.
Harga jual produk dan jasa tersebut ditentukan
berdasarkan biaya penuh masa yang akan datang
ditambah dengan laba yang diharapkan.
Contoh :
Misal untuk menghasilkan air diperlukan investasi Rp. 2 M
untuk membeli mesin dan ekuipmen serta modal kerja.
Taksiran biaya produksi air Rp. 300/liter volume produksi
50jt liter air per tahun. Biaya nonproduksi (pemasaran dan
adm umum) diperkirakan Rp. 1.1M. Diputuskan laba wajar
untuk perusahaan air minum adalah 20% dari
investasinya.
Harga Jual dihitung sebagai berikut :

Biaya Adm & Umum


+ Laba yang diharapkan
Persentase dan Biaya Pemasaran
=
Markup Biaya produksi penuh Volume produksi dalam
x
per unit unit

1.100.000.000 + (20% x 2.000.000.000)


=
300 x 50.000.000 unit
= 10%

Harga jual air per liter dihitung sebagai berikut :

Biaya produksi air per liter 300.00


Markup 10% x 300 30.00
Target Harga Jual air per liter 330.00
Perusahaan Air Minum ACV
Laporan Laba Rugi Proyeksian tahun XXXX

Target Pendapatan Penjualan 50.000.000 x 330 16,500,000,000


Taksiran biaya produksi 50.000.000 x 300 15,000,000,000
Laba Bruto 1,500,000,000
Biaya adm& umum dan Pemasaran 1,100,000,000
Laba Bersih 400,000,000
Aktiva Penuh 2,000,000,000
Kembalinya Akiva yang digunakan (Return on
assets employed) 20%

Anda mungkin juga menyukai